Sejak Juni Menjadi Dingin
2. Scene 9-19

9. EXT. RUMAH – RUMAH RINI – HALAMAN – DAY

Kita dilihatkan halaman depan rumah tidak terurus. Bunga yang layu, rumput liar tumbuh banyak, motor matic tertutup jas hujan pink 10 ribuan. Sandal di depan pintu hanya ada dua pasang.


10. INT. SEKOLAH – RUANG KELAS – SAME TIME

Wali kelas, Bu Qomariyah (55 th) duduk di meja sambil melihat kursi kosong.

BU QOMARIYAH

Hari ini Katya tidak masuk juga?

Anak-anak tak menjawab. Seolah sudah terbiasa.

BU QOMARIYAH (Cont'd)

Sudah tiga minggu.
(ke Aakash)
Kemarin sudah ke rumahnya?

Aakash, 17, ketua kelas, good looks, duduk di barisan belakang.

AAKASH

(angguk)
Tidak ada jawaban, Bu. Tapi sepertinya dia di rumah.

Wali kelas mendesah. Suasana tidak nyaman.


11. INT. RUMAH RINI – KAMAR KATYA – SAME TIME

Katya tidur memeluk gulingnya. Selimut hampir menutupi seluruh badannya. Suara dengkur terdengar pelan.


12. EXT. KANTOR – HALAMAN PARKIR – LATER

Juni (39 th) necis, humble, melepas jasnya sambil berjalan menuju mobil. Dia membuka bagasi lalu mencari sesuatu di kotak kardus.

CLOSE ON dokumen tebal dengan nama ‘RINI AMALIAH J.’ di tangannya.

Juni terdiam. Ada telepon masuk.

JUNI (INTO PHONE)

Halo, Ada apa—

WOMAN VOICE (OVER THE PHONE)

Saya dengar anda mengambil cuti tahunan Bagaimana dengan kasus Pak Idgham?

JUNI (INTO PHONE)

Iya. untuk sementara Pak Keenan yang mengambil alih kasus saya.

Juni masuk ke mobil lalu menyalakannya.

WOMAN VOICE (OVER THE PHONE)

Ehm, baiklah, Pak. Selamat berlibur.

JUNI (INTO PHONE)

(Hangat) Terima kasih.

Telepon terputus. Juni memasang sabuk. Siap keluar dari parkiran.

CLOSE layar HP menampilkan nama ‘MAMA’.

Juni melihat sekilas. Membiarkan hapenya berbunyi sementara ia fokus ke jalan.


13. INT. RUMAH RINI – KAMAR KATYA – LATER

Katya bangkit dari ranjang. Dia menggerakkan badannya kaku lalu mengelus perutnya. Masih menguap.


13a. INT. RUMAH RINI – RUANG TAMU – CONTINOUS

Katya berjalan malas. Dia mengambil remote tv lalu menyalakan tv dan menaikkan volume suara.


13b. INT. RUMAH RINI – DAPUR – CONTINOUS

CLOSE ON kardus mie instan di atas meja dapur. Tangannya mengambil satu bungkus. Lalu dia menyalakan kompor—

CLOSE ON api kompor dan panci yang air mendidih.

CLOSE ON mie yang mulai mengembang.

Katya yang bediri di dapur yang bersih. Namun, kresek berisi pecahan gelas masih ada.


14. EXT. RUMAH RINI – HALAMAN – LATER

Juni keluar dari mobil dan melihat pemandangan sekitar.

JUNI

Kotornya.

Dia berjalan ke pintu.


15. INT. RUMAH RINI – RUANG TAMU – LATER

Piring sisa mie tergeletak di meja depan tv. Katya menonton tayangan hiburan di depannya tanpa emosi.

SFX ketukan pintu sekali.

Katya membiarkan.

SFX ketukan pintu 4 kali. jeda, 2 kali. jeda, 1 kali.

Katya kaget.

JUNI (O.S)

Halo? Assalamu’alaikum?

Katya heran mendengar suara yang tidak dikenalnya.

JUNI (O.S, CONT’D)

HALO? Apa ada orang di rumah?

Katya mengintip dari balik celah tipis tirai. Ia melihat Juni yang sedang menggaruk kepala.

Katya tidak mengenal orang itu. ia beranjak pergi namun—


16. EXT. RUMAH RINI – HALAMAN, DEPAN PINTU – SAME TIME

JUNI (CONT’D)

Apa kodenya salah? 4, 2, 1 kan?


17. INTERCUT THE TWO SCENES 15 & 16

KATYA

(cepat membuka tirai jendela)
Siapa? (dingin)

JUNI

(senyum)
Halo, Katya.

KATYA

Siapa anda? Kenapa bisa tahu nama saya? Anda tidak boleh mengetuk pintu ini seperti itu!

JUNI

(berdeham) Saya Juni. Rini yang memberitahu namamu. Dan ketukan itu saya mengetahuinya dari Rini juga.

KATYA

Anda kenal ibu saya dari mana? (waspada)

JUNI

(sedikit merenung) Dari lama sekali.
Maaf, kedatangan saya mendadak. Dan, saya ingin memperkenalkan diri, saya kakak dari ibumu. Lebih mudahnya saya adalah pamanmu.

KATYA

(membelalak, sangat terkejut)
APA?

Lalu dia teringat sesuatu.

RINI (O.S)

Wajahmu itu, lebih mirip dengan... kakak Ibu. Apalagi kalian punya tahi lalat situ.

KATYA

Coba tunjukkan tahi lalat di pipi dekat telinga kanan. lebih dekat ke sini supaya saya bisa melihat dengan jelas.

Juni mendekati jendela yang sedikit transparan karena tirai terbuka. Dia menyibak rambutnya dan menempelkan pipinya ke jendela.

Katya melihat ada tahi lalat.

JUNI

Jadi, saya boleh masuk?

KATYA

(menyipit)
Tidak. Saya tidak ingin bertemu dengan siapapun. Apalagi anda, mengapa baru datang sekarang?

JUNI

Saya sibuk—

KATYA

(mendengus) cih...

JUNI

(terkejut)
Baiklah. (Kemudian tersenyum)
Saya hanya mengantar ini. Tolong makanlah dengan baik.


18. EXT. RUMAH RINI – HALAMAN – LATER

Juni menaruh beberapa tas belanja penuh di depan pintu lalu berjalan menuju mobil.

Ia melihat celah jendela yang sudah tertutup gorden.


19. INT. RUMAH RINI – RUANG TAMU – NEXT

Setelah suara mobil hilang, Katya membuka pintu. Dia melihat belanjaan penuh dan berbagai macam barang.

Ia membawa masuk itu lalu mengunci pintu. Tanpa ekspresi.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar