Misi Kafe Biru
10. Masih Banyak Buku yang Belum Dibaca

Naya tidak tahu harus merespon apa. Tiba-tiba pikirannya berebut antara tumbuhnya harapan dan persiapan mental untuk gagal. Ia hanya memandang Ary balik, ke matanya. Siapa tahu ada jawaban di sana.

ARY (CONT’D)
Naya, I am not a perfect person. Aku punya banyak kekurangan, masa lalu gak enak, dan entah apa lagi yang akan menimpa aku. Sebenernya aku gak berniat menutup-nutupi semua itu dari kamu. Aku cuma belum siap membagikannya ke kamu. Aku terlalu... takut. Takut kamu pergi karena itu.
(beat)
Tapi itu malah bikin kacau semuanya. Dan aku minta maaf.

Ary menelan ludahnya.

ARY (CONT’D)
Sekarang... sekarang aku siap nyeritain semuanya, kalau emang itu mau kamu. Karena aku mau kamu, Nay.

Kalimat itu mengubah wajah Naya yang sedari tadi harap-harap cemas menjadi kaget, lalu senang. Matanya berbinar-binar.

ARY (CONT’D)
Lagipula, toh, aku mau hidup sama kamu, jadi sekalian aja aku akan ceritakan semua. Meminjam kata-katanya Oom Eco...

Naya tertawa geli. Ary mengucapkan “Eco” dengan huruf “c” Indonesia.

NAYA
Eco!

Naya mengucapkannya dengan lafal yang benar. Huruf “o” seperti dalam “bego”.

ARY
Eko?

Ary mengucapkan “o”-nya seperti dalam “omong”, sehingga terdengar seperti nama orang Jawa. Naya takbisa menahan tawanya. 

NAYA
Terseraah. Apa kata Oom Eco?
ARY 
Ya itu... terlalu banyak buku yang belum kita baca. Terlalu banyak di dunia ini yang kita belum tahu.
(beat) 
Aku mau membaca semua itu sama kamu. Dan kamu sendiri, pasti akan jadi buku yang nggak akan selesai-selesai kubaca. 

Naya tak bisa melawan senyum yang makin mengembang; ia mendengar sesuatu yang membuatnya berharap sekaligus takut.

ARY (CONT’D)
Jadi... Aku mau kita melanjutkan hubungan kita, Nay. Kalau memang belum siap ke pernikahan, kita bisa mulai dari mana aja yang kamu siap.

Ary selesai dengan pernyataannya, kemudian menunggu Naya. Naya mengatur napasnya.

NAYA
Ry, kamu orang baik, dan kita juga baik-baik aja kok. Saking sempurnanya kita, aku sampe... (menertawakan dirinya) aku sampe sulit percaya kalo itu nyata. Dan malah cari masalah.

Ary menundukkan wajahnya, tampak sedikit tersipu. Naya berhenti beberapa detik.

NAYA (CONT’D)
Jadi... Maafin aku juga ya. 

Kebahagiaan dan kelegaan langsung memenuhi wajah Ary, ia tersenyum. Lalu mengangguk. 

NAYA (CONT’D)
Dan iya, aku mau nikah sama kamu.

Ary membelalakkan matanya, jelas kaget. Senyum lebar menghiasi wajah Naya, senyum terlebar dan terbaik yang bisa ia berikan.

ARY
Kamu--?
NAYA
Iya. Cause life sucks without you.

Seluruh wajahnya kali ini tersenyum, sambil mengamati reaksi Ary.

Seperti Adam yang bertemu Hawa-nya, seperti Romeo yang dipersatukan dengan Juliet-nya, dan seperti Mr. Darcy dan Mrs. Darcy yang akhirnya dapat saling memahami, Ary memeluk Naya erat, menumpahkan semua kasihnya pada perempuan itu.

Tak cukup penting untuk memikirkan di mana mereka berada, atau apakah semua orang ternyata sedang melihat mereka. Yang penting adalah kesediaan mereka untuk menerima satu sama lain, sama-sama mengikis ketakutan, sedikit demi sedikit, untuk memberi ruang untuk bertumbuh bersama.

Ary melepas pelukannya. Lalu, dengan kedua tangan masih di pinggang Naya, ia mengecup dahi Naya.

ARY
By the way, selamat ulang tahun, sayang.

Ia menatap Naya dalam-dalam, dengan kekaguman, dengan cinta.

Wajah Naya memerah, hampir tidak mendengar sorak sarai yang meledak dari orang-orang di dekatnya. Kata terakhir itu membuatnya kaget tapi juga tersipu malu, hingga kepalanya sedikit tertunduk.

Dengan segala keberaniannya, ia kemudian melingkarkan kedua tangannya di leher Ary, dan balik menatapnya, dari mata ke mata.

NAYA
Terima kasih, sayang.

Naya memajukan wajahnya, menyandarkan dahinya ke dahi Ary, dan memejamkan matanya. Ary pun memejamkan matanya.

Naya dan Ary menikmati momen ini, hampir tidak mendengar teriakan dari kedua sahabatnya.

KIKI
Sebelum terlanjur mending setoppp!
DETHA
Ini masih di kantor Naay!

Kiki pun segera menyeret Naya, melepasnya dari Ary dan membawanya agak jauh. Naya kaget, tapi kemudian tertawa lebar.

SEMI-SLOW MOTION

Naya pun memeluk Kiki dan Detha, wajahnya menampakkan rasa syukur. 


SELESAI.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tos dulu, sesama bridged jones fc🤭😄
1 tahun 8 bulan lalu