Disukai
5
Dilihat
1432
Songong Maksimal
Komedi

April 2007

Siang itu, telepon di rumahku tiba-tiba berdering. Aku berlari mengangkatnya, berharap dari seseorang yang kutunggu. Maklum, jomblo memang begitu, selalu berharap seseorang tiba-tiba merindukannya lalu menelefon dan membuat janji bertemu untuk mengungkapkan perasaannya. Akh, dasar!

“Halo?”

“Halo, assalam’alaikum. Syasya, ya?”

“Waalaikumussalam, betul dengan siapa?” Aku bertanya walau aku sebenarnya sudah tahu siapa yang sedang bicara di seberang sana.

“Ini uda, Da Rakha!”

“Oh, iya. Ada apa, Da?” Benar dugaanku, suara yang serak-serak basah ini, seolah hanya dia seorang yang memilikinya. Tapi maaf, orang ini tidak masuk ke dalam daftar orang yang kutunggu.

“Sya ... aduh gimana ya, ngomongnya. Uda jadi ngga enak.”

“Ngga papa Da, ngomong aja. Ngga usah sungkan!”

“Gini, Sya. Uda kan udah punya usaha nih, baru mulai, kecil-kecil aja dulu. Jadi uda pengen kamu ikut bantu-bantu di sini, bisa ngga? Soalnya, uda dengar kamu udah ngga kerja lagi.”

“Insya Allah, Da, bisa kok.”

“Syukurlah, kalo bisa. Uda tunggu, ya! Datang aja ke sini besok jam delapan pagi.”

Lalu dia menyebutkan alamat lengkap yang tak asing bagiku. 

“Iya, Da, insya Allah”

Besok paginya, aku bersiap-siap sesuai perjanjian di telepon. Ternyata, ibuku agak kurang enak badan, jadi ibu minta tolong agar aku menyediakan sarapan untuk kami sekeluarga terlebih dahulu sebelum berangkat.

Akhirnya, jam 10 pagi aku baru sampai di tempat yang telah disebutkan kemarin. 

Sesaat aku tertegun di depan pintu. “Wow ....” kata itu tanpa sadar terlontar begitu ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@priyant : Sama-sama, Priy, sukses buat kita berdua, ya🥰🥰🥰
@priyant : Aiiih, Priy, terima kasih ya, sudah mampir😘🤗😍
Serasa masuk ke dalam cerita ini saya, keren
Sukses ya Mbak ...
Rekomendasi