NORTHERN LIGHT
9. Bagian 9

67. INT. RUMAH BELLA – SIANG  

Cast: KAYLA, BELLA


BELLA membukakan pintu rumahnya. Ia tampak gembira melihat KAYLA yang datang. KAYLA tersenyum.  


KAYLA
Hai, Bel. Aku ganggu nggak?

BELLA
Ya enggaklah. Aku malah seneng banget kamu datang. 


KAYLA mengikuti BELLA ke dalam. KAYLA memandang sekeliling.  


KAYLA
Sepi banget. Orang tua kamu tetap praktek week end begini?

BELLA
Nggak, semua lagi ke rumah sodara. (tersenyum) Biasalah, urusan resepsi. Kita ngobrol di kamar aja ya?  


KAYLA mengikuti BELLA ke dalam kamar. BELLA ke dapur kemudian datang kembali membawa segelas es sirup dan menaruhnya di meja. 


BELLA
Minum, Kay. 

KAYLA
Makasih. Nanti aja Bel. 


BELLA duduk di hadapan KAYLA di atas kasur. 


BELLA
Gimana ibu kamu? 

KAYLA
Alhamdulillah, sudah baik, Bel. Makasih ya, kamu udah datang bantuin pas aku belum sampai waktu itu. 

BELLA
(tersenyum) Sama-sama.

KAYLA
Aku datang sekalian mau pamitan. Lusa aku balik ke Helsinki. Aku nggak bisa lama-lama di sini. Semester ini penentuanku beasiswaku dilanjutkan atau nggak. 

BELLA
Aku yakin kamu bisa, kok.


KAYLA menghela napas berat. BELLA tersenyum sambil menatap KAYLA penuh selidik lalu bertanya pelan.  


BELLA
Ada hal lain yang mengganggu kamu, Kay?


KAYLA tidak menjawab. Ia tampak gelisah. BELLA bertanya hati-hati. 


BELLA
Kamu..., masih mikirin lamaran Adi yang batal itu? 


KAYLA terdiam, lalu mengangguk pelan. BELLA menghela napas. KAYLA mengeluh.


KAYLA
Cinta itu, seperti nuklir yang kita pelajari ya, Bel? Dari partikel yang sangat halus, nggak kelihatan, tapi bisa menghancurkan. 

BELLA
(tersenyum) Kay, aku kerja di rumah sakit. Di mana nuklir justru digunakan untuk membantu diagnosa dokter dan terapi pasien. Sama seperti cinta, Kay. Nuklir juga bisa menyembuhkan. 


KAYLA terdiam. BELLA melanjutkan. 


BELLA
Kamu tahu kenapa aku ngambil jurusan fisika medik?


KAYLA menggeleng. BELLA menerawang. 


BELLA
Aku dekat dengan nenekku, Kay. Deket benget. Tapi nenekku meninggal karena kanker. Saat itu peralatan medis belum secanggih sekarang. Jadi saat diagnosanya diketahui, semua sudah terlambat. 


BELLA tersenyum sedih, lalu melanjutkan. 


BELLA
Itu sebabnya setiap aku melihat diagnosa pasien dengan kondisi yang sama, aku merasa sedih. Aku berharap dengan ilmu yang kupelajari, diagnosanya bisa lebih cepat sehingga kemungkinan sembuhnya lebih besar. 

KAYLA
Jadi itu sebabnya, acara penggalangan dana kanker di rumah sakit kemarin itu sangat berarti buat kamu?


BELLA mengangguk. 


KAYLA
Apa itu sebabnya orang tua kamu menjadi dokter spesialis?

BELLA
Mereka punya alasannya sendiri. Tapi kurasa, itu juga salah satu alasannya. Itu yang membuat mereka kuliah lagi dan aku sempat tinggal lama di Jakarta.  

KAYLA
Kenapa aku nggak bisa kayak kamu, Bel? 


BELLA
Kebahagiaan harus kita tentukan sendiri, Kay. Ukuran kebahagiaan kita bukan dari orang lain.


BELLA menatap KAYLA lekat-lekat, lalu berkata hati-hati. 


BELLA
Kay, kamu sudah tahu sakitnya ditinggalkan. Tapi bukan berarti kamu jadi membuat orang lain menjauh karena takut tersakiti lagi. 

KAYLA
Bagaimana kalau nanti dia menyakiti aku, Bella? 

BELLA
Kalian akan saling menyakiti satu sama lain, Kay. Kita manusia biasa. Nggak ada yang nggak pernah saling menyakiti sama sekali. Keluarga dan sahabat itu seperti sekumpulan landak di musim dingin. Kita berdekatan agar tetap hangat dan nggak mati kedinginan, tapi kita saling menyakiti dengan duri-duri kita.  

KAYLA
Aku harus melakukan apa sekarang, Bel?


BELLA menghela napas, tampak berpikir sejenak. Lalu ia berkata pelan. 


BELLA
Mungkin sebaiknya kamu hubungi Adi dan minta maaf, Kay. 

KAYLA
(menggeleng) Aku nggak bisa, Bel. Aku...

BELLA
(memotong) gengsi?

KAYLA
(tertunduk) Aku malu.  


KAYLA memalingkan wajah, tampak gelisah, lalu menatap BELLA dan berkata pelan. 


KAYLA
Kamu tahu apa yang menyebalkan? Karena pada akhirnya aku menyadari kata-kata Adi benar, dan aku malu pada diriku sendiri. 

BELLA
Kadang kala rasanya kita memang ingin sembunyi dari dunia. Tapi nggak bisa, Kay. Pada akhirnya, suka atau tidak suka, kita harus tetap menghadapi semuanya.  

KAYLA
Tapi gimana kalau Adi nggak maafin aku? 


BELLA tersenyum bijak. 


BELLA
Kay, minta maaf itu bukan supaya dia kembali ke kamu. Tapi karena itu hal yang benar untuk dilakukan. Itu akan membuat hati kamu lebih tenang.  

KAYLA
Tapi, Bel...

BELLA
Kay, ayah kamu juga datang minta maaf pada ibu kamu. Dia nggak memaksa ibu kamu untuk menerimanya kembali. Tapi satu hal yang harus kamu sadari, Kay. Itu adalah langkah awal yang membuktikan bahwa dia sudah berubah menjadi orang yang lebih baik. 


KAYLA tertegun. 


CUT TO:


68. INT. RUMAH KAYLA – MALAM  

Cast: KAYLA 


KAYLA termenung di kamarnya. Kelebatan-kelebatan peristiwa sebelumnya kembali terbayang. KAYLA menangis.

INSERT FLASHBACK:

- Saat pertemuan KAYLA dan ADI di seminar nuklir.

- Saat KAYLA ketakutan ketika ADI tenggelam.

- Saat KAYLA dan ADI berdiri berdampingan melihat aurora.

- Saat KAYLA, ADI dan teman-temannya mengelilingi perapian. Diam-diam KAYLA melirik ADI.  

- Saat ADI mencegat KAYLA menuju apartemennya. Dari POV KAYLA tampak ADI buru-buru menyembunyikan sesuatu dalam saku mantelnya.


CUT BACK TO PRESENT


Air mata KAYLA semakin deras. Kamera zoom out. Tampak Kayla memeluk diriya sendiri sambil menunduk, terlihat dari pintu yang terbuka, dia seperti terperangkap di dalam kotak. 


CUT TO:


69. EXT. YOGYAKARTA. BENGKEL – SIANG  

Cast: KAYLA, PAK SURYA


PAK SURYA sedang sibuk di bengkel kecilnya dengan pakaian kotor terkena oli. Ia duduk di dingklik, sibuk mengutak-atik mesin yang baru dibongkar. 

Sebuah bayangan terlihat berdiri di depannya. PAK SURYA mendongak. Tampak KAYLA berdiri di depannya. Keduanya bertatapan dengan sikap kaku. 


CUT TO:


70. EXT. YOGYAKARTA. WARUNG PINGGIR JALAN – SIANG  

Cast: KAYLA, PAK SURYA


KAYLA dan PAK SURYA duduk berhadapan di warung pinggir jalan. PAK SURYA bicara dengan canggung. 


PAK SURYA
Terima kasih kamu mau menemui ayah, Kay. 


KAYLA menghela napas, ia mengaduk-aduk es teh manis pesanannya, lalu bicara dengan nada datar. 


KAYLA
Ibu masuk ICU setelah ayah datang. Shock berat. 

PAK SURYA
(terkejut) Bagaimana keadaannya sekarang?


KAYLA menjawab dengan segan. 


KAYLA
Sudah pulang ke rumah dan sudah sembuh menurut dokter. Tapi aku nggak tahu gimana perasaan ibu yang sesungguhnya. 


PAK SURYA menunduk sejenak lalu berkata penuh sesal. 


KAYLA
Maafkan ayah, Kay. Ayah nggak bermaksud buruk. Ayah hanya ingin minta maaf dan menyelesaikan masa lalu ayah. 


KAYLA menghela napas berat. 


KAYLA
Aku juga ingin menyelesaikan masa laluku. Karena itu aku datang ke sini. 


PAK SURYA terdiam. KAYLA menatap PAK SURYA, membuat ingatan masa lalunya berkelebatan. 


INSERT FLASHES:

- KAYLA KECIL dan PAK SURYA tertawa-tawa di taman bermain. Pakaian PAK SURYA mencerminkan pengusaha sukses.  

- KAYLA KECIL berulang tahun, PAK SURYA berlutut di depannya, memberi hadiah. 

- ADI saat di rumah ANDREW dan berlutut saat bicara pada GADIS KECIL anak ANDREW dengan cara yang sama dengan PAK SURYA bicara pada KAYLA KECIL. 

- KAYLA KECIL berfoto diapit BU RITA dan PAK SURYA

- KAYLA DEWASA melipat foto tersebut agar sosok PAK SURYA tidak kelihatan. 


CUT BACK TO PRESENT. 


KAYLA memandang PAK SURYA dengan bibir bergetar. 


KAYLA
Aku masih anak ayah. Ayah tetap waliku jika suatu saat aku menikah. Tapi apa yang sudah ayah lakukan...


KAYLA kembali teringat masa lalunya. 

INSERT FLASHES (ADLIBS)

- Adegan pertengkaran BU RITA dan PAK SURYA.

- PAK SURYA terlihat membentak BU RITA.

- PAK SURYA menampar BU RITA hingga terjatuh.

- PAK SURYA mencengkeram kerah baju BU RITA dan mengancamnya.

- PAK SURYA membanting pintu dan pergi, BU RITA menangis di lantai.

- KAYLA KECIL meringkuk ketakutan di sudut sambil menangis.

- Rumah lama BU RITA disita bank.

- Teman-teman KAYLA KECIL mengejeknya. 

- Para tetangga bergosip.


CUT BACK TO PRESENT:


KAYLA menatap PAK SURYA lagi. 


KAYLA
Aku bisa mengerti situasi ayah sulit saat itu, tapi apa yang sudah ayah lakukan... (tercekat, bergetar) aku belum bisa memaafkan ayah begitu saja. 


PAK SURYA menggigit bibir. Ia mengangguk mengerti. 


PAK SURYA
Ayah mengerti, Kay. Ayah memang pantas menerima itu. 

KAYLA
Tolong jangan kembali ke ibu. 


PAK SURYA tampak sedih, tapi akhirnya ia mengangguk.


KAYLA
Aku tetap anak ayah, tapi aku tidak ingin kita banyak berinteraksi kecuali hal-hal yang darurat.  


PAK SURYA mengangguk lagi. KAYLA tampak menahan emosi. Lalu KAYLA cepat-cepat berdiri dengan canggung.  


KAYLA
Aku pamit. 


PAK SURYA hanya mengangguk. KAYLA berbalik pergi dan melangkah terburu-buru. Tiba-tiba PAK SURYA memanggilnya.  


PAK SURYA
Kayla... 


Langkah KAYLA terhenti, tapi ia tidak berbalik. PAK SURYA berteriak di belakangnya.  


PAK SURYA
Ayah bangga sama kamu, Kay.  


KAYLA menggigit bibir. Matanya berkaca-kaca. Lalu ia cepat-cepat berjalan kembali. Tapi ia lalu berbelok di kelokan jalan, berlindung di balik tembok pembatas jalan, dan menangis di jalanan yang sepi.  


CUT TO:


71. INT. YOGYAKARTA. RUMAH KAYLA – SIANG  

Cast: KAYLA 


ESTABLISHING SHOOT: PAGI. 

KAYLA mengepak barang di kamarnya. Tiba-tiba ia menghentikan kegiatannya, lalu meraih ponselnya. KAYLA menghubungi ADI via whatsapp call. KAYLA menunggu dengan wajah tegang. 


INTERCUT TO:


72. INT. HELSINKI. APARTEMEN ADI – MALAM  

Cast: ADI


Malam waktu Finlandia. ADI sedang berada di kamarnya ketika terdengar suara dering ponselnya. 

SFX: suara dering ponsel. 

ADI memeriksa ponselnya. Tampak nama KAYLA di layar ponsel dalam panggilan masuk. ADI tertegun sejenak. 


INTERCUT TO:


Di Yogyakarta, KAYLA masih menunggu panggilan teleponnya diangkat dengan wajah tegang. 

 

INTERCUT TO:


Di Finlandia, ADI menolak panggilan masuk dari KAYLA, lalu memblock nomernya. 


INTERCUT TO:


Di Yogyakarta, KAYLA tampak bingung karena panggilannya tertolak. KAYLA mengirimkan pesan whatsapp: Di, aku minta maaf. 

Setelah beberapa lama, KAYLA mengecek chatnya, tapi hanya centang satu. KAYLA menghela napas berat lalu menuju komputernya. Ia segera mengirimkan email pada ADI. 


CUT TO:


73. EXT. TAMAN KAMPUS – SIANG  

Cast: ADI, NAOMI, DAREN, INKA


Di taman kampus, saat makan siang. Mata ADI menerawang. Ia tampak tidak mempedulikan NAOMI, DAREN dan INKA di dekatnya yang sedang mengobrol.  

INSERT FLASHBACK:

- Adegan saat KAYLA tersenyum ketika mengantar ke apartemennya usai kejadian di danau. 

- Saat KAYLA dan ADI berdiri bersisian melihat aurora.


CUT BACK TO PRESENT:


ADI masih melamun. INKA menyodok bahu DAREN dan memberi isyarat pada NAOMI, menunjuk ADI dengan matanya. DAREN, INKA dan NAOMI memperhatikan ADI diam-diam. Ketiganya saling berpandangan, serba salah. ADI menghela napas berat. Tampak kesepian. 


CUT TO:


74. INT. APARTEMEN ADI – MALAM  

Cast: ADI


ADI menaruh buku dan mantel kemudian meraih ponselnya. Tampak satu notifikasi baru email masuk. ADI mengeceknya. Terlihat di layar, nama pengirim email tersebut: Kaylaadzkiya@gmail.com 

ADI duduk tegak di depan meja belajarnya. Ia membaca email tersebut lalu menghela napas. Tampak gundah. 

ADI membuka laci mejanya, mengeluarkan kotak cincin yang tadinya akan digunakan untuk melamar KAYLA. Ia tertegun, tampak berpikir lama. 

INSERT FLASHBACK: saat ADI dan KAYLA bertengkar

ADI tampak ragu. Wajahnya berubah. Ia memandang kotak cincin yang terbuka, lalu menekan tombol reply untuk membalas email KAYLA. Tapi terhenti hanya sampai di situ. Ia tidak tahu harus menuliskan apa. 


CUT TO: 



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar