Breathe
Setelah tertular polio pada usia 28, Robin Cavendish harus terbaring di tempat tidur dan hanya diberi waktu beberapa bulan untuk hidup. Tetapi dengan bantuan istrinya Diana dan saudara kembarnya, dan ide-ide inovatif dari penemu Teddy Hall, Cavendish muncul dari bangsal rumah sakit dan mengabdikan sisa hidupnya untuk membantu sesama pasien dan orang cacat.
"'Breathe' akan membuat tenggorokan tercekat dengan penceritaannya yang penuh gairah tetapi tidak mencolok tentang dua individu yang berusaha mengubah status quo." — Tori Brazier [Flickering Myth]
"'Breathe' tidak memiliki gravitasi dari The Theory of Everything – ia menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mencoba memeras semua emosi dari cerita seperti air mata dari spons – tetapi ia memiliki belas kasih dan hati." — Richard Crouse [Richard Crouse]
"Saat drama disabilitas berjalan, Breathe tidak akan membuat Anda terengah–engah. Tetapi jika tidak memiliki bobot emosional The Theory of Everything, itu tetap menjadi kisah yang menginspirasi dan mempengaruhi." — Jason Best [What's On TV]