Milik Bintang

Saat itu aku berdiri di atas atap gedung rumah sakit, tepat sebelum aku melompat, seseorang menyapa dan mengajakku berkenalan, namanya Ardi, Dokter baru di rumah sakit tempatku bekerja. Dan sejak saat itu, bunuh diri tidak pernah lagi jadi pilihanku, rasa sepi dan sakit selama sepuluh tahun terakhir lenyap begitu saja.

“Aku punya kejutan” katanya malam itu sambil tersenyum lebar, tapi obrolan kami terputus karena Ardi harus melakukan operasi. Aku menunggu di luar ruang operasi bersama seorang keluarga pasien, setelah dua jam berlalu operasi pun selesai, Ardi keluar tanpa menunjukkan sedikit pun wajah lelah.

Ardi justru berlari sambil tersenyum ke arahku, namun mendarat tepat di pelukan seorang gadis yang ku sangka keluarga pasien itu. Ardi memeluknya erat, mengangkatnya dan berputar, mereka terlihat bahagia.

Ardi menoleh ke arahku dan berkata, “Ini Bintang, tunanganku dan kami akan menikah” Ardi berkata sambil tersenyum “Kejutan, kaget kan aku mau nikah? Soalnya Bintang selama ini kuliah di Jepang” Ardi menjelaskan dengan antusias, aku hanya mengangguk dan menahan sesak di dadaku dengan senyuman.

“Bi, ini Ara sahabatku” Ardi memperkenalkan aku dengan Bintang.

Sahabat, kata Ardi aku sahabatnya, ternyata selama ini aku jatuh cinta sendirian.

13 disukai 6 komentar 6.5K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@aninglacya : Makasih kak kata si Ara :'( huhu
@alwindara : Angka cantik ya kak, punya kakak judulnya apa?
Aku ikut prihatin sama Ara 😣
Ceritamu ke 666 , dan cerita Flashku ke 999 angka yang unik.
Hai hehe
Hai Bintang
Saran Flash Fiction