Disukai
1
Dilihat
691
SOP AYAM AYAH
Drama

Peringatan Hari Ibu itu omong kosong. Diperingati itu kan ditujukan untuk orang yang lupa, lalai, tak sadar, tak tahu, baru kemudian diingatkan sehingga jadi ingat, jadi sadar. Apa manusia terlalu lupa diri kalau nyatanya seorang wanita yang disebut Ibu itu adalah manusia paling istimewa buat anak-anaknya? Hari Ibu itu ya tiap hari!

Nyatanya meskipun Sigit benci Hari Ibu, dia tetap datang juga. Datang ke rumahnya, tepatnya rumah orang tuanya, yang dulu adalah naungan jiwa raganya selama 22 tahun. Bangunan itu bukan lagi naungannya, sejak ia minggat memilih tinggal sendiri sejak tiga tahun lalu.

Bukan karena sosok ‘Ibu’ Sigit benci Hari Ibu. Wanita yang ia cintai, yang melahirkannya itu bukan dipanggilnya Ibu, tapi Mama. Mama baginya lebih spesial dari Ibu, lebih lekat daripada Mamak, Emak, Bunda, Ummi, Mommy atau sebutan lainnya untuk seorang wanita yang melahirkan seorang manusia ke dunia.

Mama dulu adalah dunia Sigit, mungkin sampai sekarang juga. Mama adalah segalanya, dan segalanya tentang Mama selalu melekat di Sigit. Tentu selain karena ciri fisik dan beberapa karakter yang diturunkan oleh wanita itu.

Sigit juga bukan benci Hari Ibu karena Mama yang meninggal lima tahun lalu, tepat di tanggal peringatan Hari Ibu — 22 Desember. Mama pergi dengan damai, meninggal di tidurnya, meskipun kanker rahimnya sudah menjalar ke mana-mana. Setidaknya Mam...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Rekomendasi