The Rising Legacies
6. ACT 2- PART 4

(LAPANGAN KERAJAAN)

Henry menghunuskan pedangnya ke Andrew yang tergeletak namun Andrew berhasil menahan.

HENRY

Lebih baik kau menyerah saja! Agar aku jadi kepala pengaman Kerajaan, sekaligus Raja kelak. Aku lebih pantas darimu anak haram!

Andrew tersenyum sinis.

ANDREW

Justru kau tak usah susah-susah jadi keduanya. Jadilah kau Raja. Tapi…

HENRY

Tapi apa?

ANDREW

Raja macam apa yang kalah di simulasi perang seperti ini?

HENRY

Keparat kau. Kau memang picik seperti ibumu!

Henry marah dan semakin menekan pedangnya ke Andrew. Andrew berhasil menggulingkan Henry tapi tangan Andrew sedikit terluka terkena pedang. Andrew balik menyerang Henry dengan keras. 

INTERCUT TO:

Lelaki istana lainnya sudah tergeletak. Semua tertegun dan melongo melihat pertarungan Henry dan Andrew.

LELAKI ISTANA 1

Kenapa mereka seperti sungguhan ya? Aku jadi takut.

LELAKI ISTANA 2

Iya. Aku jadi takut.

Conor yang kelelahan dan terengah-engah juga menoleh.

CONOR

Semoga kemungkinan buruk terjadi (2x)

LELAKI ISTANA 3

Hey… Apa maksudmu? Kau ingin salah satu dari mereka terbunuh!!!

Conor merapatkan mulutnya.

CONOR

Ohhhh. Ehmmm maksudku kemungkinan terbaik. Aku tadi terlalu ngeri melihat mereka.

INTERCUT TO:

(SINGGASANA RAJA & RATU)

Lily berubah panik.

LILY

Apa-apaan ini. Kau ingin Henry mati. Hentikan mereka!

SEKERTARIS

Baginda raja. Sepertinya mereka terlalu serius.

Ketiganya dan anggota Kerajaan lainnya berlari ke lapangan. Sekertaris meniup peluit.

LILY

Sudahhh. Stopppp. Hentikan semua ini.

INTERCUT TO:

(LAPANGAN)

Andrew berhasil mengenai tangan dan kaki Henry. Ia juga berhasil membuang pedang Henry dari genggaman Henry. Andrew berapi-api.

ANDREW

Kau boleh menghinaku. Tapi jangan pernah hina ibuku lagi. Camkan itu!!!

HENRY

Ia rebut ayah dari ibuku. Ibumu pantas dihina!!! Dia adalah wanita rendahan dan perebut.

Andrew murka.

ANDREW

Aku sudah bilang. Jangan hina ibuku!!!

(Built tension).

Andrew menendang Henry hingga tergeletak dan bersiap menghunuskan pedang ke leher Henry. Raja dan Ratu tiba di lapangan. Conor berlari dan menahan Andrew.

WILLIAM

Hentikan nakkkk.

Andrew berhasil menahan pedangnya yang telah berjarak hanya satu ruas jari dengan leher Henry. Andrew pun tergeletak menyadari kekalapannya lalu meletakkan pedangnya. Lily memeluk Henry.

LILY

Anakku. Kau tak apa-apa? Lihatlah, kau banyak darah.

HENRY

Aku tidak apa-apa ibu.

Lily menghampiri Andrew dengan murka.

LILY

Kau apakan anakku! Apa kau sengaja! Kau sengaja akan membunuhnya agar kau jadi Raja? Dasar kau…

Lily akan akan menampar Andrew. William mencegahnya. Lily kesal.

WILLIAM

Sudahhh. Hentikan. Bersyukur mereka berdua selamat. Jangan perkeruh suasana.

Raja mengumumkan kemenangan Andrew dengan bangga. Henry iri melihatnya.

WILLIAM

Aku nobatkan Andrew sebagai... Ketua pengaman Kerajaan baru. Kalian, sisanya membantu Andrew nantinya.

Semua bertepuk tangan dan gembira.

WILLIAM (CONT’D)

Setelah ini. Pijatlah diri kalian dan makanlah. Aku tahu ini sangat melelahkan.

LAKI-LAKI KERAJAAN

Asyikkk. Terima Kasih Raja. Terima Kasih raja.

Mereka semua menuju ruang pijat.

CUT TO:

59. INT. KERAJAAN-SIANG.

(RUANG RAMAH TAMAH)

Semua senang menikmati banyak makanan dan minumam yang enak serta fasilitas pijat. Saat makan beberapa laki-laki berkumpul.

LAKI-LAKI ISTANA 1

Kalian sadar tidak? Raja terlihat lebih sayang Andrew, dan Henry yang seperti tak diperhatikan Raja.

LAKI-LAKI ISTANA 2,3,4

Iya, aku juga melihatnya.

Henry tak sengaja lewat dengan kaki pincang dan mendengar obrolan mereka. Semua diam. Henry pergi dengan emosi.

CUT TO:

(KAMAR RAJA)

William memasuki kamar dengan sumringah. Lily mengikuti.

WILLIAM

Anakku Andrew memang hebat. Dia layak jadi pemenangnya.

Lily tak terima.

LILY

Apa maksudmu? Kau tidak anggap Henry anakmu? Kau selalu lebih sayang anakmu dengan wanita perebut sialan itu dari pada Henry.

William tersulut.

WILLIAM

Jangan pernah menyebutnya perebut lagi! Atau…

LILY

Atau apa?

 (Beat).

LILY (CONT’D)

Kau sengaja manfaatkan kejadian ini, agar kau bisa melanggar janjimu. Agar anak harammu tak jadi tinggalkan Kerajaan ini.

INSERT:

60. INT. KERAJAAN-KAMAR HENRY-MALAM.

William masuk kamar sambil menggendong Andrew kecil yang menangis.

ANDREW KECIL

Ibu. Ibu.

WILLIAM

Tenang. Ada ayah di sini nak.

(Built tension).

Lily masuk kamar. Ia kaget dan marah lalu hendak merebut dan mengusir Andrew kecil keluar.

LILY

Kau akan cemari Kerajaan ini dengan anak harammu ini! Keluarkan dia dari sini! Kau sungguh jahat!!!

Lily menangis histeris dan hendak pukul Andrew kecil. Raja melindungi Andrew.

WILLIAM

Apa kau tak punya perasaan? Ibunya sudah tiada. Dia hanya punya aku dan pengasuhnya.

LILY

Apa urusannya denganku? Itu balasan dari Tuhan atas perilaku menjijikanmu. Selingkuh dengan wanita perebut itu. Apa kata rakyat kita nanti, jika ada anak haram di kerajaan ini! Aku tak mau tahu. Hanya Henry pangeran di Kerajaan ini!

Raja menaruh Andrew ke tempat tidur dan bersujud ke Lily sambil menangis.

WILLIAM

Aku mohon padamu. Aku tak akan mengekspose Andrew, aku akan tutupi kehidupannya. Aku juga akan melepasnya setelah ia dewasa dan sanggup bertahan hidup sendiri. Tolong kabulkan permintaanku ini. Tolongggg.

Lily akhirnya luluh.

LILY

Jika kau mengingkarI janjimu, kau akan tahu akibatnya!

Lily duduk di tempat tidur dan menangis. William memeluk Andrew.

CUT BACK TO:

(KAMAR RAJA DAN RATU)

WILLIAM

Jangan sebut dia anak haram lagi! Lagi pula kau tahu sendiri. Kerajaan ini memang sedang butuh tenaga Andrew. Sudahlah. Jangan memulai. Ini bukan waktunya bertengkar.

LILY

Aku mau Henry hanya fokus bersiap jadi Raja. Tak usah jadi pengaman Kerajaan, apalagi jadi bawahan anak haram itu. Aku tak sudi!

WILLIAM

Terserah kau saja.

 CUT TO:

61. INT. KAMPUNG GANGSTER-KAMAR-SIANG.    

Seorang anak kecil, Oscar, 8, bangun dari tidur siangnya. Ia menguap.

OSCAR

Oh iya. Aku hampir lupa. Ini sudah hampir sore.

Anak itu bangun dan mengambil tasnya lalu keluar.

CUT TO:

(KAMAR LOTUS)

Anak itu membuka pintu lalu masuk. Lotus tak ada. Ada foto tergeletak di tanah/lantai. Anak itu penasaran dan mengambilnya.

OSCAR

Ayah, Ibu.

Tiba-tiba…

LOTUS

Kau sedang apa!

Lotus datang setelah latihan perang. Anak itu kaget dan sembunyikan fotonya ke tasnya.

OSCAR

Eeee. Ayo kakkk. Kau sudah janji mengajakku melihat bunga Lotus mekar, dan duduk di daunnya yang sangaaaat besar.

LOTUS

Lain kali saja ya. Aku lelah.

Anak kecil itu merengek.

OSCAR

Kau jahat! Kau sering pergi diam-diam untuk melihatnya sendiri. Kau juga bawa banyak makanan di tasmu, saat pergi melihatnya.

LOTUS

Hushhhh.

Lotus menutup mulut Oscar dan melihat kanan-kiri.

LOTUS (CONT’D)

Pelan-pelan bicaramu. Iyaaa. baiklah. Aku akan mengajakmu. Jangan bilang siapa-siapa!

Oscar mengangguk.

CUT TO:

(JENDELA KAMAR LOTUS)

Lotus membantu Oscar yang gemuk keluar lewat jendela.

CUT TO:

62. INT. TOKO BUNGA LUCAS-SORE.

Andrew masuk ke toko Lucas sambil senyum-senyum. 

ANDREW

Apa kau tak panen bunga lagi?

LUCAS

Tidak. Aku sudah panen tadi siang.

Lucas heran.

LUCAS (CONT’D)

Kenapa kau tiba-tiba… Ahhh pasti karena wanita itu. Tapi lihatlah, aku sedang banyak pesanan. Lain kali saja ya.

ANDREW

Ahhh. Baiklah. Aku akan pergi sendiri.

Andrew keluar toko.

CUT TO:

63.  EXT. JALAN MENUJU KOLAM LOTUS-SORE.

Note: SPLIT SCREEN

Andrew & Rosy (menggandeng ponakannya) sama-sama berjalan menuju ke kolam Lotus di jalan yang berbeda. Keduanya penuh harap.

ANDREW & LOTUS (V.O.)

Apa aku akan bertemu dengannya lagi?

Mereka melanjutkan perjalanan.

CUT TO:

64. EXT. KOLAM LOTUS-SORE.

(SISI TIMUR)

Lotus dan ponakannya sampai duluan. Tempat itu ramai seperti biasanya. Anak kecil itu kagum.

LOTUS

Selalu fokus dan pegangan padaku. Jika kau hilang, ayahmu akan membunuhku.

Anak kecil itu mengangguk. Lotus lalu mengajak anak kecil itu ke tengah mencari daun yang tepat. Keduanya duduk di satu daun.

OSCAR

Woowww. Ini keren sekali. Aku bisa duduk di atas air.

Lotus terseyum melihat ponakannya senang.

CUT TO:

(SISI BARAT)

Hari mulai gelap. Andrew sampai dan melihat sekelilingnya.

ANDREW (V.O.)

Sepertinya ia tak datang kali ini.

Andrew duduk di daun kosong yang tersisa dan berlawanan arah serta agak jauh dengan Lotus dan ponakannya.

CUT TO:

(SISI TIMUR)

Lotus melihat sekelilingnya dan agak kecewa.

LOTUS

Sepertinya pria itu tak datang kali ini.

Ponakannya mendengar.

OSCAR

Pria siapa yang tak datang kak?

Lotus salah tingkah.

LOTUS

Pria itu. Ehmm. Maksudku bukan siapa-siapa. Lupakan.

Lotus raksasa sudah mekar sempurna. Semua mematikan lampu dan membuat permintaan.

Note: SPLIT SCREEN

ANDREW & LOTUS (V.O.)

Tuhannn. Jika dia jodohku. Tolong pertemukanku dengannya lagi.

Ketua adat memukul kentungan.

Note: SPLIT SCREEN

Lotus dan Andrew membuka mata. Andrew dan Lotus menghembuskan nafas kecewa. Di depan mereka bukanlah apa yang mereka minta.

ANDREW

Apa aku harus melupakannya?

LOTUS

Apa pria itu memang bukan jodohku Tuhan?

Ponakan Lotus heran mendengar Lotus.

CUT TO: 

(SEKITAR KOLAM LOTUS/JALAN PULANG)

Lotus dan ponakannya berjalan pulang. Langkah ponakan Lotus sedikit lambat karena kelelahan.

LOTUS

Ayo cepat. Ayah dan ibumu pasti sudah mencarimu.

Lotus yang sibuk memperhatikan ponakannya bertabrakan dengan Andrew yang sedang melihat kanan kiri berharap bertemu dengannya. Andrew spontan memegang Lotus agar tak jatuh. Keduanya saling memandang. (Beat).

Ponakan Lotus menarik-narik rok Lotus.

OSCAR

Ayo pulang kak, aku sudah ngantuk.

Keduanya tersadar. Andrew melepas pegangannya ke Lotus. Keduanya tersipu.

OSCAR (CONT’D)

Oh iya. Apa ini pria yang kau tunggu tapi tak datang? Apa pria ini yang kau sebut tak jodoh tadi?

Andrew terkejut. Lotus menutup mulut ponakannya. Lotus salah tingkah dan malu.

LOTUS (V.O.)

Oscarrrrr. Kau memang calon gangster sejati. Mulutmu dan kepolosanmu, sangat kejam dan mematikan.

Lotus menarik tangan ponakannya dan cepat-cepat pergi. Andrew terdiam dan senyum-senyum.

ANDREW

Apa aku tak salah dengar? Dia mencariku tadi dan harapkan kehadiranku? Itu artinya dia juga cinta padaku. Aaaaaaa. Yessssss. 

Andrew lalu menepuk dahinya.

ANDREW

Astagaaa. Kenapa aku selalu lupa tanya namanya. Dan juga. Anak ituuuu. Sepertinya aku pernah bertemu dengannya. Tapi di mana ya? Ah apa aku ikuti mereka saja ya?

Andrew mengejar keduanya.

CUT TO:

65. EXT. PASAR-MALAM.

Note: Lampu pasar warna kuning. Ada dua jalan yang dipisahkan oleh barisan pedagang ditengahnya.

Andrew hendak berteriak memanggil Lotus yang sudah dekat tapi mulutnya kembali merapat.

ANDREW (V.O.)

Kenapa aku tak berani memanggilnya? Kenapa jantungku selalu bergetar dan aku seperti takut terlihat bodoh saat di depannya? Tuhannnn. Apa aku benar-benar sedang jatuh cinta padanya?

Andrew berjalan di jalan kiri, Lotus dan ponakannya berjalan di jalan kanan. Andrew sambil tersenyum bahagia mengimbangi jalan Lotus yang menggendong ponakannya.

ANDREW (V.O.)

Terima kasih. Karena kehadiranmu, lukaku karena Rosy perlahan terobati. Semoga kau benar-benar jodohku. 

Rosy sampai di ujung jalan pasar yang sepi. Tiba-tiba… tiga orang tertawa keras dan menghadang Lotus dan ponakannya.

PENJAHAT 1

Kita bertemu lagi. Sekarang tak ada yang lindungimu. Hanya ada kau dan anak kecil, yang tak bisa apa-apa.

Andrew lari menolong Lotus. Andrew dan penjahat-penjahat itu bertarung. Andrew berhasil menang meski tangannya terluka.

Lotus meletakkan ponakannya yang tertidur dan membalut luka Andrew dengan kain penutup lehernya. Keduanya canggung dan beberapa kali terlibat pandangan dan berbalas senyum tanpa kata-kata.

Lotus selesai membalut luka dan buru-buru pergi dengan menggendong ponakannya. Tas ponakannya ketinggalan.

ANDREW

Ahhhh. Aku lupa tanyakan namanya lagi.

Andrew berdiri hendak mengejar tapi terhenti melihat tas itu dan senyum-senyum.

ANDREW

Apa ini pertanda... aku akan bertemu dengannya lagi?

CUT TO:

66. INT. KERAJAAN-KAMAR ANDREW-MALAM.

Andrew senyum senyum melihat tangannya yang dibalut kain milik Lotus.

Andrew akan menaruh tas di meja. Tas itu jatuh dan isinya keluar. Andrew menemukan foto dan melihatnya lebih dekat. Andrew terkejut.

ANDREW

Ini seperti suami istri... yang memberiku tumpangan ke pertunjukan Rosy. Hmmmm memang jodoh tak akan ke mana.

Andrew melukis wajah Lotus dengan senang.

ANDREW (V.O)

Maafkan aku karena melukis fotomu. Lukisan wajahmu waktu itu tak sengaja terbakar di api unggun Lucas.

Andrew selesai melukis wajah Lotus.

ANDREW (CONT’D)

Apa aku lukis semua saja. Kau orang baik. Ayah ibumu orang baik. Dan sepertinya, kakakmu juga orang baik.

Andrew selesai melukis. Lukisannya jadi sama persis seperti foto.

CUT TO:

67. EXT. KAMPUNG GANGSTER-SORE (GELAP).

Keesokan malamnya, Jacob berdiri di depan wanita-wanita gangster berpakaian serba hitam yang optimis.

JACOB

Hancurkan pesta kerajaan itu. Lotus! Kau pimpin misi penghancuran kali ini.

Lotus dilema

LOTUS (V.O.)

Apa kami harus jadi jahat lagi?

Lotus mengangguk. 

LOTUS

Kalian siap?

Wanita-wanita gangster mengagguk. Rombongan wanita gangster itu berangkat.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar