Api telah padam

"Padam! Api padam! Api kita padam" teriak seseorang panik. Ia berlari berkeliling mengabarkan berita padamnya api suci mereka. Wajahnya basah oleh keringat, napasnya memburu. Dia cemas, kalut.

"Apa yang sedang terjadi? Kenapa api kita padam? Dia bahkan tidak pernah mati selama ribuan tahun," seru yang lainnya seraya berlari menuju tempat di mana api berada. Orang-orang berlarian, berteriak mengatakan "pertanda apakah ini? Pertanda apakah ini?" Ketakutan mulai menyelimuti hati mereka, kebingungan bergelayut di wajah para pemuja api suci.

Sementara itu, di negri nun jauh sana, Ambruklah pilar-pilar dan balkon penyangga istana, yang selama ini berdiri kokoh seakan tiada yang mampu merobohkannya. Dunia diselimuti ketakutan. Mereka berhamburan keluar dari dalam rumah.

"Kejadian dahsyat apa ini?" orang-orang saling bertanya, saling bertatapan penuh tanda tanya di kepala.

Bumi bergetar, ketika mereka mendongak memandang ke atas langit tampaklah cahaya yang sangat terang-benderang.

Di saat yang sama, nun jauh di lembah bumi Makkah, lahirlah seorang sebaik-baiknya manusia, pribadi agung tak terkira, selalu rindu pada umatnya. Ia dicintai oleh dunia seisinya, sejagat raya, rahmat bagi semesta.

7 disukai 4 komentar 6.4K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Saya juga mengira ini FF kiamat🤭. Awalan yang menakutkan 😰👍.
Can
udah ketebak. but i like it
Aku kira FF kiamat atau matahari terbit dari barat 😥
♥️ muhammad
Saran Flash Fiction