MENGEJAR BINTANG FILM
4. BAGIAN EMPAT
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

SCENE 30# INT – RUMAH TIMOTY – SIANG

BAGJA

Bagja dan Dorkas berjalan di rumah yang acak-acakan, di belakang ada kamar-kamar tertulis pijat dan reflexi, para lelaki gemulai dan para banci yang ribut

 

 

DORKAS

Namanya Bornelius yang kamu tembak tadi malam, dia adalah saingan Timoty dalam bidang usaha judinya. Sekarang setelah si Bornelius kamu tembak dan mati, praktis Timoty tidak ada saingannya, semua anak buah dan tempat judi Borenelius dapat dikuasai Timoty, lapak judinya seratus persen jadi milik Timoty, makanya kamu dibilang malaikat. Coba kalau tadi malam Timoty yang ketembak, otomatis tempat ini jadi milik Bornelius. Karena Timoty kalah judi sama Bornelius. Taruhan judinya rumah ini

BAGJA

  Bagja Menatap Dorkas dengan serius

DORKAS

Sekarang kamu harus bersiap diri, karena Timoty sudah ‘jatuh cinta’ sama kamu, kamu akan direkrut menjadi pengawalnya, mungkin, atau kamu akan dijadikan anak emasnya. Kalau itu terjadi kamu harus berhadapan dengan puluhan pengawal dan puluhan pemijat najis itu. Karena mereka berharap dapat tempat khusus di dekat Timoty

BAGJA

Apa untungnya?

DORKAS

Untungnya? Kamu akan mendapat fasilitas yang serba mewah, dari mulai mobil, rumah nyaman dan tentunya duit melimpah. Tapi hati-hati! Karena semua itu akan diukur sampai sejauh mana kesetiaan kamu pada Timoty
Selain usaha tadi, Timoty juga menguasai lahan-lahan parkir dan preman dari beberapa pasar dan tempat umum di Jakarta yang dijaga oleh preman-preman bertampang perlente tapi berhati buas. Mereka tak segan-segan berlaku kasar hanya untuk menguasai sejengkal lahan parkir jika diserobot orang. Ini Jakarta Bagja! Kalau kamu tidak punya kekuasaan atau tidak bersandar pada kekuasaan yang ada, kamu bisa mati dengan cara hina! Mulai sekarang kamu bersiap untuk itu

BAGJA

Aku datang ke Jakarta tidak untuk jadi seperti itu, atau tidak berada di lingkungan seperti ini, aku hanya mau mengadu nasib, memperbaiki diri dengan cara baik bukan dengan yang seperti itu

DORKAS

Terlambat! Kamu sudah berada di atas lubang kubur kamu sendiri, kamu tidak bisa lagi pergi atau menghindar, kamu sudah berada diawal lubang kamu, tinggal masuk ke dalamnya, meski baru sepersekiannya saja. Yang pasti kamu sekarang tidak bisa menghindarinya. Ini adalah awal kamu hidup di Jakarta, terima saja! Hidup kamu dimulai di sini!

 

CUT TO

SCENE 31# INT – RUMAH MEWAH – MALAM

John,Bagja, Isac, Fariz dan Lukoti masuk ke rumah mewah dengan mudah, setelah melumpuhkan satpam. John membuka lemari besi dengan kombinasi, mengambil berlian dimasukkan ke tas pinggangnya. Lukoti mengambil pistol milik Jhon lalu menodongkan ke tengkuk John. Bagja ditendang dan membentur lemari besi, persis di kaki John. Isac turut menodongkan pistol juga ke arah Jhon.

 

LUKOTI

Serahkan barang itu semuanya, Jhon, itu bukan milikmu!

JHON

Lalu milik siapa? Bornelius? Sudah mati!

LUKOTI

Milikku, John!

Jhon mengulur waktu sambil mengangkat celana jinsnya sedikit, Bagja meliahat pistol kecil di sepatu John, diambilnya, dengan satu isyarat gerakan dari John, Bagja menembakkan pistolnya pas kena leher Lukoti, Diambil pistol dari tangan Lukoti, sekali lagi Bagja mengarahkan pistolnya ke arah Isac dengan sekali tembak Isac rubuh tapi masih bisa, kabur.

John menarik Bagja tanpa berkata..

 

CUT TO

SCENE 32# INT – RUMAH TIMOTY – MALAM

JOHN

Terpaksa dilumpuhkan Bagja, Lukoti mati, Isac kabur, mereka berdua mencoba merebut ini!

TIMOTY

Bagja?! Melumpuhkan Isac dan Lukoti! Luar biasa

(tepuk tangan)

Kamu memang malaikat penyelamat, Bagjaku..

(Memeluk Bagja mencium pipi Bagja)

 

CUT TO

SCENE 33# INT – DISCOTIC – MALAM

Gading Seorang lelaki mencari-cari Bagja

 

BAGJA

Ada apa?.....

GADING

Kamu Bagja?....Saya ada kerjaan buat kamu…

Namanya..Kornel…...

BAGJA

Darimana dia?

GADING

Dia pemilik beberapa kasino dan club di mangga dua…..

BAGJA

Darimana dia tahu tentang saya?.....

(dengan nada tidak senang)

GADING

Proyeknya lagi banyak….katanya dia butuh orang macam kamu…..

BAGJA

Dari mana dia tahu saya?!

(mengancam)

GADING

Gading tak menjawab, dia membaca perubahan raut muka Bagja yang minta penjelasan. Bagja masuk kamar, pintu dibanting, Gading paham apa artinya itu semua. Gading kabur

 

 

CUT TO

SCENE 34# INT – RUMAH TIMOTY – MALAM

BAGJA

Bagja mau masuk kamarnya tak bisa tidur karena ribut para banci

BANCI 1

Harusnya yee…yang ngatur tempat itu lebih dulu nekk…kita-kita ini cuma ngikut, apa yang yeee..mau…

BANCI 2

Iyee…kalo udah hari HHHH begindang…mana bisa kita pesen tempat lagee…
BANCI 3

Makanan..kalee..pesen…..

BANCI 1

Ah..diem lo banci…..!

BANCI 2

Ih..emang situ apee…???...Laki sejati???....Ih…plis dehhhh

BANCI 1

Denger!...Denger semua…pokoknya! Tempat yang udah kita sepakati adalah kleb monalisa…inget kleb monalisa…bukan nona lisa…..

BANCI 3

Nona Ana…aje..nekkk….

BANCI 1

Heh! Maribet diem lo…gue..sobek mulut lo..tau rasa!!

 

BANCI 3

Ihh..emang eyke kertas, maen sobek…Ihhh..najong!!

BANCI 1

Kita ganggu…yahhh?...sori ya…haniiii….kita ganggu tidur situ….

(Suara keras ditujukan ke Bagja di dalam kamar)

BAGJA

Saya hanya mau istirahat, tolong suaranya…

(Mereka diam, lalu ada yang bergumam tapi gumamannya terdengar oleh Bagja)

BANCI 3

 Situ sapeee…?

(Sepatu dilempar ke arah wajah Banci 3, oleh Banci 1, menyuruh diam karena Bagja tersinggung)

BANCI 1

Ditembak tau rasa, lo!!

(Kemudian sepi, karena para Banci pergi terburu-buru, ketakutan)

 

 

SCENE 35# INT – RUMAH TIMOTY – MALAM

John datang masuk kamar Bagja

JOHN

Bangun kamu Bagja! Timoty membutuhkan kamu, sekarang!

 

CUT TO

SCENE 36# EXT – DEPAN GEDUNG PERJUDIAN – MALAM

Timoty dan Kornel sedang berunding dengan beberapa anak buahnya masing-masing. Bagja dan John datang

TIMOTY

Ini Bagja, Aku serahkan, asal minggu depan tempat itu harus sudah kosong

KORNEL

(Menatap Bagja dengan aneh)

Oke, Setuju..

TIMOTY

Begini Bagja…. Bapak Kornel ini, akan menyerahkan tempatnya itu ke kita, asal kamu ikut bapak Kornel untuk sementara, kamu hanya ikut saja…… seperti kamu ikut saya, kamu juga akan diperlakukan seperti kamu aku perlakukan, mungkin juga kamu akan lebih baik, tapi itu tergantung sikap kamu, tapi yang jelas jika kamu tidak kerasan ikut dengan bapak Kornel kamu boleh kembali ke aku di sini selama bapak Kornel mengijinkan…..

BAGJA

Ijin untuk apa?

TIMOTY

Ya…selama bapak Kornel tidak keberatan, tapi jangan coba-coba kamu kabur dari bapak Kornel….itu akan membahayakan kamu nantinya…..!

 

CUT TO

SCENE 37# INT – KAMAR MEWAH – MALAM

LELAKI

(Mengetuk kamar Bagja)

Dipanggil bapak di kamarnya

BAGJA

Ada apa?

LELAKI

(Menggelengkan kepala)

(Bagja masuk kamar Kornel, Korenel berdiri hanya memakai boxer warna putih, menyalahkan cerutu sambil menatap Bagja)

KORNEL

Masuklah

BAGJA

(Berjalan pelan mendekat Kornel, setelah mendekat Kornel menyentuh leher Bagja, bibir Kornel mengerucut, tangannya meraba-raba tubuh Bagja. Bagja menarik nafas Bagja berbalik lalu kabur menuju pintu utama, di depan anak buah Korenl mencegatnya, memojokkan Bagja untuk kembali ke kamar Kornel)

KORNEL

(Dari atas loteng)

Kalau kamu tidak bersedia malam ini its Ok ! No problem ! Lain kali mungkin bisa, tapi kamu tidak bisa keluar dari rumah ini sebelum kamu menjadi milikku…anak manis….

CUT TO

SCENE 38# INT – RUMAH TIMOTY – MALAM

Timoty menatap Bagja yang tiba-tiba ada di rumahnya

BAGJA

Kenapa?....

TIMOTY

Kenapa kamu pergi dari Kornel?

BAGJA

(Bagja yakin bukan ‘kenapa’ pertanyaannya, tapi bagaimana dia bisa lolos dari Kornel? Bagja tersenyum sinis pada Timoty, John dan anak buahnya semua bergerak berbarengan tanda penasaran akan jawaban Bagja)

Aku bukan laki-laki yang dijadikan umpan untuk laki-laki macam Kornel! Aku tidak sudi!

TIMOTY

Emangnya kamu, aku jadikan umpan?

BAGJA

Aku merasa seperti itu…

TIMOTY

Begini Bagja…kamu harus tahu, bahwa perjanjian itu dibuat adalah untuk masa depan kamu juga, kelak kalau Kornel sudah kamu pegang, tempat yang dia berikan ke kita untuk disewa akan menjadi lahan buat kamu kelola, malah nantinya kamu bisa menguasai daerah itu seratus persen…

BAGJA

Aku tidak tertarik. Yang jelas kamu sudah menyerahkan aku ke seorang laki-laki penyantap laki-laki macam Kornel! Dan aku tidak sudi kamu perlakukan seperti itu!

TIMOTY

Aku mengerti, tapi semua butuh proses, di dunia ini tidak semua begitu mudah, semuanya harus kita tempuh dengan susah payah…kamu pikir aku membangun bisnis begini Simsalabim! Adakadabra? Begitu?...Aku dulu seperti kamu, dari nol! jangan disangka bahwa kamu telah menyelamatkan aku dan John kemudian kamu akan mendapat keenakan terus?! Tidak begitu Bagja! kamu harus banyak berusaha dulu…!

BAGJA

Aku tidak menginginkan apa-apa, atau menjadi apa-apa, kamu jadikan apa saja, aku mau, tapi tidak kamu korbankan aku pada laki-laki!

 

TIMOTY

Kenapa? Karena kamu punya masa lalu yang sama pada laki-laki?

BAGJA

(Diam dan terpaku, dadanya sesak)

CUT TO

SCENE 39# INT – RUMAH KORNEL – MALAM

KORNEL

Masuk!

( Kornel melihat Bagja di depan kamarnya)

BAGJA

(berjalan ke kamar Kornel, lalu membuka kemejanya – matanya tajam melihat Kornel dengan penuh dendam dan marah)

KORENL

(Mengambil pistol dari laci lemarinya, menyuruh Bagja masuk dan ke ranjangnya)

Buka semua!

BAGJA

(Menatap Kornel, lalu memiankan matanya lebih nakal, senyum, memasukkan tangannya ke celananya dengan senyum pura-pura)

KORENL

(Senyum bahagia, pistolnya disimpan begitu saja, membuka kimononya memeluk Bagja, mencumbuinya dan menindihnya)

 

BAGJA

(Meraih belati di betis bawahnya, tertutup celana jins, diambil dengan mudah menusuk leher Kornel dengan kekuatan penuh, tiga kali tusukan, Kornel mati dengan memegang lehernya yang penuh darah. Bagja bangkit menutup mayat Kornel dengan selimut, memakai bajunya, mengambil pistol Kornel, lalu pergi dari rumah Kornel)

 

CUT TO

SCENE 40# EXT – JALANAN DI GEDUNG TUA – MALAM

Bagja berjalan melihat ada empat orang pemuda sedang mengobrol, melihat Bagja lewat mereka semua berbalik ke arah Bagja

SI KRIBO

Mau kemana lo?!

BAGJA

Mau lewat

SI KRIBO

Lewat kemana? Gak ada jalan ke sono!

(Menghadang Bagja sambil membawa belati)

BAGJA

(Bagja tak perduli, dia tetap melangkah, si botak menarik baju Bagja dengan paksa)

Maunya kalian apa?

SI KRIBO

Kalian? Apa lo bilang? Kalian? Lo pikir lo siapa? Hah!
Gue mau duit! Pasti lo punya!

(Si Kribo memaksa mengambil dompet Bagja, diambil duitnya, dompetnya dilemar ke muka belakang kepala Bagja)

BAGJA

(Mengambil dompetnya lalu berjalan lagi tak perduli)

(Mendengar rintihan seorang anak, dekat tumpukan peti yang bau. Seorang anak sedang tertidur merintih, tubuhnya tidak terlalu kurus, gempal malah, berselimut kain dekil yang sudah sobek dimana-mana. Dia mengerang seperti menahan sakit. Anak yang satu lagi duduk dengan tenang, memainkan kaleng minuman bekas, Bagja mendekat pada anak yang merintih itu)

Kenapa dia?

 ANAK KECIL KEDUA

Sakit! Om punya duit gak? Laper nih…!

BAGJA

 Saya tanya..kenapa temanmu?

ANAK KECIL KEDUA

Sakit, abis di sodok pantatnya…

BAGJA

(Gemetar, Mendekat anak yang sakit, membuka selimut kotornya, dilihat bagian pantatnya, darah menetes, Bagja menarik napas, diam mneahan tangis)

Siapa yang melakukan ini?!

ANAK KECIL KEDUA

Tuh Si Kribo sama di Botak yang sering!

BAGJA

(Bagja bangkit menuju si Kribo dan si Botak yang masih ada di tempat yang tadi)

Apa yang telah kalian lakukan ke anak-anak itu!?

KRIBO

Kenape? Mau, Lo gue gituin?

BAGJA

(Bagja menatap marah ke arah Kribo)

KRIBO

(Nih...Kribo membuka retsletingnya dan mengacungkan kemaluannya, sambil tertawa-tawa)

BAGJA

(Bagja mendekat, lalu memegang kemaluan Si Kribo dengah keras, Si Kribo kesakitan, menjerit, Bagja ambil pisau belati dari temannya si Botak yang menyerang, ditusukkan belati beberpa kali, darah kemana-mana, Si Botak ketakutan, lari. Diambilnya uang yang tadi dicuri. Bagja Kembali ke tempat anak kecil yang sakit, anak yang kedua hilang, Bagja mengambil anak yang sakit, dipangku, panik berkeringat, tiba di jalan raya,menyetop taksi, taksi berhenti)

Rumah Sakit, pak!


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar