Sejak Juni Menjadi Dingin
10. Scene 64 - 66

64. EXT. JALANAN – DAY

SFX mesin angkot.

CLOSE wajah khawatir Aakash yang sedang mengendarai motor.

CLOSE wajah Katya melamun.


64a. EXT. JALANAN – DAY – CONTINOUS

Angkot menepi. Katya turun di depan warung makan. Dia masuk ke dalam.

Aakash mengikutinya.

 

64b. INT. WARUNG MAKAN – DAY – CONTINOUS

AAKASH (CONT’D)

Katya!

Katya yang duduk menunggu pesanannya sedikit terkejut.

KATYA

Kamu ngikutin aku? Wih, hebat.

AAKASH

Tadi kamu ngapain kabur? Ada apa tadi di ruang BK?

KATYA

Duduk dulu.
(menunjuk bangku depannya) Ruang BK? Seperti biasa.

Aakash duduk lalu melepas helmnya.

AAKASH

Terus kenapa kabur?

KATYA

Pesan dulu, gih. Mau nasi ayam bakar atau ayam geprek?

AAKASH

(terus khawatir) Ada apa denganmu, Katya?

KATYA

(mengelus perut) Aku lapar. Aku pengen makan di sini.

AAKASH

Apa mereka ngomong sesuatu?

KATYA

Bisa gak usah di bahas? Kamu ngajak aku balik aku pun nggak bakal mau.

AAKASH

(jeda) Oke kalau gitu.
(ke ibu warung) saya pesan satu nasi ayam bakar. Minum es teh satu.

KATYA

(senyum) kutraktir.

AAKASH

Aku yang bayar. Aku sudah janji kan kalau kamu kembali ke sekolah aku yang traktir.

KATYA

(girang) beneran? Sampai lulus?

AAKASH

(menunjukkan angka 4 di jari tangan kanannya)
empat puluh persen! Aku traktir empat puluh persen dari harga asli. Enam puluh persen duitmu.

KATYA

Dasar medit.

AAKASH, (RINI (V.O))

Yaelah. Hemat dikata pelit.

Katya diam bersamaan makanan datang. dia mengingat suara ibunya.

KATYA

Besok kamu jemput aku.

AAKASH

Kenapa nggak diantar Pamanmu?

KATYA

Malas.

AAKASH

Oke. pake helm sendiri.

KATYA

He’em.

Mereka menikmati makanannya dengan diam dan damai.


65. EXT. RUMAH RINI – HALAMAN - NEXT MORNING

Aakash menjemput Katya di depan rumah. Kita lihat Juni tersenyum hangat sambil melambai dari teras melihat mereka pergi.

 

65a. EXT. JALANAN – CONTINOUS

Jalanan sedang lenggang.

KATYA

Stop! Stop di depan situ!

AAKASH

(terkejut) Kenapa dah?

KATYA

Nepilah dulu.

Katya turun dari motor. Dia menyerahkan helm ke Aakash.

AAKASH

(bingung) Katya?

KATYA

Sekolah yang baek-baek. Temanmu ini mau bolos. Nanti kutelpon jemput aku ya. Bye!

AAKASH

Tunggu! (menahan lengan kiri Katya) Kamu nggak sekolah?

KATYA

(mencoba melepas genggaman Aakash) Nggak.

AAKASH

Mengapa?

KATYA

Harus kujelaskan gitu? Percuma kamu bujuk aku.

Aakash mengamati Katya. Dia memasang helm ke Katya.

AAKASH

Kuantar. Kalau mau bolos sekalian yang jauh.

KATYA

Bolos juga mesti ada rencana gitu?

AAKASH

Iyalah. Biar nggak ketauan. Kalau di sini mah sama aja.

Katya naik motor. Tangannya memegang erat ransel Aakash.

KATYA

Mau nemenin aku bolos? Kan situ anak rajin.

AAKASH

Waktu SMP aku raja bolos. Pas di SMA aja khilaf jadi rajin belajar.

KATYA

Pencitraan. (tawa)
Ayo, Pak, jalan!

Aakash menyalakan rating kanan. Mereka melaju bersama angin yang berhembus kencang membawa dedaunan kering.

AAKASH

Mau ke mana, bolos pertama kita?

KATYA

Terserah! (bahagia)

 

65b. INT./EXT. VARIOUS LOCATIONS – DAY TO AFTERNOON

Katya dan Aakash berseragam putih abu berjalan di taman. Mereka berjalan menyusuri sambil menikmati jajanan dan es.

AAKASH

Mau jajan lagi? Atau kembali ke sekolah?

KATYA

Jajan? YES. Sekolah? NO.

AAKASH

Seharian di sini mau ngapain kita.

Katya mengedarkan pandangan. Dia sumringah ke fasilitas olahraga di dekat pohon.

KATYA

Bakar kalori pentol dan es.

AAKASH

(berbalik) aku pulang.

Katya menghalangi Aakash. Dia menarik ransel Aakash paksa. Aakash hanya pasrah.


CUT TO

Di pasar. Mereka berseragam batik putih berkeliling melihat aneka jualan dari sayuran, bawang, bumbu rempah, ikan-ikan, jajanan pasar, dan sembako.

Kita lihat Aakash menggoda Katya dengan mengayunkan pete ke mukanya. kita lihat Katya mundur ketakutan.

Aakash sesekali menjelaskan ke Katya tentang bagaimana cara mengetahui barang segar. Aakash menyapa penjual langganan mamanya.


CUT TO

Mereka berseragam pramuka melihat-lihat isi rak di toko buku. Aakash sibuk ke bagian ensiklopedia sedangkan Katya di bagian notes dan pensil warna.

Mereka bertemu di bagian komik. Lalu berjalan ke rak buku lolos SBMPTN 100%.

KATYA

(sinis) pasti lolos ke ptn favorit. Lucu.

AAKASH

Namanya promosi.

KATYA

Heran ada juga yang beli.

AAKASH

Namanya judge book by it’s promising words.

KATYA

(menahan tawa) hehehe.

AAKASH melirik keranjang belanja Katya.

AAKASH

Mau bayar semua itu?

KATYA

Nggak. Cuma ambil aja.

AAKASH

(menarik tangan kanan Katya) ayo balikin ke tempatnya masing-masing. Ada-ada aja kamu.

KATYA

Terserah.

AAKASH

Lama-lama aku benci kata terserah.

KATYA

Terserah adalah teman amanku. (bersenandung)

 

66. INT. RUMAH RINI – RUANG TAMU – AFTERNOON

Katya pulang. Juni menunggunya sambil menonton TV.

JUNI

Sekolah lancar?

KATYA

Tentu saja!

JUNI

Belajar terus?

KATYA

Lihat? Aku dan Aakash belajar bersama.

JUNI

Dengan temanmu lainnya?

KATYA

Iyalah. Masa berdua. Nggak seru.

Juni mengamati Katya.

KATYA

Nggak percaya?

JUNI

Percaya. (menunjuk kertas)
tanda tangan di sini.

KATYA

(melihat kertas) apa ini?

JUNI

Formulir dari kelurahan. Buat bikin akta kematian ibumu.

KATYA

(mengecek) surat keterangan rs, fotokopi ini-itu. saksinya siapa ini?

JUNI

Tetangga sebelah.

Katya mengangguk. Dia menanda tangani.

JUNI (CONT’D)

(penasaran) kamu belajar di sekolah, kan?

KATYA

(pede) di mana lagi? 
Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar