Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Scan dengan Aplikasi Kwikku
Untuk membaca langsung dari Aplikasi
Blurb
Alex, Farel dan Bram berdiri di depan sebuah rumah yang cukup megah.
"Apa kau yakin ini rumahnya, Rel?" Bram menunjuk ke arah rumah itu sambil melihat ke arah Farel. Yang dilihat manggut-manggut sambil mengacungkan jempol. Ia tidak bisa menjawab sebab di mulutnya penuh dengan roti sisa sarapan paginya.
"Ayo, Lex, cepat pijit bel rumahnya!" Bram mendorong pelan Alex supaya ia bisa mendekati bel pintu. Alex sedikit terkejut.
"Kenapa harus aku? Dari awal aku tidak setuju kita ke rumahnya. Apalagi kita tidak mengabarinya dulu. Mungkin saja ia pergi atau ada acara lain," ujar Alex sedikit jengkel.
"Tidak akan. Aku sudah menelfonnya tadi malam, dia bilang tidak akan ke mana-mana. Dan dia juga . . . "
"Ya tapi tetap saja tidak sopan kan kalau tidak berbicara dulu dengan yang punya rumah," sela Alex.
"Sudahlah Lex, kau jangan pura-pura lagi. Kau juga ingin melihat saudara kembarnya Arga yang jadi model itu kan!" Nada Bram sedikit mengejek.
Muka Alex memerah mendengar perkataanya. Ingatannya melayang pada kejadian malam sebelumnya ketika Bram dan Farel menghabiskan waktu di apartemennya dan tanpa sengaja Bram membuka sebuah halaman di majalah sport remaja yang bergambarkan seorang perempuan sebayanya tengah berpose di atas tempat tidur dengan hanya menggunakan baju tidur seksi dan tengah memeluk bola basket. Seketika ketika Bram melihat lipatan di gambar itu, ia terus-menerus mengejek Alex.
"Apa kau yakin ini rumahnya, Rel?" Bram menunjuk ke arah rumah itu sambil melihat ke arah Farel. Yang dilihat manggut-manggut sambil mengacungkan jempol. Ia tidak bisa menjawab sebab di mulutnya penuh dengan roti sisa sarapan paginya.
"Ayo, Lex, cepat pijit bel rumahnya!" Bram mendorong pelan Alex supaya ia bisa mendekati bel pintu. Alex sedikit terkejut.
"Kenapa harus aku? Dari awal aku tidak setuju kita ke rumahnya. Apalagi kita tidak mengabarinya dulu. Mungkin saja ia pergi atau ada acara lain," ujar Alex sedikit jengkel.
"Tidak akan. Aku sudah menelfonnya tadi malam, dia bilang tidak akan ke mana-mana. Dan dia juga . . . "
"Ya tapi tetap saja tidak sopan kan kalau tidak berbicara dulu dengan yang punya rumah," sela Alex.
"Sudahlah Lex, kau jangan pura-pura lagi. Kau juga ingin melihat saudara kembarnya Arga yang jadi model itu kan!" Nada Bram sedikit mengejek.
Muka Alex memerah mendengar perkataanya. Ingatannya melayang pada kejadian malam sebelumnya ketika Bram dan Farel menghabiskan waktu di apartemennya dan tanpa sengaja Bram membuka sebuah halaman di majalah sport remaja yang bergambarkan seorang perempuan sebayanya tengah berpose di atas tempat tidur dengan hanya menggunakan baju tidur seksi dan tengah memeluk bola basket. Seketika ketika Bram melihat lipatan di gambar itu, ia terus-menerus mengejek Alex.
Tokoh Utama
Alex
Athalia
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
0
Dibaca
8
Tentang Penulis
Raden Maesaroh
-
Bergabung sejak 2023-05-15
Telah diikuti oleh 23 pengguna
Sudah memublikasikan 3 karya
Menulis lebih dari 63,571 kata
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Fantasi
Raden Maesaroh
Novel
Jeda dan Spasi
Falcon Publishing
Novel
Halu
Ratih Abeey
Novel
Under the Blue Moon
Noura Publishing
Novel
Mereka yang Jatuh Cinta
Bisma Lucky Narendra
Novel
Perempuan Tak Pernah Patah Hati
Daruz Armedian
Novel
Aphelion
Clarissa Kawulur
Cerpen
Pacarku Preman
Sulistiyo Suparno
Novel
The Fault in Our Stars
Mizan Publishing
Novel
Bad Romance
Mizan Publishing
Novel
Friendship and Love
Aldy Purwanto
Novel
Lovhobia
Bentang Pustaka
Novel
Shea
Bentang Pustaka
Novel
30 Age
C R KHAN
Novel
Cinta Satu Dekade
Nita Roviana
Rekomendasi