Sweet Taste of Demise
12. L'Assassin Menacé - René Margritte (1926)
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT. JALANAN - DEPAN CAFE AUGUR

Kill The Man by Dream Can starts playing.

TIMELAPSE

Terlihat tampak depan Cafe Augur yang tutup. Matahari terbit dan melambung ke atas.

Saat matahari mulai menggelincir ke bawah, terlihat satu orang mendekati cafe. Orang itu pergi. Lalu muncul satu orang lagi, celingak-celinguk, lalu juga pergi.

Malam datang, beberapa pengunjung langganan cafe berhenti di depan toko, berdiri melihat-lihat sebentar lalu pergi.

Matahari terbit kembali, siang datang lebih cepat, dua orang yang kemarin datang di siang hari, kembali hadir, kali ini bersamaan.

Mendekati sore pengunjung-pengunjung langganan mulai datang silih berganti. Beberapa langsung pergi setelah melihat toko tutup, dua-tiga orang menunggu sesaat, berbincang-bincang satu sama lain, lalu juga pergi.

Hari berganti, matahari masih terbit. Melewati siang, tergelincir sore, dan ditutup malam, tidak ada yang berhenti di depan cafe. Esok kembali datang.


EXT. JALANAN - DEKAT CAFE AUGUR — SIANG

Kill The Man by Dream Can continues playing until the end.

Sebuah tangan feminim terayun-ayun lemah di sebelah badan pemiliknya yang berjalan santai. Hanya terlihat jari-jarinya yang mengepit sebatang rokok.

Langkah sepasang kaki berhenti. Kaki itu lalu menghadap ke kiri.


EXT. MANSION KELUARGA KARIM - TAMAN — MALAM

Sebuah liang, seonggok badan tergeletak lemah di dalamnya. Tanah mulai menumpuk di atas badan.

Satu tumpuk.

Dua tumpuk.

Tiga tumpuk.


EXT. JALANAN - DEPAN CAFE AUGUR — SIANG

Terlihat bagian torso seorang perempuan dari depan, pinggang hingga pangkal leher. Sebuah tangan terangkat ke atas, mendekatkan rokok di tangan ke area wajah.


EXT. MANSION KELUARGA KARIM - TAMAN — MALAM

Terlihat area tanah gembur berbentuk persegi panjang. Sebuah sekop taman mulai menggali lubang kecil.


EXT. JALANAN - DEPAN CAFE AUGUR — SIANG

Terlihat wajah seseorang, hanya setengah saja, dari hidung hingga dagu, sebuah rokok diselipkan ke bibir. Tangan yang mengepit rokok dihiasi gelang kawat berduri di pergelangan dan cincin hitam dengan inskripsi perak di ibu jari. Terlihat guratan cemas di atas alis yang mengerut sendu. Bibir itu menyesap penuh khidmat, kepalanya meneleng ke kiri selagi menyesap.

EXT. MANSION KELUARGA KARIM - TAMAN — MALAM

Sepasang tangan memupuk-mupuk tanah di pangkal semak bunga mawar yang baru ditanam.

Sarung tangan dilepas. Tangan itu mengelap keringat di dahi, wajah pemilik dahi tidak terlihat. Rambut putih terlihat kontras di bawah langit malam.


EXT. JALANAN - DEPAN CAFE AUGUR — SIANG

Bibir itu menghembuskan asap rokok dengan sangat dalam lalu menjentikkan puntung rokok ke bawah. Pemilik bibir beranjak pergi.

Terlihat puntung rokok masih berpendar lemah, lalu terlihat tampak depan cafe, terbengkalai. Tak lama bara api rokok pun mati, asap tipis merembes hilang.

END.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar