106. INT. RUMAH ZEMON – KAMAR — PAGI
Zemon yang baru bangun tidur meraba-raba tempat tidur di sampingnya tanpa membuka mata. Mengetahui tak menemukan apa yang dicari, ia pun segera membuka mata dan mendapati Meghan sudah tak ada di sampingnya. Tampak wajah pucatnya panik.
Zemon beringsut duduk, mengucek mata, lalu hidungnya mengendus aroma sedap masakan dari arah dapur. Bibirnya menyunggingkan senyum. Ia pun meloncat dari dapur bergegas menuju dapur.
Cut to:
107. INT. RUMAH ZEMON – DAPUR — PAGI
Meghan baru saja menyiapkan sarapan. Di meja telah terhidang nasi putih, ayam goreng, tumis sayur.
Setelah menyiapkan sarapan, ia berbalik untuk mencuci peralatan masak di bak cuci.
Tiba-tiba dari arah belakang, Zemon datang dan memeluknya lembut. Meghan tersenyum dengan ulah nakal suaminya.
Zemon tak menjawab, ia jsutru semakin mengeratkan pelukannya. Tampak raut wajahnya yang mencemaskan sesuatu. Meghan berbalik dan menatap Zemon. Perlahan senyumnya pudar ketika melihat hidung Zemon mengeluarkan darah.
Meghan mengerutkan kening kebingunan, tapi ia beruasa tetap tenang sambil menangkupkan kedua tangan di pipi Zemon. Ia juga mengusap darah di hidung Zemon dengan ibu jarinya.
Zemon menangkap jemari Meghan lalu tersenyum tipis, sambil menarik selembar tisu dari atas meja makan.
Zemon mengelap ibu jari Meghan lalu mengelap hidungnya sendiri, kemudian berbalik menuju kamar mandi.
Di belakangnya Meghan tampak syok menatap Zemon yang berlalu begitu saja. Terbersit tanda tanya besar dalam raut wajahnya.
Cut to:
108. INT./EXT. DEPAN RUMAH ZEMON — PAGI
Meghan mengantar Zemon sampai di depan rumah. Saat Zemon akan menyalakan motornya, tiba-tiba Meghan menahannya.
Meghan hanya terdiam salah tingkah.
Zemon mengatupkan bibirnya berusaha mencari jawaban.
Zemon kembali menyalakan motornya, tetapi Meghan kembali menghentikannya.
Zemon menoleh dengan tatapan “apa lagi?”. Meghan dengan tulus mengangsurkan tangannya meminta bersalaman. Zemon menyambutnya, Meghan mencium punggung tangan Zemon untuk pertama kalinya. Zemon pun mencium kening Meghan. Meski merasa aneh, tetapi Zemon tersenyum bahagia.
Cut to:
109. INT. BUTIK TIKA — SIANG
Meghan duduk di sofa ruang pribadi Tika sambil menggenggam mug berisi cokelat hangat. Di sampingnya Tika hanya mengamati saja.
Tika mengangkat sebelah alis lalu beringsut menelengkan kepala menatap Meghan dengan tatapan menelisik. Sementara yang ditatap memutar bola mata tak suka.
Meghan mengalihkan pandangan untuk menyembunyikan senyum kecilnya.
Meghan menatap Tika tajam hingga membuat Tika gelisah. Lalu sekelebat ingatan muncul.
Flashback on:
Meghan yang sedang duduk di dalam mobil menghubungi Tika meminta bertemu.
Flashback off/cut back to:
Meghan terpaku menatap Tika sementara Tika berusaha bersikap biasa saja.
Belum selesai Meghan bicara, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangan Tika yang ternyata asisten pribadi Tika, SALMA.
Tika membantu Meghan yang beranjak dari sofa lantaran perut buncitnya sudah mulai membuat pergerakannya sedikit kesulitan.
Cut to:
110. EXT. ROOFTOP SEKOLAH — SIANG
Cuaca sedikit berawan. Zemon dan Mario duduk bersandar di pagar keliling rooftop, saling curhat masalah pribadi.
Zemon melirik penuh arti pada Mario.
Cut to:
111. INT./EXT. KORIDOR SEKOLAH — SIANG
Zemon dan Mario berjalan menuju kelas saat tiba-tiba Dona, menghampiri mereka dari arah berlawanan.
Dona tampak senang, tetapi Najwa yang datang dari arah belakang Mario tiba-tiba menyela.
Dona meringis tak enak hati melihat perlakuan Najwa, sementara Mario tampak pasrah begitu saja.
Cut to:
112. INT. GEDUNG HUTOMS - KANTOR MEGHAN — SIANG
Meghan sedang serius membuka laman google untuk mencari sesuatu.
INSERT: artikel kesehatan tentang penyakit kronis.
Mata Meghan membelalak membaca artikel di laptopnya, bersamaan dengan tangannya refleks memegang perut yang mulai kontraksi.
Cut to:
113. INT./EXT. RUMAH SINGGAH PERMATA BUNDA — SORE
Dari depan tampak sebuah rumah singgah bertuliskan “PERMATA BUNDA”. Halaman yang cukup luas menampilkan anak-anak yang sedang bermain bersama orang tua dan volunteer. Beberapa di antara mereka ada yang tampak ceria, tetapi ada yang murung.
Najwa yang sedang mencari Mario di dalam rumah menghentikan langkahnya ketika melihat Mario sedang berbicara dengan Dona. Karena penasaran, Najwa pun menguping.
Najwa tampak cemas, tetapi antusias mendengar jawaban Mario.
Najwa membelalakan mata, wajahnya berubah murung. Dari arah belakang tiba-tiba Najwa dikejutkan oleh kehadiran VIONA—founder rumah singgah.
Saat Najwa gelagapan untuk menjawab, Viona sedikit menggeser kepala hingga melihat Mario yang sedang bersama Dona. Ia paham dengan kegelisahan keponakannya.
Cut to:
114. EXT. HALAMAN RUMAH SINGGAH — SORE
Suasana halaman tampak ramai dengan anak-anak yang bermain. Mario dan Dona sedang menemani seorang anak perempuan berusia 7 tahun (Fera) yang baru saja menjalani kemoterapi. Mereka tampak sangat serasi di mata Najwa.
Di sisi lain, Zemon yang melihat Najwa murung pun mencoba mengajaknya untuk menemani seorang anak laki-laki berusia 7 tahun (Nathan) untuk bermain bola.
Mario tampak memperhatikan Najwa yang sedang menghibur Nathan.
Dona tak menjawab langsung, tetapi menunjuk Najwa dengan lirikan mata. Mario pun tersipu sambil menggosok tengkuknya.
Cut to:
115. INT. RUANG TAMU RUMAH SINGGAH — SORE
Meghan sampai di rumah singgah dan langsung disambut Najwa. Mereka tampak berbincang sesaat. Mario yang kebetulan lewat pun mendekat dan langsung menyapa Meghan.
Belum juga Meghan menjawab, Zemon sudah lebih dulu menyambar. Mario tampak tersenyum canggung, sementara Meghan tampak sedikit kesal.
Meghan dan Zemon berpamitan menuju parkiran motor. Zemon mengambil helm di joknya dan memakaikannya pada Meghan. Dari dalam rumah, Najwa tampak penasaran dan masih memperhatikan tingkah Meghan dan Zemon.
Mengira Mario sedang menawarinya tumpangan pulang, Najwa pun menoleh senang. Namun, ternyata Mario sedang menawari Dona. Wajah ceria Najwa sontak berubah murung.
Najwa membalas senyum Dona dengan terpaksa. Ia menatap kepergian Mario dan Dona dengan mata berkaca-kaca.
Viona menepuk pundak Najwa, merangkulnya lalu berbisik.
Cut to:
115. EXT. JALAN RAYA — SORE
Zemon mengendarai motor dengan laju sedang. Ia bingung lantaran sepanjang jalan Meghan hanya terdiam.
Zemon mengintip ekspresi wajah Meghan yang kesal dari kaca spion.
Mengetahui Zemon menatapnya dari kaca spion, Meghan pun membuang muka.
Zemon terkekeh kecil. Ia senang tapi juga sedih dalam waktu bersamaan.
Zemon menatap Meghan dari kaca spion, tampak wajahnya memerah.
SFX: bug! Meghan menabok pundak Zemon cukup keras, lalu tanpa sadar memeluk pinggang Zemon.
Zemon tampak panik saat mengetahui Meghan mengalami kontraksi.
Cut to black: