JARAMBAH
Hendra Wiguna
Chapter #3
Ibu Kota tak Lebih Kejam dari Bapak?
Bagikan Chapter
  • Bookmark Paragraf ini
  • *arit : semacam celurit untuk mencari rumput.

    (1) "Cepat, ayo kita nonton konser band."

    (2) "Kenapa?"

    (3) "Kenapa ke sana? Bukannya mau ke kota?"

    (4) "Tidak jadi ah kalau tidak ada kamu. Mending ke lapangan saja, main layang-layang."

    (5) "Siapa ini yang simpan arit di sini?"

    (6) "Sini!"

    (7) "Lihat itu jadi pada sobek begitu!"

    (8) "Mau ke mana kamu?"

    (9) "Yud, antar aku ke Jakarta, yuk."

    (10) "Ke Jakarta mau apa?"

    (11) "Mau menemui abangku. Aku mau tinggal sama abangku. Daripada tinggal di sini bikin sakit hati saja."

    (12) Bukannya kamu pernah kerja di sana juga, kan?"

    (13) "Oke, aku antar sampai Jakarta. Tapi ada yang harus kamu tahu, Jakarta itu kejam."
    Chapter Sebelumnya
    Chapter 2
    Wartawan Kampung dan Kisah Anak-Anak Hilang
    Chapter Selanjutnya
    Chapter 4
    Jarambah ke Jakarta
    Komentar
    Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar