Novel
Genre → Religi Sedang Berlangsung
Gadis Kolong Sampah
Mulai membaca
Gratis untuk dibaca
Blurb
Kisah Pembangun Jiwa.

Sepenggal kisah gadis yang tengah menggenggam cita-cita sebagai penghafal Alquran. Di kolong sampah, dia melihat langit. Mempertanyakan banyak hal, termasuk takdir yang dialaminya ketika tujuh belas tahun usianya.

Lantas, dia berkata, "Aku ingin menjadi ia yang dengan terangnya dapat membuat orang tersenyum bahagia. Bapak, Ibu, kupersembahkan hafalan Alquran untukmu di surga nanti."

Tapi, mimpi itu tak ubahnya seperti anai-anai. Karena, salah seorang teman telah membohonginya. Maka, hiduplah dia di kolong sampah itu. Bekerja di gurun panas pada malam-malam yang menakutkan.

"Tapi, pernahkah kalian mendengar kisah Bilal bin Rabbah yang dipaksa menyanyi untuk merayakan pesta tuannya? Maka, aku pun sama."

Sebuah perumpamaan bahwa sebetulnya dia hanyalah gadis baik-baik yang tidak pernah mengharapkan takdir seperti itu. Tapi, dia harus menjalaninya dengan segenap iman yang ada di hatinya.

***

"Apa salahnya jika aku menjadi penghafal?"

Yang ditatapnya hanya berdiam. Membenarkan posisi peci.

"Apa karena kamu pernah melihatku keluar dari klub malam?"

"Seharusnya yang kutatap bukan langit, tapi tanah. Tempat kamu berada," katanya.

Siapakah Fizah yang sebenarnya? Apakah dia hanya gadis biasa yang terseret arus gelombang yang menggelapkan sisi terang kehidupannya?

Tokoh Utama
Ranaa Hafizah
Ibban Nizami
Ratna
Rubia ElHazimah
#1
Kolong Sampah
#2
Bukan Sumayyah
#3
Masih di Perawanan
#4
Sabda Ibu
#5
Menjelma Bidadari
#6
Oase Berbau Busuk
#7
Kehilangan Perhiasan
#8
Suara Burung Rek
#9
Pesan dari Surga
#10
Kesirrian Cinta
#11
Rembukan Hajatan Desa
#12
Bukan Pucuk Dicinta Ulam Tiba
#13
Fajar di Ujung Senja
#14
Aku Ingin Pergi
#15
Berenang ke Tepian
#16
Guardian
#17
Elegi
#18
Witing Tresna Jalaran Saka Kulina
#19
Menu Spesial
#20
Makan Malam
#21
Delusi Subuh Hari
#22
Tentang Lima Tahun Silam
#23
Permintaan Pulang
#24
Pertemuan Tidak Sengaja
#25
Pudarnya Pesona
#26
Putri yang Hilang
#27
Pemandangan Aneh
#28
Amnesia
#29
Pulang
#30
Anak Kedua
#31
Cincin Lawas
#32
Di Mana?
#33
Belanja
#34
Titipan
#35
Dibohongi
#36
Pertemuan Terakhir
#37
Makan Malam
#38
Menghadiri Undangan
#39
Kisah Anak Pembawa Berkah
#40
Pertemuan dengan Ibu
#41
Ada Apa dengan Ratna?
#42
Dicurigai
#43
Pengirim Surat
#44
Seumpama Berlian
#45
Perisai
#46
Berdua ke Pasar
#47
Tatapan Tak Biasa
#48
Pengembalian
#49
Tawaran
#50
Tawaran Ummi
#51
Bahaya
#52
Jalan Pintas
#53
Interogasi
#54
Utara Desa
#55
Tanda Tanya
#56
Di Meja Makan
#57
Majelis Dua Keluarga
#58
Ke Banyuwangi
#59
Tiba-tiba Datang
#60
Dalam Perjalanan
#61
Memberikan Matahari
#62
Temaram Datang Menyapa
#63
Keimanan Cinta
#64
Patrem
#65
Amanat Hati
#66
Pria yang Sama
#67
Dua Calon Imam
#68
Rembulan Tenggelam di Wajahnya
#69
Hasil lamaran
#70
Bibit Asmara
#71
Bertemu Senja
#72
Menuju Malam
#73
Ketika Purnama Menghilang
#74
Mawar dan Melati
#75
Pondokan di Magetan
#76
Sowan
#77
Tawaran Kiai
#78
Terungkapnya Kisah
#79
Serba Tiba-tiba
#80
Damai
#81
Darul Amin
#82
Pertanda
#83
Cemburu
#84
Bincang Pagi
#85
Dua Bidadari
#86
Sejarah Singkat
#87
Menantu Kriteria Ibuk
#88
Jawaban
#89
Menolak Cinta
#90
Ajakan Gus Fakhar
#91
Lomba Masak
#92
Mirip
#93
Hasil Lomba
#94
Dugaan Ummik
#95
Berkisah
#96
Di Dapur
#97
Tiga Kali
#98
Ingin Dilamar
#99
Kecelakaan Kecil
#100
Kirim Surat
#101
Gamis Hijau
#102
Identitas Aynur
#103
Penggalih Ibu
#104
Dua Surat
#105
Kesalahan
#106
Pindah Kamar
#107
Pembelaan untuk Fizah
#108
Surat Balasan
#109
Pengakuan
#110
Rembuk Siang
#111
Kepergok
#112
Tanya Terbalas Tanya
#122
Prinsip Cinta
#123
Mengenali Rasa
#124
Di Pangkuan Ibu
#125
Mencari Pembenaran
#126
Cinta Seorang Ibu
#127
Ada Apa dengan Patrem?
#128
Pertemuan Kedua
#129
Dua Perkara Penting
#130
Yang Belum Diketahui
#131
Dalam Maksud Tertentu
#132
Kata Hati
#133
Janji Sahabat
#134
Monyongsong Matahari
#135
Empat Lawan Satu
#136
Keris Pelindung
#137
Dendam Masa Lalu
#138
Heboh di Dapur
#139
Ungkapan Hati
#140
Lantai Dua Kafe
#141
Titipan dari Kang Toyo
#142
Ada yang Lain
#143
Rencana Gus Fakhar
#144
Lautan Sungai
#145
Permata Hati
#146
Pertanyaan Gus Fakhar
#147
Persembahan untuk Ibu
#148
Melanjutkan Percakapan Kemarin
#149
Pertimbangan Abah dan Ummik
#150
Siap Mengabdi
#151
Puzzle
#152
Membuat Janji
#153
Telaga Sarangan
#154
Berusaha Mengikhlaskan
#155
Di Antara
#156
Nyai Sekar Wangi
#157
Pesan Kiai Sholeh
#158
Mosaik
#159
Tamu Spesial
#160
Seperti yang Tertukar
#161
Paparazi
#162
Empat Mata
#163
Ngopi dengan Kiai
#164
Persetujuan
#165
Tiga Sekaligus
#166
Rahasia
#167
Terluka
#168
Janji
#169
Nasi Goreng Spesial
#170
Bulan Rajab
#171
Buntalan Kresek
#172
Investigasi
#173
Sebuah Pesan
#174
Mosaik 2
#175
Mosaik 3
#176
Mosaik 4
#177
Di Perbatasan
#178
Terjebak
#179
Menjemput Kekasih
#180
Antara Hidup dan Mati
#181
Pertikaian
#182
Tertangkap
#183
Di Klinik
#184
Dosa Setelah Taubat
#185
Murid Kiai Sholeh
#186
Bertemu Ratna
#187
Kebersamaan dengan Sahabat
#188
Keberanian
#189
Pencarian 1
#190
Pencarian 2
#191
Penggalih Ummik
#192
Asma' binti Yazid
#193
Henna Night
#194
Aqdun Nikah
#195
Hadiah Pernikahan
#196
Walimah 1
#197
Walimah Dua
#198
Walimah Tiga
#199
Angin Malam
#200
Seroja Cinta
#201
Persembahan
#202
Pagi yang Berbeda
#203
Dia
#204
Keping Cinta
#205
Jalan-Jalan
#206
Milad
#207
Minggu Kedua
#208
Rahasia Tuhan
#209
Tertangguhkan
#210
Takdir Memang Tak Sama
#211
Bidadari Dunia
#212
Akhir Cerita
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Kisah yang dalam, bahkan membuat saya berperang dengan konflik batin. Nasihatnya menampar saya. Sangat luar biasa, terima kasih atas tulisan luar biasanya, Kak.
Aku suka
Kejanggalan dalam novel ini tidak meyakinkannya olah bentuk polifonik, seperti monolog panjang dengan satu suara. Namun istimewanya, meski cerita mirip serial Oh Mama, Oh Papa Majalah Kartini adalah cara penulis memegang kendali sebagai pengecoh cerita. Sebagai fiksi didaktis-religius, novel ini menyimpan unreliable narrator. Selang-seling khotbah disilang-silang cerita berkelok-kelok dan tak terduga. Sebagai pembaca, saya yang seakan-akan sedang diceramahi seorang Ustazah karena menempuh jalan sesat akhirnya mendapatkan ‘sesuatu". Narator yang tidak bisa diandalkan begitu meyakinkan, dan terasa mahal. (Semula saya pikir banyak sub-plot yang bisa dibuang, sampai saya menemui semua jawaban di Chapter-chapter akhir). Saya memandang ‘sampah" dalam novel ini sebagai warna merah jambu. La vie en rose.
Cerita penuh nasihat dgn konflik internal domestik (rumahan) yang digarap apik, twist yg ngagetin, tokoh2 bnyk bgt tapi ikonik. Andai aja mau ngurangin sedikit cermah, pasti pembacanya akan lebih luas lg, asumsiku. Kubayangkan, jika penulis ini kelak menulis lagi novel dgn tema yg lebih luas pasti ciamik. Layer-layer twistnya brutal banget.
Di balik cerita yg mengharukan dan banyak ceramah ini, plot twistnya gak maen-maen. Double layer plot twistnya mantap, Ceu!
Disukai
2.9k
Dibaca
56.6k
Tentang Penulis
Kuni 'Umdatun Nasikah
-
Bergabung sejak 2020-06-01
Telah diikuti oleh 368 pengguna
Sudah memublikasikan 2 karya
Menulis lebih dari 307,924 kata
Rekomendasi dari Religi
Rekomendasi