Desert

"Gurun ini milikku sekarang!" Teriakku bangga karena sudah berhasil mengubur seluruh negeri yang mengotori kecantikan Sahara yang suci.

"Baiklah, mari bangun ulang Utopia yang hilang." Ucapku mulai membangun sebuah kota dengan kekuatan pasirku dari puncak Piramida Agung Giza.

"Akhirnya." Ucapku puas melihat pemandangan di hadapanku.

"Boom!"

Sebuah rudal melesat dari langit dan menghancurkan mahakarya yang baru saja kubangun.

"Boom! Boom! Boom! Boom!"

Rudal-rudal itu mulai menghujani dan menodai keindahan Sahara tanpa belas kasihan.

"Target tertembak. Sekali lagi, target tertembak."

"Sial, beraninya kalian ikut campur!" Teriakku kesal dan mulai menyerang pesawat-pesawat itu dengan pasir-pasirku dari bawah.

"Boom!"

Aku menusukkan pasir-pasirku dan meledakkan pesawat-pesawat tempur itu satu persatu.

"Mayday! Mayday!"

"Sekarang giliran kalian."

Aku menciptakan sebuah badai pasir dan mengarahkannya dengan cepat kepada sekumpulan armada kapal perang di tengah laut Mediterania dan mengubahnya menjadi lautan pasir yang sesungguhnya.

"Crot! Crot! Crot! Crot!"

Aku menyatu dengan badai ciptaanku dan menghabisi nyawa seluruh pasukan itu dalam sekejap.

Setelah itu aku beserta badaiku kembali ke dalam pelukan Sahara yang hangat dan beristirahat di dalamnya dengan damai.

"Pak, seluruh armada dipastikan tewas dalam badai itu."

"Lakukan." Perintahnya.

"Anda serius, pak?"

"Baik, pak."

6 disukai 8 komentar 4.5K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@egidperdana89 : πŸ˜… btw makasih kak udah mau baca πŸ™πŸ»
Tegang, tapi crot crot crot crot. disitu saya agak ketawa sedikit. 😁
@semangat123 : Iya, mbak. Gpp. Santai aja πŸ™ƒ
Oh macam tu. Thanks infonya Dewi ramaΒ²
Wkwkwk, maaf ya Rama, sedang promosi. Dibuka pakai kunci @darmalooooo
@darmalooooo, mampir ke The Magician saja sudah up 5 bab, tuh 😁
Ya terkunci
"Crot! Crot! Crot! Crot!", di bagian ini lucu bikin tertawa :)
Saran Flash Fiction