Tetangga Satu Kampus
2. 1.1

INT. RUMAH BEBY - RUANG KELUARGA - DAY

MAMA BEBY

Beby, Beb! Anterin makanan ke rumah Tante Ira ya.

BEBY

(dramatis) Beby harus ke rumah berhantu Ma?

MAMA BEBY

Jangan lebay ah kamu Beb. Rumah Tante Ira nggak berhantu. Ayo, jangan cari alasan lagi, ini rantangnya.

(menyerahkan rantang)

BEBY

Ma, Dodi aja ya. Beby panggilin kok.

MAMA BEBY

(menggeleng) Dodi lagi belajar. Kamu mumpung kuliahnya masih sore nanti, jadi kamu yang Mama mintai tolong.

Meskipun takut, Beby menerima rantang makanan itu. Dia mengambil ponsel dan mendownload beberapa doa untuk mengusir hantu. Dia mencium tangan mamanya.

BEBY

Doain Beby ya Ma.

MAMA BEBY

(geleng-geleng)

Udah sana. Nggak ada hantu yang mau sama kamu.

BEBY

Lah kenapa?

MAMA BEBY

Hantu aja nggak kuat menghadapi tingkah kamu Beb. Kamu harusnya bersyukur Mama sama Papa masih betah..

BEBY

Beby sayang Mama!

Beby berlari sebelum mamanya selesai berbicara.

CUT TO:

EXT./INT. RUMAH FAJAR - TERAS - DAY

Beby bingung antara mengetuk pintu atau kembali ke rumahnya.

CUT BACK TO:

INT. RUMAH FAJAR - DEPAN PINTU

Fajar berniat mengambil barang di teras. Dia membuka pintu tapi ponselnya berbunyi.

FAJAR (V.O.)

Cuma operator.

Fajar membuka pintu. Dia terkejut melihat Beby di depannya.

BEBY

Astaga dragon!

FAJAR (V.O)

Dia bukannya cewek yang lukisannya jatuh itu?

BEBY

(membenarkan poni)

Eh sorry, gue kaget.

Fajar menatap Beby dengan cool. Dia melihat Beby dari atas sampai bawah untuk memastikan bahwa Beby manusia.

BEBY (CONT'D)

Gue disuruh nganter ini sama Mama buat Tante Ira. Titip ya.

Beby menyerahkan rantang ke Fajar tapi rantang tidak diterima.

FAJAR (V.O.)

Oh bener, dia emang cewek itu.

Beby menggerakkan tangannya di depan Fajar.

BEBY

Lo denger gue ? Ini buat Tante Ira. Oh ya, gue Beby anak tetangga sebelah.

Beat.

FAJAR

Makasih.

Beby masih menunggu rantangnya. Untuk itu dia masih berdiri di depan Fajar.

FAJAR (CONT'D)

Ada perlu lagi?

BEBY

Itu rantangnya, disuruh Mama bawa balik lagi.

FAJAR

Nanti gue kembaliin.

BEBY

Ha, apa?

FAJAR

Lo bisa pulang sekarang. Nanti rantangnya urusan gue.

BEBY

Eh tapi itu..

Beby melihat ekspresi Fajar yang tidak lagi bersahabat.

BEBY

Oke deh. Gue pulang dulu.

FAJAR

(mengangguk)

Tepat setelah Beby berbalik, Fajar langsung menutup pintu.

BEBY

Astaga ganteng banget!

(menggigit jari)

CUT TO:

INT. RUMAH BEBY - KAMAR KRISTIN - DAY

BEBY

Kak gawat, gawat! Gue habis ketemu malaikat ganteng banget!

KRISTIN

(menoleh)

Seganteng apa sih selera lo Beb?

BEBY

Yang pasti lebih ganteng dari pacar lo sih.

KRISTIN

(melotot)

Dasar adik durhaka!

Beby mendekati Kristin yang sedang kuliah. Dia ikut melihat layar zoom.

BEBY

Gue nggak bohong Kak. Yang gue maksud ini anaknya Tante Ira. Yang kemarin barusan pindah itu.

KRISTIN

Terus kenapa kalau anaknya Tante Ira?

BEBY

Ya kesempatan gue makin gede lah buat nggak jomlo!

Kristin melepas earphone yang dia gunakan. Dia berkacak pinggang.

KRISTIN

Tuh si Gamal apa kabar emang?

BEBY

Gamal lagi Gamal lagi! Dia yang suka sama gue. Gue sih nggak suka.

KRISTIN

Sadis.

BEBY

Ya masa Kak gue paksa suka sama dia?

KRISTIN

Kasih kesempatan dong Beb.

BEBY

Gue ya Kak walau kelihatannya kayak gini, nggak pernah bohong sama perasaan gue.

KRISTIN

Idih. Kesambet apa lo?

BEBY

Susah ya ngomong sama orang pinter.

KRISTIN

Lo juga pinter!

BEBY

Oh jelas!

KRISTIN

Ya udah lo sekarang keluar sana. Gue mau kuliah.

Beby mempunyai niat buruk. Dia melihat Kristin dan laptopnya bergantian. Dengan tiba-tiba Beby menghidupkan kamera zoom. Posisinya Kristin sedang memakai masker.

KRISTIN

Beby!

CUT TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY

Fajar mengangkat telepon.

FAJAR

Halo Ma?

INT. KANTOR - DAY

MAMA FAJAR

Mama boleh minta tolong ke kamu?

INTERCUT TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY

FAJAR

Kenapa Ma?

MAMA FAJAR

Coba kamu lihat di kamar Mama, ada nggak map cokelat di laci nakas?

FAJAR

Oke Ma. Fajar cari dulu.

MAMA FAJAR

Nanti kamu kabarin Mama lagi ya. Klien Mama udah datang soalnya.

FAJAR

Iya Ma.

Sebelum ke kamar mamanya, Fajar melihat Beby ada di kamarnya. Dia saling tatap dengan Beby dalam waktu yang singkat.

FAJAR (V.O.)

Jadi dia yang tiap malem ketawa-ketawa? Ganggu orang.

CUT TO:

INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY

Beby jongkok tiba-tiba karena Fajar mengetahui keberadaannya. Jantung Beby berdetak kencang seperti melihat hantu.

Beat.

BEBY

Jadi yang gue lihat tiap hari dia dong bukan hantu?

Beby memukul dahinya. Terlihat menyadari kebodohannya.

BEBY (CONT'D)

Beby, Beby. Orang ganteng kayak gitu bisa-bisanya lo kira hantu? Sadar Beb.

Rasa penasaran membuat Beby kembali berdiri. Dia melihat Fajar sudah tidak ada di sana. Beby mengelus dada lega.

CUT BACK TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY

FAJAR (V.O.)

Ngapain dia?

Fajar melihat Beby bersembunyi. Dia lalu menutup jendela.

FAJAR

Kenapa cewek-cewek selalu begitu kalau lihat gue? Kayak lihat hantu aja.

CUT TO:

INT. RUMAH BEBY - KAMAR KRISTIN - DAY

Kristin terlihat kesal karena Beby kembali ke kamarnya. Kali ini Beby juga duduk di kasur.

KRISTIN

(tatapan membunuh)

Sesibuk itukah lo sampai selalu bisa ganggu gue Beb?

BEBY

Aduh Kak, selow dikit dong. Gue barusan lihat Fajar.

KRISTIN

Ya terus itu urusan gue?

BEBY

Hal pentingnya, kamar dia ada di seberang kamar gue. Jendela kamar kita berhadap-hadapan Kak!

KRISTIN

(memejamkan mata)

Gue masih sabar lo Beb ini. Bentar lagi gue bisa meledak.

BEBY

Ah lo mah gak seru Kak.

KRISTIN

Sejak kapan gue menganggap gangguan ini seru?

BEBY

Dah lah. Gue cabut aja dari kandang singa.

Kristin terlihat menahan kesal karena Beby.

CUT TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - NIGHT

Fajar membaca buku kuliahnya. Sesekali dia melirik ponsel yang ada di samping buku. Fajar menantikan telepon dari seseorang.

FAJAR (V.O.)

Kirana marah?

Fajar mengambil ponselnya untuk menghubungi Kirana.

FAJAR

Tapi kalau gue telepon dia sekarang, justru Kirana makin marah.

Fajar meletakkan kembali ponselnya. Dia memandang keluar jendela. Dia melihat kamar Beby masih terang.

FAJAR (CONT'D)

Ngapain lagi dia? Mau ganggu lagi?

CUT TO:

INT. RUMAH BEBY - RUANG MAKAN - NIGHT

PAPA BEBY

Coba kamu panggil Beby di kamarnya Dod. Suruh turun untuk makan malam.

KRISTIN

Nanti kalau laper juga turun Pa.

MAMA BEBY

Papa kamu bener Kristin. Mungkin Beby sibuk sama tugasnya. Jadi harus diingetin.

KRISTIN (V.O.)

Kayak ratu aja.

PAPA BEBY

Ayo Dod, panggil Kak Beby.

DODI

Iya Pa.

INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - NIGHT

Dodi mengetuk pintu kamar Beby.

DODI

Kak! Lo disuruh Papa turun buat makan. Gue nggak akan panggil lo lagi. Males banget.

Dodi berbalik hendak pergi. Pintu tiba-tiba terbuka.

BEBY

Dod, sini masuk dulu.

DODI

Kenapa lagi?

BEBY

Udah ayo!

Beby menarik tangan Dodi untuk masuk ke kamarnya. Dia membawa Dodi ke depan jendela.

BEBY (CONT'D)

Kira-kira kalau meja belajar gue taruh sini gimana?

DODI

Hah?

BEBY

Ish susah ya ngomong sama orang lola. Jadi gini.. gue bosen sama pemandangan meja belajar gue. (beat) Jadi mau gue pindah ke sini.

DODI

Terus urusannya sama gue apa?

BEBY

Gue mau minta bantuan lo. Gitu aja nggak peka!

DODI

Salah sendiri nggak ngomong.

BEBY

Ya lo harus tahu dong walau gue nggak ngomong. Clue gue udah jelas banget tadi.

Dodi menutup telinganya. Dia berjalan menuju balkon.

DODI

Bukannya kata lo rumah sebelah berhantu? Lo nggak takut ada hantu tiba-tiba pas lo belajar?

BEBY

Nggak! Gue nggak takut lagi. (beat) Lagipula hantunya ganteng.

Dodi menatap horor ke Beby.

BEBY (CONT'D)

Lo nggak akan paham walau gue cerita. Sekarang bantu gue aja.

DODI

Ogah. Gue mau makan.

Sebelum Beby marah, Dodi sudah berlari keluar.

BEBY

Dasar Adik durhaka! Gue bisa sendiri kalau lo nggak mau bantu!

CUT TO:

INT. RUMAH BEBY - RUANG MAKAN - NIGHT

Dodi yang baru sampai langsung meminum air dari gelas Kristin.

MAMA BEBY

Loh kamu kok sendirian? Mana Kak Beby?

DODI

(menunjuk atap)

Dia udah nggak beres Ma, Pa.

PAPA BEBY

Nggak beres kenapa? Jangan aneh-aneh kamu Dod.

DODI

Tadi dia bilang suka sama hantu!

KRISTIN

(tertawa kencang)

Tuh kan. Semenjak Beby kuliah di rumah, dia makin gak beres.

MAMA BEBY

Beby cuma butuh hiburan aja. Kalian suka banget becandain Beby.

Kristin dan Dodi masih tertawa.

MAMA BEBY (V.O)

Tapi apa yang dikatakan Kristin dan Dodi memang benar. Beby kenapa ya?

INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - NIGHT

Beby sibuk memindahkan semua barang-barangnya ke dalam kardus. Dia akan memindahkan meja belajarnya sendirian.

BEBY

Tekad gue udah bulat. Mau ujan mau terik, gue tetep pindah ini meja ke depan jendela.

Kardus Beby bolong sehingga semua barang yang dia masukkan keluar lagi.

BEBY (CONT'D)

Tapi nggak gini juga! Gue capek masukin barang-barang ini kelima kalinya!

Beby menaruh semua barangnya di lantai. Dia berbaring terlentang karena capek. Dia melihat barangnya yang sangat banyak.

CUT TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - NIGHT

Fajar kembali terganggu dengan suara yang datang dari kamar Beby. Dia membuka sedikit jendelanya.

FAJAR (V.O.)

Tadi gue denger sesuatu.

Rasa penasaran membuat Fajar melangkah ke balkon. Dia melihat ke bawah.

FAJAR

Pak Satpam? Bi?

Fajar merasa merinding. Dia melihat ke arah kamar Beby.

FAJAR

Bukan hantu yang buat kerusuhan malam-malam begini kan?

Fajar mengambil kertas yang ia masuki penghapus karet. Dia menggulung kertas itu lalu melemparnya ke jendela kamar Beby.

FAJAR

Lebih baik kalau dia diam.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar