TIRAMISS-U

"SIAL, KENAPA TUHAN SELALU MENGABULKAN HARAPAN-HARAPAN BODOHKU!"

"Happy birthday to you...Happy birthday to you...Happy birthday...Happy birthday...Happy birthday...tooo yooouuuuu...Happy sweet seventeen Tiara Mizwari.." orang-orang bernyanyi di acara sweet-17 yang digelar oleh orang tuaku

Ya, ini tahun ke-17ku ada di dunia in, dan ini juga menjadi tahun ke-17 aku memakan kue Tiramisu buatan bunda. Ya Tuhan, aku udah enneg sama yang namanya tiramisu, setiap aku mendengar kata itu seketika aku rasanya mual. Setiap tahun, entah siapapun yang berulang tahun di keluarga kami maka bunda akan selalu membuatkan tiramisu cake andalannya. Dari aku lahir, aku hanya melihat bunda membuat kue itu pada acara-acara penting. Aku bingung kenapa bunda tidak pernah bosan membuatnya, dan apakah bunda juga tidak merasa bahwa kami anak-anaknya sudah sangat bosan dengan kue itu.

"Tiup lilinnya tiup lilinnya.... ayo Tiara, tiup lilinnya nak" ucap bunda

"eh sebelum itu jangan lupa make a wish dulu kak" sanggah adikku, Aira

Aku menutup mata dan berdoa lalu segera meniup lilinnya

"Kakak membuat keinginan apa???" tanya Aira penasaran

"Rahasia!" jawabku

#Di sekolah#

"Tiara lo dipanggil sama bu Ainun, disuruh ke ruang beliau sekarang"

"OK, thanks"

**Ruangan buk Ainun**

"Selamat, Tiara, kamu mendapatkan kesempatan untuk mengikuti student exchange selama satu tahun di Hangzhou, China. Pendaftaranmu, berkas-berkasmu diterima. Kamu akan menjalani tahun kedua sekolah menengahmu di High School terbaik di kota Hangzhou, bahkan katanya, anak dari presiden negara mereka pun bersekolah di sana. Dan kamu tidak perlu khawatir, selain mereka juga menerapkan internasional standar, kemampuan mandarinmu juga bagus" ucap bu Ainun

Aku terkejut, tak ku sangka wishku saat ulang tahun kemarin langsung terkabul oleh Tuhan

"Terimakasih buk!"

#Soetta Airport#

"Jaga diri baik-baik ya nak, bunda pasti kangen banget deh. Kalau liburan nanti pulang ya nak..." ucap bunda sambil memelukku

"Iya bunda, bunda gak usah khawatir, do'akan Tiara saja, aduh bunda, Tiara belum juga pergi udah disuruh pulang liburan.." aku menjawab bunda dengan sedikit tertawa agar bunda tidak terlalu sedih

"Bye kak, jangan macem-macem, belajar yang bener, tapi kalau ada yang tampan rupawan boleh deh bawa pulang" goda Aira

Aku hanya membalasnya dengan tertawa sambil menepuk pundaknya. Ayah pun memelukku dan juga memberikan nasihat-nasihat baik sebelum aku bergegas masuk ke dalam gedung bandara.

***

Aku telah melalui empat musimku di negeri tirai bambu ini, sebentar lagi aku pulang disusul ulang tahunku yang juga akan segera datang. Hhmm... Aku seakan-akan bisa mendengar tiramisu bunda yang memanggil-manggilku untuk pulang. Hahaha aku tertawa sendiri setiap mengingat tiramisu bunda, tak ku sangka aku akan merindukannya.

Dari tertawa perasaanku berubah menjadi penuh duka, seketika berita di bulan lalu kembali ke ingatanku, bahwa bunda telah pergi untuk selamanya, pergi bersama tiramisu andalannya.

***

"Nak, bunda telah berpulang..." kalimat dari ayah yang aku dengar melalui sambungan telepon yang meruntuhkan duniaku di bulan lalu

"Ah sial! kenapa Tuhan mengabulkan harapan bodohku, harapan yang aku buat di ultah ke-17ku, harapan dimana aku ingin itu menjadi tahun terakhirku memakan tiramisu buatan bunda! Ku sangka Tuhan mengabulkannya melalui sebuah perjalanan, ternyata, terkabul melalui sebuah perpisahan" sahutku di dalam hati rapuhku

"Bunda, Tiara Miss U (TIRAMISS-U)"

2 disukai 1 komentar 4.5K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
nice story. Jangan mengharap sembarangan saat sweet 17. 😁
Saran Flash Fiction