Serpihan Sayap Dan Cinta
11. Sayap Itu Patah

EXT. TERAS RUMAH JIMMY - DAY

INSERT: 1 BULAN KEMUDIAN.

Roni duduk di teras, Jimmy membuka pintu.

JIMMY

Hee Roni! Pa kabar Ron?

Roni diam menunduk. Jimmy heran melihat ROni.

JIMMY (CONT’D)

Ada apa Ron?

Roni mengeluarkan folder merah, meletakkan di meja. Jimmy memandang heran, lalu membukanya. Jimmy terbelalak.

JIMMY (CONT’D)

Kau masih dendam soal Siska ya.

Roni menoleh ke Jimmy terbelalak.

RONI

Yak Ampun. Kau mengira ini tentang Siska?!

Roni menggelengkan kepala, menghela nafas.

RONI (CONT’D)

Jimmy! Kau bikin dokumen palsu! Membuat Agus dikeluarkan!

Temenmu sendiri! Temen Kita!

Dan kau pikir ini tentang Siska?!

JIMMY

Aku terpaksa Ron. Lihat! Aku tidak sepintar kalian,

aku pasti yang akan dieliminasi, dikeluarkan.

Karena rangking terendah di kelas.

RONI

Kau mengkhianati Agus. Kau menikam temen sendiri dari belakang Jim.

JIMMY

Aku hanya, hanya ingin survive Ron. Aku ingin jadi Pilot!

Kau kira aku senang melakukan ini?!

Aku bukan maniak gila yang hobi menghancurkan hidup orang lain Ron.

Rasa sesalku ini menghantuiku tiap hari.

RONI

Jim, kau lihat akibat perbuatanmu? 100 orang lebih mati!

Kau pikir kita bisa diam aja?

JIMMY

Terus mau apa Ron? Ini semua sudah terjadi.

Kita tidak bisa mengembalikan Agus atau yang lain.

Tapi kita bisa mencegah korban baru. 

RONI

Maksudmu?

JIMMY

Karena ketika kau melaporkan ini, karirku, Hidupku, akan hancur berantakan Ron.

RONI

Jangan jadi pengecut Jim!

Roni melangkah pergi.

JIMMY

Ron! Ron! Please deh Ron!

EXT. RESTO KOTA - DAY

Roni dan Jimmy duduk di salah satu meja pengunjung. Capt Aziz muncul, tersenyum menghampiri Roni & Jimmy, salaman lalu duduk.

Roni mengeluarkan satu tumpuk berkas, diletakan di atas meja. Lalu membuka satu Folder. Capt azis mengeryitkan dahi.

CAPT AZIS

Apa ini?

RONI

Kep, Accident Alpha Air 547, ada BOM di pesawat. ini bomnya Kep.

CU: Gambar sketsa bom.

RONI (CONT’D)

Saya menemukan ini di kamar AGUS WAWAN.

CAPT AZIS

Kayak pernah kenal Agus Wawan. Siapa tuh?

CU: Daftar Manifest. Highlight nama AGUS WAWAN.

RONI

Ini di manifest penumpang Alpha Air 547, Agus Wawan tertulis di sini. KTP nya ini.

Agus Wawan itu temen kami kep, waktu training dulu, tapi dikeluarkan karena Litsus.

Roni menunjukan folder merah. Capt Aziz membaca dengan mengeryitkan alis.

CAPT AZIS

Litsus?

Jimmy tertunduk.

RONI

Dan yang mengeluarkan Agus Wawan dulu,...

CAPT AZIS

Kapten Refo Waluyo! PIC Flight Alpha AIr 547.

RONI

Ya. Sepertinya Agus wawan mengira Litsus itu rekayasa Kapten Refo.

Agus merasa di fitnah, di zalimi. Hidupnya dihancurkan.

Maka dia dendam kepada Kapten Refo.

Ini ada kliping, foto-foto kapten Refo di kamar Agus.

Roni membuka folder satunya. Isi foto-foto candid kapten Refo.

CAPT AZIS

Jadi si Agus ini dendam pada Kapten Refo, maka meledakkan Alpha Air 547...

RONI

Itu dia kep.

Roni menunduk, menengok ke Jimmy. Jimmy membuang muka.

CAPT AZIS

Kenapa?

RONI

Dokumen ini (menunjuk folder merah) palsu. Dia yang memalsukan. (Menunjuk Jimmy)

CAPT AZIS

Serius?

Jimmy sedih, mengangguk. Capt Azis Menggelengkan kepala lalu menatap Roni.

CAPT AZIS (CONT’D)

Kamu brengsek Ron!

Roni terbelalak.

RONI

Loh kok saya Kep?

CAPT AZIS

Kamu menyeret saya pada masalah ruwet ini!

Jimmy mencablek bahu Roni.

JIMMY

Tuh kan.

CAPT AZIS

Hei. Jimmy! Kamu penjahat tahu gak? Ini ada 100 orang lebih mati gara gara kamu!

100 orang lebih! Itu bukan perkara main-main!

Jimmy menunduk. Roni tertunduk, menoleh ke Jimmy, Jimmy membuang muka dari Roni.

SFX: Ringtone HP Capt Azis.

Capt Azis mengangkat HP. Lalu berdiri, mengambil 2 langkah menjauh.

CAPT AZIS (CONT’D)

Halo iya pak. Maaf sekali pak, ini sedang ada emergency,

saya akan telat sekitar setengah jam.

Maaf sekali pak... Ok pak. Siang.

Capt Azis meletakan HP di meja.

CAPT AZIS (CONT’D)

Tuh! Pak Direktur dah nungguin saya meeting!

Kalian ngaco in aja!

Capt Azis menghela nafas panjang, lalu membalikan badan, membelakangi Jimmy dan Roni.

Roni menatap Capt Azis tajam, lalu menoleh ke Jimmy. Jimmy menunduk, menggelengkan kepala.

CAPT AZIS (CONT’D)

Aku ingin mendengar apa yang kalian inginkan. Roni?

RONI

Terus terang saya bingung dengan ini semua kep.

CAPT AZIS

Apa yang kau inginkan Jim?

JIMMY

Saya sungguh menyesal Kep. Bener.

Saya ingin kapten mempertimbangkan hal hal ke depan,

bukan ke masa lalu yang tidak bisa dirubah lagi.

RONI

Iya kep. Jimmy ada poin. Kapten tolong mempertimbangkan kondisi Jimmy.

Kalau kasus ini diangkat, tidak akan membantu 100 korban kecelakaan yang sudah meninggal.

Tapi Jimmy, dia masih bisa kita selamatkan Kep.

Capt Azis berbalik, menatap Jimmy dan Roni, lalu duduk.

CAPT AZIS

Oke ini keputusan saya. Jimmy, aku tidak akan mengangkat kasus ini.

Tapi, kau di grounded 1 bulan.

Dan bulan depan, kau bikin surat pengunduran diri.

JIMMY

Kapten?

RONI

Kep, tadi saya mohon kapten bersikap sebagai pribadi, bukan sebagai manajer,..

CAPT AZIS

Ini sikap saya pribadi Ron! Kalau saya sebagai Manajer,

saya bawa ini ke KNKT, DSKU dan polisi sekarang.

Kamu (menunjuk Jimmy) dipecat hari ini juga! Licence langsung dicabut!

Saya sudah kasih toleransi kamu, Jimmy. Ingat itu!

Dan gunakan itu baik-baik.

Mau ganti profesi lain, atau mau usaha sendiri, cepat lakukanlah.

Jimmy menunduk.

JIMMY

Kep, saya mohon pertimbangkan lagi Kep.

CAPT AZIS

Heh Jimmy. Kau bisa menyembunyikan ini semua, tapi ingat Allah Maha Melihat. Aku tidak bisa membohongi diriku Jim.

Roni dan Jimmy menunduk.

FADE OUT.

INT. CHIEF OFFICE - DAY

Jimmy mengenakan seragam pilot, berdiri, dihadapannya Okta dan 4 kapten lain yang pakai seragam.

INSERT : 3 BULAN KEMUDIAN

Okta berjalan pelan menghampiri Jimmy, lalu melepas topi, bar dan wing Jimmy.

Jimmy, wajah sedih, menahan tangis. Lalu salaman kepada Okta dan 4 Kapten lain, kemudian berjalan keluar.

INT. LORONG GEDUNG JN - DAY

Roni duduk, menunduk. Jimmy muncul, Roni menoleh dan bangkit menjejeri Jimmy. Jimmy menengok ke Roni, sedih geram.

JIMMY

Loe puas?!

RONI

Puas? Aku sedih Jim!

JIMMY

Udah! Jangan ganggu gue lagi Ron! Gue gak mau lihat Loe lagi!

RONI

Jim?! Jimmy!

Tommy, Steve dan ARIFIN muncul, menghampiri Jimmy.

TOMMY

Sorry telat Jim.

Tommy, Steve dan ARIFIN salaman dan berpelukan dengan Jimmy gantian. Roni mengulurkan tangan ke Jimmy, Jimmy menepisnya. Lalu Jimmy bergegas berjalan pergi dengan menunduk. Tommy, Steve, ARIFIN, Roni berdiri memandangi iba Jimmy yang berjalan menjauh.

TOMMY (CONT’D)

Gue gak nyangka Jimmy bisa nekat begitu.

STEVE

Kamu juga kebangetan Ron.

Roni ekspresi heran menatap ke Steve.

FREEZE: Tommy, ARIFIN, Roni, Steve berdiri berjejer.

FADE OUT.

EXT. TERAS KOST TIKA - DAY

Silvi berjalan bergegas menuju pintu, Desi mengikuti dari belakangnya. Silvi mengetuk pintu, kenceng. Vola membuka pintu, heran.

VOLA

Eee Silvi, Desi apa kabar?

Silvi masuk, nyelonong. Vola menatap heran. Desi angkat bahu, menggeleng.

SILVI

Mana Tika?

INT. RUANG TAMU KOST TIKA - DAY

VOLA

Ada apa Silvi?

Silvi melihat sekeliling, berjalan cepat. Tika keluar dari kamar, menatap Silvi, tersenyum. Novi dibelakang Tika.

TIKA

Ee silvi,...

Silvi menuding Tika geram.

SILVI

Cowok Loe itu memang rese banget!

Tika, Novi dan Vola mendelik heran. Desi menggelengkan kepala angkat bahu.

TIKA

Apaan Silvi?

SILVI

Temen sendiri, dirusakin hidupnya.

Rese banget Ya kan?!

VOLA

Ini ada apa sih Silvi?

DESI

Pacarnya Silvi keluar dari pilot.

SILVI

Gara-gara cowoknya dia nih!

VOLA

Mas Jimmy keluar?

DESI

Mas Roni yang maksa mas Jimmy keluar.

TIKA

Mas Roni?

NOVI

Mas Roni yang itu?

SILVI

Ya, mas Roni-mu itu. Tega banget ya sama temen sendiri begitu.

NOVI

Kenapa? Rebutan cewek? Rebutan Jabatan?

Desi menggeleng. Silvi menggeleng.

VOLA

Lah Mas Roni yang bikin ulah, ya complain ke Mas Roni sana lah. Kok ke sini?

SILVI

Mana gue berani ngomel omel ama dia?! Dia pilot!

Makanya gue ke sini, ngomelin dia aja nih!

VOLA

Silvi, nih Tika kan bukan siapa-siapanya Mas Roni.

SILVI

Gue mah gak bisa dibohongin Tika.

Loe ama Mas Roni ada sesuatu! Ya gak? Ya gak? Ya gak?

Tika duduk, di sofa, pandangan menunduk. Novi ikut duduk.

DESI

Dah duduk dulu Silvi.

VOLA

Ya duduk dulu aja.

SILVI

Gak! Gak Mau! Gue gak mau duduk!

Silvi mondar-mandir. Desi duduk. Vola duduk di sofa. Tika memandang Silvi. Silvi lalu duduk menatap TIka.

NOVI

Tika ni kan sekarang pacarnya Mas Harno, Silvi.

SILVI

Alaaa gua gak bisa dibohongin Tika!

Kamu ama mas Roni ada sesuatu spesial!

VOLA

Lah mas Jimmy gimana?

SILVI

Gak tahu.

VOLA

Kok gak tahu?

SILVI

Yah kita dah putus.

TIKA

Kamu putusin dia?

SILVI

Ya iya lah! Lagian ngapain gue pertahankan dia,

Dia kan bukan pilot lagi. Gara-gara cowok loe itu!

VOLA

Ya ampuuun Silvi.

Novi, Tika, mendelik heran, geleng-geleng kepala. Desi, angkat bahu gelengkan kepala.

TIKA

Kau tega banget ama Mas Jimmy.

SILVI

Cowok Loe tuh yang tega!

NOVI

Ntar ntar ntar, Loe putusin cowok loe ni karena dia bukan pilot lagi, gitu?

Loe cinta gak sih ama dia?

SILVI

Tentu gue cinta dong! Tapi gue kan pinginnya ama Pilot.

Masa depan terjamin coy.

Kalau dia udah bukan Pilot, nah dia nih apaan?

Novi, Vola, TIka, Desi saling memandang, menggelengkan kepala.

EXT. DEPAN YAYASAN SALSABILA - DAY

Tika dan Vola keluar dari yayasan. Roni berdiri di balik pohon di seberang jalan, mengamati Tika.

Tika menghentikan langkahnya, mengeryitkan alis, lalu menoleh ke tempat Roni berdiri. Roni tidak ada! Roni sembunyi dibalik pohon. Vola wajah heran menepuk bahu Tika.

Tika berjalan mendekati Pohon tempat Roni berdiri. Tika menengok di balik pohon. Kosong! Tika pandangan heran, celingukan.

Roni berdiri, bersembunyi, dibalik sebuah mobil yang parkir tidak jauh dari situ.

EXT. DEPAN RUMAH TIKA - DAY

Tika dan Harno berjalan keluar rumah. Roni dari seberang jalan, dibalik pohon mengamati Tika.

Tika menghentikan langkah, mengeryitkan alis, menoleh ke arah Roni berdiri. Roni menyembunyikan diri di balik pohon.

Tika mengeryitkan alis, lalu melanjutkan jalan bersama Harno.

EXT. JALANAN JAKARTA - DAY

Roni berjalan, wajah lesu, pandangan menerawang. Pandanganya tertuju pada sepasang suami istri usia 60-an berjalan bergandengan mesra, gembira.

Roni berjalan lagi, pandangan tertuju kepada sepasang suami istri usia 30-an, menggedong dan menggoda bayi mereka.

EXT. TAMAN KOTA - DAY

Roni duduk termenung, pandanganya tertuju pada sebuah sepasang suami istri usia 40-an, menggandeng 3 anaknya, nampak gembira ceria, membelikan mainan.

Roni berjalan menunduk, pandangan tertuju pada seorang bapak usia 40-an, bermain bola dengan 5 anaknya, tertawa ceria, si ibu di sebelahnya, tertawa sambil bertepuk tangan.

INT. FLOPS CGK - DAY

Harno sedang nulis sesuatu, Roni datang menghampirinya.

RONI

Mas Harno.

Harno menoleh ke Roni, lalu salaman.

HARNO

Eh Roni, gimana kabar?

RONI

Pingin ngobrol sebentar Mas, bisa?

CUT TO:

EXT. ANJUNGAN PENGUNJUNG AIRPORT CGK - DAY

Harno sambil merokok, berdiri berhadapan Roni.

RONI

Mas ini sebelumnya saya minta maaf. Ini saya ngobrol ama Mas Harno karena saya menghormati Mas Harno. Dan karena saya juga ingin jujur terbuka sama Mas Harno.

HARNO

Ada apa Ron?

RONI

Mas Harno serius ama Tika Mas?

Harno mendelik memandang Roni.

HARNO

Maksudmu apa Ron?

RONI

Mas Harno ingin menikahi Tika atau hanya pacaran aja?

HARNO

Ron? Kamu ngintimidasi saya ni?

RONI

Bukan Mas. Maaf. Saya hanya kasihan ama Tika aja.

HARNO

Kamu naksir Tika?

RONI

Naksir, hmm,.... iya Mas. Saya sebenarnya emang suka ma Tika. Tapi,...

Harno memukul Roni. Roni terhuyung mundur. Harno geram.

HARNO

Kamu geblek banget ya! Berani nantangin saya! Saya ni senior kamu! Tahu?! Kamu bakal mampus hancur kalau berani ma senior!

Roni mengangkat kedua tangannya. Tanda menyerah.

RONI

Bukan gitu Mas.

HARNO

Awas Kamu kalau berani ndeketin Tika! Saya hajar habis kamu nanti!

Harno berbalik badan, melangkah pergi.

RONI

Mas, Mas Harno!

Roni mengejar Harno.

RONI (CONT’D)

Maksud saya, kalau Mas Harno gak ada rencana nikahin Tika, mending putusin saja baik baik Mas. Saya gak tega lihat Tika,...

Harno membanting rokoknya, memukul Roni hingga terjungkal. Harno lalu menendang Roni yang terjatuh. Harno menatap Roni geram.

HARNO

Kamu memang brengsek Ron! Temenmu sendiri kau habisi karirnya. Sekarang tambah lagi, berani nantang senior?! Mampus Kau Ron!

Harno bergegas pergi. Roni bangkit pelan-pelan, berdiri. Kesakitan.

RONI

Mas,..!

INT. LORONG FLOPS CGK - DAY

Roni mengenakan seragam, berjalan. Dari sisi lain, 3 pilot sedang berdiri ngobrol, melihat Roni dengan pandangan sinis. Roni melirik ke 3 pilot sambil menghela nafas.

INT. RUMAH RONI #1 - DAY

Roni masuk rumah. Menaruh tas, memandang sekeliling. Lalu duduk di sofa, termenung. Pandangan menerawang. 

DISSOLVE TO:

Roni mengenakan kaos, pakaian santai, duduk nonton tv, menyapu, membersihkan topi dan wings, menyetrika, duduk pandangan menerawang.

INT. BILYARDS - NIGHT

Roni main bilyards sendirian. Meja bilyards lain kosong.

INT. RESTO UDARA - NIGHT

Roni duduk, sambil makan sendirian. Pandangan menerawang.

EXT. JALANAN JAKARTA #2 - NIGHT

Roni berjalan kaki, melihat sekeliling.

Sekumpulan anak-anak muda cowok, 3-5 orang, duduk melingkar, ngobrol dan tertawa riang. 

4 Anak sd berjalan bareng, saling tertawa.

Sekumpulan pengamen, ngobrol, ketawa.

3 cewek jalan bareng, sambil ketawa.

Roni berjalan, menundukan kepala sejenak, lalu pandangan menerawang.

INT. RUMAH RONI #1 - DAY

Roni masuk rumah. Memandang topi, wings dan Bar (2 strip) tergeletak di meja. Pandangan menerawang.

FADE OUT.

INT. CHIEF OFFICE - DAY

INSERT: 3 bulan Kemudian

Roni duduk berseberangan dengan Okta, Chief Pilot. Roni menyerahkan selembar kertas, Okta menerima dan membacanya. Okta mengeryitkan dahi.

OKTA

Kenapa resign Ron? Ada masalah?

RONI

Tidak ada Pak. Saya hanya merasa jalan hidup saya bukan di sini.

Okta menatap tajam Roni, lalu mengangguk. Roni salaman sama Okta, lalu keluar ruangan.

INT. RUANG TAMU STEVE - NIGHT

Steve, Armand (L/25), Cewek #1 (P/25) dan cewek #2 (P/24) sedang menyedot sabu-sabu bergantian. Tertawa dan berjoget ngelantur, diiringi musik disco.

4 Polisi mendobrak pintu, masuk, menodongkan senjata. Steve, Armand & Cewek #1 tertawa, ngelantur. Cewek #2 teriak-teriak.

4 Polisi memborgol Steve cs. lalu menggiring keluar.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar