Ini adalah kisah tentang seorang anak perempuan yang sangat menyukai bernyanyi. Ia memiliki impian untuk menjadi penyanyi, tetapi keterbatasan ekonomi keluarganya menghalanginya tampil di panggung besar. Sebagai gantinya, ia berkarir sebagai seorang pengamen di sebuah restoran kecil.
Suatu hari, saat ia sedang tampil di restoran seperti biasa, seorang pelanggan memberikan pujian atas suaranya yang luar biasa. Pelanggan tersebut menyarankan agar anak perempuan pengamen ini mengikuti audisi nasional. Anak perempuan pengamen tersebut, meskipun terbiasa dengan keterbatasan, merasa ragu terhadap kemampuannya. Dia tidak pernah berlatih vokal atau mengikuti kompetisi, dan menjadi pengamen hanyalah karena keadaan.
Dengan keraguan dalam hati, anak perempuan pengamen itu menganggap pujian tersebut sebagai suatu bentuk pelukan semu. Namun, orang yang memberikan pujian itu mencoba meyakinkannya bahwa suaranya jauh lebih luar biasa daripada yang dia pikirkan. Pria itu memberikan keyakinan bahwa ia memiliki bakat yang luar biasa.
Meskipun demikian, anak perempuan pengamen ini menghadapi hambatan lain: biaya untuk mengikuti audisi. Pria itu memastikan bahwa audisi itu gratis, tetapi keraguan masih bersemayam di dalam hatinya. Dia hanya menjawab, "Terima kasih atas saran Anda, tapi saya masih harus memikirkannya."
Pria tersebut terus membujuknya, "Tapi suaramu luar biasa, lho!"
Anak perempuan pengamen ini menjawab dengan rendah hati, "Saya hanya bernyanyi saja."
Pria tersebut memberikan kata-kata penegasan, "Jika kamu berubah pikiran, kamu harus mencobanya. Ingatlah, kamu jauh lebih hebat daripada yang kamu pikirkan."
Orang yang memberikan pujian telah meninggalkan restoran, dan tidak lama juga Anak perempuan pengamen itu pulang sambil tetap memikirkan apa yang dikatakan orang tadi dan bertanya-tanya pada diri sendiri apa dia memang sebagus itu dalam bernyanyi, suatu ketika dia melihat keadaan rumahnya dan kondisi keluarganya, anak perempuan ini akhirnya tahu apa yang harus dia lakukan, dia pun memutuskan untuk mengikuti audisi.
Setelah memikirkan perkataan pria tersebut dan melihat kondisi rumahnya yang memprihatinkan, anak perempuan pengamen itu memutuskan untuk mengikuti audisi. Ia memberi tahu orang tuanya dan dengan perasaan campur aduk, ia pergi.
Beberapa hari kemudian gadis ini sampai di tempat audisi, ia melihat banyak peserta dari berbagai latar belakang. Dia merasa saat ini sangatlah gugup, apalagi ketika tiba gilirannya untuk tampil menunjukan suaranya di hadapan para juri. Ia merasa jantungnya berdegup kencang, dan muncul keraguan apakah ia mampu. Namun, ia mulai bernyanyi dengan cemas, dan awalnya suaranya terdengar tidak karuan.
Salah seorang juri menghentikannya dengan keras, membuatnya merasa tertekan. Namun, ternyata sang juri tersebut hanya ingin mengajaknya tenang. Akhirnya, anak perempuan pengamen itu melanjutkan menyanyi. Ketika dia mulai leluasa bernyanyi suara yang merdu itu mengejutkan keempat juri berdiri dan bertepuk tangan, mengapresiasi penampilannya.
Singkat cerita gadis ini lolos audisi, dan dia akan mengikuti pelatihan selama beberapa minggu hingga nanti akan tampil bernyanyi di hadapan ribuan pasang mata, hal ini menjadikan keinginannya pelan-pelan terwujud.
Pesan moral kisah pendek ini...
Kisah ini menegaskan bahwa percaya pada diri sendiri adalah kunci untuk mengatasi rintangan dan meraih impian. Anak perempuan pengamen menghadapi banyak keterbatasan dan keraguan, tetapi dengan dorongan dari orang lain dan akhirnya percaya pada potensinya, ia berani mengikuti audisi dan mencapai kesuksesan. Kalimat 'Percayalah pada dirimu sendiri, karena kamu lebih hebat daripada yang kamu pikirkan' menggambarkan pentingnya memiliki keyakinan diri yang kuat.
Dalam hidup, seringkali kita meragukan kemampuan dan nilai diri kita sendiri. Namun, seperti yang terjadi pada anak perempuan pengamen, ketika kita mengatasi keraguan dan mempercayai bahwa kita memiliki potensi yang luar biasa, kita mampu melakukan hal-hal yang lebih besar dari yang kita bayangkan. Kalimat tersebut menginspirasi kita untuk mengembangkan keyakinan diri, mengambil resiko, dan menghadapi tantangan dengan tekad.