Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#3
Nun Benar-benar Mati
Bagikan Chapter
[1] "Bangun, Abah!"
[2] "Ada apa? Apa orang-orang itu lagi?"
[3] "Kenapa dengan Nun?"
[4] Tampian ialah pemandian umum.
[5] "Tidak ada."
[6] "Lagi main sama ayam-ayamnya kali!"
[7] "Tidak ada! Ini masih Subuh! Masa Nun sudah main sama ayam-ayamnya?"
[8] "Mana golok?"
[9] "Astagfirullah! Ke mana, ya?"
[10] "Ditanya malah balik bertanya."
[11] "Iya, tidak tahu! Jangan memikirkan golok dulu! Cepat cari si Nun!"
[12] "Kan ini saya mau cari si Nun, makanya butuh golok!"
[13] "Coba minta bantuan kepada tentara!"
[14] "Terlalu lama."
[15] "Ada apa, Pak Rurah?"
[16] "Pak Rurah, bagaimana kalau kita lapor kepada Tentara?"
[2] "Ada apa? Apa orang-orang itu lagi?"
[3] "Kenapa dengan Nun?"
[4] Tampian ialah pemandian umum.
[5] "Tidak ada."
[6] "Lagi main sama ayam-ayamnya kali!"
[7] "Tidak ada! Ini masih Subuh! Masa Nun sudah main sama ayam-ayamnya?"
[8] "Mana golok?"
[9] "Astagfirullah! Ke mana, ya?"
[10] "Ditanya malah balik bertanya."
[11] "Iya, tidak tahu! Jangan memikirkan golok dulu! Cepat cari si Nun!"
[12] "Kan ini saya mau cari si Nun, makanya butuh golok!"
[13] "Coba minta bantuan kepada tentara!"
[14] "Terlalu lama."
[15] "Ada apa, Pak Rurah?"
[16] "Pak Rurah, bagaimana kalau kita lapor kepada Tentara?"
Chapter Sebelumnya
Chapter 2
Mim adalah Kepala
Chapter Selanjutnya
Chapter 4
Nun: Dunia Setelah Kematian
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi
Novel
Sweet Moment
Flash
Luka Yang Aku Cinta
Novel
Taruhan
Novel
Sang Kelana
Novel
Telaga biru
Cerpen
Tentang Burung dan Pohon Kersen
Novel
Patih Nyasar!
Novel
The Curiosity House #3: The Fearsome Firebird
Komik
Proposal Untuk Presiden
Flash
Dhi dan Takdir
Flash
Bayang Pengkhianat
Flash
Sugarbaby
Flash
Senandika: Di Antara Sunyi yang Menyebut Namamu
Novel
From Ears To Heart
Flash
SLURRPPP
Flash
Terminal
Novel
Organic Matcha
Cerpen
SURYA TAK MAU JADI MALIN
Novel
Ketika Senja Tak Lagi Berwarna
Flash
Instruksi Hati