NORTHERN LIGHT
11. Bagian 11

88. INT. KAMAR ADI – MALAM  

Cast: ADI


Kamera menyorot jam digital ponsel menunjukkan waktu tengah malam. ADI tertidur dan menggigil akibat demam tinggi. Ia terlihat gelisah. Seperti sedang bermimpi buruk. 


INSERT FLASH:

- ADI mengendarai sepeda motor di jalanan Jakarta, tiba-tiba membelokkan motornya dengan tiba-tiba. 

- ADI tergeletak di jalanan. SFX: Suara decit ban dan teriakan orang-orang.

- ADI terjatuh dari sepedanya di hutan gelap Helsinki

- Sepeda ADI terguling. Reflektornya pecah. 

- Sorot lampu mobil hampir menabrak ADI di jalanan


ADI terbangun dengan kaget. Ia menatap sekeliling kamar. 


INSERT FLASHBACK: 

- Bayangan buram Kayla ketika dulu memasak setelah kejadian di danau. 


ADI mengerjap-ngerjapkan matanya. Bayangan Kayla menghilang. ADI meraba-raba mencari ponsel dan melihat jam digital di situ. Tanpa sengaja tangannya menyentuh sekotak susu di meja hingga terjatuh ke lantai dan menumpahkan isinya. ADI kembali menggigil. Ia menarik selimut tidak peduli dan kembali tidur.  


CUT TO:


89. INT. KAMAR ADI – SIANG  

Cast: ADI, INKA, NAOMI, DAREN


Suara ketukan di pintu terdengar. ADI berjalan tertatih ke pintu dan membukanya dengan lesu. INKA, NAOMI dan DAREN muncul. INKA spontan berteriak melihat ADI yang tampak berantakan. 


INKA
Ya ampun, Adi.

ADI
(lesu) Silakan masuk. 

NAOMI
(mengamati ADI) Kamu tidak apa-apa?

DAREN
Kami menanyakan keadaaanmu di grup sejak semalam. Tapi tidak ada respon sama sekali. Jadi Inka mengusulkan agar kami ke sini bersama sebelum ke kampus. (pause) Apa yang terjadi padamu?

ADI
Hanya demam, tapi aku tidak yakin apakah bisa berangkat ke kampus atau tidak. Aku sudah menulis e-mail untuk tidak hadir hari ini.


ADI duduk di kursi. DAREN mengamati sekeliling. Meja dan kasur ADI tampak berantakan. Kotak susu yang kosong tergeletak di lantai. Tumpahan susu yang berceceran belum dibersihkan. DAREN menggeleng-gelengkan kepalanya. 


DAREN
Kamu benar-benar tampak kacau, Adi. Kalau tidak mengenalmu, aku mungkin menyangka kalau kamu mabuk.

ADI
(tersenyum kecil) Maaf aku tidak bisa menyambut kalian setelah kamarku diterjang tsunami seperti ini.


ADI mengelap lantai dengan tisu, lalu membuang tisu itu bersama kotak susu yang terjatuh sebelumnya. INKA, DAREN dan NAOMI memperhatikan Adi yang berjalan amat perlahan saat membuang sampah dan kembali ke tempat tidurnya. Namun saat akan kembali ke tempat tidur, mendadak ia terhuyung. 


DAREN
(kaget) Hei!


DAREN berseru kaget sambil buru-buru memapah ADI dan membimbingnya duduk bersandar di tempat tidur. NAOMI meraba dahi Adi. 


NAOMI
(khawatir) Demammu cukup tinggi. 

ADI
(lesu) Sudah lebih baik dari semalam.  

INKA
(ragu) Kamu yakin ini cuma flu?

ADI
(mengangguk, tersenyum lemah) Adaptasi manusia tropis yang digiring mendekati kutub saat musim dingin. 

DAREN
Kamu baik-baik saja saat kita ke Lapland.

ADI
Saat itu aku tidak jatuh dari sepeda ke genangan salju.

DAREN
Kamu sudah periksakan kakimu?

ADI
Aku sudah mengompresnya. Aku juga minum obat pereda nyeri.

DAREN
Kamu butuh lebih dari itu. Kamu mau kuantar ke dokter ortopedi?

ADI
Tidak, terima kasih. Aku baik-baik saja, Daren.

DAREN
(mengangkat bahu) Aku meragukannya. (menghela napas berat sambil melirik arloji) Aku membawa mobil jika kau ingin pergi ke kampus bersama. Tapi melihat keadaanmu, sebaiknya saat ini kamu beristirahat.

ADI
(mengangguk) Maaf teman-teman.

DAREN
Kita harus berangkat ke kampus sekarang.


DAREN, INKA dan NAOMI berjalan menuju pintu. 


INKA
Cepat sembuh, Adi. Kami akan menghubungimu nanti.

DAREN
Kami mengandalkanmu di lab pekan depan. Aku harap kamu sudah sembuh sebelum itu.

NAOMI
Cepat pulih, Adi. Sampai bertemu di kampus. 

ADI tersenyum dan mengangguk. 


 CUT TO:


90. INT. MOBIL DAREN – SIANG  

Cast: DAREN, INKA, NAOMI


DAREN, INKA dan NAOMI bicara begitu masuk mobil. 


INKA
Kita harus melakukan sesuatu. Tidak hanya karena kita satu tim. Tapi karena kita semua berteman.

DAREN
Aku sudah menyuruh Adi ke dokter kemarin. Aku bahkan mengancam akan mengatakan pada Profesor Adolf jika ia tidak layak masuk lab pekan depan. Tapi kalian tahu sendiri hasilnya kan?

NAOMI
Mungkin kita harus meminta Kayla membujuknya.

INKA
Apa mereka sudah saling bicara?

DAREN
Hampir. Mereka bertemu di dekat perpustakaan kemarin. Tapi Adi bilang kakinya tiba-tiba sakit jadi ia berbelok mencari tempat duduk. Saat ia pergi ke perpustakaan menemui Kayla, ia melihat Kayla bersama Wyat. Menurut Adi keduanya tampak akrab, jadi ia merasa sungkan.

NAOMI
Aku punya nomor Kayla. Aku akan mencoba meneleponnya. Menurut kalian tidak apa-apa?

INKA
Kayla dan Adi akan mengerti bahwa kehadiran Adi di kampus berpengaruh dalam penelitian kita semester ini. Jadi kurasa mereka berdua tidak akan marah.

NAOMI
Oke. (menelepon seseorang, kemudian mematikan sambungan) Tidak diangkat. 

DAREN
Mungkin sedang bersepeda menuju kampus. Kirim nomornya padaku. Aku akan mencoba meneleponnya nanti.

NAOMI
Oke. 


NAOMI menekan sesuatu pada ponselnya. DAREN mulai menyetir. 


CUT TO:


91. INT. RUANG PRAKTEK DOKTER – SIANG  

Cast: ADI, DOKTER


DOKTER mengamati hasil rontgen dan berkas pemeriksaannya, kemudian berkata pada ADI. 


DOKTER
Sepertinya ada peradangan.


ADI menyimak perkataan dokter tersebut. Tiba-tiba ponselnya berdering. ADI cepat-cepat menolak panggilan masuk tanpa melihat siapa yang meneleponnya. 


ADI
Maaf, saya lupa mematikan nada deringnya. 


ADI segera menyimpan ponselnya. DOKTER itu mengangguk mengerti. 


DOKTER
Tidak apa-apa.

ADI
Apakah parah, Dok?

DOKTER
Cukup parah. Tapi tidak ada komplikasi lain, itu bagus.

ADI 
(lega) Syukurlah. 

DOKTER
Akan semakin parah jika kamu memaksakan diri dengan aktivitas yang berat.

ADI
Apakah maksud dokter, saya tidak bisa berjalan kaki, naik sepeda atau berenang di danau?

DOKTER
Berjalan kaki ringan tidak masalah. Mendaki dan menaiki tangga tidak. Itu akan membuat lututmu harus bekerja keras menahan beban tubuh saat baru pulih. Regangan otot dan pemulihan saraf bisa sangat menyakitkan. Berenang ringan tidak apa-apa. Tapi bersepeda untuk sementara tidak. Apa kamu mengalami demam?

ADI
(mengangguk) Ya, tadinya saya pikir saya terkena gejala flu, tapi sepertinya bukan?

DOKTER
Memang bukan. Itu karena peradangan. Kamu mahasiswa di sini?

ADI
(mengangguk) Benar, Dok. 

DOKTER
Kalau begitu jangan bersepeda ke kampus. Gunakan bus atau trem untuk bepergian. Saya akan memberikan obat. Sebisa mungkin istirahatkan kakimu setelah beraktivitas. Lebam dan nyerinya akan berangsur hilang.

ADI
Berapa lama saya tidak boleh bersepeda, Dok?

DOKTER
Sekitar sebulan, mungkin lebih.

ADI
(terperanjat) Lebih?

DOKTER
Kamu mau mengambil risiko harus memakai kursi roda, berjalan dengan bantuan tongkat atau kakimu perlu digips? 

ADI
Tentu saja tidak, Dok. 

DOKTER
Kalau begitu bekerja samalah. Kembalilah ke sini bulan depan. Kita lihat perkembangannya pada saat itu.

ADI
Baik, Dok. Apakah saya bisa meminta surat keterangan bahwa cedera saya tidak akan mengganggu?

DOKTER
(heran) Tidak akan mengganggu seperti apa?

ADI
Saya membutuhkan surat untuk ke kampus. Semester ini penelitian tesis saya dimulai. Saya mahasiswa di HIP dan kami sering harus masuk lab nuklir. Peraturan keselamatan mengharuskan kami masuk lab dalam keadaan sehat. Bisakah dokter memberikan semacam keterangan agar saya bisa tetap mengikuti pelajaran?

DOKTER
Yah, selama kamu tidak berencana merusak lab nuklir atau cederamu tidak membuatmu berbuat aneh, ya, saya bisa memberikan hal itu.

ADI
Terima kasih, Dok. Hanya itu yang penting saat ini.


ADI terlihat lega. 


CUT TO:


92. EXT. DEPAN APARTEMEN KAYLA – MALAM  

Cast: KAYLA, WYATT, ALICIA, KATARINA


KAYLA berpapasan dengan ALICIA, tetangga apartemennya di pintu masuk. Tampak di halaman, WYAT dan KATARINA menunggu di mobil. 


ALICIA
Hai, Kayla, going somewhere?

KAYLA
Yeah, Aku akan pergi ke observatorium Ursa.  

ALICIA
Have fun, then.


ALICIA bersiap masuk. Tapi tiba-tiba ia memanggil Kayla yang baru dua langkah keluar menuju halaman. 


ALICIA
Kayla?

KAYLA
(berbalik, menghentikan langkah) Ya?

ALICIA
Omong-omong teman kamu Adi sudah jadi membeli reflektornya?

KAYLA
(bingung) Apa?

ALICIA
Dia bertemu denganku beberapa hari lalu. Katanya dia mengalami kecelakaan kecil dan reflektor sepedanya rusak. Kebetulan dia belum sempat bertanya pada teman-temannya saat kami bertemu. Aku sudah memberikan dia nomor telepon tokonya. Apa dia sudah membelinya? Kamu tahu kan? Mengendarai sepeda tanpa reflektor di malam musim dingin bisa berbahaya. 


KAYLA terpaku di tempatnya. 


INSERT FLASH: Saat KAYLA melihat ADI dan ALICIA di halaman universitas dan mereka berbincang sambil mengangsurkan ponsel. 


ALICIA
Kamu tahu apa dia sudah membelinya? Reflektor adalah salah satu standard keselamatan berkendara di sini. 

KAYLA
(pelan) Aku tidak tahu dia sudah membelinya atau belum. Kamu tidak menghubungi nomornya dan bertanya langsung?

ALICIA
Aku tidak tahu nomor teleponnya. Aku hanya bertanya karena aku tahu dia temanmu. Jadi aku peduli.

KAYLA
Oooh.


KAYLA termangu. Mendadak seperti teringat suatu. KAYLA mengamati jari ALICIA. 


INSERT: ALICIA masih mengenakan cincin dari tunangannya yang pernah ia perlihatkan pada KAYLA dan ADI. 


WYAT
(memanggil dari dalam mobil) Maaf, Kayla, tapi kita harus pergi sekarang. 


KAYLA melambaikan tangan pada WYAT dan KATARINA. 


KAYLA
I’m coming, Wyatt. 


KAYLA melambai pada ALICIA sambil menghampiri WYAT. 


KAYLA
Aku harus pergi sekarang. See you. 

ALICIA
See you. 


KAYLA masuk ke dalam mobil. ALICIA memperhatikan hingga mobil itu berjalan pergi. 


CUT TO:


93. INT. MOBIL WYAT – SIANG  

Cast: KAYLA, WYAT, KATARINA


Mobil berjalan diiringi musik dari radio. Di kursi belakang, KAYLA terlihat merenung. Ia menghembuskan napas berat. Tak lama terdengar notifikasi ponselnya berbunyi. 

SFX: notifikasi ponsel batre lemah. 


KAYLA mengambil ponselnya. 

INSERT: di ponsel KAYLA, ada panggilan tak terjawab dari NAOMI kemarin dan pesan whatsapp dari nomer tidak dikenal. 


KAYLA membaca pesan pada ponselnya. 

INSERT: Pesan di ponsel KAYLA

Kayla, ini Daren. Boleh aku meneleponmu?


KAYLA mengerutkan kening. Melihat kembali miscall dari NAOMI dan pesan dari DAREN. Kemudian dia berkata pada WYAT yang sedang menyetir. 


KAYLA
Wyat, maaf, boleh aku minta tolong kecilkan musiknya? Aku harus menelepon seseorang. 

WYAT
(mengecilkan volume radio) Oke. 

KAYLA
(tersenyum) Terima kasih. 


WYAT hanya tersenyum. KAYLA segera menelepon nomor DAREN.


INTERCUT TO:


94. EXT. TAMAN KAMPUS – SIANG  

Cast: DAREN, NAOMI, INKA


DAREN sedang bersama INKA dan NAOMI usai kuliah. Ia langsung menjawab saatnya ponselnya berdering. 


DAREN
Kayla, ini Daren.

KAYLA (OS)
Ya, aku tahu. Ada apa? Naomi meneleponku juga kemarin, tapi aku sedang bersepeda dan tidak mendengar panggilan teleponnya. Apakah ada sesuatu yang penting hingga kalian menghubungiku?

DAREN
(ragu) Ng, aku tidak tahu ini penting bagimu atau tidak. (pause) Tapi kami ingin meminta tolong. Pekan depan tim kami harus siap di lab. Dua hari lalu Prof Adolf menyuruh Adi pulang karena dianggap tidak cukup sehat untuk berada di lab. Dia bersikeras dirinya baik-baik saja. Tapi saat kemarin kami ke apartemennya…, dia terlihat lebih buruk daripada apa yang ia katakan.


INTERCUT TO:


KAYLA terlihat mengingat sesuatu. 


KAYLA
(datar) Dua hari lalu aku melihatnya di dekat perpustakaan. 

DAREN (OS) 
Ah ya. Adi mengatakannya padaku. Katanya dia sedang berjalan ke arahmu saat kakinya sakit. Malam sebelumnya dia jatuh dari bukit dan terbentur aspal. Karena itu dia berbelok mencari tempat duduk. Tapi saat dia menyusulmu ke perpustakaan, dia melihatmu sedang bersama Wyat. Jadi dia tidak ingin mengganggu.


KAYLA terkesiap. Diam-diam KAYLA memperhatikan WYAT dan KATARINA di kursi depan. KATARINA bersandar di bahu WYAT sambil menggumamkan lirik lagu yang mengalun pelan di mobil. 

Wajah KAYLA kini tampak tegang. Ia baru menyadari sesuatu. Ia bertanya dengan cemas. 


KAYLA
Bagaimana keadaannya sekarang?


INTERCUT TO:


DAREN
Aku tidak tahu. Naomi dan Inka mengirimkan pesan padanya dan tidak dibaca. Aku meneleponnya dan ia menolak panggilanku.

KAYLA (OS)
MMungkin dia sedang sibuk atau beristirahat.

DAREN
Mungkin saja. (pause) Kami hanya cemas. Semester ini Adi masih menjadi ketua tim dan pekan depan seharusnya kami siap untuk menguji sampel di lab.

INTERCUT TO:


KAYLA
Apa yang bisa aku bantu?

DAREN (OS)
Bisakah kamu membujuknya untuk ke dokter? Bukan berarti kami tidak mencoba, tapi Adi keras kepala. Aku yakin jika kamu yang memintanya, dia akan melakukannya.

KAYLA
(bergumam pelan) Entahlah, aku meragukan hal itu. 

DAREN (OS)
Kayla? Halo?

KAYLA
Ya Daren, aku mendengarmu.


Ponsel KAYLA tiba-tiba berkedip kembali. Indikasi baterai semakin lemah. DAREN masih berbicara di seberang. 


DAREN (OS)
Kayla? Maaf aku merepotkanmu, tapi…, berada di lab sebagai sebuah tim itu sangat penting. Terutama semester ini. Adi sudah tidak ikut percobaan di lab pekan ini dan ia harus mengejar ketertinggalan. Aku yakin ia bisa melakukannya, tapi kalau sekali lagi ia tidak hadir…, kami mungkin tidak bisa menjadi tim lagi, Kayla.

KAYLA
Aku mengerti. HIP adalah institusi beberapa universitas dan melakukan lebih banyak riset gabungan. 

DAREN (OS)
Benar. Walaupun tesis kami pribadi, tapi percobaan penelitian kami sering kali proyek bersama. 


Ponsel Kayla kembali berkedip. Kayla buru-buru menyudahi pembicaraan. 


KAYLA
Daren, maaf, baterai ponselku lemah. Aku lupa mengecasnya kemarin. Aku akan berusaha membantu, tapi saat ini aku sedang dalam perjalanan bersama teman. Jadi….


Ponsel Kayla mati sebelum ia menyelesaikan kalimatnya. Kayla mendesah. Tepat pada saat itu, Wyat melambatkan mobilnya dan mengumumkan. 


WYAT
Kita sudah sampai. 
 

CUT TO:


95. EXT. TAMAN KAMPUS – SIANG  

Cast: DAREN, NAOMI, INKA


DAREN terkejut karena sambungan teleponnya terputus. Ia berusaha menghubungi KAYLA kembali, tapi ponselnya tidak aktif. 


NAOMI
Tidak berhasil?

DAREN
Sepertinya ponsel Kayla kehabisan baterai. 


Sebuah panggilan grup video terlihat di layar ponselnya. Dari ADI. DAREN segera mengangkatnya. 


INTERCUT TO:


96. EXT. HALAMAN KLINIK – SIANG  

Cast: ADI


ADI berbicara pada teman-temannya di telepon. 


ADI
Hi, guys, kalian menghubungiku tadi?

INKA
(ragu) Ya, kami ingin tahu hasil perhitungan data kemarin. Apa kamu bisa melakukannya, Adi? Profesor meminta kita menyerahkannya segera. 

ADI
Jangan khawatir, aku sudah mengerjakannya. Presentasinya akan segera siap. Aku akan mengirimkannya pada kalian malam ini.

NAOMI
(lega) Oh, syukurlah. Kami cemas karena kamu sulit dihubungi. Kami pikir kamu memang butuh istirahat. Tapi data itu harus segera siap. Tadinya kami akan mengerjakannya bersama jika kamu tidak sanggup.

ADI
(tersenyum) Kalian sudah membantuku saat aku tidak di lab. Jadi aku kerjakan bagianku sebaik mungkin.

DAREN 
Thank God. (menghembuskan napas kuat-kuat) Kau menolak panggilan teleponku dan tidak merespon chat dari yang lain.

ADI
Maaf, aku sedang berada di ruang dokter tadi.

DAREN
Oh, kamu sudah ke memeriksakan diri?

ADI
Ya.

INKA
Apa kata dokter?

ADI
Aku tidak terkena flu. Itu berita baiknya. 

INKA
Apa kubilang?

NAOMI
(penasaran) Lalu kabar buruknya?

ADI
Aku tidak boleh bersepeda selama sebulan, mungkin lebih, mengistirahatlkan kakiku sedapat mungkin karena terjadi peradangan.

DAREN/NAOMI/INKA
(mengerang bersamaan) Aaarrghh…. 

ADI
Hei, itu tidak terlalu buruk. Di bus dan trem mungkin lebih hangat daripada bersepeda bolak-balik ke kampus kan? Lagi pula, aku punya kabar baik lain.

NAOMI
Apa itu?

ADI
Aku mendapat surat dokter yang menyatakan obat dan cederaku tidak akan menimbulkan efek samping sehingga aku masih layak untuk berada di lab pekan depan.

DAREN
(bersorak) Wooho….

NAOMI
(tersenyum) Syukurlah. 

INKA
Siapa orang yang berhasil memaksamu untuk ke dokter? Kamu begitu keras kepala saat kami suruh.

ADI
Keluargaku. Mereka meneleponku tadi. Aku tidak ingin mengecewakan mereka atau membuat mereka cemas.

NAOMI
Itu manis sekali.

INKA
(mengangguk-angguk) Kenapa tidak terpikir sebelumnya? Ya, tentu saja, keluarga. Kamu tidak akan menolak apa pun permintaan keluargamu. Kamu bahkan selalu mengantar jemput adikmu saat di Indonesia.

DAREN
(menggeleng-gelengkan kepala) Ya ampun, kami bahkan sampai menghubungi Kayla karena cemas kamu tidak bisa hadir di lab pekan depan.

ADI
(kaget) Kalian menghubungi Kayla?

NAOMI
Aku menghubunginya kemarin tapi tidak diangkat. Sepertinya dia sedang menuju kampus.

DAREN
Aku menghubunginya tadi sebelum kau menelepon, tapi pembicaraan kami terputus karena baterai ponselnya habis.

ADI
Oh ya, apa katanya?

DAREN
Tidak banyak. Aku yang meminta tolong. Dia sedang dalam perjalanan bersama temannya.

ADI
Apakah itu Wyat?

DAREN
Dia tidak bilang dan aku tidak bertanya.

ADI
Apakah dia bilang akan pergi ke mana?

DAREN
Tidak.

INKA
Permisi, apakah aku mencium aroma kecemburuan di sini? Bisa katakan apa yang terjadi? Apa kalian sudah berbaikan?

ADI
Bukan apa-apa. (tersenyum datar) Kalau begitu, sampai jumpa besok.

NAOMI
Jangan lupa mengirimkan data tim malam ini. 


ADI hanya memberi isyarat oke dan melambaikan tangan, lalu memutus pembicaraan. 


CUT TO:


97. EXT. APARTEMEN KAYLA. TERAS – MALAM

Cast: ADI, ALICIA


ADI menekan bel. Tak lama, ALICIA muncul di depan pintu. 


ADI
Hai, Alicia, maaf, apakah Kayla ada?

ALICIA
Aku tidak tahu. Tapi sepertinya kamarnya dikunci. Kau sudah menghubunginya?

ADI
Ponselnya tidak aktif.

ALICIA
Ooh, kalau begitu dia belum pulang. Tadi kami berpapasan saat ia akan pergi bersama temannya.

ADI
Temannya?

ALICIA
Ya, seseorang yang tadi dia panggil Wyat. Tapi sepertinya juga ada yang lain.

ADI
Kapan dia pergi?

ALICIA
Tadi sore. Sekitar satu jam yang lalu.

ADI
Ng, maaf, tapi, apa kamu tahu ke mana tujuan mereka?

ALICIA
Tadi katanya ke observatorium Ursa.

ADI
(berpikir) Observatorium Ursa?

ALICIA
Taman Kaivopuisto, observatorium ada di atas bukitnya. 

ADI
Oh ya. Aku tahu tempat itu. Terima kasih, Alicia.

ALICIA
Sama-sama. Omong-omong, apa kau sudah jadi membeli reflektornya?

ADI
(mengangguk, tersenyum) Sudah, berkat bantuanmu. Terima kasih sekali lagi.


ALICIA tersenyum dan mengangguk. 


ADI
Aku pamit. Bye, Alicia.

ALICIA
Bye.

 

ADI segera pergi dari situ dengan terburu-buru. 


CUT TO: 


98. EXT. TAMAN KAIVOPUISTO – MALAM  

Cast: KAYLA, ADI, WYAT, EKSTRAS 


WYAT mengantar KAYLA sampai ke tempat parkir. KAYLA tersenyum dan memandang WYAT dan KATARINA penuh terima kasih.  


KAYLA
Terima kasih sudah mengantarku. 

WYAT
Don’t mention it. (tersenyum, menunjuk satu arah) Kami pergi sekarang. Kami akan main seluncur di sana.

KAYLA
(mengangguk) Selamat bersenang-senang, Wyat, Katarina.

KATARINA
(tersenyum) Pastinya.

  

WYAT dan KATARINA pergi. KAYLA berjalan menuju bukit. Tiba di dekat observatorium, langkah KAYLA terhenti. Ia mendongak menatap langit dan menghela napas perlahan. 

INSERT FLASH:

Saat ADI dan KAYLA berdampingan melihat aurora di Lapland. 

KAYLA terus menatap langit. Tanpa sadar matanya berkaca-kaca. Tiba-tiba terdengar suara di belakang KAYLA. 

ADI (OS)
Sepertinya malam ini tidak akan ada aurora. Lagi pula, ini bukan tempatnya.


KAYLA membalikkan badan, tampak ADI sudah ada di depannya. KAYLA terperanjat. 


KAYLA
Adi?

ADI
(tersenyum jenaka) Nice to meet you too. 

KAYLA
(tersenyum) Kenapa kamu bisa ada di sini?

ADI
Aku sengaja mencari kamu.

KAYLA
Mencari aku? Untuk apa?

ADI
Untuk memastikan tidak ada laki-laki lain yang akan menemani kamu menatap langit, mencari aurora, di tempat yang salah pula.


KAYLA tersenyum, dan menirukan kata-kata ADI sebelumnya. 


KAYLA
Bahkan walaupun tempatnya benar, aurora memang tidak muncul setiap saat. Karena itulah ia jadi istimewa. Sebagai pengingat, agar kita jangan terlalu lama memandang keindahan di langit yang jauh, sampai lupa pada yang ada di dekat kita. 


ADI tersenyum sambil mendekat, kali ini ia yang menirukan kata-kata KAYLA. 


ADI
Kalau melihat aurora, aku jadi merasa, seolah-olah langit itu dekat. Seolah-olah semua cita-citaku itu mungkin. 

KAYLA
Dan cita-cita kamu adalah?

ADI
Ada banyak.


ADI menghentikan langkahnya saat berada di depan KAYLA, lalu menatapnya lembut. 


ADI
Tapi salah satu cita-citaku adalah..., menikahi orang yang kucintai. 

 

ADI mengeluarkan kotak kecil dari saku mantelnya, lalu membukanya. Tampak sebuah cincin di situ. ADI berkata serius. 


ADI
Maafin aku, Kay. Tapi, apa kamu mau membantuku mewujudkan cita-citaku? 


KAYLA tertegun menatap cincin dalam kotak yang dipegang ADI. Ia terpaku di tempatnya. Air matnya mengalir. KAYLA tidak menjawab. Tidak sanggup menjawab. Tapi kemudian ia mengangguk. Masih dengan linangan air mata di pipinya. Tapi kali ini air mata bahagia.   


FADE OUT:


SELESAI


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar