Sejak Juni Menjadi Dingin
1. Scene 1-8

1. EXT./INT. MONTAGE OF VARIOUS LOCATIONS - DAY

Lampu merah di perempatan jalan. Kubangan air di pinggir jalan dihentak anak kecil yang berlari cepat. Motor melaju melewati mobil yang terparkir di tepi jalan. Beberapa pelajar berhambur keluar dari gerbang sekolah. Rini (37 th) sibuk mengurus dokumen di kantor. Dokumen tersegel terjatuh ke lantai. Seorang pria (Juni, 39 th) keluar dari kantor polisi. Seorang ibu paruh baya (Gina, 65 th) duduk di ruangan pengacara. Katya (17 th) memandang tepi jalan.

CLOSE ON HP Katya berdering. Di layar panggilan masuk ‘Ibu’. Layar mati lalu berdering lagi.

REVEAL Katya memegang HP tak peduli. Dia berjalan pulang.

FADE OUT

KATYA (V.O)

Aku... sangat tidak beruntung serumah dengan ibu...


CUT TO:


Rini menghembuskan napas berat dengan air mata tertahan.


2. INT. RUMAH RINI – RUANG TAMU – ANOTHER NIGHT

KATYA (V.O)

Mengapa aku berpikir begitu?
(jeda)
Karena ibuku menjadi orang yang asing.

CLOSE ON foto di samping TV. Rini dan Katya kecil tertawa memegang piala. Kita lihat Katya memandang hampa.

KATYA (V.O, CONT’D)

Dulu... ibu sangat bahagia kapan pun aku di dekatnya. Dia selalu memelukku saat aku memberikannya gambar dari sekolah maupun tanpa sengaja menyenggol piring.

Katya (6) menahan tangis. Rini memeluknya dan menggendongnya, melewati pecahan piring hati-hati.


3. INT. SEKOLAH – KORIDOR KELAS – MORNING

Kita lihat Rini merapikan seragam Katya merah putih dan mengantar hingga di kelas. Rini berusaha keras menyemangati anaknya yang gugup.


3A. EXT. SEKOLAH – PINTU MASUK GERBANG - MORNING

CLOSE OFF wajah Rini khawatir melihat Katya masuk ke gerbang sekolah.

RINI

Mau Ibu temani ke dalam kelas?    

KATYA

Bu! (tertahan)
Aku udah 15 tahun. Udah SMA, bukan anak kecil!

Rini tertawa.

KATYA (V.O)

Kelakuan ibu setiap ngantar aku ke sekolah seperti itu. Nggak hanya di sekolah, Ke tempat pertama kali aku datangi, ibu pasti sangat khawatir.


4. EXT. RUMAH RINI – HALAMAN DEPAN – DAY

KATYA (V.O, CONT’D)

Tentang ibu yang aku sukai saat dia dan hobinya. Dari bunga mawar, lombok, tomat, Kunyit, jahe, daun bawang, seledri, sampai Daun yang bau banget yang aku lupa namanya ada di tanah yang seluas kamarku ini.

Kita diperlihatkan interaksi hangat antara ibu dan anak. Rini yang senang menggoda cacing ke Katya yang menjerit. Katya yang membalas mencabut daun bawang. Rini berteriak, Katya tergelak tawa. Rini mengejar Katya yang sudah kabur duluan.

Pindah ke kilatan kebahagian mata Rini melihat Katya.


5. INT. RUMAH RINI – KAMAR KATYA – NIGHT

Di ranjang, Rini membuka halaman yang terlipat di buku usang. Katya (17) berdiri dari kursi, menghampiri Rini duduk di sampingnya.

RINI

Ingat ini?   

KATYA (V.O)

Aku selalu mengingatnya

KATYA (CONT'D)

Itu buku favorit ibu. Ibu selalu membacakannya tiap aku tidur. Bacain kalimat yang itu, dong, Bu.
(menunjuk lipatan kertas di buku)

RINI

(Membaca puisi Hatiku Selembar Daun)
Hatiku selembar daun
Melayang jatuh di rumput nanti dulu
Biarkan aku sejenak terbaring di sini
Ada yang masih ingin kupandang--

Katya menatap bibir Rini setiap kata yang diucapkan.

Puisi terputus


CUT TO:


6. INT. RUMAH RINI – RUANG TAMU – NIGHT

SFX pintu terbuka keras. Katya masuk disusul Rini. Rini berusaha berbicara menahan amarah menahan Katya masuk ke kamar.

Kita tidak mendengar suara percakapan mereka. Hanya emosi yang ada. Suasana ruangan yang mencekam hingga--

CLOSE ON Katya melempar hpnya mengenai gelas di samping meja Rini berdiri.

SFX suara gelas pecah.

Puisi dilanjutkan oleh Katya.               

KATYA (V.O)

-Yang selama ini senantiasa luput
Sesaat adalah abadi
Sebelum kusapu tamanmu setiap pagi.

Katya tertegun. Rini terkejut. Hendak berkata sesuatu. Tak ada kata keluar.

Rini pergi keluar rumah.


7. EXT. KOTA – JALANAN – NIGHT – LATER

Rini menghembuskan napas berat dengan air mata tertahan sambil menyetir mobil.

KATYA (O.S)

Ibu benar-benar telah berubah seperti bukan ibuku.

BLACK.

SFX Hantaman keras.


8. INT. RUMAH RINI – RUANG TAMU – MOMENTS LATER

ABOVE bungkus kresek berisi pecahan gelas

CLOSE ON Katya duduk menunggu di sofa sambil berulang kali melihat jam dinding-pintu-jendela luar.

KATYA (V.O)

(Lirih) Aku hanya punya ibu dan rumah... Lalu, setelah ibu tiada,
(Jeda)
aku sendirian di rumah tanpa ibu...

CARD:

Sejak Juni Menjadi Dingin

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
bagus.. aku lahir Juni hehe
2 tahun 10 bulan lalu