Tetangga Satu Kampus
5. 2.2

INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY

Pintu dibuka dari luar.

KRISTIN

Ada temen lo nyariin di bawah.

BEBY

Siapa? Sandra? Mora?

KRISTIN

Bukan! Cowok.

BEBY

Gue ngga punya temen cowok di kampus.

KRISTIN

Mau temen lo atau engga, samperin dulu. Dia udah nunggu di teras.

Kristin keluar kamar Beby. Sedangkan Beby masih menebak tamunya.

BEBY (V.O.)

Kalau si Rio sih bukan temen, tapi musuh. Seinget gue, cuma ada satu orang cowok yang pingin banget temenan sama gue. (beat) Jangan-jangan..

BEBY

Gawat!

Beby berlari cepat keluar kamar.

EXT./INT. RUMAH BEBY - TERAS - DAY

Gamal langsung berdiri saat Beby sampai di teras. Dia merapikan bajunya.

BEBY

Siapa yang ngasih tahu alamat rumah gue?

GAMAL

Gue nyari sendiri, serius.

(menautkan kedua tangan)

BEBY

Sandra atau Mora?

Gamal tersenyum takut-takut.

GAMAL

Sandra hehe.

BEBY (V.O.)

Pasti Sandra sih, Mora lagi di Jerman, nggak mungkin juga dia.

GAMAL

Tapi jangan bilang ke Sandra kalau gue bilang gini ya Beb.

BEBY

Beb pala lu! Panggil gue Beby. Sorry ya gue bukan pacar lu.

GAMAL

Jangan bilang ke Sandra ya Beby.

Beby berpikir sejenak. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan.

BEBY

Gue maafin lo tapi lo harus nurut sama gue. Mau nggak?

GAMAL

Apaan dulu?

BEBY

Gampang! Pura-pura jadi temen baik gue.

GAMAL

Bukannya udah?

BEBY

Itu atas mau lo sendiri! Kali ini gue yang tentuin. Lo harus akting yang bagus. Jadi gini.. (berbisik ke Gamal) Bisa?

Gamal terkejut bukan main. Dia sampai terbengong tidak percaya.

GAMAL

Kalau lo serius beneran deh Beb gak papa, gue ikhlas.

BEBY

Sekali lagi panggil gue Beb, nggak gue anggep temen lagi mampus lo!

GAMAL

Ampun dah ampun.

INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY

Beby mengintai kamar Fajar sebelum akhirnya mengajak Gamal untuk memindahkan meja belajarnya.

BEBY

Tiati, itu mahal komputer gue.

GAMAL

Iya Beby cantik.

Mereka berhasil memindahkan meja belajar untuk sementara. Beby juga mengambil alat lukisnya untuk dibawa ke balkon. Sedangkan Gamal yang masih belum mengerti maksud Beby hanya diam.

BEBY

Sini Mal!

GAMAL

Buat apa gue ikut lo ke balkon?

BEBY

Udahlah sini aja.

GAMAL

Wait! Lo nggak berniat menjatuhkan gue dengan sengaja di siang bolong gini hanya gara-gara gue di rumah lo kan?

BEBY

Pikiran lo kalau positif emang rugi gitu ya?

Gamal tidak bisa tidak tertawa. Dia mengikuti Beby ke balkon sembari membawa cat akrilik di tangannya.

CUT BACK TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY

Fajar baru saja menutup laptopnya seusai kuliah. Dia mengambil ponselnya di laci. Fajar berniat video call dengan Kirana, tapi terganggu oleh suara Beby dan Gamal di luar.

FAJAR (V.O.)

Cewek itu lagi. Bahkan sekarang ada pacarnya juga?

Fajar melihat mereka tertawa dan sangat dekat di balkon dengan alat melukis. Saat Fajar hendak menutup jendela, video call dari Kirana tersambung.

INT. RUMAH KIRANA - RUANG TAMU - DAY

KIRANA

Halo?

INTERCUT TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY

FAJAR

(bengong)

KIRANA

Fajar? Kamu lihat apasih!

FAJAR

Eh.. sorry Na.

kirana

Kamu serius mau ngobrol atau gimana?

FAJAR

(tersenyum lembut) Aku kangen Na.

KIRANA

Jar, aku.. (beat) aku mau kita..

FAJAR

Kapan kamu ada waktu luang Na? Mama nanyain lagi kapan kamu ke sini?

Kirana merasa bersalah. Dia menunduk sebentar sebelum kembali berbicara.

KIRANA

Minggu aku ke sana. Nggak usah dijemput.

FAJAR

Kenapa? Aku bisa sekalian minta maaf ke Mama kamu karena kemarin belum sempat ke rumah kamu Na.

KIRANA

Aku aja yang ke sana langsung. Aku mau keluar sama Mama, udah dulu ya.

FAJAR

Titip salam buat Mama.

Kirana langsung mematikan video call. Fajar terlihat bingung dengan sikap Kirana.

CUT TO:

INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY

GAMAL

Mau buat apa sih sebenernya?

BEBY

Lukisan terindah yang pernah gue buat.

GAMAL

Dari tadi cuma campurin warna terus. Kapan ngelukisnya? Peran gue apa selain pegangin cat?

BEBY

Diem deh Mal. Hal paling penting dalam melukis itu memilih warna yang tepat. Emang lo nggak tahu?

GAMAL

Enggak tahu.

Beby merebut cat yang dibawa Gamal dan menaruhnya di meja kecil.

BEBY

Kalau bagi anak IT, komputer itu berharga, nah lukisan itu juga berharga buat gue. (beat) Ada tugas sih sebenernya, makanya gue serius kali ini. Mau bikin sebagus-bagusnya.

Wajah Gamal berubah ceria karena dia mengira objek melukis Beby adalah dirinya.

GAMAL

Gue dengan senang hati akan membantu.

BEBY

Nah gitu dong. Baru namanya temen gue.

GAMAL

Jadi gue harus pose kayak gimana?

BEBY

Hah? ngomongin apa deh lu?

GAMAL

Lo ngajak gue ke sini bukannya mau nyuruh gue jadi objek lukisan lo?

BEBY

Idih pede parah. Bukanlah Mal. Objek lukisan gue tuh di sana.

Beby menunjuk Fajar yang sedang menelepon. Gamal terlihat kecewa.

INT. RUMAH BEBY - RUANG MAKAN - NIGHT

Mereka makan bersama termasuk Gamal. Papa Beby tidak begitu suka melihat Gamal, tapi Mama Beby antusias.

MAMA BEBY

Ayo makan yang banyak. Eh siapa tadi nama kamu?

GAMAL

Gamal Tante.

MAMA BEBY

Kayak nama penyanyi ya. Kamu pernah denger kan Beb?

Mama Beby menyenggol lengan Beby. Beby melihat ada yang berbeda dari pandangan mamanya.

BEBY

Pernah.

MAMA BEBY

Kamu tinggalnya di mana? Kok bisa kenal Beby gimana ceritanya?

BEBY

Ma..

MAMA BEBY

Mama pingin tahu. Gamal aja nggak keberatan, bener?

Gamal mengangguk. Beby menjadi kesal, dia meminum air dengan cepat.

MAMA BEBY (CONT'D)

Jadi gimana Mal?

GAMAL

Saya tinggal di Bandung. Dulu ketemu Beby waktu OSPEK. Dia satu kelompok dengan saya. Kita beda jurusan, tapi masih sering ketemu soalnya kos Beby deket sama kos saya.

PAPA BEBY

Berapa kali kamu ke kos Beby?

GAMAL

Sering Om.

Semua orang melotot mendengar pernyataan Gamal, termasuk Beby.

BEBY

Wah nih orang. Jangan mancing keributan ya lu!

PAPA BEBY

Beb!

GAMAL

Saya ke kos Beby karena dia butuh bantuan Tante, Om. Kadang buat nganter dia ke kampus, nyari bahan kuliah, paling sering buat benerin lampu parkiran kos yang sering mati.

Kristin dan Dodi tidak bisa menahan tawa mereka.

KRISTIN

Kurang lebih lo dimanfaatin sama Beby itu namanya.

BEBY

Ini juga tukang kompor ikut aje.

GAMAL

Beby juga baik kadang ke saya.

MAMA BEBY

Oh ya? Jarang banget Beby baik ke orang.

BEBY

Mah..

KRISTIN

Coba sebutin kebaikan Beby, satu aja nggak usah banyak-banyak.

Gamal melihat Beby sebelum bicara.

GAMAL

Dia mau jadi model foto saya. (beat) Bersama sahabatnya, Sandra.

BEBY

Eh tapi jangan dukunin gue habis ini.

PAPA BEBY

Foto Beby sangat berharga, jaga baik-baik.

GAMAL

Baik Om.

BEBY

Ya udah jadi kapan lo mau balik?

EXT./INT. RUMAH BEBY - TERAS - NIGHT

GAMAL

Lo nggak marah sama gue kan Beb karena cerita begitu ke keluarga lo?

BEBY

Gue nggak marah karena hal itu. Gue marah karena cuma lihat objek lukisan gue sebentar doang hari ini.

GAMAL

Hubungannya sama gue?

BEBY

Ya pasti gara-gara lo dia nggak muncul.

GAMAL

Kok gara-gara gue?

BEBY

Dia mungkin cemburu sama lo.

GAMAL

Emang lo yakin dia suka sama lo?

BEBY

Setengah yakin sih. Sana cepet pulang! Jangan membawa virus baru di rumah gue.

Beby mendorong punggung Gamal sampai ke mobilnya. Dia langsung berbalik dan masuk rumah tanpa menunggu Gamal pergi.

GAMAL

Lo tau Beb apa yang membuat lo berbeda dari cewek yang pernah gue temui? (beat) Lo apa adanya, nggak dibuat-buat. Sikap lo, ketulusan lo dan kebaikan lo. Gue akan berusaha keras buat ada terus di samping lo dan jadi orang yang selalu lo ingat saat lo butuh bantuan apapun.

CUT TO:

INT. RUMAH FAJAR - DEPAN PINTU - DAY

Satu minggu kemudian.

Kirana memencet bel rumah. Dia membawa tentengan di tangan kirinya.

KIRANA

Dia nggak di rumah?

Tak lama kemudian pintu terbuka. Yang membuka pintu adalah mama Fajar.

MAMA FAJAR

(terkejut) Kirana?

KIRANA

Halo Tante.

Mereka berpelukan.

MAMA FAJAR

Fajar sakit, kamu dikabarin dia?

KIRANA

Fajar sakit? Sejak kapan Tante? Saya memang berencana ke sini karena udah janjian sama Fajar. Tapi saya nggak tahu kalau Fajar sakit.

MAMA FAJAR

Dia kurang istirahat. Beberapa hari ini begadang terus, kasihan. Maagnya kambuh.

KIRANA

Boleh saya jenguk Fajar?

MAMA FAJAR

Dia ada di kamar. Kamu mau bawain makan Fajar sekalian?

KIRANA

Boleh Tante. Oh iya, ini ada oleh-oleh dari Mama.

Kirana meletakkan oleh-oleh di meja. Dia lalu membawa bubur ke kamar Fajar.

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY

Kirana membuka pintu perlahan. Dia melihat Fajar sedang tertidur. Kirana meletakkan semangkuk bubur di nakas. Lalu duduk di sisi kasur yang kosong.

KIRANA (V.O.)

Aku makin merasa bersalah setiap lihat kamu.

Kirana merapikan rambut Fajar tapi justru membuat Fajar terbangun.

FAJAR

Na? Kapan kamu sampai?

Fajar duduk, menegapkan punggung. Dia terlihat pucat.

KIRANA

Baru aja.

Kirana mengambil bubur yang dia bawa.

KIRANA (CONT'D)

Kamu calon dokter tapi jaga kesehatan sendiri aja masih kayak gini.

FAJAR

Mama berlebihan Na, kamu jangan anggap serius.

Kirana menyuapi Fajar. Dia tidak berani menatap Fajar sampai bubur itu habis.

KIRANA

Mana bisa kamu mencintai orang lain tapi kamu belum mencintai diri kamu sendiri?

Fajar menatap Kirana dengan saksama.

FAJAR

Aku sedang berusaha Na.

KIRANA

Sampai kapan? Sampai kapan kamu bilang sedang usaha tapi kenyataannya kamu masih di tempat?

FAJAR

Sekarang mungkin aku terlihat lemah untuk ukuran seorang cowok Na, tapi aku berusaha untuk sembuh.

KIRANA

Masa lalu itu mimpi. Kamu hanya perlu bangun Jar!

FAJAR

Bantu aku Na.

Fajar mengambil satu tangan Kirana tapi Kirana melepaskannya.

KIRANA

Aku bukan orang yang tepat yang bisa membantu kamu. Cari orang lain, yang nggak ada hubungannya sama masa lalu kamu.

CUT TO:

INT. RUMAH FAJAR - DAY

Beby hanya bisa tersenyum saat mama Fajar membuka pintu rumah. Dia bingung karena sudah ada di rumah Fajar.

MAMA FAJAR

Beby, tumben main ke sini?

BEBY

Itu Tante.. Fajar ada?

MAMA FAJAR

Nyari Fajar toh? Ada di kamar, dia lagi sakit.

Raut wajah Beby langsung berubah khawatir setelah mendengarnya.

BEBY

Sakit apa Tante?

MAMA BEBY

Maag dia kambuh. Kebanyakan pikiran dia tuh Beb. Banyak tugas, praktikum ya gitu deh. Katanya jurusan kedokteran, tapi masih belum bisa jaga kesehatan sendiri.

BEBY

Baru tahu Tan kalau Fajar anak kedokteran.

MAMA FAJAR

Dari kecil dia bilang mau jadi kayak mamanya. Eh nggak tahunya beneran.

Mama Fajar tersenyum teringat Fajar di masa lalu yang sangat ingin menjadi dokter.

BEBY

Tante keren banget. Beby jadi fans pertama Tante deh.

Mereka berdua tertawa ringan.

MAMA FAJAR

Fajar ada di kamar sama temennya. Kamu ke sana aja langsung. Maaf Tante nggak bisa lama-lama ngobrol, soalnya ada praktik di kantor.

BEBY

Nggak papa Tan. Semangat Tante kerjanya.

Mama Fajar terlihat akrab dengan Beby di pertemuan pertama mereka.

INT. RUMAH FAJAR - DEPAN PINTU KAMAR - DAY

BEBY (V.O.)

Gue ganggu dia nggak ya kalau masuk?

Beby menghentikan tangannya di udara saat ingin mengetuk pintu.

BEBY (V.O.)

Dia ngusir gue nggak ya?

Lagi, Beby mengurungkan niat untuk mengetuk pintu.

BEBY (V.O.)

Oke, oke tenang. Seorang Beby nggak akan takut kalau cuma diusir. Lo punya seribu cara Beb.

Kali ini tangan Beby sudah menyentuh pintu. Hampir saja mengetuk tapi batal karena mendengar percakapan di dalam sana.

FAJAR (S.O.)

Aku sayang kamu Na. Hanya kamu yang aku percaya.

Beby membeku. Dia terlihat menyesal pergi ke rumah Fajar hari ini.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar