Laras tumbuh dalam rumah yang tak pernah benar-benar sunyi, tapi juga tak pernah benar-benar ramai. Ada suara rotan yang menampar masa kecilnya, ada bisikan-bisikan yang perlahan menjadi nyata di kepalanya. Ia belajar bahwa tidak semua luka meninggalkan bekas di kulit, sebagian justru bersemayam diam di dalam jiwa.

Dan ketika kewarasan mulai kabur bentuknya, Haris hadir. Bukan untuk menyembuhkan, tapi untuk tinggal. Ia suami yang memilih memeluk, bahkan saat Laras tak mampu mencintai dirinya sendiri. Ia rumah di tengah badai, cahaya di lorong yang terus bergema oleh kenangan buruk.

Tapi, apakah cinta cukup untuk membuat seseorang tetap tinggal?
Apakah hati yang patah bisa kembali utuh hanya karena cinta?

Cinta Tak Selalu Waras adalah kisah tentang luka yang diwariskan, tentang perjalanan menyusuri lorong gelap masa lalu, dan tentang dua hati yang saling menguatkan, bahkan saat dunia menuduh mereka tak waras.