Daftar isi
#1
Prolog
#2
Wartawan Kampung dan Kisah Anak-Anak Hilang
#3
Ibu Kota tak Lebih Kejam dari Bapak?
#4
Jarambah ke Jakarta
#5
Akhir Tragis Anak Layangan
#6
Sosok Bocah di Tengah Demontrasi
#7
Kerisauan di Malam Tragedi
#8
Jalan Panjang Pencarian sang Bocah
#9
Bocah Kelaparan di Tragedi Plaza Klender
#10
Mereka yang Khawatir
#11
Kerinduan Dua Kawan Jarambah
#12
Keluarga yang Kehilangan dan Terungkapnya Masa Lalu Bapak
#13
Kegundahan Seorang Lelaki dan Perjuangan Pro Reformasi
#14
Ibu Kota tak Lebih Kejam dari Bapak
#15
Aku Ingin Pulang
#16
Kembalinya Anak-anak Kampung
#17
Epilog
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #16
Kembalinya Anak-anak Kampung
Bagikan Chapter
(1) "Si Cecep sudah pulang. Kemana saja?"
(2) "Hebat tuh anak suka main jauh. Jauh sekali dia main."
(3) "Cecep? Ke mana aja kamu, Nak?"
(4) "Cecep, maafkan bapak."
(5) "Maafkan bapak."
(6) "Maafkan bapak yang suka marah. Telalu banyak menyuruh. Suka pukul Cecep. Bapak mengaku salah. Maafkan bapak."
(7) "Maafkan Cecep, Pak. Maaf. Cecep sudah mencelakai Bapak."
(2) "Hebat tuh anak suka main jauh. Jauh sekali dia main."
(3) "Cecep? Ke mana aja kamu, Nak?"
(4) "Cecep, maafkan bapak."
(5) "Maafkan bapak."
(6) "Maafkan bapak yang suka marah. Telalu banyak menyuruh. Suka pukul Cecep. Bapak mengaku salah. Maafkan bapak."
(7) "Maafkan Cecep, Pak. Maaf. Cecep sudah mencelakai Bapak."
Chapter Sebelumnya
Chapter 15
Aku Ingin Pulang
Chapter Selanjutnya
Chapter 17
Epilog
Komentar
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar