Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Rotterdam, Belanda, tahun 1888
Aku menatap langit malam yang memuram berlumur darah. Langit kota Rotterdam menjadi saksi kematian seluruh keluargaku. Aku tak tahu siapa yang tega membunuh keluargaku. Dan apa sebab mereka melakukannya.
Dari buku catatan milik paman Rudolf lah perlahan aku tahu siapa para pembunuh itu. Sialnya mereka sudah melarikan diri ke tempat di ujung bumi timur, bernama Hindia Belanda. Sebuah tempat yang teramat asing bagiku.
Enam setengah tahun usai segalanya terampas, akhirnya aku menjejakkan kakiku ke kapal yang hendak mengantarkanku ke tempat para pembunuh keluargaku.
Inilah rute perjalananku mencari pembunuh keluargaku.
Rotterdam, tahun 1888 --> Surabaya, tahun 1894 --> Karesidenan Surakarta, tahun 1895 --> Semarang, tahun 1896 --> Karesidenan Priangan, tahun 1897 --> Batavia, tahun 1899
Di setiap tempat yang kujejakki, aku menyesap pahit dan pedihnya realita kehidupan di Hindia Belanda.
Aku menatap langit malam yang memuram berlumur darah. Langit kota Rotterdam menjadi saksi kematian seluruh keluargaku. Aku tak tahu siapa yang tega membunuh keluargaku. Dan apa sebab mereka melakukannya.
Dari buku catatan milik paman Rudolf lah perlahan aku tahu siapa para pembunuh itu. Sialnya mereka sudah melarikan diri ke tempat di ujung bumi timur, bernama Hindia Belanda. Sebuah tempat yang teramat asing bagiku.
Enam setengah tahun usai segalanya terampas, akhirnya aku menjejakkan kakiku ke kapal yang hendak mengantarkanku ke tempat para pembunuh keluargaku.
Inilah rute perjalananku mencari pembunuh keluargaku.
Rotterdam, tahun 1888 --> Surabaya, tahun 1894 --> Karesidenan Surakarta, tahun 1895 --> Semarang, tahun 1896 --> Karesidenan Priangan, tahun 1897 --> Batavia, tahun 1899
Di setiap tempat yang kujejakki, aku menyesap pahit dan pedihnya realita kehidupan di Hindia Belanda.
#1
PESANKU
#2
ROTTERDAM, TAHUN 1888
#3
1
#4
2
#5
3
#6
4
#7
5
#8
6
#9
7
#10
8
#11
9
#12
10
#13
PENUTUP DI ROTTERDAM
#14
SURABAYA, TAHUN 1894
#15
1
#16
2
#17
3
#18
4
#19
5
#20
6
#21
7
#22
8
#23
9
#24
10
#25
11
#26
PENUTUP DI SURABAYA
#27
KARESIDENAN SURAKARTA, TAHUN 1895
#28
1
#29
2
#30
3
#31
4
#32
5
#33
6
#34
7
#35
8
#36
PENUTUP DI KARESIDENAN SURAKARTA
#37
SEMARANG, TAHUN 1896
#38
1
#39
2
#40
3
#41
4
#42
5
#43
6
#44
7
#45
8
#46
9
#47
10
#48
11
#49
12
#50
13
#51
14
#52
15
#53
16
#54
17
#55
18
#56
PENUTUP DI SEMARANG
#57
KARESIDENAN PRIANGAN, TAHUN 1897
#58
1
#59
2
#60
3
#61
4
#62
5
#63
6
#64
7
#65
8
#66
9
#67
10
#68
11
#69
12
#70
13
#71
14
#72
15
#73
16
#74
17
#75
18
#76
19
#77
20
#78
21
#79
22
#80
23
#81
24
#82
PENUTUP DI KARESIDENAN PRIANGAN
#83
BATAVIA, TAHUN 1899
#84
1
#85
2
#86
3
#87
4
#88
5
#89
6
#90
7
#91
8
#92
9
#93
10
#94
11
#95
12
#96
13
#97
14
#98
15
#99
16
#100
17
#101
18
#102
19
#103
20
#104
21
#105
22
#106
HUJAN DAN KOPI DI PENGHUJUNG ABAD
#107
PENGHUJUNG?
#108
SURAT PENGHABISAN
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Rating
5
6
0
0
0
0
Total 6
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Mantappjiw
kita bersaing sehat 😤
Salah satu kontestan komptesisi terinspirasi kisah nyata dengan tema sejarah yang aku senangi. God luck.
novel sejarah yang menyenangkan untuk dibaca. Data-datanya menarik. Saya menikmati cara penulis bercerita.
Judulnya menggoda , isinya juga suka
Membaca judul, latar waktu serta tempat dari cerita ini mengingatkan saya pada tetralogi Buru yang ditulis Pram (dimana Mienke menjuluki Annelies sbg Bunga Penutup Abad).
Awalnya saya berpikir cerita ini akan menggambarkan kehidupan sosial politik, namun menyelam lebih dalam pada bab2 selanjutnya, baru saya sadari jika ini adalah sebuah cerita aksi. Membaca karya ini kita disuguhkan alur film aksi dalam bentuk tulisan. Pembaca cukup mengikuti saja alurnya tanpa perlu menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.
Selain itu ada hal menarik lain, bahwa suasana hindia belanda dalam karya ini digambarkan lebih egaliter. Komunikasi antar ras manusia yang mendiami hindia belanda (eropa totok, peranakan, asia timur, priyayi dan pribumi biasa) berjalan cair dan sejajar.
Jika perlu ada kritik, menurut saya karya ini menghadirkan banyak sekali tokoh. Saya agak kesulitan mengingat peran beberapa tokoh saat memasuki bab Priyangan. Terlepas dari itu, cerita ini adalah karya yang menarik untuk dibac
Disukai
1.5k
Dibaca
71.5k
Tentang Penulis
tuhu
ig: th.dzialevtyva
twitter: tuhudzialevtyva
twitter: tuhudzialevtyva
Bergabung sejak 2021-05-14
Telah diikuti oleh 215 pengguna
Sudah memublikasikan 5 karya
Menulis lebih dari 209,334 kata pada novel
Rekomendasi dari Sejarah
Novel
Dahlia Merah di Penghujung Abad
tuhu
Flash
HORUS-God of Truce
Donquixote
Flash
Sang Hyang Wenang
Nur Khafidhin
Cerpen
Kujang
Galang Gelar Taqwa
Novel
Langit Menangis di Balik '98: Kisah Perjuangan dan Pencarian Identitas
Aisyah Salsabila Putri
Novel
ANDARU: TRAGEDI 1998
Arum faizatul umami
Novel
Tiga Sandera Terakhir
Noura Publishing
Novel
Markesot Belajar Ngaji
Bentang Pustaka
Novel
Mikiran Yayat: Dari Yayat, Oleh Yayat, Untuk Rakyat
Bentang Pustaka
Novel
Tahu-tahu Jodoh
anonymous pout
Novel
Jangan Ganggu Mbah Kung di Bulan Oktober
Ferry Herlambang
Novel
Rumah Tanpa Pagar
Ayumi Hara
Cerpen
Peramalan cuaca menguji kebenaran Almanak.
Muhamad Gilang pamungkas
Novel
Pangeran dari timur
Bentang Pustaka
Novel
Saputangan dari kamp Bangkinang
Osvian Putra
Rekomendasi