Tetangga Satu Kampus
9. 3

ACT III

INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY

BEBY

Jar Fajar!

Fajar membuka jendelanya.

FAJAR

Ada apa teriak-teriak? Masih pagi juga.

BEBY

Bantuin gue please! Deadline lukisan gue diajuin minggu depan. Gue butuh lo.

Awalnya Fajar terlihat terkejut. Tapi dia mengerti maksud Beby.

FAJAR

Ya udah. Dari sini bisa gak?

BEBY

Enggak bisa. Lo ke rumah gue aja gimana? Nggak sibuk kan?

CUT BACK TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY

Fajar melihat laporannya di atas meja.

FAJAR (V.O.)

Laporan gue banyak. Tapi kalau nggak gue bantu, kasihan juga tugas dia nggak selesai.

FAJAR

Oke, gue ke rumah lo.

CUT TO:

EXT./INT. RUMAH BEBY - TERAS - DAY

BEBY

Eh bener gitu aja. Gue pakai sisi kanan wajah lo. Jadi lo nggak usah gerak dulu.

FAJAR

Sampai berapa lama?

BEBY

Gue nggak tahu. Tergantung, kalau cepet paling 5 jam.

FAJAR

5 jam?

Beby melihat Fajar.

BEBY

Kenapa emang? Lo ada tugas?

FAJAR

Kalau gue bilang ada tugas, lo tetep lanjut kan?

BEBY

Iya. Soalnya lo udah bilang mau bantu ya sekalian.

Beby sangat fokus melukis.

2 jam berlalu. Fajar mulai melihat Beby.

FAJAR (V.O.)

Dia nggak seperti cewek yang sebulan lalu ketemu sama gue. Kalau serius kayak gini dia mirip.. ah gue nggak bisa menyamakan Beby dengan Kinara.

BEBY

Lo kenapa lihatin gue gitu? Naksir?

FAJAR

Nggak nyangka orang kayak lo bisa serius.

BEBY

Wait. Maksudnya orang kayak gue itu gimana? Walau kelihatannya gue banyak nggak seriusnya, gue juga bisa serius kali.

Fajar tersenyum tipis.

BEBY

Coba senyum lagi kayak gitu yang lama. Kayaknya bagus.

Fajar langsung berhenti tersenyum.

CUT TO:

INT. RUMAH BEBY - KAMAR DODI - DAY

Beby berlari memeluk Dodi yang sedang belajar.

BEBY

Dek gue seneng bangettt.

DODI

Kenapa lagi sih?

BEBY

Gue deket sama Fajar. Dia baik ke gue!

Beby mencium pipi Dodi dan langsung keluar.

INT. RUMAH BEBY - KAMAR KRISTIN - DAY

Beby berlari memeluk Kristin.

BEBY

Gue seneng Fajar baik ke gue Kak.

KRISTIN

Lo nggak baru bangun tidur dan habis mimpi?

BEBY

Ish gue beneran! Dia ke rumah, mau jadi model lukisan gue.

KRISTIN

Tapi gue nggak tahu kalau dia ke sini.

BEBY

Ya cuma di teras.

KRISTIN

Syukur deh akhirnya Adik gue cintanya nggak bertepuk sebelah tangan. Padahal gue udah nyiapin tisu banyak.

Kristin melihat meja belajarnya yang penuh dengan tisu baru.

BEBY

Ye awas aja lu nanti kalau jatuh cinta.

Beby menendang kaki Kristin dan langsung kabur.

INT. RUMAH BEBY - RUANG MAKAN - NIGHT

MAMA BEBY

Tadi Fajar ke rumah ngapain Beb?

Beby melihat mamanya.

BEBY

Bantuin Beby ngerjain tugas.

PAPA BEBY

Bukannya Fajar anak kedokteran?

BEBY

Kok Papa tahu?

MAMA BEBY

Papa tuh sebenernya kepo sama semua cowok yang deket sama anak-anaknya.

Beby tersipu malu.

BEBY

Dia bantu Beby jadi model lukisan Beby.

MAMA BEBY

Emang Fajar mau Beb?

BEBY

Mau dong Ma. Pesona anakmu ini udah nggak usah diragukan lagi.

PAPA BEBY

Seperti Papa.

Beby dan papanya melakukan tos bersama.

CUT TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - NIGHT

Fajar mengarahkan teropongnya untuk melihat bintang. Dia memang suka melakukan itu untuk sejak kecil.

FAJAR (V.O.)

Dari kecil gue kemakan omongan kalau orang yang udah nggak ada, kalau lagi kangen bisa dilihat di langit, di bintang. Anehnya sampai sekarang gue masih melakukan itu yang jelas-jelas hanya penenang untuk anak kecil.

Fajar menutup teropongnya. Dia melihat kamar Beby.

FAJAR (V.O.)

Bi, gue bukan orang yang baik buat lo. Tapi kalau lo berusaha untuk membuat gue baik, gue akan mencoba untuk membaik.

Fajar mengambil ponsel dan mengikuti akun media sosial Beby. Fajar juga memberikan like di postingan terakhir Beby.

CUT TO:

INT. RUMAH FAJAR - RUANG TAMU - DAY

Beberapa hari kemudian.

FAJAR

Ini teksnya. Lo tinggal jawab yang ada di situ aja kalau gue tanya. Ngerti nggak?

Beby mengangguk cepat.

BEBY

Gampang. Gue ngerti kok.

Fajar memulai observasi dengan memberikan beberapa pertanyaan seperti pada pasien untuk Beby. Mereka kadang tertawa kadang saling marah karena berbeda pendapat.

BEBY

Susah bener padahal cuma nanya doang. Udah take berapa kali?

FAJAR

Lima kali ada.

BEBY

Lo hebat banget bisa bertahan sejauh ini. Kedokteran terkenal susah.

FAJAR

Semua jurusan ada porsi susahnya masing-masing. Gue kagum sama lo karena lo bisa ngelukis dan gue nggak. Kurang lebih kayak gitu Bi.

Beby membenahi posisi duduknya menjadi tegap.

BEBY

Makasih.. makasih udah bertahan sejauh ini. Gue nggak bisa bayangin gimana jadi lo beberapa tahun yang lalu. Kalau ada waktu, gue mau berterima kasih ke Kirana.

FAJAR

Mau ikut gue ke tempat Kinara juga?

BEBY

Mau! Gue mau kenalan juga sama orang yang pernah buat lo bahagia.

FAJAR

Kata kenal yang lo maksud cukup menakutkan.

Beby dan Fajar tertawa.

CUT TO:

INT. RUMAH FAJAR - RUANG TAMU - NIGHT

Papa Fajar berkunjung. Fajar yang baru turun dari tangga terlihat terkejut. Dia menghampiri papanya dengan raut wajah datar.

MAMA FAJAR

Papa ke sini karena kangen kamu.

FAJAR

Tiga tahun baru kangen sekarang?

Papa Fajar berdiri dan berlutut di depan Fajar.

PAPA FAJAR

Kesalahan Papa sangat besar. Papa minta maaf karena begitu egois. Kami tidak memikirkan perasaan kamu juga saat itu Nak.

MAMA FAJAR

Mama minta maaf Fajar. Andai kami lebih perhatian, kamu tidak perlu menanggung trauma.

FAJAR

Dari mana tahu saya punya trauma?

Mama Fajar meraih tangan Fajar dan menggenggamnya erat.

MAMA FAJAR

Kirana cerita semuanya ke Mama. Mama yang menyampaikan ke Papa kamu terkait trauma kamu. Maaf kami belum bisa jadi orangtua yang baik untuk kamu Nak. Tapi Mama akan berusaha lebih baik lagi setiap hari. Tegur Mama kalau Mama salah, jangan ragu.

Mama dan papa memeluk Fajar. Fajar tidak membalas pelukan itu.

FAJAR (V.O.)

Berlian itu akan berhaga jika hilang. Akan dicari jika membutuhkan.

MAMA FAJAR

Sekarang bisakah kita saling menerima keputusan satu sama lain dan tidak membenci satu sama lain?

Fajar mengangguk pelan. Dia berusaha untuk mengikhlaskan masa lalunya.

CUT TO:

INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY

Beby menghadap ke laptop dengan serius. Saat ini dia sedang kuliah.

DOSEN #2

Tugas kalian semua sudah saya terima. Saya apresiasi yang sangat besar untuk semua usaha kalian. Dan saya ingin menyampaikan satu lukisan yang menurut saya sangat menarik.

Beby mengambil camilan di meja lain.

DOSEN #2

Lukisan Beby Fajrina sangat membuat saya terpukau. Selamat, di tugas kali ini kamu mendapatkan nilai tertinggi dari saya.

Beby menyemburkan camilannya. Dia juga melotot mendengarnya.

BEBY

Saya Pak? Nilai saya paling tinggi?

DOSEN #2

Iya kamu. Selamat atas kerja kerasnya.

Beby mematikan kamera Zoom sebentar lalu berteriak kencang. Dia juga berlari ke balkon.

BEBY

Jar Fajar! Makasih banyak gue dapet nilai tertinggi!

Beby kembali lagi ke kamar dan kembali mengaktifkan kamera.

BEBY

Terima kasih banyak Pak.

CUT BACK TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY

Fajar refleks menjatuhkan jarum suntik yang dia pegang ketika mendengar teriakan Beby. Ketika Fajar melihat kamar Beby, tidak ada siapa-siapa.

FAJAR (V.O.)

Gue denger dia bilang selamat.

Fajar menggaruk rambutnya. Dia mengambil jarum suntik dan kembali ke kuliahnya.

CUT TO:

INT. RUMAH BEBY - RUANG KELUARGA - DAY

Dua bulan kemudian.

MAMA BEBY

Bantal leher udah dibawa belum?

BEBY

Udah Ma.

MAMA BEBY

Kuas sama cat airnya udah dibawa semua?

BEBY

Udah Mamaku sayang.

Beby memeluk mamanya dan mencium pipinya.

BEBY (CONT'D)

Beby cuma mau ke Bandung buat kuliah bukan minggat dari rumah Ma.

Dodi dan papa tertawa.

MAMA BEBY

Udah setahun kamu di rumah. Sekarang mau balik lagi, rasanya kayak ada yang hilang.

BEBY

Tenang aja Ma. Mama masih bisa ke kosan Beby kok.

MAMA BEBY

Pingin nganter kamu juga ke sana.

BEBY

Eitsss, Beby udah sama Fajar.

PAPA BEBY

Biarin Mah. Anak kita udah gede. Papa juga percaya sama Fajar.

KRISTIN

Kasihan sebenernya gue ngelihat Fajar harus menghadapi lo Dek.

BEBY

Fajar aja nggak keberatan.

Beby mengejek Kristin dengan menjulurkan lidahnya.

CUT BACK TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY

Fajar mengemasi barang-barangnya ke dalam koper. Ada dua koper, satu koper untuk barang pribadi dan satu koper untuk peralatan kuliah. Tanpa sengaja dia menyenggol foto di meja.

FAJAR (V.O.)

Kinar, hari ini gue akan bawa orang yang bener-bener gue suka ke rumah lo. Lo nggak marah kan?

Fajar mengusap foto itu. Dia menatanya kembali lalu melihat kamar Beby yang sudah tertutup rapat.

FAJAR (V.O.)

Terima kasih untuk waktu yang udah lo habiskan untuk membantu gue selama kita di rumah Bi.

Fajar menutup jendela kamarnya. Dia turun membawa dua kopernya.

EXT./INT. RUMAH FAJAR - TERAS - DAY

Fajar menelepon seseorang.

EXT. JALANAN - DAY

ANONIM

Halo? Baik Mas, semuanya sudah siap.

INTERCUT TO:

EXT./INT. RUMAH FAJAR - TERAS - DAY

FAJAR

Terima kasih banyak. Sudah saya transfer ke rekening.

ANONIM

Terima kasih banyak Mas. Hubungi saya kapan saja kalau ada masalah. Ada garansinya.

FAJAR

Iya.

CUT TO:

EXT./INT. RUMAH BEBY - TERAS - DAY

Beby menarik satu koper sedangkan Kristin menarik satu koper lagi.

KRISTIN

Perasaan dulu nggak pernah tuh gue mau berangkat kuliah rempong kayak gini.

BEBY

Ckckck. Gue udah nambah semester. Jurusan gue isinya praktek terus. Mau nggak mau ya gue harus bawa dua koper.

Kristin memutar bola matanya.

KRISTIN

Mana Fajar? Udah lo telepon belum?

BEBY

Ntar lagi juga ke sini.

KRISTIN

Eh emang dia udah move on beneran dari siapa itu namanya?

BEBY

Kinara?

KRISTIN

Nah iya itu. Udah move on beneran?

BEBY

Gue nggak tahu sih Kak. Tapi gue yakin dia usaha juga.

KRISTIN

Pokoknya kalau dia macem-macem sama lo atau nyakitin lo, bilang ke gue.

Beby mengangkat dua jempolnya ke depan.

BEBY

Gue tahu sebenernya lo tuh perhatian. Sayang aja galak.

KRISTIN

Salah sendiri jadi orang rese.

Mobil Fajar memasuki pekarangan. Fajar turun dan merapikan rambutnya.

BEBY

Ngapain lo ngelihatin Fajar kayak gitu? Awas aja kalau nikung!

KRISTIN

Ish apaan sih lo. Mana mungkin nikung Adik sendiri? (beat) Tapi selera lo cukup bagus.

Beby mendorong Kristin agar masuk ke rumah. Lalu Beby menghampiri Fajar.

FAJAR

Udah siap?

BEBY

Udah. Tapi gue bawa dua koper gapapa?

Fajar melihat ke belakang Beby.

FAJAR

Gapapa.

Fajar mengambil dua koper Beby dan membawanya ke mobil. Saat memauskkan koper, terlihat keluarga Beby mengintip di pintu.

BEBY

Kalian ngapain di situ?

Keluarga Beby keluar. Mereka malu-malu menghadapi Fajar kecuali Papa Beby.

FAJAR

Pagi Om, Tante.

PAPA BEBY

Ekhm. Pagi.

MAMA BEBY

Kalian mau berangkat langsung?

BEBY

Iya Mah biar nggak macet juga.

Fajar menghampiri papa dan mama Beby.

FAJAR

Perkenalkan Om, Tante, saya Fajar.

MAMA BEBY

Anaknya Ira bukan? Ganteng ya.

Fajar hanya tersenyum.

PAPA BEBY

Kamu bawa anak saya hati-hati. Jangan ngebut karena Beby nggak akan suka.

FAJAR

Baik Om. Saya nggak akan ngebut.

BEBY

Padahal Papa yang takut, iya nggak?

Mereka tertawa. Dodi tiba-tiba berlari memeluk Beby.

BEBY

Uluh-uluh. Adek gue yang paling ganteng kenapa? Sedih ya mau ditinggal kuliah Kakaknya?

DODI

Gue seneng lo pergi dari rumah. Bye-bye.

Beby menjewer telinga Dodi.

BEBY

Hm.. awas aja lu gue aduin Papa sama Mama kalau lu udah pacaran.

Papa dan mama Beby melotot.

BEBY

Ya udah deh Mah, Pa. Aku berangkat dulu sama Fajar. Bye-bye.

Beby mencium pipi orangtuanya. Dia melambaikan tangan ke Dodi dan Kristin juga.

MAMA BEBY

Kalau udah sampai telepon ya.

BEBY

Siap Bu Bos.

Beby dan Fajar masuk ke mobil. Mobil meninggalkan halaman rumah Beby.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar