Serpihan Sayap Dan Cinta
9. Badai Dari Udara

INT. FLOPS CGK - DAY

Roni berjalan, berpapasan dengan Tommy.

RONI

Eh Tommy!

TOMMY

Roni!

Tommy dan Roni salaman dengan salaman unik.

RONI

Mana undangannya? Jadi nikah ama Sherly gak sih? Heheh,...

TOMMY

Jadilah, bulan depan! Undangan udah proses disebar.

Tunggu aja. Ni Loe mau kemana?

RONI

Ke padang-pekanbaru 3 hari. Kamu kemana?

TOMMY

Ke Batam Medan. 3 hari juga. Kamu lihat Sherly Ron?

RONI

Gak tuh. Emang Sherly lagi terbang juga?

TOMMY

Iya terbang ke Jayapura 3 hari. Bareng ama Steve.

RONI

Steve kita?

TOMMY

Iya.

RONI

Steve kadal. Hehe,....

Tommy menatap Roni sambil mengeryitkan dahi.

EXT. UDARA - DAY

Pesawat JN menjelajah.

INT. COCKPIT #1 - DAY

Jimmy dan Capt Untung.

JIMMY

Alpha Air 547, kok bisa gitu ya kep. Kenapa tuh kep?

CAPT UNTUNG

Banyak teori Jim. Bisa jadi loss control.

Spinning, jatuh dengan high speed nabrak laut pecah berantakan.

Ada yang bilang, meledak di udara.

Gak tahulah. (Menghela nafas)

Aku kenal dengan kapten Refo, orangnya tertib disiplin.

INT. COCKPIT - DAY

Tommy dan Capt Firman

TOMMY

Black Box belum ketemu. Tenggelam di dasar laut yang dalam katanya.

CAPT FIRMAN

Hm iya. Tom, Pesawat ini, desain struktur, sistem, material, dll, sebenarnya sangat aman. Coba lihat, kerusakan apa sih yang bisa bikin pesawat meledak?

INT. COKCPIT #2 - DAY

Capt Wahyu dan Steve

CAPT WAHYU

Kerusakan, kebakaran Engine, Hidraulic, listrik, pressurize, structure, mekanis, apa coba?

Dari seratus juta kemungkinan. Pesawat ni sebenarnya gak bakal bisa meledak di udara.

STEVE

Kesambar petir Kep?

CAPT WAHYU

Itu variable lain Steve.

Maksudku operasional di pesawatnya itu sendiri kan sebenarnya aman.

Lagian, waktu itu cuaca cerah Steve.

Gak ada awan, gak ada petir.

INT. COCKPIT #3 - DAY

Capt Ucok dan Roni

RONI

Variable lain, misal ada dangerous good.

Ada material cargo atau apa, yang...

CAPT UCOK

Maksudmu bom?

RONI

Mungkin ga kep?

CAPT UCOK

Kalau bicara mungkin sih mungkin aja Ron.

RONI

Desain pesawatnya sendiri aman,

tapi kalau muatanya gak aman ya sama saja ya Kep.

INT. CABIN - DAY

LUNA

Kau tahu, kayak kita, pilot, teknisi, dll, sudah pada ngerti tentang operasional pesawat.

Beda ama penumpang, kebanyakan mereka tidak tahu mana yang bahaya, mana yang tidak.

Maka kita nih perlu ngawasin penumpang.

SILVI

Iya mbak.

INT. COKCPIT #3 - DAY

Capt Ucok dan Roni melandingkan pesawat, parkir di appron.

RONI

Maaf Kep, tadi agak kurang engng lagi susah konsen ini.

CAPT UCOK

O ya. Kenapa? Kamu sakit?

RONI

Nggak Kep. Saya merasa saat ini ada yang membutuhkan saya di sana, di Jakarta.

tapi saya ini di sini.

Silvi masuk.

SILVI

Kep, penumpang dah pada turun, mau makan sekarang atau ntar?

CAPT UCOK

Ntar aja di atas. Ni prepare lagi aja.

SILVI

Ok Kep.

CAPT UCOK

Ama tolong pintu ditutup dulu ya.

Jangan ada yang gangguin masuk, sampai pintunya saya buka sendiri nanti.

Siapapun! Oke?

Silvi mengangguk, menutup pintu cockpit.

SILVI

Oke kep.

CAPT UCOK

Makasih.

Capt Ucok menatap Roni. Roni memandang Capt Ucok.

CAPT UCOK (CONT’D)

Kamu sadar gak kita ini Pilot!? (nada tinggi)

Roni menatap Capt Ucok heran.

CAPT UCOK (CONT’D)

Nyawa orang nih yang kita bawa! Bukan nyawa ayam! Ingat itu!

Roni menunduk.

RONI

Iya saya tahu. Maaf Kep.

CAPT UCOK

Lihat nih! Kamu salah nge-set dikit, salah ngitung dikit, salah pencet,

akibatnya bisa fatal!

Banyak orang bisa mati. Tahu?

RONI

Ya Kep.

Capt Ucok menghela nafas, memandang Roni, lalu tersenyum kecil.

CAPT UCOK

(Nada lembut) Siapa yang sakit?

Orang tua? Keluarga? Istri?

Roni menatap Capt Ucok sambil menggeleng.

RONI

Engnng,...Bukan Kep.

CAPT UCOK

Gak apa-apa kalau gak cerita. Sakit apa sih?

RONI

Sebenarnya bukan sakit yang fisik gitu, Kep.

CAPT UCOK

Ron. Langit ini sangat luas sekali, tapi tidak ada ruang untuk erorr.

Di pekerjaan ini, kita dituntut untuk perform 100%. Secara fisik dan mental.

Tidak perlu jaim atau malu atau apa, ketika kita dalam kondisi mental yang lagi tidak fit, ijin saja.

Gak perlu dipaksaain terbang.

RONI

Iya Kep.

CAPT UCOK

Nyawa banyak orang ada di tangan kita Ron. Ini...

Capt Ucok menunjuk Bar di pundak ama wing di dada.

CAPT UCOK (CONT’D)

Ini bukan hanya simbol prestasi pencapaian Ron.

Tapi juga simbol tanggung jawab. Amanah Ron.

RONI

Iya Kep. (Menghela nafas) Maaf, Kapten mungkin pernah ngalamin

seperti yang saya alami sekarang?

Capt Ucok tersenyum.

RONI (CONT’D)

Gimana menghandlenya Kep?

CAPT UCOK

Kamu muslim?

Roni mengangguk.

CAPT UCOK (CONT’D)

Gini Ron. Kita di sini, dan orang yang kita sayangi ada nun jauh di sana,

yang saat ini kesulitan dan membutuhkan kita.

Kita tidak ada daya upaya yang bisa dilakukan untuk membantunya hmm secara langsung maksudya. Kita pikirin sampai pusing, stress, juga tidak memperbaiki keadaan ya kan?

Kita tawakal pada Allah. Kita serahkan pada Allah.

Dia yang Maha berdaya dan punya kekuatan.

Laa Haula wa laa quwata illa billah.

Kita mohon pada Allah untuk membantu dan menolong dia yang di sana.

Roni menatap Capt Ucok terharu.

CAPT UCOK (CONT’D)

Allah itu Maha penjaga, Maha melihat Ron.

Dan Allah selalu memperhatikan hamba-hambanya.

Roni menunduk, mengangguk-angguk. Capt Ucok tersenyum menatap Roni.

CAPT UCOK (CONT’D)

Ron, sorry, tadi gue teriak-teriak. Gue gak marah atau apa.

Itu salah satu teknik hipnotis, pembukaan dengan elemen kejutan,

untuk menggugah dan mengarahkan orang supaya fokus.

Roni tersenyum mengangguk.

RONI

Iya Kep.

Capt Ucok berdiri sambil tersenyum.

CAPT UCOK

Tapi, omongan gue yang teriak-teriak tadi bukan bullshit.

Tetap itu point penting.

RONI

Understood Kep.

CAPT UCOK

Udah, prepare untuk next flight.

RONI

Makasih Kapten.

Capt Ucok menatap Roni.

CAPT UCOK

Ron? Kamu di sini mikirin dia yang di sana.

Emang dia yang di sana mikirin kamu? Hehe,...

Capt Ucok menepuk pundak Roni. Roni tersenyum.

CAPT UCOK (CONT’D)

Relax Ron. Ntar aku ke belakang dulu.

Capt Ucok berjalan membuka pintu Cockpit. Silvi, Mekanik, Cargo-man, sudah menunggu sambil membawa dokumen.

INT. KAMAR HOTEL MEDAN - NIGHT

Tommy duduk di ranjang, menonton tv, tapi pandanganya menerawang. Lalu melirik jam tanganya, menunjuk pukul 11:00.

INSERT: HOTEL XXX MEDAN

Tommy mengambil telepon, menaruh telepon di dekat telinganya, memutar nomor.

INTERCUT WITH

INT. KAMAR HOTEL JAYAPURA - NIGHT

Steve sedang rebahan di ranjangnya, telanjang dada dan selimut menutupi tubuhnya.

INSERT: HOTEL XXX JAYAPURA

SFX: telepon berdering.

Steve mengangkat telepon.

STEVE

Halo? Halo? Siapa ni?

Steve wajah heran.

Muncul Sherly dari kamar mandi, hanya mengenakan handuk saja, berdiri memandang Steve. Steve memandang Sherly terpana. Sherly tersenyum sambil menghampiri Steve. 

SHERLY

Siapa mas?

Steve menggeleng.

STEVE

Gak ada suara.

Lalu Steve menutup telepon. Sherly naik ke ranjang.

INT. KAMAR HOTEL MEDAN - NIGHT

Tommy duduk di ranjang, menutup telepon dengan kencang, pandangan terbelalak, stress. lalu melempar telepon.

INT. KAMAR HOTEL PADANG - NIGHT

ROni duduk pandangan menerawang. Lalu mengambil HP.

INSERT: HOTEL XXX PADANG.

INTERCUT WITH

INT. KAMAR TIKA - NIGHT

Tika sedang menata pakaian dimasukan ke kopernya.

SFX: Ringtone HP Tika.

Tika mengangkat HP sambil tersenyum.

RONI

Halo Tika?

TIKA

Ya mas.

RONI

Belum tidur?

TIKA

Paling ntar lagi mas. Ni lagi siap-siap buat besok.

RONI

Engg kabarmu gimana? Udah baikan?

TIKA

Alhamdulillah, udah mas.

RONI

Tika, kalau kerasanya kurang fit atau gimana, ijin aja, gak usah terbang dulu.

Sayang kesehatan Tika.

TIKA

Udah fit kok mas. Udah minum jus belimbing, hehe,...

Mas Roni di mana nih?

RONI

Di padang. Besok pulang Jakarta. Kamu besok berangkat ya?

TIKA

Iya. Ketemu di Cengkareng kayaknya besok kita mas.

RONI

Ya udah. Istirahat ya Tika.

TIKA

Mas Roni juga.

Tika duduk di ranjang, menaruh HP sambil tersenyum.

Roni menutup telepon lalu menonton tv.

INT. KAMAR HOTEL MAKASAR - NIGHT

INSERT: HOTEL XXX MAKASAR

Siska dengan pakaian santai, duduk di ranjang, menonton TV.

SFX: Bell Pintu berbunyi.

Siska bangkit, berjalan lalu membuka pintu. Jimmy di depan pintu.

JIMMY

Siska, katanya dapat kue dari hotel ya?

SISKA

Iya mas. Masih banyak tuh. Kapten gak mau.

JIMMY

Bagi dong.

SISKA

Yuk.

Siska dan Jimmy masuk kamar. Jimmy duduk di kursi dekat jendela, Siska duduk di ranjang, menonton tv.

SISKA (CONT’D)

Tuh mas.

Siska menuding bingkisan kue di meja.

JIMMY

Lagi ngapain?

SISKA

Nonton tv.

Jimmy menatap Siska tajam sambil mengambil kue. Siska menoleh ke Jimmy.

SISKA (CONT’D)

Apaan mas?

Jimmy bangkit dari duduknya, menghampiri Siska lalu duduk di sebelah Siska, menatap Siska tajam. Siska menatap Jimmy tajam, mengeryitkan dahi.

JIMMY

Siska,...

Jimmy mengulurkan tangan, mengelus bahu Siska.

CUT TO:

INT. KAMAR HOTEL PADANG - NIGHT

SFX: Ring tone HP Roni.

Roni duduk menonton tv. Roni mengambil HP.

RONI

Halo?

INTERCUT WITH

INT. KAMAR HOTEL MAKASAR - NIGHT

Siska duduk di ranjang, rambut kucel, mata sembab, tanganya meremas-remas selimut yang menutupi tubuhnya.

SISKA

Mas Roni,... (terisak)

Roni terhenyak, memegang HP-nya. Mata terbelalak.

EXT. SOETTA AIRPORT - DAY

Establishing Shot: Pesawat landing, parkir.

INSERT: SOEKARNO HATTA AIRPORT - JAKARTA

INT. LORONG FLOPS CGK - DAY

Jimmy berjalan, Roni dari belakang berjalan cepat menghampiri Jimmy, wajah geram.

RONI

Jimmy!

Jimmy menoleh ke Roni, menghentikan langkahnya.

JIMMY

Eh Ron!

Roni menudingkan telunjuknya ke wajah Jimmy.

RONI

Kau menyakiti Siska Jim!

JIMMY

Wowo,... tenang Ron.

RONI

Kamu keterlaluan! Tahu gak?! Lagian kamu kan udah ama Silvi?!

Tika muncul di ujung lorong tersenyum melihat Roni dari jauh, lalu berjalan mendekatinya.

JIMMY

Ron, sorry banget. Gue semalam khilaf.

RONI

Dia kan sudah bilang. Dia tuh pacar aku!

JIMMY

Sorry bener Ron. Dia emang bilang begitu, tapi aku kan gak percaya.

Aku tahu kamu kan orang yang gak mau pacaran. 

Tika posisi sudah dekat, heran mengeryitkan dahi, mendengar pembicaraan Roni dan Jimmy.

RONI

Heh kalau Siska bilang Siska pacar aku, ya berarti dia pacar aku!

Kau bener-bener bangsat Jim!

Tika terbelalak, menundukan wajah.

JIMMY

Sorry bener Ron. Asli Khilaf. Sorry banget Ron. Bener.

RONI

Anjrit! Enak aja Sorry sorry. Kamu ama aku tuh dah lama temen!

Udah dibilangin Siska Pacarku kamu masih nekat juga!

JIMMY

Bener Ron, sorry banget.

Lagian dia bilangnya kalau dia pacarmu,

pas aku dan dia udah sama-sama di kasur.

Roni memukul wajah Jimmy. Jimmy terhuyung mundur.

RONI

Bangsat kau Jim. Aku sudah janji ama ibunya, tahu?!

Siska dari ujung lorong yang lain, muncul berjalan keluar membawa travel bag. Roni menoleh ke Siska, bergegas mengejarnya. 

RONI (CONT’D)

Siska!

Tika menunduk, wajah sedih, lalu berjalan menjauh.

Jimmy berdiri memandang Roni, menghela nafas, membanting topinya jengkel.

Roni menghampiri Siska, berjalan di sampingnya. Siska menunduk, tanganya memegang saputangan mengusap matanya yang berlinang airmata. Roni memegang pundak Siska.

RONI (CONT’D)

Kau nggak apa-apa?

Siska menggeleng, wajah sedih, sambil sedikit terisak.

Tika menghentikan langkahnya, menoleh ke Roni yang berjalan mendampingi dan menenangkan Siska. Tika menunduk sedih, lalu berjalan.

RONI (CONT’D)

Aduuuh, aku harus bilang gimana ke Ibumu?

SISKA

Jangan bilang apa-apa Mas.

RONI

Maafin aku ya,...

Roni dan Siska berjalan. Di ujung lorong satunya, Tika berjalan menjauh, menunduk sedih.

EXT. APPRON SOETTA - DAY

Tommy berjalan bergegas menuju satu pesawat. Lalu menaikinya cepat.

INT. CABIN - DAY

Tommy masuk, bergegas menghampiri Steve. Steve sedang di tengah cabin, bercanda dengan seorang pramugari. Steve menengok ke Tommy.

TOMMY

Steve!

STEVE

Eh Tommy my man! How are Tommy?

TOMMY

Gue mau nanya dan loe harus jawab jujur.

Steve wajah tegang.

TOMMY (CONT’D)

Berapa kali loe udah tidur ma sherly?

Steve tertunduk, menggeleng kepala. Lalu menatap Tommy. Pramugari bengong, lalu berjalan menjauh ke belakang.

STEVE

Loe udah tahu ya? Sorry Tom.

Tommy memukul Steve hingga terjungkal. Steve tertatih langsung berdiri.

TOMMY

Loe anjrit bener Steve! Maniak gila Loe!

STEVE

Tom loe temen gue. Gue gak bakal berani,...

TOMMY

Temen dari hongkong?! Dia tuh calon bini gue!

Loe bangsat sapi rabies, gak kenal temen sendiri!

STEVE

Come on Tom. Kita lupakan yang sudah terjadi oke?

Friend?

Gue gak suka cari masalah, ribut-ribut.

Tommy mengangkat tanganya hendak memukul Steve.

TOMMY

Loe itu masalah! Kadal saraf!

Tommy bergegas pergi. Marah jengkel.

INT. TOILET WANITA CGK - DAY

Tika duduk, menangis, tanganya memegang tissue, megusap-usap pipi dan matanya. Luna masuk ke toilet, melihat sekeliling.

LUNA

Tika!

Tika mendengar panggilan Luna, lalu membersihkan pipi dan matanya, memencet flush.

SFX: Toilet Flushing.

Tika keluar dari toilet. Luna mendelik melihat Tika.

TIKA

Ya mbak.

Luna menggelengkan kepala sambil menghela nafas. Tika berdiri di depan cermin, membersihkan wajahnya.

LUNA

Kamu lagi ada masalah ya?

TIKA

Nggak mbak.

Luna membantu membersihkan wajah Tika.

LUNA

Siapa dia?

TIKA

Apanya mbak?

LUNA

Yang menyakitimu.

Tika menunduk, menghela nafas.

TIKA

Gak papa mbak.

LUNA

Bagus. Tunjukan kita ini profesional Tika.

Kau pramugari berbakat. Kerjamu bagus.

Kita buat penumpang nyaman dan aman.

Kita kasih mereka senyum manis kita.

Luna membenahi pundak Tika.

TIKA

Ya mbak.

LUNA

Apapun yang terjadi pada kita, kita tampilkan kelembutan dan keramahan kita.

Lagian Penumpang gak mau tahu apa yang sedang tejadi pada kita.

Ya kan?

TIKA

Ya Mbak.

LUNA

Nanti kalau sudah pulang terbang, kamu bisa melupakan semua bullshit tentang pramugari ini.

Kamu bisa bawa golok, datangi rumah siapa itu tadi yang menyakitimu,

aku bisa mengantarmu kalau kamu mau, lalu kau bikin dia kapok,...

Tika menoleh ke Luna tatapan heran.

TIKA

Mbak?

Luna tersenyum.

LUNA

Hehe,... Itu hanya ide saja. Banyak ide ide lain.

Mau dugem? Roler coster? naik gunung? Shopping gila menghabiskan tabungan?

Intinya kau bisa melakukan apapun yang kau mau, ketika libur nanti Tika.

Tapi sekarang, kita punya penumpang yang harus kita kawal.

Tika tersenyum.

LUNA (CONT’D)

Nah gitu dong gadis manis. Siap jalan?

TIKA

Ya mbak.

LUNA

Yuk.

Luna dan Tika keluar toilet.

START MONTAGE

INT. CABIN - DAY

Luna dan Tika, tersenyum menyambut penumpang yang berdatangan masuk.

Tika melayani penumpang, memberikan snack dan minuman sambil tersenyum.

Tika duduk, seatbelt terpasang, wajah tertunduk, mata menerawang. Luna di sisi seberang, menatap Tika tajam, lalu menghela nafas.

INT. KAMAR TIKA - NIGHT

Tika duduk di ranjangnya, wajah tertunduk, tatapan menerawang. Beberapa saat Tika berbaring, tatapan menerawang. 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar