JARAMBAH
Hendra Wiguna
Chapter #11
Kerinduan Dua Kawan Jarambah
Bagikan Chapter
  • Bookmark Paragraf ini
  • (1) "Main ke mana? Ke atas?" (Atas yang di maksud adalah markas di punggung gunung hutan belakang)

    (2) "Tidak mau."

    (3) "Tidak tahu."

    (4) "Ndra, jangan main jauh-jaih ya. Awas jangan ke hutan!"

    (5) "Tidak. Kita mau berenang di sungai."

    (6) "Ayo."

    (7) "Kenapa ya siang-siang begini juga air sungai tuh tetap aja dingin?"

    (8) "Itu karena air sungai yang mengalir di sini berasal dari pegunungan, terus melewati hitan-hutan."

    (9) "Oh, begitu."

    (10) "Pinter kamu tuh ya, Ep."

    (11) "Kira-kira si Cecep lagi apa sekarang?"

    (12) "Kamu tahu di Jakarta ada kerusuhan?"

    (13) "Tidak tahu."

    (14) "Kerusuhan gimana?

    (15) "Biasa sih. Ada yang demi minta presiden turun."

    (16) "Pokoknya rusuh. Katanya ada yang meninggal, mahasiswa. Ada toko-toko di bakar, dijarah...."

    (17) "Ndra, kita cari arbei, yuk."

    (18) "Tidak jauh. Dekat sungai. Kan dulu bukannya pernah ke sana."

    (19) "Ayo."

    (20) "Ayo, kita segera mencari, takitbyang lain keburu pada datang."

    (21) "Si Cecep lagi apa, ya, di Jakarta?"

    (22) "Doakan saja dia selamat. Agar bisa balik lagi ke sini."

    (23) "Kangen sama si Cecep."

    (24) "Sama."

    (25) "Mau lihat?" (kuburan)

    (26) "Ayo, kita melihat (melayat) sebentar."

    (27) "Maaf, ya, Yud."

    Chapter Sebelumnya
    Chapter 10
    Mereka yang Khawatir
    Chapter Selanjutnya
    Chapter 12
    Keluarga yang Kehilangan dan Terungkapnya Masa Lalu Bapak
    Komentar
    Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar