NORTHERN LIGHT
5. Bagian 5

27. INT. UNIVERSITAS HELSINKI. LABORATORIUM NUKLIR – SIANG  

Cast: ADI, DAREN, INKA, NAOMI


ADI, DAREN, INKA dan NAOMI melepas jas laboratorium mereka. 


INKA
Guys, are you have an appointment this weekend?

DAREN
Just doing my paper and watching TV. Why?

INKA
Well, this research started makes me crazy. Why do we not take a break and have lunch together in the park?


DAREN langsung antusias. 


DAREN
Good idea. 

ADI
Sounds interesting

NAOMI
Yeah. Why not? Shall we go in this weekend? 

ADI
Okay. 

INKA
Great. 

DAREN
No problem with me. (alih ke ADI) Hi, call Kayla. Invite her with us. 

INKA
Yeah, that will be fun.

ADI
(ragu) Well, I don't know. We are just friends. It seems she is busy with her paper.

NAOMI
(bertolak pinggang) Oh, you mean we are not with this research?

ADI
No, I mean. The last time we talked, she said about Profesor Alexandra, and it seems she has a problem with the lesson.

INKA
We can help her. Maybe we can discuss the lesson. Five brains are better than one.  

DAREN
Yeah. Come one, Man. You can’t let her go. 

ADI
What happened to you, Guys. Are all of you being a matchmaker now?


NAOMI menepuk bahu ADI. 


NAOMI
Call her. 


ADI menetap teman-temannya kemudian menghela napas dan mengangguk. DAREN, NAOMI dan INKA tersenyum. 


CUT TO: 


28. EXT. HELSINKI. CITY PARK – SIANG 

Cast: KAYLA, ADI, DAREN, NAOMI, INKA, EKSTRAS


KAYLA dan ADI datang ke taman. DAREN dan INKA sedang menggelar alas piknik di pinggir danau. KAYLA dan ADI melambaikan tangan. DAREN dan INKA menyambut dengan gembira. 


DAREN/INKA
Hi..., we meet again 

ADI/KAYLA
Hi guys. 


ADI dan KAYLA mendekat. 


KAYLA
I bring something to us. 

INKA
What is it? Indonesian food? 

KAYLA
Yeah. 

ADI
And I bring Indonesian coffee. 

DAREN
(bersorak gembira) Woooho….


Mereka segera mengatur barang bawaan. Tak lama, NAOMI datang.  

 

NAOMI
Halo, everyone. 

CROWD
Hi/Hallo...


NAOMI bergabung lalu mengeluarkan barang bawaannya sendiri. 


NAOMI
I made sushi and onigiri. 

INKA
Great. I bring some Karelian pie, Rieska and juice. 

DAREN 
It seems it’s gonna be a little party. 


Selesai mengatur bawaan. Mereka berlima duduk memandangi danau. KAYLA menarik napas dalam-dalam dan berkata penuh kekaguman. 


KAYLA
This is amazing. 

INKA
(tersenyum) Welcome to Finland, The land of thousand lakes. 

DAREN
(menoleh sekilas) And cabin. 

INKA
Oh yeah, and cabin. 

ADI
And midnight sun. 

NAOMI
And sauna.


Semua tertawa, lalu kembali menikmati pemandangan. KAYLA menunjuk beberapa orang yang terjun ke danau dan berenang. 


KAYLA
What are they doing?

INKA
Swimming, of course. 

KAYLA
Yeah, I know. But, it is almost winter. 

DAREN
It’s normal here. We even swimming on ice in winter. 

KAYLA
That’s extreme. 

DAREN
No. It’s part of ‘sisu’ culture. 

NAOMI
What is ‘sisu’? 

ADI
Yeah, tell us. 

DAREN
Well, sisu is a historic Finnish concept of grit, fortitude, or perseverance. We use it when we're in Soviet invasion, and Olimpic, the lousy situation won't let us stop. That’s a spirit; that makes us as Finnish keep happy during the bad weather. So, even in the winter, we do outdoor activities like ice skating, swimming, fishing on ice, and anything to enjoy Finland scenery.
 
KAYLA
But swimming in this cold weather can cause hypothermia or frostbite. 

DAREN
Not really. Scientist says swimming in ice dip makes you more healthy and happy because of the oxytocin and endorphin hormone. Do you want to try it?

KAYLA
No way. 


DAREN memandang NAOMI dan INKA lalu bertanya. 


DAREN
How about you?

INKA
Maybe later. 

NAOMI
I am not sure. I think I am not.  

DAREN
Then let me show you. 


DAREN berdiri kemudian membuka bajunya dan hanya mengenakan celana pendek. Setelah itu ia menoleh ke ADI. 


DAREN
Adi, are you in or out?


ADI tampak berpikir. KAYLA mencengkeram bahunya dan menggeleng. ADI memandang DAREN dan KAYLA bergantian. Cengkraman tangan KAYLA semakin erat. ADI kemudian berdiri dan membuka pakaiannya hingga hanya mengenakan celana pendek. 


ADI
I’m in. 


DAREN tersenyum lalu menceburkan diri ke danau dan berenang ke tengah. ADI mengikutinya. KAYLA menghembuskan napas kesal.  


INTERCUT TO:


29. EXT. CITY PARK. TENGAH DANAU – SIANG 

Cast: ADI, KAYLA, DAREN, NAOMI, INKA, EKSTRAS


ADI dan DAREN sudah berada di tengah danau. Tampak mereka berdua menikmatinya. 


DAREN
How is it, Man?

ADI
I didn’t know before that it was fun. 

DAREN
(tersenyum) I told you, Man. 


Beberapa orang yang sedang berenang di tengah melihat DAREN dan melambaikan tangan sambil berteriak.  


SESEORANG
Hi, Daren. 

DAREN
(melambaikan tangan) Hi, pals. 


DAREN bicara pada ADI sambil menunjuk teman-temannya. 


DAREN
That’s my friend. Come on. 

ADI
You first. I’ll catch you up. 

DAREN
Okay.  


DAREN berenang menuju teman-temannya. ADI memandang sekeliling.

POV ADI: KAYLA bersama NAOMI dan INKA sedang mengobrol. 

ADI tersenyum lalu berenang menuju DAREN yang cukup jauh darinya. Tapi tiba-tiba ia tampak kesakitan. Wajahnya berubah panik. ADI berteriak pada DAREN. 


ADI
Daren.... 


DAREN menoleh. Tampak ADI menggapai-gapai. 


ADI
Help...


DAREN dan teman-temannya terkejut melihat ADI mulai tenggelam. Mereka cepat mendekat. 


INTERCUT TO:


Di pinggir danau, INKA yang sedang bersama NAOMI dan KAYLA tampak menyadari sesuatu. Ia segera berdiri dan menatap ke tengah danau dengan wajah tegang. 


INKA
What happened to them? 


KAYLA dan NAOMI ikut memandang ke tengah danau. Tampak DAREN dan teman-temannya berenang cepat menuju ADI yang menggapai-gapai. Lalu perlahan, tubuh ADI tenggelam, menghilang dari permukaan danau. KAYLA menjerit histeris. 


KAYLA
Adi...


KAYLA berlari menuju danau. NAOMI dan INKA cepat menahannya.  


     INTERCUT TO:


Di tengah danau, di bawah air, tubuh ADI yang pingsan mulai tenggelam. Tubuhnya semakin tenggelam ke dasar danau. Lalu tiba-tiba, beberapa orang muncul dan menariknya ke atas. 

DAREN dan teman-temannya membawa ADI yang tidak sadarkan diri ke permukaan air. Lalu membawanya menuju pinggir danau. 


INTERCUT TO:


Di pinggir danau, INKA dan NAOMI masih menahan tubuh KAYLA. Mereka melihat DAREN dan teman-temannya membawa ADI yang tidak sadarkan diri ke pinggir danau. Begitu sampai di pinggir, mereka segera membaringkan ADI dan memeriksa keadaannya. 

CLOSE UP: wajah ADI yang pucat dan bibirnya yang membiru.  

KAYLA menangis. INKA memeluknya. DAREN dan teman-temannya memberikan pertolongan pertama pada ADI. NAOMI mengambilkan jaket ADI yang tadi dilepasnya dan menyelimutinya. Bersama-sama mereka berusaha menolong ADI. KAYLA terus menangis. INKA berusaha menenangkannya. 


INKA
He is gonna be fine, okay. He is gonna be fine.


Setelah beberapa lama, ADI mulai sadarkan diri. Dia terbatuk. DAREN membantunya duduk, ADI memuntahkan air danau yang terminum cukup banyak. Semua tampak lega. 

ADI masih menyesuaikan napasnya kembali. Ia tampak terengah. 

KAYLA tiba-tiba memukul ADI dan berteriak. 


KAYLA
Kamu itu ngapain sih Di? Kamu cari mati?! 


ADI yang masih lemas tampak terkejut. Yang lain memandang ADI dan KAYLA dengan kikuk dan wajah bingung karena KAYLA bicara dalam bahasa Indonesia.  


KAYLA
Kalau terjadi sesuatu sama kamu, gimana?


ADI belum sempat menjawab. KAYLA tiba-tiba memeluknya. ADI terhenyak. 

CLOSE UP: wajah ADI yang tertegun karena KAYLA memeluknya tiba-tiba. 

KAYLA menangis sambil memeluk ADI. Setelah beberapa saat, KAYLA baru tersadar. Ia cepat melepaskan pelukannya kemudian mengalihkan pandangannya dari ADI. Yang lain menatap mereka dengan canggung. 


CUT TO:


30. INT. APARTEMEN ADI – MALAM  

Cast: KAYLA, ADI


KAYLA, DAREN, NAOMI dan INKA mengantar ADI. DAREN membukakan pintu kamar ADI. ADI terlihat jengah. Ia menatap teman-temannya dengan pandangan protes. Langkahnya berhenti di lorong. 


ADI
Guys, c’mon. This is too much. You hear what the doctor said. I’m safe. There is no damage to vital organs or respiration. 

INKA
Just get in and take a rest, Adi. 


ADI menghela napas dan menatap DAREN. Ia berusaha bercanda. 


ADI
Did I succeed in implementing sisu? 


DAREN hanya tertawa hambar mendengar pertanyaan itu. DAREN menatap KAYLA. 


DAREN
He is yours, Kayla. We are out. 

KAYLA
Oke. Thanks. 

NAOMI/INKA/DAREN
Bye.  


DAREN, NAOMI dan INKA segera pergi. ADI masuk ke kamar, menaruh tas dan obat di atas meja belajar, lalu mengambil buku sambil duduk bersandar di tempat tidur. 


KAYLA
Di, mending kamu istirahat aja deh. Nggak usah belajar dulu malam ini. 

ADI
Kay, please, aku nggak papa kok.

KAYLA
Tadi kamu sempat nggak napas, Di. Secara teknis kamu tadi mati. Udah, mending kamu istirahat aja, deh.


ADI meletakkan bukunya. KAYLA duduk di kursi belajar ADI.  


KAYLA
(tersipu) Maaf ya, tadi aku mukul kamu. Udah gitu tanpa sadar sampe meluk kamu segala. Mana di depan teman-teman kamu, lagi. Duh, aku malu banget deh. 

ADI
(tersenyum) Gak papa.

KAYLA
Lagian kamu kenapa nekad berenang sih. Udah tau sebentar lagi winter. Sok jagoan deh kamu. 

ADI
Dulu, waktu aku sekeluarga tinggal di Jerman. Aku sama adikku biasa main salju saat winter. Makanya tadinya kupikir, kalau cuma berenang harusnya sih nggak papa. Kan biar memicu hormon endorfin dan oksitoksin. 

KAYLA
Ya tapi kenapa kamu nggak bilang kalau kamu itu pernah kecelakaan dan kaki kamu itu pernah pasang pen segala? Kalau tiba-tiba terasa sakit lagi kayak tadi, gimana? Yang kena panic attack tuh bukan cuma kamu, Di. Tapi semuanya. Kamu tuh udah bikin kita takut setengah mati tau nggak? 

ADI
Aku minta maaf. Aku memang salah. Aku nggak tau kenapa tadi bisa begitu. Hasil tes kesehatanku sebelum berangkat bagus. Mungkin karena aku juga ikut kegiatan club di kampus, jadi mendadak drop.

KAYLA
Tadi kamu dengar kan dokter bilang apa? Pemulihan saraf itu butuh waktu paling lama. Walaupun pen kamu sudah dilepas dan tulang kamu sudah tersambung, sistem sarafnya belum tentu sudah pulih, malah bisa jadi nggak sembuh sempurna.

ADI
Iya, aku ingat dokternya bilang apa. Maaf ya udah bikin kamu khawatir.


KAYLA menghela napas panjang, kemudian tersenyum.


KAYLA
Aku buatin kamu makan malam ya. Kamu mau apa? Bubur gimana?

ADI
(tertawa kecil) Ya ampun Kay. Aku nggak papa kok. Aku nggak sakit. Tadi itu cuma kebetulan aja. Kamu nggak perlu berlebihan gitu.


KAYLA mengangkat bahu, lalu berlalu ke arah dapur. 


KAYLA
Kamu share rumah ini berapa orang?

ADI
Empat orang. Standardlah. Dapur, kamar mandi, sauna dan ruang laundry bareng-bareng. 

KAYLA
Aku boleh pakai dapur dan buka-buka loker kamu?

ADI
Boleh, pakai aja apa yang ada. Lokerku no 19.

KAYLA
Oke.

ADI
Aku bantuin ya. Kita masak bareng.

KAYLA
Nggak usah, kamu tunggu aja.


ADI segera berdiri dan berjalan perlahan. KAYLA mendesah.


ADI
Udahlah. Nggak usah maksain diri begitu. Kalau kaki kamu masih sakit atau kaku, mending kamu duduk aja. Kamu masih kelihatan lemas gitu kok.


ADI menghela napas berat lalu akhirnya mengangguk. 


ADI
Maaf jadi ngerepotin kamu ya, Kay.

KAYLA
Kamu dari tadi minta maaf melulu. Santai, aku cuma buatin masakan yang simple aja kok.


ADI tersenyum dan kembali ke kamarnya, membiarkan pintunya terbuka hingga ia bisa melihat apa yang dilakukan KAYLA. KAYLA menoleh dari dapur. 


KAYLA
Istirahat sana.

ADI
Iya, gampang. 


KAYLA masih berdiri di tempatnya dan memandangi ADI dengan wajah galak. ADI akhirnya duduk bersandar di tempat tidur dan membaca buku. Tak lama, KAYLA membawa nampan ke dalam kamar.


KAYLA
Selesai nih, Di. Kamu makan du….


Kalimat KAYLA terpotong begitu melihat ADI tertidur dengan buku yang masih terbuka. KAYLA meletakkan nampan di meja belajar. Ia mengambil buku dari tangan Adi dan menaruhnya di rak. KAYLA menyelimuti ADI, mengambil obat di atas meja dan menuliskan catatan kecil. Setelah itu KAYLA melangkah keluar tanpa suara. 


CUT TO:


31. INT. KAMAR ADI – MALAM  

Cast: ADI, KAYLA


ADI terbangun dan melihat sebuah mangkuk tertutup di atas mejanya. Ada sebuah catatan kecil di atas obat. ADI mengambil catatan itu dan membacanya. 


INSERT: Pesan dari KAYLA

Dimakan ya, Di. Obatnya jangan lupa diminum.

Aku pamit pulang. Aku nggak tega bangunin kamu. Get well soon. 

Kayla. 


ADI membuka mangkuk itu dan melihat bubur ayam. Ia melihat pesan Kayla sekali lagi, menggelengkan-gelengkan kepala, lalu ia tersenyum sendiri. 


CUT TO: 


32. INT. HELSINKI UNIVERSITY. LABORATORIUM – SIANG  

Cast: ADI, DAREN, NAOMI, INKA


Kedatangan ADI disambut teman-temannya. DAREN terlihat lega. 


DAREN
Hei, Man. We are glad you are here. 

NAOMI
How are you doing, Adi? Feel better?

ADI
Much better. Thank you, guys. 


DAREN mendekat dan berkata penuh penyesalan. 


DAREN
Listen, Man. I’m sorry about yesterday. I should not ask you to swim in the lake. 

ADI
(menggeleng) No, it wasn’t your fault. That’s my decision. In fact, you and your friends saved my life. I should have told you about guys the accident before. I’m sorry, okay. And thank you for saving my life. 


DAREN tersenyum dan memukul bahu ADI pelan.


DAREN 
Don’t mention it. 


INKA melirik arlojinya. 


INKA
Oke, guys. Five minutes before we start. I don’t know if it’s a good idea to get our tropical friends to other destination next month. But I think as long as you bring your coat, it will be safe. 

ADI
Where is the next destination?

INKA
(tersenyum) Lapland. 

ADI
Lapland? Seriously?

DAREN 
(tersenyum) Winter is coming, my friend. 

ADI
I’m in. That’s one of the places I wanna go before I die. 

DAREN
(tertawa) You have an international driver license, haven’t you? I need back up for driving. 

ADI
Yeah. Don’t worry. I can drive. 
 
DAREN
Great, we can use my car then. 

INKA 
Take Kayla. She is gonna love it.  

ADI
(tersenyum) Oh yeah. She will. 

NAOMI
(melirik arloji) Okay, we better start working now. The sooner we finish today’s work, the sooner we can plan our trip. 


Semua mengangguk. Mereka segera memakai jas laboratorium dan melangkah ke dalam. ADI tersenyum sambil melangkah.  


CUT TO: 


33. INT. YOGYAKARTA. RUMAH DINI – SIANG  

Cast: YANTO, DINI


YANTO masuk ke rumah sambil mengucap salam. 


YANTO
Assalamualaikum. Din... 

DINI (OS)
Wassalaikum salam. Di dapur, To.  


Kamera mengikuti YANTO ke dapur. Tampak DINI sedang memasak. YANTO menarik kursi dan memperhatikan DINI. 


YANTO
Lagi sibuk, Din? 

DINI
Bentar lagi kok. Kamu udah makan?

YANTO
Udah. Eh, bude sama pakde ke mana? 

DINI
Lagi ke kondangan ke tetangga depan. Bentar lagi juga pulang.  


DINI mematikan kompor, lalu melepas celemeknya. Kemudian ia duduk di hadapan YANTO. DINI menahan senyum.


DINI
Kenapa, To? Muka kamu sepet banget gitu sih. Masih mikirin cara ngelamar Bella?

YANTO
Ah, boro-boro ngelamar, Din. Pedekate aja nggak berhasil. Dia tuh anggap aku nggak bisa ngerti dunia dia. 

DINI
Padahal?

YANTO
(mengangkat bahu) Emang nggak ngerti sih.  


DINI tertawa. YANTO malah tambah murung. 


YANTO
Dia sempat bilang, katanya aku itu kayak isotop 235. Nggak tau itu makanan apaan. Aku tuh udah kepikiran untuk belajar nuklir segala, tau nggak. Minimal aku ngerti istilah-istilahnya sedikit. Aku udah coba coba minta bantuan Arif dan teman-teman kostan yang lain. Tapi tetap aja nggak tau harus mulai dari mana.  


DINI menyodorkan dark chocolate bahan kue ke hadapan YANTO. 


DINI
Nih, untuk menghibur diri.  

YANTO
Dark chocolate? Pahit, kali. 

DINI
Nggak sepahit kehidupan cinta kamu, kok. 

YANTO
(tersenyum masam) Makanya bantuin.  

DINI
Tenang, aku udah kepoin medsosnya Bella. Facebook, twitter, instagram. Pokoknya semuanya. Aku sampe telpon Kayla segala di Helsinki. Aku bukan cuma tahu kesukaan Bella. Tapi juga, apa yang bisa bikin hatinya luluh. 

YANTO
(antusias) Apaan?


DINI hanya tersenyum misterius. 


CUT TO: 


34. INT. YOGYAKARTA. RUMAH SAKIT – SIANG  

Cast: BELLA


BELLA sedang menerima telepon. Wajahnya tampak sumringah. 


BELLA
Serius, Din? Kamu dan teman-teman kamu mau nyumbang acara untuk penggalangan dana di rumah sakit ini? (pause) Ya boleh banget dong. Dari dulu juga kan aku sering nonton teater kamu. Aku yang makasih banget. Makasih banget ya. Iya, waalaikum salam. 


BELLA menutup telepon. Wajah BELLA tampak sangat lega. 


CUT TO: 



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar