NORTHERN LIGHT
6. Bagian 6

35. INT/EXT. MOBIL/DEPAN KABIN – MALAM 

Cast: KAYLA, ADI, DAREN, NAOMI, INKA


ADI menyetir didampingi DAREN melewati jalanan bersalju dan hutan gelap di kanan kiri mereka. KAYLA, NAOMI dan INKA duduk di deretan kursi tengah mobil.  


NAOMI
Are you okay, Adi?

ADI
Yeah, just a little bit freezing. I could freeze to death if I were outside. Luckily the heater in this car works well.

KAYLA
What’s the temperature now?

DAREN
(melihat penunjuk suhu pada mobil) minus 25 celsius. What’s the temperature in Indonesia?

ADI
The average in Jakarta is around 25-33 degrees. But, it’s different in other places. In Flores, even it was 40 degrees.  

DAREN
Canada has also been hit by a heat wave where the temperature reached 46 celsius. Luckily I wasn’t there at the time. 

INKA
If I don’t melt, I might have a heat stroke at that temperature. 

ADI
And I can get hypothermia or frostbite if we get stuck here. 

NAOMI
How far will we reach the cabin?

DAREN
Just one kilometer and a half. Hang on guys. 


ADI terus menyetir hingga sampai di depan sebuah kabin. Semua bergegas turun dengan lega. DAREN berkata dengan semangat. 


DAREN
Here we go. 


Semua menurunkan bawaan masing-masing. DAREN dan ADI mendekati KAYLA, INKA dan NAOMI yang sedang menurunkan ransel mereka.  


DAREN
Need help, ladies?

KAYLA
(menolak dengan halus) No, it’s okay. I can handle it. 

INKA
Yes, please.  


DAREN membawakan ransel INKA dan NAOMI sekaligus. KAYLA terlihat kesulitan. Tapi saat ADI akan membantunya, KAYLA menolak. 


KAYLA
Aku bisa kok. Makasih. 

ADI
Oke. 


ADI akhirnya hanya membawa tasnya sendiri. Setelah itu ia mengikuti yang lain masuk ke dalam kabin. 


CUT TO:


36. INT. KABIN – MALAM 

Cast: KAYLA, ADI, DAREN, NAOMI, INKA


ADI, KAYLA, NAOMI, DAREN, INKA duduk usai makan malam di depan perapian sambil menikmati segelas cokelat hangat. 


NAOMI
Wanna play truth or dare?


KAYLA melirik ADI dengan panik. Seolah-olah takut yang lain akan bertanya tentang hubungannya dengan ADI. 


KAYLA
No.  

ADI
(tenang) You guys don’t need any kind of that games. If you want ask me something, just ask. 


DAREN dan NAOMI melirik KAYLA dan ADI. KAYLA semakin panik. INKA berpikir, tapi ternyata pertanyaannya bukan tentang KAYLA.


INKA
I’m curious why you are too kind. I mean you seem to live for others. You are prepare saving for your sister. You always offer others help. You become a volunteer for the lab tasks. Don’t you want something for yourself?

DAREN
Whoah, it’s not a truth or dare game. You can’t ask more than one question at the same time. 

INKA
It’s not about the game. I’m just curious. I think it’s not always the right thing to do. But why do you do that?

ADI
(tersenyum) Because I used almost dead. 

NAOMI
Do you mean in the lake recently?

ADI
No. I mean several years ago when I got a motorbike accident in Jakarta. 


Semua tercekat. KAYLA terlihat yang paling kaget. INKA bertanya hati-hati.  


INKA
It was a really bad accident? 

ADI
(mengangguk) That is what the witnesses said. I dodged a cat who suddenly crossed the road, so I hit the barrier, was thrown to the other side of the road, rolled over, and almost got run over by another passing car. Luckily my helmet didn’t come off so I don’t get any serious head trauma. But according to eyewitnesses, it’s a miracle I survived and only suffered a broken leg. 

DAREN
So breaking a leg, having pen insertion and removal surgery, months of recovery, and maybe a relapse in the future is a piece of luck? Why I don’t agree with that?

ADI
Well…, compared to what could happen, it’s still a bit of luck. (tersenyum) I remember my body floated, then rolled on the asphalt. For a split second, I thought I was going to die. I saw the car's tire in front of me and the sudden squeaking sound of the brakes. I remember people screaming. I even remember people running toward me. I was conscious at the time, but not for long.

 

Semua terdiam mendengar cerita ADI. ADI melanjutkan.


ADI
People help me. Took me to the hospital, called my family, and everything else. People I don't know nor have time to say thank you because I don't know who they are. But if it weren't for their help, I probably wouldn't be here right now.

INKA
So that near-death experience made you selfless?

ADI
That near-death experience made me try to get closer to God. The realization that I could die anytime. Awareness of what is important and what is not before entering the operating room. The memory of when I was thrown onto the road and saw the vehicles passing in front of me, the screams of the people and the screeching of tires suddenly braked…, sometimes I still dream about it. 

 

ADI menerawang mengingat kejadian itu. 


ADI
I was afraid of losing my family. I realize that it might be the last time I'm alive. And in desperation and pain, I beg for a second chance.


Hening selama beberapa saat. KAYLA dan NAOMI menghela napas panjang untuk melepaskan ketegangan.  


DAREN
Maybe God saved you because you always help others.

ADI
(tersenyum) Maybe God saved me so I can help others.


CUT TO:


37. EXT. LAPLAND – MALAM 

Cast: KAYLA, ADI, DAREN, NAOMI, INKA


ADI, KAYLA, NAOMI, DAREN, INKA berdiri berdekatan. 


NAOMI
What should we do now?

DAREN
(tersenyum) Waiting. 


ADI dan KAYLA berdiri berdampingan. Di sebelah mereka ada DAREN, lalu INKA dan NAOMI. Mereka semua diam menunggu sambil menengadah ke atas langit. Setelah beberapa lama, INKA tiba-tiba berteriak sambil menunjuk satu arah. 


INKA
Look. 


Serentak semua menoleh ke arah yang ditunjuk INKA. Wajah kelimanya tampak terpana. Di langit di atas mereka, perlahan muncul semburat cahaya berwarna hijau, pink, ungu, kuning yang bergerak dengan cantik. KAYLA, ADI dan NAOMI tampak tertegun. Ketiganya menahan napas sambil terpaku di tempatnya. Mereka semua tampak tersihir melihat Aurora Borealis.  

INKA dan DAREN melihat sekilas teman-temannya sambil tersenyum. DAREN mengambil kameranya dan memotret KAYLA, ADI, dan NAOMI.  

Suara jepretan kamera segera membuat semua tersadar. ADI, KAYLA, NAOMI dan INKA mengeluarkan kamera masing-masing. Tampak mereka mengabadikan aurora borealis dengan kamera atau ponsel masing-masing. DAREN mengatur kameranya untuk membuat foto dan video mereka semua. Setelah itu, kelimanya hanya memandang langit. Menikmati aurora borealis sampai cahaya itu menghilang. 

KAYLA menghapus air matanya penuh haru. Lalu ia memandang DAREN, INKA, NAOMI dan ADI. 


KAYLA
Thank you for taking me here. It’s the most beautiful thing I saw in my life. 


DAREN dan INKA tersenyum. NAOMI dan ADI juga masih tampak tercenggang. 


NAOMI
It was amazing. If I have to die today. I will die happily. 

ADI
It’s awesome. It was like a dream. 


INKA dan DAREN kembali tersenyum melihat teman-teman mereka. 


INKA
I’m glad you guys are happy. 

KAYLA
Can we stay here any longer? 

DAREN
Why not? People come from around the world to get here. We will sit there, okay?

ADI
Okay.  


DAREN, INKA dan NAOMI berjalan menjauh. KAYLA dan ADI memperhatikan mereka sekilas. 


KAYLA
Teman-teman kamu baik ya, Di?

ADI
Memangnya teman-teman kamu nggak?

KAYLA
Ya bukan itu maksudku. Tapi teman-teman kamu itu lebih ramah aja. Teman-teman di kelasku tuh kayaknya lebih dingin aja gitu. 

ADI
Bukan dingin, kali. Mungkin pemalu. Orang-orang Finlandia kan memang nggak banyak omong dan sangat menjaga privasi. 

KAYLA
Daren sama Inka ramah tuh.  

ADI
Ya bedalah. Daren kan pernah tinggal di Kanada. Inka ibunya orang Perancis. Lagi pula kan di Helsinki Institute memang join research beberapa universitas dan bekerja sama dengan lembaga nuklir Eropa. Jadi otomatis ya sudah biasa kerja sama dengan berbagai orang asing. 

KAYLA
Iya juga sih ya. 


ADI dan KAYLA kembali memandang langit. KAYLA menghela napas dan berkata sambil penuh perasaan. 


KAYLA
Kamu tahu nggak, Di? Ngeliat Aurora kayak tadi. Aku jadi merasa, seolah-olah langit itu dekat. Rasanya semua cita-citaku itu mungkin. 


KAYLA menghela napas panjang kemudian menatap ADI. 


KAYLA
Kalau kamu mikir apa, Di?

ADI
(tersenyum) Aurora layak ditunggu. Tapi kemunculannya yang tidak setiap saat yang menjadikannya istimewa. Mungkin itu juga pengingat. Jangan terlalu lama memandang keindahan di langit yang jauh, sampai lupa ada yang indah di dekat kita. 


KAYLA dan ADI bertukar senyum. Tiba-tiba DAREN berteriak sambil melambaikan tangannya. 


DAREN
Guys, we have go to now before we are freezing. 

ADI/KAYLA
Okay. 


ADI dan KAYLA berjalan mendekati DAREN, INKA dan NAOMI. Bersama-sama mereka meninggalkan tempat itu. 


CUT TO:


38. INT. LAPLAND. KABIN – MALAM 

CAST: ADI, KAYLA, DAREN, NAOMI, INKA


ADI dan DAREN menambahkan kayu ke dalam perapian. NAOMI, INKA dan KAYLA menyiapkan makanan dan minuman di meja. DAREN dan ADI bangkit setelah api di perapian terasa cukup. KAYLA menyodorkan masing-masing orang segelas minuman hangat. 


KAYLA
Try this. It’s good for your health. 


DAREN mengamati gelasnya. 

DAREN
It’s not Indonesian coffee. 

ADI
No, it’s not. (menunjuk KAYLA) We tried to make a traditional recipe, but we have to change some ingredients.  


NAOMI menghirup baunya. 


NAOMI
Smells good. It’s ginger?

KAYLA
(mengangguk) It is a modification of wedang ronde in Yogyakarta. It’s ginger, palm sugar, bread, almond, and some secret ingredients. 

INKA
Oh yeah? What is it? Love?


Semua tertawa. INKA mencoba mereguk minumannya perlahan. Alisnya terangkat dan ia tersenyum lebar. 


INKA
Uum, It’s good. It’s delicious. 


DAREN dan NAOMI mencoba minumannya dan mengangguk setuju. 


NAOMI
Oh, I feel warm. 


ADI menunjuk perapian.  

ADI
That’s because of the fireplace. 


Semua tertawa kembali. DAREN mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya kemudian mengulurkan semacam permen ke teman-temannya. 


DAREN
Try this. It’s also good for your health. It’s a Finnish candy. 

NAOMI, ADI dan KAYLA mengambil permen tersebut dan memakannya. Wajah KAYLA berubah. Ia mengipas-ngipas mulutnya. NAOMI malah langsung mengambil tisu, mengeluarkan permen itu dari mulutnya kemudian membuangnya. Tak lama, KAYLA melakukan hal yang sama. 


NAOMI
I’m sorry, Darren. But the taste is… unusual.  


Semua melihat ADI yang masih menikmati permennya. ADI tersenyum. 


ADI
Salmiakki, right? 

INKA
How did you know? (pause) Oh, I forgot. You lived in Germany when you were a kid. 

ADI
(tersenyum) Yup. 

DAREN
No wonder.  


INKA menyodorkan masing-masing sepiring hidangan yang sudah disiapkannya. 


INKA
Our main menu in this midnight. Paronkaaristys. 


DAREN langsung memakannya. KAYLA, NAOMI dan ADI tampak ragu. INKA menyakinkan mereka. 


INKA 
Try it. It’s delicious. And Kayla, Adi, don't you both worry, I bought the meat in a halal food store.  
 
NAOMI
(menunjuk potongan daging) What is it? 

DAREN
Reindeer. 

NAOMI
What? 


NAOMI langsung meletakkan piringnya. DAREN tampak heran. 


DAREN
Hei, this is Lapland. We have more deer than a man here. Reindeer is one of the healthiest food. 

NAOMI
But deer is too sweet to eat.  


KAYLA dan ADI memakan makanannya. ADI mengacungkan jempolnya. 


KAYLA
It’s delicious. What’s is the ingredient?

INKA
Sauteed reindeer, mashed potatoes, lingonberry jam and pickles. 

 

NAOMI mengatupkan tangan dan berkata pada makanan di piringnya. 


NAOMI
I’m sorry, reindeer. I know you are sweet, and maybe you help Santa Claus. But I have to eat you for my own health. 

 

NAOMI memakan makanannya kemudian berdecak kagum. 


NAOMI
It’s delicious. 


ADI, KAYLA, DAREN dan INKA tertawa kecil. 


DAREN
Okay, one more thing we will do tomorrow. Going to the post office and you can send a postcard to yourself or your family. 

KAYLA
Postcard? To my self?

INKA
Yeah. Don't you want a beautiful postcard from the Arctic circle?

CUT TO:


39.INT. DESA SANTA CLAUS ROVANIEMI. KANTOR POS – SIANG  

Cast: KAYLA, ADI


KAYLA dan ADI sibuk memilih kartu pos yang akan mereka kirimkan.  


ADI
(tersenyum) Adikku pasti heboh nerima kartu pos dari lingkar kutub utara.

KAYLA
Adik kamu, siapa waktu itu namanya? Dewi ya? Yang pernah nelepon pas kita lagi makan siang di taman?

ADI
(tertawa kecil) Iya. 

KAYLA
Kalian emang deket banget ya?

ADI
Ya, lumayan sih. Kadang dia manis, nyebelin, manja, ngerepotin…, (tersenyum) tapi juga ngangenin. 


KAYLA menatap ADI dengan pandangan iri. 


KAYLA
Kalian suka saling curhat gitu dong?

ADI
Dia sih yang biasanya curhat. Aku dengerin aja. Yah, kadang cerita nggak penting, remeh temeh begitulah.

KAYLA
Misalnya?

ADI
Misalnya pengamen yang biasanya lewat depan rumah sekarang nyanyiin lagu pop setelah sebelumnya lagu dangdut. Tukang koran langganan kami sekarang udah alih profesi jadi pedagang makanan. Ibu kantin di sekolahnya punya menu baru yang enak. (tertawa, kembali serius) Mungkin nggak penting bagi orang lain. Tapi aku seneng dengernya. Aku seneng dia percaya sama aku. Bahwa aku ada untuk dia kalau dia membutuhkan. 


KAYLA terdiam, ekspresi wajahnya berubah getir. 


CUT TO: 


40. EXT/INT. APARTEMEN KAYLA – SIANG  

Cast: KAYLA, ADI, ALICIA


KAYLA dan ADI di depan pintu masuk. 


KAYLA
Makasih udah nganterin aku ya, Di. 

ADI
Sama-sama. 


Pada saat itu, ALICIA keluar dari apartemen dengan dandanan rapi. KAYLA menyapanya. 


KAYLA
Hi, Alicia.  

ALICIA
Hi, guys. Having fun in Lapland? 
 
KAYLA
Yeah, my favorit place. (melihat dandanan ALICIA) Going some where?


ALICIA hanya tertawa, lalu menunjukkan jarinya yang mengenakan sebuah cincin sambil tersenyum bahagia.  


ALICIA
Have a date with my fiancee. He come to Helsinki today.  


KAYLA dan ADI terperangah. 


KAYLA/ADI
Congrats/Happy for you. 


ALICIA melambaikan tangan pada ADI dan KAYLA sambil berjalan keluar. 


ALICIA
Thanks. See you, guys.

ADI/KAYLA
See you. Have fun.  


ADI mengamati ALICIA yang semakin menjauh. 


ADI
Dia mahasiswa Helsinki juga? 

KAYLA
Iya. Tetangga kamarku. Kamarku di pojok, dia di sebelahnya. Jurusan farmasi. Tapi udah mau lulus.

ADI
Ooh pantesan kayak pernah lihat di sekitar kampus. (pause) Ya udah, aku pamit sekarang ya. Soalnya harus belajar untuk besok. Assalamuaikum.

KAYLA
Waalaikum salam. Hati-hati, Di. 


ADI segera pergi. KAYLA menutup pintu apartemen. Ia bersandar membelakangi pintu, menarik napas panjang sambil tersenyum, lalu tersipu. 


CUT TO: 


41. EXT. YOGYAKARTA. RUMAH SAKIT – SIANG  

Cast: BELLA, DINI, YANTO, ARIF, PENGAMEN JALANAN, EKSTRAS


Tampak acara penggalangan dana di mana BELLA menjadi panitianya berjalan lancar. BELLA mengawasi semuanya di belakang. 


INSERT MONTAGES:

- Para pengamen yang pernah dilihat BELLA di rumah sakit selesai menyanyikan lagu dan mendapat tepuk tangan meriah. 

- Kelompok teater DINI dan teman-temannya tampil. Para penonton tampak terbawa suasana dan menitikkan air mata.

- Lelang lukisan yang dilakukan mendapat harga tertinggi. 

- BELLA melihat YANTO yang sibuk merekam di sudut. Pada saat yang sama, YANTO tanpa sengaja juga melihat ke arah BELLA. Pandangan keduanya bertemu sesaat. BELLA mengucapkan terima kasih tanpa suara. YANTO mengangguk sopan, tapi kemudian berbalik, lalu diam-diam membuat isyarat ‘yes’. 

END OF MONTAGES. 


CUT TO: 


42. EXT. YOGYAKARTA. HALAMAN RUMAH SAKIT – SIANG  

Cast: BELLA, DINI, YANTO, ARIF, GROP PENGAMEN, EKSTRAS


BELLA berjalan menuju mobilnya. Tiba-tiba muncul GRUP PENGAMEN jalanan yang sebelumnya mengisi acara di rumah sakit. Mereka mengangguk sopan dan memainkan lagu ‘Cinta’ dari Vina Panduwinata. BELLA terkesiap mengenali nada lagu tersebut. 

Lagu habis, DINI muncul dengan gulungan karton di tangannya kemudian tersenyum. 


DINI
Aku tahu lagu itu punya kenangan indah buat kamu, Bel. Kayla yang ngasih tau aku. Katanya kamu suka banget waktu lihat mereka nyanyi di pinggir jalan itu. 


Para PENGAMEN JALANAN itu tersenyum pada BELLA. 


ANGGOTA PENGAMEN 1
Kami anak-anak ISI, Mbak. Jurusan seni musik. Kami adik kelasnya Mas Yanto. 

BELLA
Oooh. 


GRUP PENGAMEN itu kembali memainkan musik mereka, tanpa lirik. DINI membuka karton besar yang sejak tadi dipegangnya. 


INSERT: tulisan di karton DINI.

Cinta adalah reaksi fusi dan fisi yang bisa membuat ledakan dahsyat.


YANTO muncul di hadapan BELLA. ARIF muncul dengan kostum bertuliskan PROTON. TEMAN DINI muncul dengan kostum bertuliskan NETRON. Kedunya bergantian memberikan sebuah karton pada YANTO. YANTO menerima karton itu dan memperlihatkan isinya pada BELLA. 


INSERT: tulisan di karton.

Kalaupun aku isotop 235 yang tidak stabil. Tapi aku ada di alam dan kamu yang memperkaya aku supaya bisa dipakai di reaktor jiwa. 


BELLA menatap YANTO. Ia tersenyum sedikit. YANTO menerima karton lain dan menunjukkannya pada BELLA. 


INSERT: tulisan di karton.

Bagiku nuklir itu susah. Bagimu nuklir itu indah. Seperti upaya mendapatkanmu, aku harap kesusahanku berakhir indah.


Mata BELLA mulai berkaca-kaca melihat tulisan-tulisan itu. Yanto kembali memperlihatkan karton berikutnya.


INSERT: tulisan di karton.

Kalau Marie Curie butuh waktu lama untuk menemukan radium. Aku harap aku tidak butuh waktu lama untuk menemukan jalan ke hatimu.


YANTO kemudian berdiri di depan BELLA. Lalu ia berkata lembut. 


YANTO
Bella, lagu ini untuk kamu. 


GRUP PENGAMEN JALANAN memainkan lagu ‘Janji Suci’ karya Yovie dan Nuno. Seiring lagu berjalan, kamera memperlihatkan reaksi BELLA yang terpaku dengan mata berkaca-kaca. 


GRUP PENGAMEN
Dengarkanlah, wanita pujaanku
Malam ini akan kusampaikan
Hasrat suci kepadamu, dewiku
Dengarkanlah kesungguhan ini

Aku ingin mempersuntingmu
‘Tuk yang pertama, dan terakhir

Jangan kau tolak dan buatku hancur
Ku tak akan mengulang tuk meminta
Satu keyakinan hatiku ini
Akulah yang terbaik untukmu


BELLA tampak terharu. Ia mendekati YANTO kemudian berkata pelan. 

 

BELLA
Temui papaku, To. Lamar aku pada papaku. 


BELLA berjalan pergi. YANTO terpaku. Semua hening. Tiba-tiba ARIF berteriak sambil mengguncang-guncang bahu YANTO. 


ARIF
To, kamu diterima Bella, To. Kamu diterima.  


YANTO tampak baru menyadari sesuatu. Ia mengucap hamdallah sementara yang lain bersorak lega. 


CUT TO: 


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar