Chapter 13

Suara gamelan itu terdengar sayup-sayup dikejauhan. Ada pesta di mana, bukankah ini di tengah hutan belantara? Aku melirik Joe yang sudah terlelap di dalam sleeping bag-nya. Aneh!

Perlahan kubuka pintu tenda yang terbuat dari kain ...

(Sebagian cerita disembunyikan)

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
17 disukai 10 komentar 7.6K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@yoemi037 : Tahun gajah kalau gak salah ๐Ÿ˜‚
Asli buka brankas tulisan ini, tahun berapa ditulis, bung? Xixixiixi
@blackbird : Masih aman berarti ๐Ÿ˜‚
Belum smpe sesak kok, oksigen msih banyak๐Ÿ˜…
@suciasdhan : Akhirnya bengek? ๐Ÿ˜‚
@blackbird : Sesak napas, dong? ๐Ÿ˜†
@blackbird : Nggak usah tamat, kok ๐Ÿ˜†
@Langit, bener banget, Kak, awal baca serem
Widih, baru baca serem, tapi pas diakhir bengek
Sebentar lagi akan terjebak di chapter empat belas๐Ÿ˜…begitukah kak?
Saran Flash Fiction