Tetangga Satu Kampus
3. 2

ACT II

INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY

Beby mengangkat printer ke atas meja. Dia membuka korden dan melihat kamar Fajar.

BEBY (V.O.)

Gue nggak bisa ke balkon lagi deh. Tapi nggak papa, gue bisa lihat Fajar tiap hari kalau buka jendela. Dengan begitu, lukisan gue cepet selesai.

CUT BACK TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY

Fajar keheranan melihat meja belajar Beby menghadap ke arah kamarnya. Dia juga melihat peralatan melukis Beby di balkon sudah tidak ada.

FAJAR

Dia mau ngapain lagi?

DOSEN #2

Ada yang ingin kamu tanyakan Fajar?

Fajar kaget, dia lupa sedang kuliah daring dan sedang praktikum.

FAJAR

Belum ada Dok.

DOSEN #2

Saya harap semua mahasiswa memperhatikan dengan saksama. Praktikum ini cukup sulit, saya harap kalian semua lulus.

Fajar mengangguk. Pikirannya berkelana ke pertemuan pertama dengan Beby.

FAJAR (V.O.)

Sadar, praktikum lebih penting daripada cewek nggak jelas itu.

CUT TO:

INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY

Beby mempersiapkan peralatan melukisnya di atas meja. Dia juga membuka semua jendela kamar.

BEBY

(tersenyum)

Hari yang indah. Mari dimulai dengan pemandangan yang indah juga.

Beby melihat Fajar yang serius belajar di kamarnya.

BEBY (CONT'D)

Gue nggak pernah se-serius itu kalau kuliah. Dia nggak capek gitu terus dari pagi?

Beby mulai melukis. Dia membuat sketsa di kanvas sambil melihat Fajar.

BEBY (V.O.)

Matanya tajem, hidungnya mancung, rambutnya rapi, bibirnya.. ishhh, ngapain gue mikir ke sana? Fokus Beby, fokus!

Beby kembali melanjutkan membuat sketsa. Dia melihat Fajar dan kanvas secara bergantian.

BEBY

Awas aja sampai dosen nggak ngasih nilai A, effort gue gede banget ini. Karena objeknya sempurna, hasilnya juga harus bagus dong mestinya.

Beby bersemangat untuk melukis wajah Fajar. Sesekali dia memakan potongan buah naga di piring sebagai camilan. Beby tersenyum sendiri membayangkan Fajar mengetahui bahwa dia dijadikan objek lukisan.

INT. RUMAH BEBY - DAPUR - DAY

MAMA BEBY

Kristin, anterin parsel ke rumah sebelah ya. Jangan lupa nama pemilik rumahnya Tante Ira. Kalau ketemu anaknya, namanya Fajar.

KRISTIN

Ma, Kristin lagi ngerjain tugas.

Mama melihat Kristin yang ada di meja makan.

MAMA BEBY

Ngerjain tugas kok di meja makan sih sayang?

KRISTIN

Di kamar digangguin Beby. Tuh anak seneng banget akhir-akhir ini masuk ke kamar aku kalau nggak gitu ke kamar Dodi cuma buat ganggu aja.

MAMA BEBY

Mama tuh khawatir sebenernya sama Beby, Kak. Rasanya pingin Mama bawa ke psikolog aja deh Beby. Mama takut karena kelamaan di rumah, Beby jadi agak stres.

KRISTIN (V.O.)

Bukan agak lagi Ma, tapi udah.

KRISTIN

Ntar aku yang paksa kalau dia gak mau ke psikolog.

MAMA BEBY

Tuh sama adek sendiri galaknya minta ampun kamu. Ya udah Mama mau nyuruh Dodi aja.

Beby menghadang mamanya di tangga. Mamanya terkejut.

BEBY

Beby aja yang nganter parsel ke rumah Tante Ira.

MAMA BEBY

Tumben kamu menawarkan diri?

KRISTIN

Ada Fajar, Mah. Makanya dia mau.

BEBY

(melirik sinis)

Gapapa biar Beby aja, lagian Beby bosen di kamar terus.

KRISTIN

Kalau bosen ya keluar lah. Rumah ini juga gede buat jalan-jalan.

MAMA BEBY

Udah-udah, berantem terus. Pusing Mama lihat kalian.

BEBY

Lagian Kristin juga gitu, nyebelin!

Kristin berdiri ingin menyerang Beby tapi ditengahi oleh mama.

MAMA BEBY

Kalau kalian beneran berantem, uang jajan kalian Mama hanguskan selama kalian kuliah di rumah!

Beby dan Kristin langsung memeluk mama dengan erat karena takut kehilangan uang jajan.

BEBY

Beby sama KAK Kristin nggak berantem kok Ma.

KRISTIN

Iya, aku sama BEBY udah baikan kok.

Kristin dan Beby saling mengirim kode lewat tatapan mata bahwa mereka sudah baikan.

MAMA BEBY

Sekarang siapa yang mau nganter parselnya?

BEBY

Aku aja Ma, aku!

MAMA BEBY

Oke deh karena kamu ngotot banget.

Mama mengambil parsel dan diberikan kepada Beby.

MAMA BEBY (CONT'D)

Ini hadiah dari Mama karena kemarin belum sempat kasih apa-apa waktu Tante Ira ulang tahun.

BEBY

Tante Ira ulang tahun Ma?

KRISTIN

Iya, calon mertua lu ulang tahun.

MAMA BEBY

Bagus tuh Kak kalau Beby sama Fajar. Eh tapi kayaknya Fajar udah punya pacar. Kemarin Mama sempet denger waktu arisan bareng ibu-ibu kompleks.

KRISTIN

Kasihan banget adik gue.

(menjulurkan lidah ke Beby)

BEBY

Ya udah sini aja Ma. Mau Fajar punya pacar atau enggak bukan urusan Beby juga.

Beby meninggalkan ruang makan dengan kaki yang dihentakkan keras.

MAMA BEBY

Kayaknya Beby cemburu deh Kak.

KRISTIN

Bagus deh Ma. Masih normal dia mau suka sama cowok daripada mengendap di kamar mulu.

CUT TO:

EXT./INT. RUMAH FAJAR - TERAS - DAY

FAJAR (V.O.)

Kenapa dia ke sini lagi? Apa yang dia bawa?

Fajar memperhatikan parsel di tangan Beby, lalu melihat Beby tepat di matanya.

BEBY (V.O.)

Duh kenapa dia lihatin gue kayak gitu sih! Nggak kuat gue ditatap dalem kayak gitu!

FAJAR

EKhm.. kenapa ke sini?

BEBY

Gue nggak boleh ke sini lagi?

Fajar menghela napas dan memberikan kode lewat mata kepada Beby.

BEBY (CONT'D)

Oh ini hadiah dari Mama karena katanya Tante Ira habis ulang tahun.

FAJAR

(bergumam)

Ulang tahun?

Beby meletakkan parsel di meja. Dia menutup mulut dengan kedua tangan.

BEBY

Jangan bilang lo nggak tahu Nyokap lo ulang tahun?

Fajar memberikan pandangan tegas ke Beby.

FAJAR

Lo nggak berhak menilai pikiran gue.

BEBY

Gue cuma nebak by the way.

FAJAR

Urusan lo udah selesai kan? Lo bisa pulang sekarang.

BEBY

Lo ngusir gue? Parah banget sih!

Fajar mengangkat kedua bahunya. Dengan raut kesal Beby meninggalkan rumah Fajar.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar