Married To A Berondong
1. 1. Gara-gara Minuman Laknat

1. EXT. APARTEMEN HUTOMS — PAGI

Establish apartemen dari ketinggian, menampilkan cuaca pagi yang cerah, kendaraan yang melaju di padatnya jalanan ibu kota.


Cut to:

2. INT. KAMAR APARTEMEN ZEMON — PAGI

Seorang perempuan bernama MEGHAN KAREEM (26) membuka mata perlahan, memindai seluruh ruangan.


Ruangan berukuran empat kali lima meter bernuansa monochrome dengan dinding bercat putih. Sebuah ranjang berukuran king size dengan bed cover hitam. Satu meter di samping kanannya terdapat jendela besar dengan gorden berwarna senada dengan bed cover, yang sedikit tersingkap memperlihatkan keadaan di luar yang sudah terang.


Tampak beberapa pakaian laki-laki dan perempuan berserakan di lantai marmer—berwarna putih—tak jauh dari ranjang.


Tepat di samping ranjang terdapat nakas berisi tiga rak yang di atasnya terdapat satu lampu tidur, satu foto keluarga, dan satu jam digital yang menunjukkan waktu 06.30 pagi.


MEGHAN
Aaahhh! Demooonnn! (Meghan menyingkap selimut tebal yang menutupi tubuhnya lalu mengacak-ngacak rambutnya)


Mendengar teriakan Meghan, ZEMON (19) berlari menghampiri kamar dan melongokkan kepala di pintu.


ZEMON
Sudah bangun, Kak? Mau sarapan bareng? Gue udah bikin sarapan, ya cuma sandwich sih, kayak biasanya. (Zemon tersenyum tengil)


Meghan mengetatkan rahangnya, matanya melotot memindai penampilan Zemon yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.


MEGHAN
Lo habis ngapa-ngapain gue ya semalem?!

 

ZEMON
(bingung) Loh bukannya kak Meghan ya yang semalem ngapa-ngapain gue? (Meghan terdiam) Lupa ya?

 

Dissolve to:


3. INT. KAMAR APARTEMEN DAUS – FLASHBACK — MALAM

Delapan jam yang lalu. Meghan mendapati FIRDAUS PRAYOGA/Daus (31) dan Nadia PERMATASARI (26) sedang bermesraan. Meghan menjatuhkan kue ulang tahun Daus lalu berlari keluar. Daus menyusulnya dengan hanya memakai celana kolor.


DAUS
Sayang … aku bisa jelasin. (mencekal tangan Meghan).


MEGHAN
Gue udah liat semuanya, apalagi yang mau lo jelasin, hah? Selama ini gue udah sabar ngadepin lo. Maafin semua kesalahan lo. Ini bukan pertama kalinya lo giniin gue Us! Gue capek. (Meghan mengusap air matanya)


DAUS
Sayang, aku janji ini yang terakhir kali. Lagian … ini semua karena temen kamu yang godain aku terus. Aku khilaf.


MEGHAN
(melirik ke dalam kamar, tampak Nadia menunduk) Udah ya.


DAUS
Tapi pertunangan kita tetap dilanjutkan, ‘kan?

 

MEGHAN
(Meghan menggeleng sambil melepaskan cincin dari jari manisnya) Kita udahan aja!


Cut to back:


4. INT. KAMAR ZEMON — PAGI

Zemon menatap Meghan yang masih tercenung dengan tatapan mata kosong.


ZEMON
Kak Meghan mau sarapan yang lain? Nanti gue bikinin. Atau … mau gue pesenin dari resto di bawah?


Tapi Meghan tetap tak merespon. Ia semakin mengeratkan lilitan selimut di tubuhnya.


ZEMON (CONT’D)
Gimana ya, harusnya sih gue yang marah karena lo udah ambil perjaka gue. (Zemon menghela napas—seakan sedih)


Dissolve to:


5. INT. DI DEPAN PINTU APARTEMEN MEGHAN – FLASHBACK — MALAM

Meghan menangis sambil mencari kunci apartemennya di tas, tapi tak bisa ia temukan. Kesal, ia pun menendang pintu. Tubuhnya merosot duduk di depan pintu.


Zemon yang baru saja keluar dari salah satu apartemen sambil membawa minuman berwarna merah menghampiri Meghan.


ZEMON
(ikut duduk di samping Meghan, melihat jari manis Meghan) Kak Meghan baik-baik saja? (manatap wajah Meghan yang kusut)


MEGHAN
(tanpa menoleh) Pergi lo!


ZEMON
Kak Meghan kehilangan kunci lagi? Mau gue telfonin manajemen apart, nggak? (Meghan tak merespon) Gue telfonin ya?


MEGHAN
Lo budek ya?!


ZEMON
Iya. (membuka layar ponsel lalu menghubungi pihak apartemen)


MEGHAN
(Merebut ponsel Zemon lalu membantingnya) Lo ngerti bahasa manusia nggak sih? Gue bilang pergi ya pergi! (melirik minuman lalu meneguk ludah)

 

ZEMON
Kak Meghan haus? Gue ambilin air putih ya.

 

Belum juga Zemon beranjak dari tempatnya, Meghan sudah lebih dulu menyambar minuman, lalu meneguknya hingga tandas.


ZEMON (CONT’D)
Yaaah… (mata melotot terkejut sekaligus cemas)


MEGHAN
Kenapa?


ZEMON
(Menggaruk kepala) Itu dari Miranda. (Zemon melirik salah satu pintu apartemen)


MEGHAN
Oh dari pacar lo? Sorry! (Meghan memegangi kepalanya yang sedikit nyeri)


Minuman yang Meghan minum membuat tubuhnya terasa lebih panas dan bergairah. Meghan menggigit bibir bawahnya sensual. Gerakan tubuhnya seolah susah dikendalikan.


ZEMON
Bu-bukan begitu, gue … cuma takut kalau…. (saat Zemon menoleh, Meghan sudah bertingkah aneh) Kak Meghan… (terkejut, mata melotot)


Tiba-tiba Meghan mencoba mencium Zemon dan meraba-rabanya seolah hilang kesadaran.


Cut to back:


6. INT. KAMAR ZEMON — PAGI

Zemon masih berdiri di ambang pintu sementara Meghan masih tercenung mendengarkan penjelasan Zemon.


ZEMON
Jadi, gue akhirnya pasrah aja waktu kak Meghan maksa gue buat nyerahin diri. Uhh aah… Iya terus… Pinter… Lo hebat banget sih! (Zemon menirukan ucapan Meghan)


MEGHAN
Stop! Lo jangan muter balikin fakta ya! Dasar demon mesum! Ini semua pasti gara-gara minuman yang lo bawa itu kan?!


ZEMON
Ta-ttapi memang yang semalam duluan itu kak Meghan. Gue cuma ngikutin aja, soalnya kak Meghan maksa banget. (menyengir bodoh)


MEGHAN
Hah??? Demooon!!


ZEMON
Nama gue Zemon kak. (menyengir bodoh sambil menggaruk kepala)


MEGHAN
Bodo!


Meghan melempar bantal, jam digital dan foto yang ada di nakas ke arah Zemon. Zemon segera menutup pintu kamar saat Meghan akan melemparkan lampu tidur.


Intercut:


7. INT. DI DEPAN KAMAR ZEMON — PAGI

Zemon menggelengkan kepala sambil menutup telinga saat mendengar barang-barang di kamarnya dibanting.


ZEMON (V.O.)
Semoga laptop gue aman.


Cut to:


8. INT. APARTEMEN ZEMON - MEJA MAKAN — PAGI

Meghan keluar dari kamar dan langsung menyambar sandwich dari meja makan.


MEGHAN
Umur lo berapa? (mengunyah sandwich)


ZEMON
(menyengir)Tenang aja, gue udah legal kok Kak.


Meghan tak bergeming menatapnya.


ZEMON
Gue udah 19. Aman. Hehee… (mengacungkan satu jempol)


MEGHAN (V.O.)
19 tahun masih SMA? (mengernyit sambil memindai seragam yang Zemon kenakan) Pasti dia tolol banget.


MEGHAN (CONT’D)
Berapa kali nggak naik kelas?


ZEMON
Hah? Gue— (menunjuk diri)


MEGHAN
Dasar tengil! (Meghan memutar bola mata)


ZEMON
(tersenyum maklum) Dan gue nggak akan lapor polisi meskipun udah jadi korban pelecehan. Hehehe…


MEGHAN
Hah? Lo— (menunjuk kemudian mengepalkan tangan)


ZEMON
Gue males aja ntar diserang SJW.


MEGHAN
Dih. Bukannya lo yang udah manfaatin keadaan gue?


ZEMON
(menepiskan satu tangan ke udara) Eh kita kan suka sama suka ya? (menyengir bodoh)


Meghan mendengus kesal, lalu melirik layar ponsel Zemon yang retak di meja.


MEGHAN
Ntar hapenya gue ganti.


ZEMON
Nggak usah Kak, hapenya nggak papa kok. Sans aja. Cuma…


MEGHAN
Cuma apa? Minta Iphone 14?


ZEMON
Bukanlah. Minta tanggungjawab kak Meghan atas hilangnya perjaka gue dong. (mendramatisir) Kak, gue ini masih belia, gimana masa depan gue? Gue nggak mau ya di masa depan gue yang mungkin cuma sebentar, gue dianggap nggak suci lagi karena sudah nggak perjaka. Masa depan gue udah hancur. (menutup mulut)


Meghan memutar mata muak. Tak ambil pusing, ia pun menyudahi sarapannya lalu bergegas kembali ke apartemennya. Di tempatnya duduk, Zemon tersenyum menatap kepergian Meghan.


ZEMON (CONT’D)
(sedikit menggerutu) Seenggaknya bilang makasih kek, udah dibikinin sarapan juga. Tapi, akting gue tadi pasti menjiwai banget deh, sudah cocok jadi pemain ftv. Hehehe…


Zemon beranjak dari duduknya, berjalan menuju kamar lalu membuka pintu dan menemukan kamarnya dalam keadaan berantakan.


ZEMON
Untung laptop gue aman. (menatap ke meja belajar yang cukup berantakan)


Cut to:


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar