Married To A Berondong
9. 9. Luluh

106. INT. RUMAH ZEMON – KAMAR — PAGI

Zemon yang baru bangun tidur meraba-raba tempat tidur di sampingnya tanpa membuka mata. Mengetahui tak menemukan apa yang dicari, ia pun segera membuka mata dan mendapati Meghan sudah tak ada di sampingnya. Tampak wajah pucatnya panik.


ZEMON
Sayang….


Zemon beringsut duduk, mengucek mata, lalu hidungnya mengendus aroma sedap masakan dari arah dapur. Bibirnya menyunggingkan senyum. Ia pun meloncat dari dapur bergegas menuju dapur.


Cut to:


107. INT. RUMAH ZEMON – DAPUR — PAGI

Meghan baru saja menyiapkan sarapan. Di meja telah terhidang nasi putih, ayam goreng, tumis sayur.


Setelah menyiapkan sarapan, ia berbalik untuk mencuci peralatan masak di bak cuci.


Tiba-tiba dari arah belakang, Zemon datang dan memeluknya lembut. Meghan tersenyum dengan ulah nakal suaminya.


MEGHAN
Apaan sih, lepasin ah!


Zemon tak menjawab, ia jsutru semakin mengeratkan pelukannya. Tampak raut wajahnya yang mencemaskan sesuatu. Meghan berbalik dan menatap Zemon. Perlahan senyumnya pudar ketika melihat hidung Zemon mengeluarkan darah.


MEGHAN (CONT'D)
Hei, Mon?


Meghan mengerutkan kening kebingunan, tapi ia beruasa tetap tenang sambil menangkupkan kedua tangan di pipi Zemon. Ia juga mengusap darah di hidung Zemon dengan ibu jarinya.


Zemon menangkap jemari Meghan lalu tersenyum tipis, sambil menarik selembar tisu dari atas meja makan.

 

ZEMON
Oh, ini nggak papa kok. Aku kecapean aja. Kemarin diajakin main basket sama Mario soalnya. Hehe….


Zemon mengelap ibu jari Meghan lalu mengelap hidungnya sendiri, kemudian berbalik menuju kamar mandi.


Di belakangnya Meghan tampak syok menatap Zemon yang berlalu begitu saja. Terbersit tanda tanya besar dalam raut wajahnya.


Cut to:


108. INT./EXT. DEPAN RUMAH ZEMON — PAGI

Meghan mengantar Zemon sampai di depan rumah. Saat Zemon akan menyalakan motornya, tiba-tiba Meghan menahannya.


ZEMON
Mau aku temenin di rumah?

          

MEGHAN
(menggeleng) Kamu … baik-baik saja? Nggak mau istirahat dulu? Ke dokter?


ZEMON
Cie… kuatir ya?


Meghan hanya terdiam salah tingkah.


ZEMON (CONT’D)
Aku baik-baik saja kok.


MEGHAN
(beat) Kita ke dokter aja ya?


ZEMON
Nggak papa kok, ini dah biasa. (santai)


MEGHAN
Sudah biasa?! (membelalakan mata)


Zemon mengatupkan bibirnya berusaha mencari jawaban.


ZEMON
Biasalah kalau kecapean aku emang suka mimisan. Nggak papa kok. Ya sudah aku berangkat dulu ya. Oh iya, nanti aku pulang telat, soalnya mau ke rumah singgah dulu. Nggak papa ya? (beat, tersenyum jenaka sambil mengusap kepala Meghan)
Kamu jaga diri baik-baik ya, kalau ada apa-apa hubungi aku.


Zemon kembali menyalakan motornya, tetapi Meghan kembali menghentikannya.


MEGHAN
Tunggu.


Zemon menoleh dengan tatapan “apa lagi?”. Meghan dengan tulus mengangsurkan tangannya meminta bersalaman. Zemon menyambutnya, Meghan mencium punggung tangan Zemon untuk pertama kalinya. Zemon pun mencium kening Meghan. Meski merasa aneh, tetapi Zemon tersenyum bahagia.


Cut to:


109. INT. BUTIK TIKA — SIANG

Meghan duduk di sofa ruang pribadi Tika sambil menggenggam mug berisi cokelat hangat. Di sampingnya Tika hanya mengamati saja.


MEGHAN
Tik, jujur deh. Gue tuh bingung ya sama sikap Zemon akhir-akhir ini.


Tika mengangkat sebelah alis lalu beringsut menelengkan kepala menatap Meghan dengan tatapan menelisik. Sementara yang ditatap memutar bola mata tak suka.


TIKA
Lu udah ada rasa ya sama si berondong? Hehe….


MEGHAN
(mencubit lengan Tika) Ngaco!


Meghan mengalihkan pandangan untuk menyembunyikan senyum kecilnya.


TIKA
(mengusap bekas cubitan) Duh bumil, sensitif amat sih? Emang sikap Zemon kenapa? (beat)
(sedikit panik) Eh dia baik-baik aja kan?


Meghan menatap Tika tajam hingga membuat Tika gelisah. Lalu sekelebat ingatan muncul.


Flashback on:


Meghan yang sedang duduk di dalam mobil menghubungi Tika meminta bertemu.


TIKA (ON PHONE – O.S.)
(berbisik) Aduh, sorry banget hari ini gue lagi nemenin sepupu gue, check-up. Nanti gue hubungi lu ya. (melirik Zemon)


Flashback off/cut back to:


Meghan terpaku menatap Tika sementara Tika berusaha bersikap biasa saja.


TIKA
Eh, lupa, gue ada janji ketemu sama tante Betty nih. (membuka buku sketsa dasain gaun)


MEGHAN
(tak menghiraukan) Tik, sepupu lo yang waktu itu—


Belum selesai Meghan bicara, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangan Tika yang ternyata asisten pribadi Tika, SALMA.


SALMA
Kak Tika, tante Betty sudah datang sama anaknya buat fitting.


TIKA
(menatap Meghan iba) Gue ke bawah dulu ya Megh.


MEGHAN
Gue sekalian balik ke kantor deh.


TIKA
Sorry ya….


MEGHAN
(tersenyum) Nggak papa.


Tika membantu Meghan yang beranjak dari sofa lantaran perut buncitnya sudah mulai membuat pergerakannya sedikit kesulitan.


TIKA
Lu harusnya udah ambil cuti aja Meg. Atau kerja dari rumah.


Cut to:


110. EXT. ROOFTOP SEKOLAH — SIANG

Cuaca sedikit berawan. Zemon dan Mario duduk bersandar di pagar keliling rooftop, saling curhat masalah pribadi.


ZEMON
Tinggal tembak aja ngapa sih?


MARIO
Tapi kan dia sukanya sama lo. Kecuali lo mau jujur ke dia soal pernikahan lo itu.


Zemon melirik penuh arti pada Mario.


MARIO (CONT’D)
Sorry… (menggaruk pelipis)


ZEMON
Gini ya Yo, gue tuh nggak ada niat buat ngehalangin tujuan lo. Gue justru ngedukung lo buat jalan sama dia. Lagian, selama ini gue malah nggak ngerasa kalau dia punya perasaan ke gue.


MARIO
Masa sih? Dia perhatian banget ke lo padahal.


ZEMON
(menggeleng) Kalau menurut gue, lo itu cuma nggak berani buat memulai hubungan baru. Makanya lo selalu nyari-nyari alasan buat nunda kesempatan yang datang ke lo.


MARIO
Kalau gue ditolak?


ZEMON
Nah, bukannya itu bagus ya?


MARIO
Hah?!


ZEMON
Daripada digantung? Hahaa….


MARIO
Iya sih … hahaha…. (beat)
Lo sama kak Meghan gimana?


ZEMON
Tinggal nunggu waktu. (menatap jauh)


MARIO
Lo harus optimist Mon! (beat)
Kak Meghan sudah tau?


ZEMON
(menggeleng) Gue bingung gimana ngasih taunya.


MARIO
Dia berhak tau Mon.


ZEMON
Tau kalau selama ini suaminya egois? Dia pasti bakal marah banget sama gue Yo.


MARIO
Mengatakan kejujuran memang sulit.

ZEMON
(menoleh pada Mario) Kalau cuma nyatain cinta mah gampang Yo.


MARIO
Eh?


Cut to:


111. INT./EXT. KORIDOR SEKOLAH — SIANG

Zemon dan Mario berjalan menuju kelas saat tiba-tiba Dona, menghampiri mereka dari arah berlawanan.


DONA
Mon, lo tau di mana Miranda? Gue nggak bisa ngehubungin dia.


ZEMON
Oh, sudah pindah ke Jogja.


DONA
Pindah? (sedih)


MARIO
Kalau Dona butuh temen, bisa gabung sama kami kok. Nanti, kami mau ke rumah singgah kanker. Kalau Dona mau, bisa ikut. Gimana?


Dona tampak senang, tetapi Najwa yang datang dari arah belakang Mario tiba-tiba menyela.


NAJWA
Yo, gue cariin ke mana-mana taunya di sini. Ayo ikut gue! (menyeret Mario menjauh)


MARIO
Eh, a—ada apa emangnya? Dona nanti gue hubungin lagi ya. (melambaikan tangan ke Dona—dada)


ZEMON
Cinta segitiga. (bergumam)


Dona meringis tak enak hati melihat perlakuan Najwa, sementara Mario tampak pasrah begitu saja.


Cut to:


112. INT. GEDUNG HUTOMS - KANTOR MEGHAN — SIANG

Meghan sedang serius membuka laman google untuk mencari sesuatu.


INSERT: artikel kesehatan tentang penyakit kronis.


MEGHAN (MONOLOGUE)
Mimisan… (beat) penderita kanker stadium…


Mata Meghan membelalak membaca artikel di laptopnya, bersamaan dengan tangannya refleks memegang perut yang mulai kontraksi.


Cut to:


113. INT./EXT. RUMAH SINGGAH PERMATA BUNDA — SORE

Dari depan tampak sebuah rumah singgah bertuliskan “PERMATA BUNDA”. Halaman yang cukup luas menampilkan anak-anak yang sedang bermain bersama orang tua dan volunteer. Beberapa di antara mereka ada yang tampak ceria, tetapi ada yang murung.


Najwa yang sedang mencari Mario di dalam rumah menghentikan langkahnya ketika melihat Mario sedang berbicara dengan Dona. Karena penasaran, Najwa pun menguping.


DONA (O.S.)
Gue salut sama lo, nggak nyangka ternyata lo punya kegiatan sosial kayak ini.


MARIO (O.S.)
Bisa aja. Ini idenya Najwa sih. soalnya yang punya tempat ini tantenya Najwa.


DONA (O.S.)
Oh, lo sama Najwa tuh sebenernya ada hubungan apa? (beat)


Najwa tampak cemas, tetapi antusias mendengar jawaban Mario.


MARIO (O.S.)
Kami cuma temenan kok.


DONA (O.S.)
Kirain kalian pacaran.


MARIO (O.S.)
Nggaklah.


DONA (O.S.)
Gue masih ada harapan dong?


Najwa membelalakan mata, wajahnya berubah murung. Dari arah belakang tiba-tiba Najwa dikejutkan oleh kehadiran VIONA—founder rumah singgah.


VIONA
Hei, Najwa.


NAJWA
Eh tante Vio.


VIONA
Temennya mana? Si Mario?


Saat Najwa gelagapan untuk menjawab, Viona sedikit menggeser kepala hingga melihat Mario yang sedang bersama Dona. Ia paham dengan kegelisahan keponakannya.


VIONA (CONT’D)
Ke depan yuk. (merangkul Najwa)


Cut to:


114. EXT. HALAMAN RUMAH SINGGAH — SORE

Suasana halaman tampak ramai dengan anak-anak yang bermain. Mario dan Dona sedang menemani seorang anak perempuan berusia 7 tahun (Fera) yang baru saja menjalani kemoterapi. Mereka tampak sangat serasi di mata Najwa.


Di sisi lain, Zemon yang melihat Najwa murung pun mencoba mengajaknya untuk menemani seorang anak laki-laki berusia 7 tahun (Nathan) untuk bermain bola.


Mario tampak memperhatikan Najwa yang sedang menghibur Nathan.


DONA
Gue … ganggu ya?


MARIO
Kok gitu?


Dona tak menjawab langsung, tetapi menunjuk Najwa dengan lirikan mata. Mario pun tersipu sambil menggosok tengkuknya.


DONA
Kejar gih! Kayaknya Najwa salah paham deh sama kita.


Cut to:


115. INT. RUANG TAMU RUMAH SINGGAH — SORE

Meghan sampai di rumah singgah dan langsung disambut Najwa. Mereka tampak berbincang sesaat. Mario yang kebetulan lewat pun mendekat dan langsung menyapa Meghan.


MARIO
Kak Meghan, apa kabar?


MEGHAN
Alhamdulillah baik. em—


MARIO
Nyari Zemon ya?


MEGHAN
Iya.


NAJWA
Sorry, em—kak Meghan ini kakaknya Zemon ya?


MARIO
Kak Meghan ini—


ZEMON
Iya, kakak gue. Sudah lama nunggu ya? Yaudah pulang sekarang yuk.


Belum juga Meghan menjawab, Zemon sudah lebih dulu menyambar. Mario tampak tersenyum canggung, sementara Meghan tampak sedikit kesal.


Meghan dan Zemon berpamitan menuju parkiran motor. Zemon mengambil helm di joknya dan memakaikannya pada Meghan. Dari dalam rumah, Najwa tampak penasaran dan masih memperhatikan tingkah Meghan dan Zemon.


NAJWA (MONOLOGUE)
Kakak adik kok romantis banget sih. Bukannya Zemon nggak punya kakak ya?


MARIO
Na, pulang bareng yuk, gue antar.


Mengira Mario sedang menawarinya tumpangan pulang, Najwa pun menoleh senang. Namun, ternyata Mario sedang menawari Dona. Wajah ceria Najwa sontak berubah murung.


DONA
Boleh. Kebetulan jam segini bakal susah nyari ojol. Eh tapi gue mau mampir ke kafe abang gue dulu ya.


MARIO
Siap. (ke Najwa) Najwa, pulang bareng yuk. Gue antar.


NAJWA
(melirik dingin pada Dona) Gue pulang sendiri aja ntar bareng tante Vio.


MARIO
Oh yaudah. Kami balik duluan ya. (ke Dona) Ayo Na.


NAJWA (V.O.)
Oh yaudah? (mengerucutkan bibir)


DONA
Thanks ya Na. Gue udah dibolehin ikut kegiatan di sini. (tersenyum)


Najwa membalas senyum Dona dengan terpaksa. Ia menatap kepergian Mario dan Dona dengan mata berkaca-kaca.


DONA (CONT’D)
Eh Yo, kita mampir ke kafe biru yuk. Baru launcing kemarin. Tempatnya instagramable loh.


MARIO
Boleh boleh.


Viona menepuk pundak Najwa, merangkulnya lalu berbisik.


VIONA
Tante kira Najwa sukanya sama Zemon loh. Hehee….


NAJWA
Ih tante… apaan sih. (mengusap air mata)


VIONA
Uuuh ponakan tante udah cinta-cintaan nih. (menggoda)


Cut to:


115. EXT. JALAN RAYA — SORE

Zemon mengendarai motor dengan laju sedang. Ia bingung lantaran sepanjang jalan Meghan hanya terdiam.


ZEMON
Sayang, kok diem aja. Kamu mau makan di mana?


MEGHAN
Terserah. (tak acuh)


Zemon mengintip ekspresi wajah Meghan yang kesal dari kaca spion.


ZEMON
Kok terserah? Itu muka kenapa kusut begitu? Lagi kesel? Kerjaan?


Mengetahui Zemon menatapnya dari kaca spion, Meghan pun membuang muka.


ZEMON (CONT’D)
Cie ngambek … kenapa sih? Aku ada salah ya?


MEGHAN
Pikir aja sendiri.


ZEMON
Loh, ya nggak bisa dong Sayang. Aku kan bukan cenayang. Coba cerita kenapa? Lagi moodswing ya?


MEGHAN
Kita tuh sebenernya apa sih?


ZEMON
Ya apa? Suami istri, ‘kan?


MEGHAN
Tapi kamu nggak ngakuin aku istri tuh.


Zemon terkekeh kecil. Ia senang tapi juga sedih dalam waktu bersamaan.


ZEMON
Minta diakuin nih sekarang? Bukannya dulu kesepakatannya kita nikah diem-diem ya? Atau sekarang sudah berubah pikiran? Sudah jatuh cinta nih kayaknya. Hehehehe….


Zemon menatap Meghan dari kaca spion, tampak wajahnya memerah.


ZEMON (CONT’D)
Iya deh iya, mulai sekarang aku bakal ngenalin kamu—


SFX: bug! Meghan menabok pundak Zemon cukup keras, lalu tanpa sadar memeluk pinggang Zemon.


MEGHAN
Ih, apaan sih! (beat, mengernyit)
Awh…


Zemon tampak panik saat mengetahui Meghan mengalami kontraksi.


Cut to black:


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar