Di hari itu, Aku berdiri di ujung jembatan jodoh ini. Orang sekitar menyebutnya jembatan jodoh karena jembatan ini dipercaya memiliki daya magis yang kuat untuk dapat menarik jodoh kita agar bertemu di jembatan ini. Aku termasuk orang yang sangat berharap mitos tersebut bisa jadi nyata, agar terjadi dalam hidupku.
Di jembatan ini aku bertemu Dinda, gadis manis yang memiliki bola mata indah mempesona. Tepat hari ini, genap 2 tahun kita saling mengenal. Banyak tawa dan canda, suka dan duka, yang telah kita lewati bersama. Aku pernah terjatuh dan dia yang menggenggam tanganku untuk berdiri kembali. Dia pun pernah menangis tentang perihnya kehidupan dan menjadikan sapu tanganku sebagai sahabat untuk air matanya. Dia pernah tertawa riang, dia pernah tersenyum dengan begitu manis hanya untukku.
Tata dan Titi adalah salah satu mimpi besar kami, mimpi yang kami berdua sepakati bersama, jika nanti memiliki buah hati. Tentunya sebelum hari itu terjadi, hari yang membuatku begitu keras berfikir tentang mungkinkah Dinda jodohku.
Aku banyak menghabiskan waktu bersamanya, entah dalam hal kebaikkan menurut pandangan kami, maupun berbuat dosa yang kami anggap indah. Bayangkanlah setelah banyak yang kita lalui? Ternyata dia malah menikah dengan orang lain.
Aku membenci laki-laki yang telah merebut Dinda dariku! Tapi, apa benar dia Dindaku? Sedangkan dia saja bukan jodohku? Malah sebenarnya akulah yang lancang memacari jodoh laki-laki itu. Kini aku berharap Dinda bisa hidup bahagia bersama jodohnya, suami yang menerima Dinda apa adanya.
Jika saat ini aku diberi kesempatan untuk hidup kembali, Ada dua permohonan maaf yang ingin aku sampaikan. Pertama: untuk Dinda, maafkan aku karena dengan percaya dirinya aku berfikir akulah jodohmu. Kedua: Untuk suamimu Dinda, maafkan aku karena kesalahanku Dinda dan aku telah terjebak dalam hubungan cinta yang salah.
Ternyata jodohmu akan menemukanmu sesulit apapun itu. Begitupun sebaliknya, meskin begitu keras kamu berjuang dan berharap, jika bukan jodohmu pasti tak akan pernah bersatu. Seperti kisah kita Dinda, terpisahkan oleh alam yang berbeda adalah alasan kita untuk tidak berjodoh.