Kirim izin baca kepada penulis skrip ini?
Kamu tidak memiliki izin untuk melihat skrip ini
Blurb
"Tidak apa-apa menjadi biasa-biasa saja saat usiamu 30."
Empat orang berusia 29 tahun bernama Kinanthi, Elisabeth, Bhima, Novia yang tidak pernah saling kenal, dipertemukan dalam sebuah tempat dan waktu yang sama, yakni di klinik psikolog. Selama ini mereka berempat ditangani oleh seorang psikolog yang sama, bernama Rianti. Suatu hari klinik psikolog salah mengatur jadwal yang membuat keempat orang itu harus menunggu berbarengan di waktu yang sama.
Dari kejadian itu, akhirnya mereka saling kenal, menjalin pertemanan, dan semakin sering bertemu. Perlahan mereka pun mulai terbuka menceritakan permasalahan hidup masing-masing. Suatu hari saat mereka sedang makan siang bareng, Novia melontarkan sebuah perkataan. "Tahun depan umurku sudah tiga puluh tahun. Jujur aku tidak siap. Aku takut menyandang status berkepala tiga. Apalagi dengan hidupku yang begini-begini saja, dibanding teman-teman sebayaku." Perkataan Novia membuat Kinanthi, Bhima, dan Elisabeth terhenyak kaget. Akhirnya satu persatu mengutarakan hal yang sama. Rupanya mereka tahun depan serempak berumur 30 tahun. Mereka merasa cemas lantaran belum siap menyandang kepala tiga, dengan pencapaian hidup yang masih biasa-biasa saja dibandingkan orang lain, ditambah trauma masa lalu yang masih belum sembuh.
Empat orang berusia 29 tahun bernama Kinanthi, Elisabeth, Bhima, Novia yang tidak pernah saling kenal, dipertemukan dalam sebuah tempat dan waktu yang sama, yakni di klinik psikolog. Selama ini mereka berempat ditangani oleh seorang psikolog yang sama, bernama Rianti. Suatu hari klinik psikolog salah mengatur jadwal yang membuat keempat orang itu harus menunggu berbarengan di waktu yang sama.
Dari kejadian itu, akhirnya mereka saling kenal, menjalin pertemanan, dan semakin sering bertemu. Perlahan mereka pun mulai terbuka menceritakan permasalahan hidup masing-masing. Suatu hari saat mereka sedang makan siang bareng, Novia melontarkan sebuah perkataan. "Tahun depan umurku sudah tiga puluh tahun. Jujur aku tidak siap. Aku takut menyandang status berkepala tiga. Apalagi dengan hidupku yang begini-begini saja, dibanding teman-teman sebayaku." Perkataan Novia membuat Kinanthi, Bhima, dan Elisabeth terhenyak kaget. Akhirnya satu persatu mengutarakan hal yang sama. Rupanya mereka tahun depan serempak berumur 30 tahun. Mereka merasa cemas lantaran belum siap menyandang kepala tiga, dengan pencapaian hidup yang masih biasa-biasa saja dibandingkan orang lain, ditambah trauma masa lalu yang masih belum sembuh.
Premis
Maaf, bagian ini tidak diizinkan oleh penulis
Pengenalan Tokoh
Maaf, bagian ini tidak diizinkan oleh penulis
Sinopsis
Maaf, bagian ini tidak diizinkan oleh penulis
Disukai
1
Dibaca
1k
Tentang Penulis
tuhu
ig: th.dzialevtyva
twitter: tuhudzialevtyva
twitter: tuhudzialevtyva
Bergabung sejak 2021-05-14
Telah diikuti oleh 311 pengguna
Sudah memublikasikan 5 karya
Menulis lebih dari kata
Rekomendasi dari Drama
Novel
Can't Stop
Siti Soleha
Skrip Film
MENJELANG 30
tuhu
Cerpen
Tangisan Sungai Biru
K. Istiana
Novel
Perfect Boy
Avisha Kenzie
Skrip Film
Money Baby (Script)
Naomi Saddhadhika
Skrip Film
PULANG - Script
Lucky
Flash
Kalau Agama Bisa Ngomong...
Shabrina Farha Nisa
Cerpen
Seminggu tanpa Gawai
Rie Yanti
Novel
sora
Leviosa S
Novel
SEGARA
Fianaaa
Novel
Duka Manis - Balikpapan 1995
Habel Rajavani
Komik
THE IDIOTS
Andini zsa regita oktariani
Komik
Penantian
Salsa Putri
Novel
Sejak Mimpi tak Lagi Mimpi
Choirunisa Ismia
Novel
CETAK BIRU MASA LALU
Ai Bi
Rekomendasi