SCENE 71# INT – RUANG TAHANAN – SIANG HARI
POLISI KEREMPANG
Bagja!! Berdiri di situ!!
(Sombong dan Menyebalkan)
Cepat!!!
BAGJA
Baru saja menengadahkan kepala, Bagja dikagetkan oleh seseorang yang sejak dulu diimpikan, orang yang sejak dulu dicari, orang yang sejak dulu dibanggakan, orang yang sejak dulu dikejar-kejar dan sulit ditemui
ASISTEN RANO KARNO
Kenalkan….ini RANO KARNO……
BAGJA
(Mata Bagja menatap orang yang selalu menjadi impiannya itu, seorang Bintang Film???? (Rano Karno pula..Ohh Tuhan terima kasih yaaa….Rano karno mau apa mendatangiku???)
ASISTEN RANO KARNO
BAGJA
(Otak Bagja seketika berputar-putar tak karuan, menatap lelaki idolanya semenjak kecil, sekarang bukan Bagja yang harus mengejar-ngejar seorang bintang film, tapi seorang bintang film bernama Rano Karno mengejarnya untuk memfilmkan kisahnya? Ohh..dunia mulai terbalik)
ASISTEN RANO KARNO
Apakah anda bersedia?..
BAGJA
(Bagja diam, menatap Rano Karno)
Terserah…..
ASISTEN RANO KARNO
Maksud anda?.....
BAGJA
Terserah…..
(Maaf Bang Rano Karno, saya tak bisa banyak bicara, saya terpana bahkan tak percaya bahwa abang ada dihadapan saya untuk menemui saya, saya sebenarnya ingin banyak bicara, saya sebenarnya senaaaannggg sekaaaliiiii bertemu abang……)
ASISTEN RANO KARNO
Berarti anda setuju???
BAGJA
(Diam lagi, Bagja tidak tahu harus bicara apa? Yang jelas) Terserah…..
RANO KARNO
(Mendekat ke sel, dekat dengan Bagja)
BAGJA
Terserah…..
RANO KARNO
BAGJA
(Bagja menatap Rano Karno dengan kagum)
RANO KARNO
(Rano Karno tersenyum, Rano Karno mengangguk dan Rano Karno memahaminya Inilah yang ditunggu jawabanya)
(Lalu Rano Karno menyalami tangan Bagja, Bagja gemetar, menatap dari jarak dekat seperti dilayar film tapi ini nyata. Seandainya ada Kodir, Kunang, Dede dan Oman pasti mereka iri karena Rano Karno menyalami dan berbicara dengannya. Ingin dikabarkannya pada teman-temannya bahwa benar Rano Karno itu bertahi lalat asli bukan buatan seperti mereka yang membuat tahi lalat palsu di dagu sebelah kiri. Satu hal lagi ternyata Rano Karno tidak mirip sama sekali dengan Kunang si pemenang lomba melukis Rano Karno!
Wajahku diam tapi hatiku bertalu-talu seperti bedug malam takbiran. Aku dikejar oleh bintang film RANO KARNO.