Truth Or Dance
10. Scene 91-101 (Dream Come True)

91.EXT/INT. RUMAH SAKIT. DEPAN KAMAR INAP. PAGI                

Saat Freya keluar kamar, ada sekitar 3 PRIA kekar dan sangar yang menghadangnya. Mereka adalah suruhan Juandi yang akan membawa Freya pergi.

BODYGUARD 1

Mari nona, ikut kami!

FREYA

Kalian siapa? Gue enggak mau pergi ke manapun sama kalian!

BODYGUARD 2

Tuan Juandi menyuruh kami mengantar Nona ke bandara.

FREYA

Enggak. Pokoknya gue enggak mau! Kalian enggak bisa paksa gue.

BODYGUARD 3

Kalau begitu maafkan kelancangan kami harus membawa Nona secara paksa.

Bodyguard 1 memberi kode ke dua temannya untuk membawa Freya. Lalu Dion langsung berdiri menghadang di depan Freya.

DION (KE FREYA)

Kamu harus lari menemui Pak Juandi di rumah. Biar saya yang urus orang-orang ini.

Freya mengangguk dan langsung berlari. Saat beberapa bodyguard ingin mengejarnya, Dion langsung menghalangi dengan menendang punggung salah satu bodyguard itu. Dion dan pria itu terlibat perkelahian sebelum petugas sekuriti datang melerai mereka.

CUT TO:

92.EXT/INT. RUMAH SAKIT. KORIDOR. PAGI                  

Freya terus berlari sambil sesekali melihat ke belakang. Terlihat 2 orang bodyguard suruhan Juandi Lalu Freya mengambil ponselnya dan menghubungi Kevlar.

FREYA

(panik)

Kev, tolong gue. jemput gue sekarang di rumah sakit!

KEVLAR (O.S)

Ini gue sama Sheila emang lagi di jalan mau ke rumah sakit. Emang elo kenapa? Posisi lo di mana sekarang?

FREYA

Nanti gue ceritain. Jemput gue di depan gerbang rumah sakit. Buruan, Kev!

Freya pun berlari dengan napas tersengal. Di belakangnya ada dua bodyguard yang terus mengejar dan memanggil namanya. Di sela-sela itu, Freya sempat terjatuh dan buru-buru bangun, lalu berlari lagi.

CUT TO:

93.RUMAH SAKIT. MONTAGE                                 

A. Di area luar rumah sakit, Freya berhasil ditangkap olehsalah satu orang suruhan Juandi. Lalu Dion datang cepat-cepat dan berusaha melepaskan Freya. Terjadi pertengkaran antara Dion dan beberapa orang suruhan Juandi. Freya pun kabur lagi.

B. Di depan gerbang, Freya celingak-celinguk kebingungan.Saat melihat ke belakang, Dion tampak kesulitan menghadapi 4 orang suruhan Juandi. Freya panik dan kembali berlari.

C. Freya menyebrang dengan berlari tanpa memperdulikan sekitarnya. Dari arah berlawanan terlihat sebuah motor melintas dengan kecepatan tinggi. Terjadi kecelakaan pada Freya. Bersamaan dengan itu, Sheila dan Kevlar baru saja tiba, sehingga mereka melihat Freya jatuh terpental ke jalanan.

D. Freya yang berbaring di brankar mengalami luka-luka dan tidak sadarkan diri. Dua orang perawat berlari mendorong brangkar ditemani Dion yang tampak kuat mendorong brangkar agar segera tiba di IGD sedangkan Kevlar dan Sheila mengikuti mereka dari belakang dengan wajah cemas.

CUT TO:

94.EXT/INT. RUMAH SAKIT. DEPAN RUANG IGD. SIANG         

Kita melihat Juandi datang dengan tergesa-gesa dengan wajah panik dan cemas. Kevlar, Sheila, dan Dion sedang menunggu dengan cemas. Dion berulangkali duduk lalu berdiri kemudian kembali duduk. tatapan matanya fokus menhadap pintu IGD. Dokter keluar dari pintu ruang IGD.

DOKTER

Keluarga pasien atas nama Freya?

JUANDI

Saya Papanya, Dok. Bagaimana keadaan anak saya?

DOKTER

Untungnya tidak ada yang serius di bagian kepalanya. Hanya luka-luka kecil. Namun ... Pasien mengalami cedera cukup parah di bagian kakinya.

Semua orang yang ada di sana terkejut saat mendengarnya. Sheila menangis sambil membungkam mulutnya. Sedangkan Kevlar dan Dion dengan wajah pias dan matanya memerah. Juandi tampak sangat terpukul. Juandi menghela napas berat, meraup wajahnya kasar, tampak sekali cemas dan pasrah.

JUANDI

Bagaimana dengan operasi atau terapi?

DOKTER

Pasien bisa melakukan rangkaian terapi. Namun, butuh waktu yang lama, kaki kiri pasien tidak akan bisa berfungsi dengan normal. Silakan bapak ikut ke ruangan saya.

Juandi mendesah sambil menutup wajahnya. Dia terlihat sangat frustrasi. Juandi berjalan gontai mengikuti dokter.

CUT TO :

94A. INT. RUMAH SAKIT. RUANG DOKTER. PAGI

Kita melihat dokter sedang memasang hasil rontgen kaki kiri Freya pada papan X-Ray Film Viewer sedangkan Juandi duduk di kursi memandang hasil rontgen dengan cemas.

DOKTER

Silakan perhatikan hasil rontgen ini pak. Terlihat ada beberapa bagian dari tulang kaki yang mengalami keretakan. Perlu waktu agak lama untuk sembuh dan kembali normal seperti semula.

JUANDI

Tolong lakukan yang terbaik untuk putri saya, Dok. Saya Mohon.

DOKTER

Pastinya, kami akan berusaha melakukan yang terbaik untuk kesembuhan pasien. Pasien akan melalui serangkaian terapi dan fisoterapi fisik.

Juandi terlihat semakin cemas.

DOKTER (CONT'D)

Saya harap, bapak dan keluarga bisa mensupport dan mendampingi putri bapak. Tidak mudah untuk menerima ini semua terlebih usia putri bapak masih belia. Dukungan dan cinta dari orang terdekat nantinya yang akan menguatkan mental dan mempercepat kesembuhannya.

JUANDI

Baik, Dok. Terima kasih.

CUT TO :

94B.INT. RUMAH SAKIT. TAMAN. PAGI.

Kita melihat Juandi duduk di kursi taman rumah sakit menghadap ke kolam ikan. Suara gemericik dari air mancur mini mendominasi suasana pagi. Juandi duduk sendiri, pandangannya menegadah ke langit. beberapa kali mengembuskan napas kasar. sesekali meraup wajahnya kasar. rasa sesal dan cemas menyelimuti. Dari kedua sudut matanya keluar air mata dan segera dihapus.

JUANDI

Maafin papa, Freya. Bukan ini yang papa mau. Papa enggak suka melihatmu menderita. Papa hanya ingin melihat kamu bahagia di masa yang akan datang.

Juandi perlu menenangkan pikirannya sebelum pergi menemui Freya.

INSERT : Dion melihat Juandi dari jauh dengan iba.

DISSOLVE TO:

95.INT. RUMAH SAKIT. KAMAR RAWAT. SIANG                  

Kita melihat Freya dipindahkan ke kamar rawat inap. Tampak Juandi memegang tangan Freya, lalu mengusap kening dan menciumnya perlahan. Pelan-pelan Freya membuka matanya dan menangis saat melihat Juandi.

FREYA

(serak dan lemas)

Pa, Freya minta maaf. Freya janji enggak akan bikin papa khawatir lagi.

Juandi terdiam lalu tersenyum mengangguk. Matanya berkaca-kaca dan memerah.

FREYA (CONT’D)

Mama di mana, Pa?

JUANDI

Papa bawa mama ke US untuk menjalani perawatan di sana. Kamu cepat sembuh ya. Nanti kita susul mama sama-sama.

Freya mengangguk sambil tersenyum kecil. Lalu Freya melihat kaki kirinya yang dipasang gips. Wajah Freya tampak bingung dan takut.

FREYA

(panik)

Pa, kenapa kaki Freya nggak bisa digerakkin?

Juandi hanya diam sambil menangis. Juandi mengalihkan pandangannya ke arah lain sambil menghapus air mata. Freya terisak. Juandi memeluk Freya.

DISSOLVE TO:

96.INT. RUMAH SAKIT. MONTAGE                                     

Selama empat minggu Freya berada di rumah sakit dan melakukan berbagai terapi untuk menyembuhkan kakinya.

Freya juga menjalani fisioterapi fisik dan berlatih berjalan perlahan dengan menggunakan kruk. Terkadang Freya berlatih jalan tanpa menggunakan alat. tapi baru dua langkah selalu jatuh. selalu begitu. Dion selalu menemani dan memberi semangaat saat Freya putus asa.

CUT TO :

96A. INT. RUMAH SAKIT. TAMAN. SORE

Kita melihat Freya dan Dion duduk di kursi taman setelah melalukan fisioterapi. Keringat Freya membasahi keningnya sementara Dion menatapnya sekilas lalu mengalihkan pandangan.

FREYA

Sampai kapan gue harus kayak gini? Terapi terus. Gue capek.

DION

Setiap orang pasti punya jalan hidup dan perjuangan masing-masing. Tugas kita bertahan dan sabar menjalaninya.

Dion mengambil sapu tangan yang ada di sakunya, kemudian memberikannya kepada Freya. Freya menerimanya dengan tatapan bingung.

DION (CONT'D)

Ada keringat di kening kamu.

Freya tampak canggung dan segera mengusap keringatnya.

FREYA

Makasih ya, udah nemenin gue ngelewatin masa-masa sulit gue. Entah apa yang terjadi klo lo nggak ada di sisi gue. Gue banyak utang budi sama lo.

Kata-kata Freya membuat Dion salah tingkah. Dion mengembuskan napas perlahan. lalu duduk menghadap Freya

DION

Sebenernya ... saya mau ngomong sesuatu.

FREYA

Bukannya dari tadi kita udah ngobrol ya?

DION

Maksud saya ... saya mau ngomong serius.

Dion memainkan jari jemarinya. dia memejamkan mata sebentar lalu menarik napas dalam.

DION (CONT'D)

Saya suka sama kamu, tapi kamu tidak perlu membalas perasaan saya. Saya tahu posisi saya, tidak sepantasnya saya suka kamu. level kita berbeda. Saya harap setelah ini kamu jangan menganbil jarak dengan saya. Saya cukup bahagia jika bisa ada di samping dan jagain kamu terus. Saya minta maaf karena sudah lancang menyatakan perasaan saya.

Freya tertawa terbahak-bahak. Hal itu membuat Dion semakin salah tingkah.

FREYA

Elo lagi nyatain perasaan ke gue atau lagi baca undang undang dasar?

Dion memandang Freya dengan bingung.

FREYA (CONT'D)

Elo tau gak? Kalo gue juga ngerasain hal yang sama kayak kalimat panjang lo barusan. Dan soal status? Siapa peduli?

Pelan-pelan Dion tersenyum. Mereka pun berpelukan.

DISSOLVE TO:

97.INT. PANGGUNG STUDIO. SIANG                           

Kita melihat sekelompok gadis sedang perfom di atas panggung. Mereka adalah 5 orang terpilih untuk menjadi idol yang akan melakukan pelatihan di Korea. Suasana bangku penonton sangat meriah. Lalu kita beralih ke bangku paling atas. Freya ditemani Kevlar dan Sheila menonton grand final kompetisi idol tersebut. Selama menonton, Freya teringat dengan penjelasan Sarah mengenai pertanyaannya tentang Truth or Dance (Scene 87).

SARAH (O.S)

Truth or dance. Kejujuran dan menari. Mana yang harus kamu pilih? Jawabannya ... Enggak ada yang perlu kamu pilih. Karena dua hal itu akan saling bertautan saat kamu mau menggapai mimpi kamu. Bukan cuma dance atau menjadi idol. Tapi semua mimpi yang setiap orang punya.

Freya semakin fokus memperhatikan setiap finalis yang sedang perfom di atas panggung.

SARAH (O.S)(CONT’D)

Kalo kamu mau menggapai mimpi, hal yang harus kamu lakukan adalah jujur. Sama diri kamu sendiri dan orang lain.

FREYA (V.O)

Tapi kalo saya jujur sama orang tua saya, itu sama aja saya harus siap kalau mereka mengambil mimpi saya.

SARAH (O.S)

Mereka atau siapapun enggak akan pernah bisa mengambil mimpi kamu. Kamu hanya perlu jujur.

Freya menjatuhkan air mata dan buru-buru mengambil kruk lalu keluar dari studio. Sheila dan Kevlar pun tampak bingung. Lalu mereka menyusul Freya keluar.

CUT TO:

98.INT. GEDUNG AUDISI. DEPAN STUDIO. SORE                

Kita melihat Freya keluar dari studio dengan tongkat yang menyanggah kaki kirinya. Dia menghapus air matanya. Kevlar dan Sheila berlari menyusul di belakang Freya. Lalu mereka berpapasan dengan Dion yang berlari menghampiri. Dion menyerahkan sebuah amplop ke Freya.

FREYA

Ini apa?

DION

Tiket penerbangan dari bapak.

Freya menghela napas dan terlihat pasrah. Lalu Freya membuka amplop itu. Freya tampak bingung ketika membaca negara tujuan yang tertulis di tiket.

CU : TIKET PENERBANGAN JAKARTA - SEOUL

FREYA

Ko-korea?

DION

Pak Juandi sudah menyiapkan semuanya untuk kamu.

Freya menatap Dion sambil berkaca-kaca.

FREYA

Sekarang papa di mana?

CUT TO:

99.INT. BANDARA. SORE                                   

ESTABLISH : SUASANA BANDARA YANG RAMAI

Kita melihat Dion membantu Freya sampai di depan pintu masuk ke ruang tunggu pesawat. Terlihat Juandi yang baru akan masuk ke sana.

FREYA

Pa, tunggu!

Juandi menoleh dan langsung berlari menghampiri Freya.

JUANDI

Untuk apa kamu ke sini? Bukannya kamu lagi lihat hasil kompetisi sama Kevlar dan Sheila?

FREYA

Freya mau ketemu papa. Dan Freya udah terima tiket yang papa kasih lewat Dion. Bukannya papa ngirim Freya ke US?

JUANDI

Sudah enggak perlu. Papa sudah siapkan perawatan terbaik di Korea sampai kaki kamu sembuh. Setelah itu akan ada pihak manajemen yang membantu kamu meraih cita-cita yang selama ini kamu impikan. Dion akan selalu menemani kamu sekaligus menyiapkan segala keperluan kamu di sana.

Freya terkejut tidak menyangka. Air matanya keluar dengan cepat. Juandi merapikan anak rambut Freya yang berantakan. Juandi mengusap pipi Freya sambil menatapnya.

JUANDI (CONT’D)

Maafin papa karena selalu menghalangi kamu mengejar mimpi berharga kamu. Papa yang egois dan terlalu takut karena masa lalu papa. Kamu berhak membuat nyata mimpi kamu.

Freya memeluk Juandi penuh haru. Dion memperhatikan mereka tersenyum bahagia. Dia teringat beberapa jam sebelumnya.

CUT TO :

99A. INT. RUMAH. RUANG TAMU. SIANG. (FLASHBACK)

Kita melihat Juandi dan Dion duduk di sofa. Juandi meletakkan sebuah amplop.

JUANDI

Tolong berikan ini pada Freya. kamu tahu kan dia ada di mana sekarang?

DION

Baik Pak. Non Freya sedang menonton finalis idol.

JUANDI

Soal kamu dan Freya ...

Dion terkejut lalu menunduk.

JUANDI (CONT'D)

Saya harap kamu bisa menjaga dan membahagiakan Freya. Jangan sampai kamu bikin saya kecewa. Karena cukup saya saja yang selalu membuat Freya bersedih.


DISSOLVE TO:

100.INT. BANDARA. SIANG                                  

4 tahun kemudian.

Suasana pintu keluar kedatangan luar negeri sangat ramai dengan para wartawan beserta fanbase yang menunggu idolnya. Lalu datanglah keempat member idol yang berasal dari korea. Namanya BlueGreen. Ada Freya di antara mereka.

Terdengar suara sorak sorai gembira dari para fans yang menyanjung para member itu. Keempat member berhenti dan memberi salam pada semua orang. Di barisan belakang ada Dion yang tersenyum simpul melihat senyum merekah di bibir kekasihnya.

DISSOLVE TO:

101.INT. PANGGUNG STUDIO. MALAM                         

Kita melihat suasana gemerlap dan megah di setiap sudut panggung. Terdengar suara ramai nan riuh dari bangku penonton. Lalu disambung dengan suara kembang api buatan yang menandakan kemunculan sebuah idol dari Korea akan segera menunjukan perfomnya.

Dari bangku penonton, ada Kevlar yang duduk bersebelahan dengan Sheila. Kevlar menggenggam tangan Sheila. Di sudut lain ada Juandi bersama Dewi yang melihat ke arah panggung dengan takjub.

BlueGreen pun memulai perfomnya.

FREYA (V.O)

Inilah gue yang sekarang. Salah satu member idol korea yang berasal dari Indonesia. Mimpi yang tadinya cuma ada di dalam tidur gue, sekarang benar-benar jadi nyata. Kalo kalian disuruh milih, Truth or Dream?

FADE TO BLACK

TAMAT

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar