Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Pak Baihaqqi seorang guru honorer di SMA 13 Harapan. Dirinya sudah mengajar hampir 15 tahun tetapi tidak masuk ke dalam honorer Kategori 2 (K2). Di tahun 2022 ini pula, ia tidak termasuk ke dalam daftar yang bisa mengikuti seleksi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK).
Di sekolah, Pak Baihaqqi bekerja sebagai pesuruh. Bu Nurma, Bu Rosmala, Pak Adam, guru-guru lain, dan sampai Pak Kepala menyuruh dirinya mengerjakan tugas yang bukan tanggung jawab. Ia dituntut untuk profesional layaknya pegawai negeri tetapi tidak mendapatkan bayaran yang setimpal.
Bu Nurma adalah Waka. Kurikulum yang seluruh pekerjaannya dikerjakan oleh Pak Baihaqqi. Bu Nurma dengan bangga diri memamerkan pekerjaan tepat waktu kepada Pak Kepala, sedangkan dirinya tidak pernah memedulikan tanda X di buku piket masuk kelas atas nama Pak Baihaqqi.
Anak-anak sering merundung Pak Baihaqqi, misalnya.
"Pak, kenapa belum kawin?"
"Pak, jangan banyak protes kalau cuma guru honorer!"
"Pak, kalau tinggi jangan serumput, lihat kami setiang listrik!"
Pak Baihaqqi tetap sabar. Ia masih punya teman mengadu keluh kesah, Muhammad Iqbal yang setia membantu materi dan moril. Sabda Ahmad yang menjadi kawan dalam duka meskipun sering mencurahkan isi hati terlambat dibayar sertifikasi.
Di sekolah, Pak Baihaqqi bekerja sebagai pesuruh. Bu Nurma, Bu Rosmala, Pak Adam, guru-guru lain, dan sampai Pak Kepala menyuruh dirinya mengerjakan tugas yang bukan tanggung jawab. Ia dituntut untuk profesional layaknya pegawai negeri tetapi tidak mendapatkan bayaran yang setimpal.
Bu Nurma adalah Waka. Kurikulum yang seluruh pekerjaannya dikerjakan oleh Pak Baihaqqi. Bu Nurma dengan bangga diri memamerkan pekerjaan tepat waktu kepada Pak Kepala, sedangkan dirinya tidak pernah memedulikan tanda X di buku piket masuk kelas atas nama Pak Baihaqqi.
Anak-anak sering merundung Pak Baihaqqi, misalnya.
"Pak, kenapa belum kawin?"
"Pak, jangan banyak protes kalau cuma guru honorer!"
"Pak, kalau tinggi jangan serumput, lihat kami setiang listrik!"
Pak Baihaqqi tetap sabar. Ia masih punya teman mengadu keluh kesah, Muhammad Iqbal yang setia membantu materi dan moril. Sabda Ahmad yang menjadi kawan dalam duka meskipun sering mencurahkan isi hati terlambat dibayar sertifikasi.
Tokoh Utama
Baihaqqi
Bu Nurma
Marwandi
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
2
Dibaca
570
Tentang Penulis
Bai Ruindra
Writer | Blogger| Teacher | Pemenang Writingthon Asian Games 2018 oleh Kominfo dan Bitread Publishing | Partnership: bairuindra@gmail.com | www.bairuindra.com
Bergabung sejak 2020-01-01
Telah diikuti oleh 247 pengguna
Sudah memublikasikan 5 karya
Menulis lebih dari 111,706 kata pada novel
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bumbu Pecel Terakhir Nenek
Veron Fang
Novel
Baihaqqi; Guru Honorer
Bai Ruindra
Skrip Film
Belajar Bersama ArRa
Dean Patria Budoyo
Cerpen
Damai Yang Pergi
Marniati
Novel
Gracias Mi Amor
Lucia Isabella Ari Valdiani
Novel
Titik Terang
Adira Putri Aliffa
Novel
With You, I'm Okay (NOVEL)
Nadia Amalia
Novel
Tempus Reverte
White Blossom
Novel
My Husband's Lover
Mayang Nisa
Novel
Perempuan di Balik Teralis Kaca
Servita Rachma
Novel
Tuhan, Boleh Ya, Aku Tidur Nggak Bangun Lagi?
Athar Farha
Flash
Laras Hebat!
Yutanis
Novel
halunation
Zaura J
Novel
Diciassette
Roormniax
Novel
Dewi Sang Bidadari
BUNGSU BER-SYAIR
Rekomendasi