Tutorial Patah Hati
2. Pencarian Korban

12.INT. KAMAR GILANG - DAY (FLASHBACK.)

Gilang me-reject telepon dari Ibunya.

GILANG (V.O.)
Setelah peristiwa itu, Perempuan itu
berani-beraninya masih coba ngerayu gue. 
Buat gue lebih baik gak punya Ibu
daripada punya Ibu kayak dia.

Surat-surat dari Ibu dibuang Gilang ke tong sampah tanpa berpikir, yang kemudian diambil diam-diam oleh Om Arga.

13.INT. BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION

GILANG (V.O.)
Gue dipaksa dewasa oleh keadaan. 
Fokus gue cuma satu. 
Jadi lelaki terbaik, terpintar, terkeren,
yang gak bakal bisa ditolak perempuan mana pun.

-- Gilang SMP belajar giat.

-- Gilang SMA dapat piala.

-- Gilang usia SMA belajar bela diri.

GILANG (V.O.)
Wajah blasteran bikin gue
gampang masuk dunia entertain. 
Gue ambil semua kesempatan.  

-- Gilang pemuda di lokasi shooting.

-- Gilang dikerubungi fans.

-- Gilang menang penghargaan aktor pendatang baru terbaik.

-- Gilang yang masih memegang piala dikerubuti wartawan.

GILANG (V.O.)
Ibu sudah membunuh Ayah,
jadi nggak salah dong kalo gue
juga membunuh Ibu dalam kenangan?
GILANG
(Ke arah wartawan)
Terima kasih kepada ayah di surga.
WARTAWAN 1
Ke Ibunya nggak Mas Gilang?
GILANG
Sayangnya saya gak pernah ketemu. 
Ibu meninggal saat melahirkan saya.

-- Gilang dilindungi dari wartawan oleh Om Arga.

GILANG (V.O.)

Cuma Om Arga, orang yang bisa gue percaya. 

Sampai sekarang.

(End of Montage.)

(Flashback End.)

DISSOLVE TO:

14.INT. MOBIL GILANG - DAY

Gilang masa kini duduk di kursi penumpang bersama Om Arga(40 tahun) yang kini sudah setengah baya. Om Arga sedang serius melihat Tab-nya. Gilang melihat dengan senyum.

GILANG
Serius amat Om, cepet tua loh..
OM ARGA
Hahaha emang udah tua kali Lang. 
Ini ngurusin jadwal striping kamu nih. 
Yakin masih mau ngambil program Ramadhan?
GILANG
Kan Om sendiri yang bilang,
mumpung masih punya nama,
manfaatin tiap kesempatan.
OM ARGA
Ya sih kamu makin terkenal,
sampai mau ke mana-mana mesti repot begini.
(Sambil menyodorkan tas)


Gilang dengan enggan mengambil kacamata hitam dan topi dari dalam tas yang disodorkan, terlihat juga berbagai obat-obatan Gilang. Wajahnya butuh disamarkan.

OM ARGA
Nah penggemar kamu kan
kebanyakan cewek tuh Lang? 
Gak ada yang mau dijadiin pacar gitu?
GILANG
Pacaran? Terus disengsarain
perempuan kayak ayah? 
Nggak deh Om, terima kasih.  
OM ARGA 
Sampai kapan kamu mau begini Lang? 
Sampai kapan kamu mau berbaikan sama Ibumu?
GILANG
Gilang heran sama Om. 
Kakak Om kan mati
gara-gara perempuan itu. 
Dia itu cuma adik ipar Om. 
Dia itu cuma orang yang kebetulan
ditunjuk Tuhan jadi Ibu Saya Om.

Om Arga menghela napas dengan getir, tampak ia mau bicara tapi tidak jadi.

15.EXT. KUBURAN AYAH - DAY

Gilang khusyuk berdoa, dia berikrar tanpa dalam hati.

GILANG (V.O.)
Ayah. Ibu sudah bikin kita berdua
sakit hati. Maka aku punya misi pribadi
untuk bikin patah hati
perempuan sebanyak-banyaknya. 
Inilah janji Gilang Yah. Doakan ya Yah.

Gilang pun mengusap wajahnya, menutup doa dan ikrarnya.

Judul tampil di tengah layar. “Tutorial Patah Hati”


16.INT. KAMAR RUMAH SAKIT - DAY (FLASHBACK.)

Gilang kecil yang penuh dengan infus tampak sedang bercengkarama dengan kedua orangtuanya.

GILANG KECIL
Kok Ayah bisa dapetin Ibu
yang cantik banget sih. 
AYAH
Loh ayah kan juga ganteng Lang. 
Selevel-lah.
GILANG KECIL
Iya, tapi kan. Ibu cantiknya beda Yah.
IBU
Nah, itu dia Lang. Ayah kamu
juga beda cara ngedeketinnya.

Tampak Ayah dan Ibunya bertatapan mesra satu sama lain.

GILANG KECIL
Ceritain dong! Gimana caranya
Ayah dapetin wanita tercantik kayak Ibu!

(Flashback End.)

17.INT. KAMAR APARTEMEN GILANG - DAY

Di meja terlihat tumpukan buku. “Men are from Mars, Women are from Venus” karya John Gray, “Talijiwo”-nya Sujiwo Tejo, Buku Kahlil Gibran, dan buku-buku lain dengan tema cinta.

Gilang sedang menulis di whiteboard di kamarnya. Tulisan paling atas dengan huruf kapital “Korban Patah Hati”. Di bawahnya adalah nomor urut yang belum terisi tulisan.

GILANG (V.O.)
Cerita ayah, buku, youtube,
googling, semuanya gue pelajari
biar bisa jadi pematah hati profesional.

Gilang berpikir di depan whiteboard-nya, lalu tersenyum penuh kepuasan. Dia pun mulai menulis di samping nomor 1.

GILANG (V.O.)
Korban pertama,
yang paling gampang dululah.

Tulisan di papan kini bertambah. “1. Perempuan Cantik.”

GILANG (V.O.)
Ini jenis perempuan yang
paling gampang dibikin jatuh,
karena yang kayak gini
biasanya pede-nya gampang digoyang.

18.EXT. LOKASI SHOOTING - RUANG TUNGGU - DAY

Gilang yang sedang break shooting memakai kacamata hitamnya agar bisa puas menilai dan mencari sasaran.

Pandangan matanya tervisualkan seperti view finder sniper. Memindai kumpulan perempuan muda dan cantik.

Tatapannya terkunci di Zara (20 Tahun), gadis lawan mainnya yang jadi idola para remaja. 

GILANG (V.O.)
Oke, bolehlah ini
untuk korban pertama.  

Gilang meraih handphone-nya mencari validasi tambahan. Berita yang cukup menjanjikan “Zara Shafira, Artis Tercantik Pilihan Netizen.” Gilang tersenyum melihat berita tersebut.

GILANG (V.O.)
Perfect! Ini makanan favorit
akun-akun gosip banget. 
Cinta lokasi antara pemeran utama.  

19.INT. LOKASI SHOOTING - RUANG TUNGGU - THE NEXT DAY

Zara dikerubungi para cowok yang caper ke dia. Gilang dengan cuek melewati, menoleh pun tidak. Lambaian tangan Zara dianggap angin lalu.

GILANG (V.O.)
Perempuan cantik
udah biasa dipuji dan dekati. 
Lo tampil beda aja. Cuekin.

20.EXT. LOKASI SHOOTING - TAMAN - THE NEXT DAY

Gilang dan Zara beradegan mesra di sebuah taman. Gilang menggenggam tangan Zara, menatapnya penuh perasaan.

SUTRADARA (O.S.)
CUTT!! Yak dapet nih! 
Bagus Gilang-Zara,
kalian dapet banget kemistrinya.

Zara tersenyum manis. Gilang langsung melepaskan genggaman tangannya dan tatapannya berubah tak peduli, lalu meninggalkan Zara sendirian.

GILANG (V.O.)
Tunjukin kalo kecantikan mereka
gak ngefek. Judesin kalo perlu. 
Itu bakal bikin mereka penasaran.

21.INT. RUANG MAKE UP - DAY

Zara sedang membersihkan sisa make up, sementara Gilang dengan kalem duduk di kursi santai sambil main hp.

GILANG (V.O.)
Ingat! Setelah dia cukup bete,
langsung kasih perhatian kecil
yang bikin mereka melayang.

Gilang menatap dalam ke arah Zara. Zara yang melihat perhatian Gilang dari pantulan kaca rias jadi salah tingkah.

GILANG
Ternyata, wajah kamu tanpa make up
malah lebih cantik ya..

Belum sempat Zara menjawab perhatian yang tiba-tiba tersebut Gilang langsung berjalan pergi.

GILANG (V.O.)
Terus langsung tinggalin aja. 
Tarik ulur untuk perempuan jenis ini
bikin mereka tertantang, karena mereka
udah terlalu biasa dikejar-kejar,
mereka bakal nganggap kita cowok yang beda.

22.INT. LOKASI SHOOTING - RUANG TUNGGU - DAY

Zara dikerubungi oleh kru dan pemain lain. Sutradara menyerahkan kue tart diiringi lagu selamat ulang tahun.

RAMAI-RAMAI
Tiup lilinnya! Tiup lilinnya!
Tiup lilinya sekarang juga!

Zara meniup lilin setengah hati sambil matanya mencari-cari sosok Gilang. Ternyata Gilang malah asik memakai headphone tidak peduli dengan sekitar. Zara terlihat kecewa.

23.INT. LOKASI SHOOTING - MOMENTS LATER

Saat keributan kejutan ulang tahun sudah selesai, terlihat Gilang menghampiri Zara yang sedang duduk menghadapi sisa kue tart dengan lilin yang sudah mati.

Tangan Gilang meraih korek api, menyalakan kembali lilin tersebut. Lalu berkata pelan ke arah Zara yang ternganga.

GILANG
Untuk cewek secantik kamu,
api harapannya gak boleh mati.

Kru dan pemain lain pun heboh dengan pernyataan Gilang tersebut.

PARA KRU
Cieeeee Mas Gilaang.

Gilang pun memotret dengan hp, sisa kue tart dengan lilin yang menyala tersebut.

Terdengar notifikasi whatsapp masuk di hp Zara yang ada di atas meja. Gilang memberi isyarat pada Zara untuk melihat hp-nya.

GILANG (V.O.)
Catat kata-kata gue! 
Gak ada cewek yang gak suka digombalin.

Zara melihat hp-nya dan wajahnya bersemu merah. Tampilan grafis dari HP Zara memperlihatkan pesan Whatsapp dari Gilang. Pesan pertama adalah foto tart dengan lilin yang masih menyala. Pesan kedua berupa kata-kata, “Selamat ulang tahun ya. Dari : (Calon) Pacar Kamu.”

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar