Sejak Juni Menjadi Dingin
3. Scene 20-30

20. INT. RUMAH RINI – KAMAR KATYA – NEXT MORNING

SFX suara ketukan 4 kali lalu 2 kali lalu 1 kali.

Katya mendadak bangun. Wajahnya berharap lalu bete karena sadar suara pria memanggilnya.

JUNI (O.S)

Assalamu’alaikum, Katya! Katya!

Katya menengok jam di meja.

KATYA

...jam 7? Paginya heh!
(tak peduli, kembali tidur)

 

21. EXT. RUMAH RINI – HALAMAN – MORNING

JUNI

Katya? Katya?
(menggumam) Apa dia masih tidur?

no respon, Juni kembali ke mobil lalu di membuka bagasi mobilnya mengambil peralatan. Dia mulai membersihkan halaman depan rumah yang tidak terawat.

 

22. INT. RUMAH RINI – KAMAR KATYA - MORNING

Suara berisik membangunkan Katya.

KATYA

(melempar bantal)
Berisik banget! Ngapain sih dia?

Dia keluar dari kamar.

 

23. INT. RUMAH RINI – RUANG TAMU – MORNING

Katya mengintip dari tirai jendela. Dia sangat jengkel.

Ditutupnya tirai lalu ke kamar tidur.

 

24. EXT. RUMAH RINI – HALAMAN – LATER

Kita melihat pemandangan Juni yang sibuk mencabut rumput liar, mengatur pot-pot, mengelap keringat di dahinya, dan menyentuh pagar yang cat sudah terkelupas, dan mengambil pot ukuran sedang bunga mawar yang mekar dan satu yang masih menguncup ditanamkan di tengah.

Juni menengok jendela dan mendapati Rini yang menutup tirai dengan cepat.

Juni menghela napas lalu tersenyum tipis.

 

25. INT. RUMAH RINI – KAMAR RINI – NEXT MORNING

Juni keluar dari mobil membawa kuas cat dan 3 kaleng cat cokelat, krem, dan putih.

JUNI

Hari ketiga. Baiklah, renovasi cat pagar di mulai. (ke dia sendiri)

Dia berjalan ke teras. Menurunkan kaleng cat lalu mengetuk pintu 4 kali, 2 kali, 1 kali.

JUNI (CONT’D)

Assalamu’alaikum! Katya! Katya?
(jeda)
Hari ini saya mau cat pagar. Ini ada cat cokelat, krem, dan putih. Lebih baik warna apa?

Tak ada jawaban.

JUNI (CONT’D)

Oke, saya gunakan semuanya.

 

26. INT. RUMAH RINI – KAMAR KATYA – LATER

Katya masih tidur. SFX dengkuran halus berbarengan dengan ketukan jam dinding. Kita dapat merasakan dia tidur pulas.

 

27. EXT. RUMAH RINI – HALAMAN – NEXT

Juni sibuk mengecat pagar dengan pelan. Dia memperbaiki topinya karena teriknya matahari.

SFX suara anak-anak laki-laki berlari mengejutkan Juni.

CLOSE ON wajah anak-anak yang ceria melewati jalan di depan Juni.

RIAN (TETANGGA (20), O.S)

Woy!!! Pelan-pelan larinya!
Nanti pada muntah!
PULANG KE RUMAH SEMUA!
GAK USAH MAIN JAUH-JAUH!

CLOSE OFF punggung anak-anak semakin berlari jauh. Lalu ke Rian yang berhenti mengatur napas.

RIAN (CONT’D)

(mendesah lelah) hah...

JUNI

(ramah) Anak-anak itu larinya laju ya. Pasti capek ngejar mereka.

RIAN

Hehehe, iya Om. Nyariin anak-anak tetangga yang main kejauhan.

JUNI

Anak-anak main ke mana?

RIAN

(ngomel) Ke blok A. sudah tau gak boleh main jauh-jauh. Di sana tempat sepi dan kalau kenapa-kenapa gimana. Apalagi ramean lagi, banyak mobil dan motor lalu lalang, dekat tempat sampah juga. Mending ke masjid lah,
(jeda) Ke masjid sama aja dah. Gak ada yang mending. Mereka lagi larinya cepat sampai ibu-ibu pada gak bisa ngejar. Eh, maaf malah ngoceh, Om.

JUNI

(geleng) gak papa. Santai saja.

RIAN

Yaudah, saya permisi mau mastiin mereka kembali ke blok mereka. Mari-

JUNI

(memotong ucapan Rian) tunggu, saya ingin bertanya di mana rumah Pak RT?

RIAN

(menunjuk ke ujung jalan) Pertigaan itu belok kanan. Rumah Pak RT di blok C, Om. Rumahnya warna kuning dan ada pohon mangga harum manis. Tentu saja ada papan ‘Ketua RT’.

JUNI

Terima kasih.

Rian mengangguk dan pergi. Juni kembali melihat pagar. Ia menoleh ke jendela dan mendapati Katya sedang mengintipnya tajam.


28. INT. RUMAH RINI – RUANG TAMU – CONTINOUS

Katya menatap tajam Juni tersenyum.

SFX tirai digeser kasar.

RINI (V.O)

Lihat Katya! Pagar ini harus kita cat ulang. Warnanya sembarang yang penting 3 warna berbeda. Bagaimana menurutmu?

Katya mendengus.


29. INT. RUMAH RINI – RUANG TAMU – NEXT DAY

Katya menonton TV tanpa suara. Dia perlahan makan mie goreng instan. Dan kita masih bisa melihat dari jauh samar-samar plastik pecahan gelas.

SFX. Ketukan pintu 4 kali, 2 kali, 1 kali.

Katya tak terpengaruh.

JUNI (O.S)

Katya? Saya tahu kamu sudah bangun. Mungkin kamu lagi nonton TV? Atau makan? Atau keduanya?

Katya memandang ruang tamu. Pernyataan Juni benar.

KATYA

(gumam) mengerikan.

JUNI (O.S)

Saya sudah memperbaiki halaman dan mengecat ulang pagar. Apakah kamu sudah melihatnya? (jeda) Semoga kamu suka. Karena... mungkin Rini juga menyukainya.

Katya menuju pintu dan menghantamkan tangannya ke pintu dengan keras.

KATYA

(marah) STOP! Hentikan! Pergi! Pergi dari rumahku!

 

30. EXT. RUMAH RINI – HALAMAN – CONTINOUS

Juni kaget.

Hening sesaat.

JUNI

(mencoba berkata sesuatu) Ehm... (tidak jadi)

Dia melihat sekeliling. Halaman yang cantik dan hangat berbanding terbalik dengan Katya.

JUNI (CONT’D)

Saya pulang dulu.

KATYA (O.S)

Jangan kembali lagi!

Juni tak merespon, dia berjalan menuju mobil. ketika sudah di mobil, dia menoleh ke halaman dan memandangnya lama-

JUNI

(tatapan sedikit terluka) padahal sangat indah...
Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar