Tetangga Satu Kampus
7. 2.4

INT. RUMAH FAJAR - RUANG TAMU - DAY

Fajar menata boneka sebagai subjek untuk skill lab. Dia mengeluarkan jarum suntik, jarum hecting dan alkohol.

DOSEN #1

Waktu injeksi 1 menit maksimal. Waktu suturing maksimal 5 menit.

Fajar segera melakukan tindakan sesuai perintah dokter yang memimpin praktikum. Dia berhasil menyelesaikan praktikum dengan tepat.

DOSEN #1

Baik, untuk penilaian sudah saya siapkan. Tolong cek halaman web penilaian secara berkala karena saya akan mengumumkan kelulusan praktikum dalam waktu dekat.

Semua mahasiswa di room kelas berterima kasih.

DOSEN #1

Dan jangan lupa untuk minggu depan pasien untuk observasi harus asli. Sebaiknya kalian mulai mencari mulai dari sekarang. Baik kalau begitu kuliah saya akhiri, selamat belajar.

Akhirnya Fajar bisa mengistirahatkan punggungnya di kursi. Fajar belum tahu siapa yang akan ia jadikan pasien bohongan untuk praktikum. Dia sedang berpikir keras.

FAJAR (V.O.)

Nggak mungkin Mama, terlalu sibuk.

Fajar mengemasi alat praktikumnya.

FAJAR (V.O.)

Kirana juga nggak mungkin.

Fajar menaiki tangga menuju kamarnya.

FAJAR (V.O.)

Lalu siapa?

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY

Fajar menutup pintu. Dia meletakkan alat praktikum dan buku di meja belajar. Lalu dia duduk.

FAJAR (V.O.)

Gue nggak punya sahabat. Gue nggak punya saudara. Siapa yang bisa membantu?

Tanpa sengaja Fajar melihat Beby yang mondar-mandir di kamar. Tatapan Fajar berubah drastis seperti menemukan jawabannya.

CUT TO:

INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY

BEBY (V.O.)

Gue harus cari objek baru. Fajar bukan lagi objek gue.

Sejak lima menit yang lalu Beby berjalan mondar-mandir di kamarnya.

BEBY (V.O.)

Apa iya gue harus pakai objek Gamal? Ah.. enggak mau gue!

Beby memutuskan untuk ke balkon.

EXT. RUMAH BEBY - BALKON - DAY

Beby mencoba mencari inspirasi dengan melihat sekelilingnya. Hingga matanya melihat Fajar yang sedang terlihat berpikir keras.

BEBY (V.O.)

Apa sih sebenernya yang selalu lo pikirin sampai alis lo hampir nyatu gitu?

Beby duduk di kursi. Dia memandangi Fajar meskipun masih kesal.

BEBY (V.O.)

Ternyata gue salah. Gue kira menyukai seseorang butuh persiapan yang besar dan lama. Kenyataannya, kurang dari satu bulan dan tanpa persiapan apapun, gue udah suka sama lo.

Beby menghela napasnya.

BEBY (V.O.)

Bodohnya gue nggak tertarik sama cowok-cowok di kampus yang selalu ngejar gue, tapi gue malah suka sama lo yang baru aja gue kenal.

CUT TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY

Fajar masih melihat Beby. Dari Beby masih di kamar sampai duduk di balkon.

FAJAR (V.O.)

Satu-satunya orang yang gue tahu selain Mama di kompleks ini adalah dia.

Fajar memutar bolpoin yang ia pegang dan menumpukan kedua tangan di bawah dagu.

FAJAR

Apa dia mau?

CUT TO:

EXT. RUMAH BEBY - BALKON - DAY

BEBY

Tapi kalau dia senyum gitu siapa yang nggak meleleh coba?

Tiba-tiba Fajar melambaikan tangan ke Beby.

BEBY (V.O.)

Gue nggak salah lihat? Dia say hai ke gue?

Beby memastikan keadaan dengan melihat sekitarnya. Fajar sudah mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

FAJAR

Sorry kalau gue nggak ramah sama lo. Nama lo siapa?

Beby merasa sangat senang tapi dia menutupi kesenangan dengan berpura-pura jutek.

BEBY

Beby Fajrina.

FAJAR

Gue bisa panggil lo dengan apa?

BEBY

Terserah lo.

FAJAR

Bi.. gue panggil lo Bi nggak keberatan?

BEBY (V.O.)

Ya kagak lah. Gue seneng woy punya panggilan istimewa dari lu! Apa ini jawaban dari doa gue?

BEBY

Gue udah bilang terserah.

Fajar tersenyum. Dia terlihat sangat tampan di mata Beby.

FAJAR

Mulai sekarang kita teman, right?

BEBY (V.O.)

Demi apa dia ngajak temenan? Astagaaaaa.

FAJAR

Sorry, lo nggak mau?

Beby berkedip cepat.

BEBY

Kita akan jadi teman kalau kita saling terbuka satu sama lain.

FAJAR

Oke, apa yang lo bilang ada benernya. Makan malam di rumah gue hari ini bisa?

BEBY (V.O.)

Mamaaaaaa.. anakmu akan menjemput jodohnya.

CUT TO:

INT. RUMAH FAJAR - RUANG MAKAN - NIGHT

Di meja makan ada Beby, Fajar dan mamanya. Mereka melihat satu sama lain.

MAMA FAJAR

Ah, kapan kita bisa makan kalau kalian cuma diem aja?

Mama Fajar tertawa mencoba mencairkan suasana.

BEBY

Tante, ngomong-ngomong di rumah sebesar ini nggak ada orang lain selain Tante dan Fajar?

Fajar tiba-tiba menatap Beby.

MAMA FAJAR

Ah iya, cuma ada kita di rumah. Nggak seramai rumah kamu ya?

Lagi-lagi mama Fajar tersenyum. Beby tahu senyum itu dipaksa.

BEBY

Duh nggak enak Tan rame-rame. Kadang rasanya pingin Beby hempaskan Kakak atau Adik Beby. Mereka ganggu terus.

Beby dan mama Fajar tertawa. Sedangkan Fajar mulai mengambil makan.

FAJAR

Coba masakan Mama.

Fajar menaruh beberapa lauk di piring Beby. Beby mulai makan.

BEBY

Wah enak banget Tante.

MAMA FAJAR

Masa sih? Kamu berlebihan deh Beb.

Beby mengangkat dua telunjuknya.

BEBY

Beneran deh Tan. Masakan Tante itu kayak punya ciri khas sendiri. Beda sama masakan Mama.

MAMA FAJAR

Kalau gitu kamu harus sering makan di sini. Betul Fajar?

Fajar tidak menjawab. Dia hanya berdeham.

Mereka makan dan mengobrol ringan. Beby juga membantu mama Fajar membereskan meja makan.

CUT TO:

EXT. DEPAN RUMAH BEBY - NIGHT

BEBY

Thanks ya.

FAJAR

Sama-sama.

Beby langsung masuk karena tahu Fajar tidak akan bicara lagi. Tapi dia menghentikan langkahnya mendadak. Beby berbalik.

FAJAR

Lo masuk aja dulu.

BEBY

Lo pulang aja dulu.

Refleks mereka tertawa.

FAJAR

Thanks karena lo udah bersikap baik di depan Mama gue.

BEBY

Gue emang baik kalau orangnya welcome.

FAJAR

Hm.. gue balik kalau gitu.

Beby melambaikan tangannya ke Fajar. Dia masuk dengan senyum berseri-seri.

INT. RUMAH BEBY - KAMAR KRISTIN - NIGHT

Beby berlari memeluk Kristin yang bermain game di meja belajar.

KRISTIN

Uhuk.. uhuk..

BEBY

Kak gue seneng bangetttt.

KRISTIN

Lepasin tangan lo dulu! Lo berniat cekik gue?

Beby melepaskan pelukannya. Dia tiduran di kasur Kristin.

BEBY

Usaha gue nggak sia-sia.

KRISTIN

Kenapa lagi sih? Usaha yang mana?

Beby duduk dengan cepat.

BEBY

Fajar.. ini soal Fajar. Gue mulai deket sama dia.

KRISTIN

Lah bukannya lu lagi patah hati gara-gara dia?

BEBY

Siapa yang bilang?

KRISTIN

Dodi.

BEBY

Dasar ya Adik nggak bisa jaga rahasia!

Beby mengepalkan kedua tangannya.

KRISTIN

Lo beneran suka sama Fajar atau cuma tertarik aja?

BEBY

Gue yakin gue suka dia.

KRISTIN

Dari mana asal keyakinan lo itu?

BEBY

Ya gue yakin aja.

Kristin menghela napas. Dia menghampiri Beby, duduk di sebelahnya.

KRISTIN

Buat pertama kalinya gue lihat effort lo sebesar ini buat seseorang.

BEBY

Ya karena gue emang suka sama dia.

KRISTIN

Gue pesen aja sama lo, jangan memberikan semuanya. Sisaiin sedikit ruang di hati lo buat patah hati juga, jangan cuma senengnya. Seperti yang dibilang Mama, Fajar emang udah punya pacar.

BEBY

Gue nggak ngebet jadi pacarnya dia kok. Gue cuma suka sama dia. Kalau dia nggak suka balik ke gue juga nggak papa asal dia baik ke gue.

KRISTIN

Nah ini nih bibit-bibit patah hati udah mulai tumbuh.

BEBY

Ish. Nggak jadi seneng gue tiap curhat sama lo.

Beby meninggalkan kamar Kristin dengan raut kesal.

CUT TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - NIGHT

Fajar terus kepikiran Beby.

FAJAR (V.O.)

Gue kenapa?

Fajar melihat kamar Beby yang sudah gelap.

CUT TO:

EXT./INT. RUMAH FAJAR - TERAS - DAY

Beby menyelipkan poni ke belakang telinga.

BEBY

Lo sibuk gak?

FAJAR

Kenapa?

BEBY

Itu.. gue mau ngomong sesuatu.

FAJAR

Ngomong aja.

BEBY

Tapi lo jangan marah ya, janji?

FAJAR

Tergantung apa yang lo katakan nanti.

BEBY

Ish janji dulu.

Beby mengarahkan jari kelingkingnya ke Fajar.

FAJAR

Oke.

Beby menutup matanya.

BEBY

Gue pakai wajah lo buat lukisan gue. Eh maksudnya, gue nggak izin lo buat jadi model gue.

Beby membuka matanya.

BEBY

Ah pokoknya gitu deh. Gue ada tugas kuliah buat ngelukis objek hidup di sekitar gue. Waktu lo pulang dari kuliah sebulan lalu, gue lihat lo. Dan gue memutuskan untuk menjadikan lo objek lukisan gue. Lukisannya udah jadi setengah bagian. Kalau lo marah kayaknya juga udah telat.

FAJAR

Lo lukis gue?

Beby menunduk takut. Dia tidak bisa menebak reaksi Fajar.

BEBY

Di mata gue lo objek yang sempurna buat ada di kanvas gue.

Fajar menghela napasnya. Sekarang dia mengerti alasan Beby selalu mengganggunya.

FAJAR

Bisa gue lihat lukisan lo?

BEBY

Belum jadi!

Percakapan mereka terhenti karena mobil yang memasuki pekarangan rumah Fajar. Mereka menantikan pemilik mobil turun.

FAJAR

Kirana?

Beby melihat Fajar dengan kebingungan.

Kirana turun dari mobil. Parasnya mampu membuat Beby tidak bisa berkata apa-apa.

BEBY (V.O.)

Dia.. cantik.

KIRANA

Hai.

Kirana melambaikan tangan ke Beby.

BEBY (V.O.)

Dia pacar Fajar?

Beby tidak sanggup berkata-kata. Hatinya terasa sesak tiba-tiba. Dia mundur satu langkah.

FAJAR

Kenapa nggak bilang mau ke rumah? Aku bisa jemput kamu.

KIRANA

Jadi kamu udah mulai mikirin apa yang aku katakan kemarin?

Kirana tersenyum ke Beby.

FAJAR

Kamu salah paham Na. Nggak ada yang bisa ganti kamu.

Kirana menepuk pundak Fajar pelan.

KIRANA

Bukan aku yang harus kamu ganti, tapi Kakak aku. Dia sepertinya bisa menempati posisi itu.

Fajar mengambil tangan Kirana dan menggenggamnya.

FAJAR

Aku belum menemukannya Na.

Beby hanya bisa melihat Fajar dan Kirana bergantian. Dia tidak tahu apa-apa.

KIRANA

Bukannya dia datang di waktu yang tepat?

FAJAR

Tapi bukan dia orangnya.

KIRANA

Kamu tidak pernah bisa bicara dengan sesantai itu sebelumnya dengan orang lain setelah kejadian itu.

BEBY

Sorry nih, bukan gue kan yang kalian omongin?

Akhirnya Kirana dan Fajar sadar dengan kehadiran Beby. Kirana menyambut pertanyaan Beby dengan senyum.

KIRANA

Kamu keberatan kalau saya minta kamu jaga Fajar? Selalu ada di sisi dia. Kamu keberatan?

BEBY

Maksud lo? Gue nggak ngerti.

FAJAR

Jangan tarik orang lain ke masalah kita Na.

KIRANA

Bukan kita, tapi kamu. Tugas aku hanya sebatas membantu kamu, sisanya kamu harus bisa menangani sendiri.

Kirana melepaskan tangan Fajar. Dia bergantian memegang kedua tangan Beby.

KIRANA

Gue Kirana. Tolong jaga Fajar buat gue ya. Gue percaya lo bisa membantu Fajar lebih baik dari yang gue bisa.

Kirana melepaskan tangan Beby. Dia tidak menoleh sama sekali dan menuju mobil. Mobil Kirana meninggalkan pekarangan rumah Fajar.

BEBY

Kalian kenapa sih? Apa yang lo bicarain sama dia?

FAJAR

Ada banyak hal yang nggak lo tahu.

BEBY

Kasih tahu gue biar gue paham!

Tatapan Fajar terlihat memilukan. Lama-lama tatapan Beby juga melunak.

BEBY (CONT'D)

Gue nggak tahu apa yang terjadi sama lo di masa lalu. Tapi kalau lo mau melibatkan gue dalam masalah lo, setidaknya kasih tahu gue peran gue apa di sini?

CUT TO:

INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY

FAJAR

Dia Kinara, Kakak Kirana, cewek yang tadi lo temui di bawah.

Beby melihat dengan teliti foto yang ditunjukkan Fajar.

BEBY

Mereka mirip.

FAJAR

Sangat. Bukan hanya secara fisik, tapi secara sifat juga.

BEBY

Terus mana Kinara dan kenapa gue harus gantiin Kirana?

Tangan Fajar yang mengangkat foto itu menjadi bergetar. Dia menutup matanya.

FAJAR

Kinara pergi tiga tahun yang lalu. Dan Kirana adalah orang yang menggantikan Kinara untuk gue.

BEBY

Gue masih nggak paham.

Fajar menatap Beby sangat dalam.

FAJAR

Seperti yang gue bilang, ada banyak hal yang nggak lo tahu. Tiga tahun lalu, Kinara meninggalkan dunia ini. (beat) Kinara pacar gue dari SMA. Gue kenal dia sangat baik dan juga Kirana. Gue sangat terpukul saat itu. Di saat yang bersamaan, Mama dan Papa memutuskan berpisah karena mereka merasa nggak sejalan lagi. Semuanya kacau saat itu. Dan hanya Kirana yang ada buat gue. Sampai gue melupakan fakta kalau selama Kirana membantu gue, gue menganggap dia sebagai Kinara. Sampai sekarang, gue masih belum bisa melupakan Kinara sepenuhnya.

Beby hanya bisa diam. Air matanya menetes perlahan.

FAJAR (CONT'D)

Lo nggak perlu nangis Bi.

BEBY

Tapi lo menyedihkan.

Fajar tertawa kecil. Dia mengusap air mata Beby.

FAJAR

Luka batin memang perlu waktu untuk sembuh.

BEBY

Tapi Tante Ira psikeater, dia bisa ngobatin lo.

FAJAR

Gue udah konsultasi ke psikolog. Saran yang gue dapat, gue harus menemukan seseorang yang bisa membantu gue menerima masa lalu gue.

BEBY

Lo udah nemuin orangnya?

FAJAR

(menggeleng) Belum.

BEBY

Tapi Kirana?

FAJAR

Dia hanya membantu gue menemukan orang yang tepat.

Beby menatap Fajar dengan tulus.

BEBY

Bisa gue jadi orangnya? Jadi orang yang membantu lo untuk menerima masa lalu dan berdamai dengan semuanya?

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar