Daftar isi
#1
Mereka Datang
#2
Damak Beracun
#3
Tubuh di Sungai
#4
Bocah Buruan
#5
Rahasia Hati
#6
Pecahan Pedang
#7
Manik Mirah
#8
Siasat-Siasat
#9
Rājamudra dalam Kakawin Mahāyajamāna
#10
Rājamudra dalam Babad Suranagara
#11
Bangun
#12
Anak Bangsawan
#13
Dugaan dan Rencana
#14
Ular Weling
#15
Pria Mencurigakan
#16
Kenangan Pahit
#17
Pengemis Bisu
#18
Seribu Muka
#19
Ditemukan
#20
Rontal Burung Dara
#21
Hyang Acaraki
#22
Bintang Kembar Gunung Wungar
#23
Lolongan Ajag
#24
Ledakan Kunang-kunang
#25
Tertangkap
#26
Penjara Bawah Tanah
#27
Nilacitra
#28
Akhirnya Berjumpa
#29
Rahasia Lain
#30
Wintang Anular
#31
Yang Terlewatkan
#32
Tanah Selatan
#33
Sang Rawikara
#34
Tongkat Galih Asam
#35
Kabut Tersibak
#36
Mereka yang Setia, Mereka yang Balela
#37
Kehormatan Pāṇīndriya
#38
Gapura Siddhi
#39
Sekelompok Ajag
#40
Sebuah Pesan
#41
Rencana Baru
#42
Darah di Purasabhā
#43
Ikatan
#44
Akhir yang Mengawali, Awal yang Mengakhiri
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#6
Pecahan Pedang
Bagikan Chapter
1. Tata letak Purasabha Suranagara dibagi menjadi 3: bagian inti merupakan tempat tinggal raja beserta kerabat dekatnya dan terletak di balik wijil pisan (pintu pertama); para pejabat penting termasuk Mapatih dan pejabat tinggi lainnya, para resi, pujangga, wipra (pendeta), sajjana (orang bijak/sarjana), dan Ra Kemitan tinggal di balik wijil kaping rwa (pintu kedua); sementara tempat tinggal para batur, prajurit, dan lain-lainnya termasuk balai penghadapan terletak di bagian paling luar setelah gapura utama, yaitu wijil katelu (pintu ketiga).
Pagĕḍogan: kandang kuda yang bersekat-sekat; istal
Pagajahan: tempat memelihara gajah
Pagaḍuhan: tempat tinggal pelayan perempuan di Istana
Kahulunan: tempat tinggal pelayan laki-laki di Istana
Kaksatriyan: bangsal kesatria
Halaman latih yuddha: tempat untuk mereka berlatih (perang, bela diri, dan sebagainya)
Ra Kemitan: secara harfiah berarti "Tuan Tahanan". Di MUDRA ini merupakan sebutan untuk bangsawan dari kerajaan lain yang tinggal di Istana sebagai tahanan kerajaan atau sebagai jaminan. Mereka tetap diperlakukan dengan hormat sebagaimana seorang bangsawan, tetapi tidak diperkenankan meninggalkan ibu kota hingga batas waktu tertentu.
2. Wiśwakarma: arsitek
Pagĕḍogan: kandang kuda yang bersekat-sekat; istal
Pagajahan: tempat memelihara gajah
Pagaḍuhan: tempat tinggal pelayan perempuan di Istana
Kahulunan: tempat tinggal pelayan laki-laki di Istana
Kaksatriyan: bangsal kesatria
Halaman latih yuddha: tempat untuk mereka berlatih (perang, bela diri, dan sebagainya)
Ra Kemitan: secara harfiah berarti "Tuan Tahanan". Di MUDRA ini merupakan sebutan untuk bangsawan dari kerajaan lain yang tinggal di Istana sebagai tahanan kerajaan atau sebagai jaminan. Mereka tetap diperlakukan dengan hormat sebagaimana seorang bangsawan, tetapi tidak diperkenankan meninggalkan ibu kota hingga batas waktu tertentu.
2. Wiśwakarma: arsitek
Chapter Sebelumnya
Chapter 5
Rahasia Hati
Chapter Selanjutnya
Chapter 7
Manik Mirah
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi
Flash
Gone Boy
Novel
Menjahit Luka
Novel
The Throne
Cerpen
Kerja / Dikerjain?
Novel
Mochi Messages
Flash
Teman Teduh
Cerpen
Perahu Nuh
Novel
Santana
Cerpen
Giliran Siapa Merawat Ibu?
Flash
Terhitung dan Tidak Terhitung
Flash
BEAUTY STANDARD
Novel
Burn Out
Cerpen
Ingin Seperti Ini Selamanya, Bersamamu
Novel
Anjelica
Cerpen
Kutukan Polaroid
Cerpen
Jangan Beri Aku Cintamu
Cerpen
Dua Puluh Dua Desember
Flash
GELAS PLASTIK
Cerpen
Maybe Someday
Novel
SWEET NOTHING