Truth Or Dance
4. Scene 31-40 (Bodyguard)

31.INT. KAMPUS. RUANG LATIHAN. SORE                           

MONTAGE : Sarah mulai mengajari Freya berbagai koreografi. Terdengar musik lagu korea yang menjadi pengiring mereka berlatih. Sarah berdiri di depan Freya. Walaupun masih tampak kaku, Freya cukup bisa cekatan mengikuti gerakan Sarah. Terlihat juga Sarah menginstruksikan Freya untuk bernyanyi sambil dance.

CUT TO:

32.INT. MALL. FOODCOURT. SORE                         

Kita melihat suasana mall yang cukup ramai. Sheila dan Kevlar berada di salah satu sudut tempat duduk. Di meja terdapat dua minuman jus dan kentang goreng. Wajah Sheila tampak semringah memperhatikan Kevlar. Berbeda dengan Kevlar yang biasa saja. Kevlar tampak gusar seperti memikirkan sesuatu.

SHEILA

Thankyou ya, Kev. Udah nganterin gue beli buku. Elo enggak mau pesen makanan berat nih? Emangnya enggak laper?

KEVLAR

Enggak usah deh. Gue langsung anter elo pulang aja yuk.

Kevlar hendak beranjak, tapi tangannya ditahan oleh Sheila.

SHEILA

Bentar deh, Kev. Masih ada yang mau gue omongin sama lo.

Kevlar kembali duduk. Dia meneguk jusnya cukup banyak.

KEVLAR

Ngomong apaan?

SHEILA

Gue ...

Sheila tampak ragu dan takut. Sedangkan Kevlar melihat ke jam di pergelangan tangannya.

SHEILA (CONT’D)

Gue suka sama elo. Udah dari lama. Gue enggak tau elo peka apa enggak, tapi yang jelas sekarang gue mau elo tau perasaan gue yang sebenarnya.

Kevlar kaget. Dia tertegun sampai sulit berkata-kata.

SHEILA (CONT’D)

Gue enggak maksa lo buat jawab sekarang. Gue yakin kita butuh waktu karena status persahabatan kita sebelumnya. Tapi ...

Kevlar memotong ucapan Sheila.

KEVLAR

Sorry, Sheil. Ada orang lain yang udah gue suka.

SHEILA

Siapa?

Kevlar memandang Sheila dengan lekat dan serius.

KEVLAR

Freya orangnya.

Sheila pun terkejut bukan main.

SHEILA

(terbata)

Sejak kapan?

KEVLAR

Sejak sebelum kenal sama elo pun, gue udah suka sama Freya. Gue nggak tau apa selama ini elo sadar atau enggak, tapi gue mau minta maaf kalo emang gue pernah bikin elo sakit hati.

Mata Sheila berkaca-kaca. Dia menahan tangis.

SHEILA

(bergetar)

Elo enggak usah anter gue pulang. Biar gue naik taksi.

Sheila bergegas pergi. Sedangkan Kevlar tampak bingung dan serba salah.


CUT TO:

33.INT. RUMAH SHEILA. RUANG TENGAH. SORE

Kita melihat Sheila masuk dengan wajah kesal dan seperti ingin menangis. Ada ADIK LAKI-LAKINYA (13) sedang mengerjakan tugas prakarya di meja. Sheila duduk di sofa dekat adiknya.

ADIK SHEILA

Kak, tadi mama telpon. Katanya pulang telat. Papa juga enggak tau pulang jam berapa.

Sheila tidak mendengarkan adiknya bicara. Dia tampak melamun.

ADIK SHEILA (CONT'D)

Kak, denger aku ngomong enggak?

Sheila tersentak menoleh ke adiknya.

SHEILA

Apaan?

ADIK SHEILA

Mama pulang telat. Papa juga enggak tau pulang jam berapa.

SHEILA

Terus gue peduli? Mau mereka enggak pulang juga, enggak ngaruh ke gue sama sekali.

Sheila beranjak dari sofa menuju anak tangga. Adiknya tampak heran dan merasa aneh.

ADIK SHEILA

(berteriak)

Kita pesen makan online aja ya?! Bosen makan masakan bibik terus!

SHEILA (O.S)

(berteriak)

Terserah!

ADIK SHEILA

(mendumal)

Dasar cewek. Kalo ditanya pasti jawabannya 'terserah'. Enggak ada jawaban lain apa yang lebih estetik.

CUT TO:

34.EXT. KAMPUS. PARKIRAN. SORE

Kita melihat Kevlar baru saja memarkirkan motornya. Suasana parkiran tidak begitu banyak kendaraan. Keadaan sekitar kampus juga sudah sepi. Kevlar turun dari motornya hendak masuk ke gedung kampus. Namun dari kejauhan dia melihat Freya berjalan cepat ke arahnya. Beberapa kali Freya menoleh ke belakang. Dion berjalan cepat di belakangnya.

FREYA

Kev, cepetan nyalain motor lo. Anterin gue pulang.

KEVLAR

(bingung)

Elo kenapa sih? Kok kayak lagi dikejar hantu gitu?

FREYA

Ini lebih dari hantu. Udah buruan.

Kevlar segera mengikuti interuksi dari Freya. Dia menyalakan motornya lagi, sedangkan Freya bergegas naik di belakangnya. Kevlar pun melajukan motornya keluar dari area parkir. Bersamaan dengan itu, Dion sampai di parkiran dengan berlari. Dia hanya bisa menghela napas karena keduluan Kevlar.

CUT TO:

35.EXT. JALANAN. SORE

Terlihat jalan raya yang cukup ramai kendaraan berlalu lalang. Salah satunya Kevlar yang membonceng Freya dengan motornya. Kevlar masih bingung dan penasaran dengan apa yang sedang dihadapi Freya tadi di kampus. Mereka pun mengobrol dengan mengencangkan suaranya karena suara keadaan sekitar cukup mendominasi.

KEVLAR

Tadi ngapain lo nyuruh gue buru-buru gitu? Emang jam pulang lo udah kelewat?

FREYA

Elo tadi liat gak, ada cowok yang jalan di belakang gue?

KEVLAR

Liat sih. Tapi enggak begitu jelas mukanya. Emang kenapa? Dia siapa?

FREYA

Dia orang suruhan bokap gue. Gilak ya bokap gue. Ngapain coba pake sewa bodyguard cuma buat mantau gue sampe segininya?

Kevlar tertawa geli. Freya langsung menepuk punggung belakangnya.

FREYA (CONT'D)

Jangan ketawa! Ini masalah serius tau. Kalo itu cowok selalu mantau gue, gue makin susah latihan dance atau nyanyi sama tantenya Sheila.

KEVLAR

Ya terus sekarang apa yang mau elo lakuin? Keputusan bokap lo juga enggak akan berubah. Elo cuma bisa jalanin aja apa yang ada.

FREYA

Enggak usah sok ceramah gitu deh. Pokoknya gue mau ngomong dulu sama bokap gue. Berubah atau enggak keputusannya, yang penting gue udah coba.

KEVLAR

Iya-iya deh. Gue cuma bisa doain dari jauh. Semangat Freya!

Kevlar masih senyam-senyum. Menurutnya, cara bicara Freya sungguh menggemaskan.

CUT TO:

36.INT. RUMAH. RUANG KERJA. MALAM                       

Kita melihat Juandi sedang fokus ke sebuah berkas di tangannya. Dia membolak-balikan lembar berkas dan sesekali memberi paraf di bagian ujung lembar. Lalu Freya datang tanpa mengetuk pintu dengan wajah kesal. Fokus Juandi pun teralihkan ke Freya.

FREYA

Ada yang mau Freya omongin ke papa.

JUANDI

Soal Dion?

FREYA

Iya. Soal orang aneh itu. Ngapain sih, papa pake nyuruh dia ikutin Freya terus? Freya risih. Bisa enggak, mulai besok papa suruh dia enggak perlu ikutin Freya lagi?

JUANDI

Enggak bisa. Papa lakuin semua ini supaya kegiatan kamu kekontrol. Kamu bisa fokus dan enggak macem-macem.

FREYA

Pa, aku bukan anak kecil. Aku bisa atur kegiatanku sendiri. Papa kenapa sih, enggak bisa percaya sama Freya sedikitpun? Mau sampai kapan papa giniin Freya?

Juandi kembali fokus ke berkasnya. Dia mengabaikan Freya dengan sikap santai.

JUANDI

Apapun yang kamu bicarakan, itu tidak akan mengubah keputusan papa. Tolong kamu keluar. Papa banyak kerjaan.

Freya mendengkus kesal. Tangannya terkepal kuat. Lalu Freya berbalik pergi.

CUT TO:

37.INT. RUMAH. DEPAN RUANG KERJA. MALAM                

Freya keluar dari ruang kerja papanya dengan wajah marah. Freya berpapasan dengan mamanya.

DEWI

Hei, sayang. Abis ngapain kamu di ruang kerja papa?

Freya tampak berpikir sebentar. Lalu dia tersenyum tipis.

FREYA

Bukan hal penting kok, Ma. Freya ke kamar dulu ya.

Dewi mengangguk sambil tersenyum. Lalu Freya bergegas naik ke lantai dua.

DISSOLVE TO:

38.EXT/INT. KAMPUS. KANTIN. PAGI                        

Kita melihat Sheila sedang menyantap sarapan di salah satu meja. Lalu Freya dan Kevlar datang bergabung.

FREYA

Eh, Sheil. Kemarin gue udah mulai latihan sama Kak Sarah. Dia bilang kalo napas gue masih enggak beraturan pas nyanyi sambil nge-dance. Nanti siang bisa enggak, gue ke tempat les Tante Keisha?

Sheila tampak bersikap dingin ke Freya.

SHEILA

(ketus)

Tante gue sibuk.

Sheila berdiri hendak pergi.

FREYA

Eh, elo mau ke mana? Gue sama Kevlar baru sampe juga ih.

Sheila tidak menjawab Freya dan langsung pergi begitu saja. Freya mengerutkan dahi tampak bingung. Lalu Freya melihat ke Kevlar.

FREYA (CONT’D)

Sheila kenapa?

Kevlar hanya mengangkat bahunya. Lalu diam-diam Kevlar memperhatikan punggung Sheila yang sudah menjauh. Kevlar kembali fokus ke Freya

KEVLAR

Elo mau latihan ke tempat tantenya Sheila, emangnya elo bisa lepas dari bodyguard itu?

Kevlar melirik ke Dion yang duduk beberapa jarak dari posisi Freya.

FREYA

Gue bisa cari cara. Yang penting gue bisa latihan. Lagian kan ada elo yang bakalan bantuin gue.

Freya mengerlingkan mata ke Kevlar. Hal itu malah membuat Kevlar salah tingkah.

CUT TO:

39.INT. KAMPUS. KELAS. SIANG                            

Kita melihat seorang dosen keluar dari kelas. Diikuti oleh sebagian mahasiswa/i yang juga berangsur keluar. Lalu kita ke arah Freya yang memasukkan buku dan diktat ke dalam ranselnya. Freya menghadapkan tubuhnya ke Sheila yang duduk di kursi sebelahnya.

FREYA

Sheil, bisa minta tolong, enggak?

SHEILA

(Ketus)

Elo nyuruh gue jadi alibi lo lagi?

Freya menggangguk dan melihat Sheila dengan tatapan memohon.

FREYA

Kayak biasanya. Gue udah ditunggu Kak Sarah buat latihan.

SHEILA

Fre, bisa enggak, elo jangan bikin gue bohong terus sama nyokap lo? Elo yang pilih jalan ini, lo juga harus berani tanggung jawab.

Sheila bangkit kemudian meninggalkan Freya dan Kevlar yang masih duduk di kelas. Freya menatap bingung kepergian Sheila. Lalu Freya menoleh ke Kevlar di belakangnya.

FREYA

Sheila kenapa sih? Dari pagi bawaannya ketus banget. Emangnya gue bikin salah?

KEVLAR

Enggak tahu. Lagi PMS, kali.

Freya masih terlihat bingung dan menerka-nerka.

CUT TO :

40.INT. KAMPUS. RUANG LATIHAN. SIANG               

Kita melihat Freya berlatih koreografi yang sebelumnya sudah diajarkan Sarah. Freya tampak tidak fokus karena pikirannya entah ke mana. Beberapa kali Freya melakukan gerakan yang salah sampai Sarah menggeleng-gelengkan kepala sebagai kode agar Freya mengulangi gerakannya lagi.

FREYA (V.O)

Kali ini gue berhasil lolos dari jangkauannya Dion. Tapi besok-besok gimana?
(beat)
Terus itu Sheila kenapa sikapnya jadi aneh? Apa gue bikin salah sama dia?

SARAH

Kamu kenapa?

FREYA

Kenapa apanya? Saya enggak apa-apa, kok.

SARAH

Enggak perlu bohong. Jelas-jelas gerakan kamu amburadul gitu dari tadi. Kalo enggak bisa fokus, mending kita berhenti.

FREYA

Maaf, Kak. Saya coba lagi, ya.

Freya mengulang gerakan dance-nya lagi. Diam-diam Sarah memperhatikan wajah Freya yang masih tampak gusar.

CUT TO:

40.A.INT. KAMPUS. TAMAN. SIANG

Kita melihat Dion sedang fokus memperhatikan sebuah bangunan dari jauh di tempat tersembunyi. Tak lama kemudian ponsel yang berada dalam genggaman berbunyi.

JUANDI (O.S)

Kamu di mana?

DION

Saya di kampusnya Non Freya, Pak.

JUANDI

Pastikan Freya langsung pulang bersama kamu! Paham!

DION

Siap, Pak.

Kita melihat Freya berjalan gontai tanpa melihat sekitar menuju parkiran motor. Dion segera menghampiri dan berjalan di belakangnya. Dari kejauhan terlihat Kevlar sudah siap menanti di atas motornya. Freya yang merasa diikuti oleh seseorang berhenti dan menoleh ke belakang.

FREYA

Ngapain Lo ngikutin gue terus? nggak bosen apa?

DION

Mari saya antar pulang, Non.

FREYA

Gue pulang sama Kevlar. Lo pulang aja sendiri.

Freya kembali berjalan tetapi Dion menghalanginya.

DION

Maaf, saya hanya menjalankan perintah Pak Juandi. Sekarang silakan ikut saya.

FREYA

Lo tu makin bikin gue bete. Minggir! gue capek! Jangan malah bikin masalah lagi deh!

Kevlar berlari mendekati Freya saat melihat Freya mengacumengepalkan jarinya pada Dion.

KEVLAR

Fre... Ada apa?

Kevlar memandang Freya dan Dion secara bergantian. Freya mendengus kesal. Dion melihat jam tangan.

DION

Mari Non, saya antar. Sudah waktunya pulang, Nyonya pasti sudah menunggu di rumah.

KEVLAR

(suara meninggi)

Lo nggak bisa maksain Freya kalo dia nggak mau!

Tatapan Dion mengintimidasi Kevlar sedangkan Kevlar mulai tersulut dengan keadaan.

Freya

Udah! jangan malah berantem di sini. Kev, sory gue pulang bareng Dion.

Freva berjalan gontai menuju parkiran mobil dan Dion mengikutinya dari belakang. Kevlar hanya bisa pasrah atas keputusan Freya.

CUT TO :


 


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar