Married To A Berondong
2. 2. Bertaut

9. EXT/IN. DI DEPAN LIFT — PAGI

Meghan berdiri menunggu lift terbuka. Ia sudah rapi dengan stelan blouse panjang berwarna tiffany blue yang dipadukan dengan celana kain berwarna putih dari Gucci. Di lengan kanannya menggantung sebuah totebag dari brand yang sama.


Tiba-tiba, dari arah belakang ZEMON menegurnya, tapi tak diacuhkan.


ZEMON
Hai… (Meghan menoleh sesaat) Gue kira lo nggak ngantor. Gue nunggu dari tadi loh. (MEGHAN tak merespon)


ZEMON (CONT'D)
Mau gue antar ke kantor?


Pintu lift terbuka, Meghan masuk disusul Zemon. Masih dengan wajah jutek Meghan membiarkan Zemon masuk. Dari arah depan tampak MIRANDA TANUWIJAYA (17) berlari tergopoh-gopoh, tetapi Zemon justru menekan tombol untuk menutup pintu lift. Meghan menoleh pada Zemon, tapi yang ditatap tampak tak acuh.


Di depan pintu lift yang telah tertutup Miranda masih terengah-engah.


MIRANDA
Sial! Mas Zemooon! (menendang pintu lift)


Cut to:


10. INT. DI DALAM LIFT — PAGI

Zemon dan Meghan saling diam, lampu indikator tombol angka terus menunjukkan lantai yang mereka lewati.


ZEMON
Mau ya gue anter?


MEGHAN
Gue nggak biasa naik motor.


ZEMON
Padahal enak naik matik loh, daripada moge. (Zemon tersenyum tengil, Meghan menekuk bibir)


Intercut to:


11. EXT. APARTEMEN HUTOMS - DI DEPAN LOBBY APARTEMEN – FLASHBACK — MALAM

Meghan kesusahan saat turun dari Harley Davidson milik Daus.


Cut to:


12. EXT. SEKOLAH BINA BANGSA — PAGI

Establish sekolah dari bagian depan, menampilkan nama sekolah dan bangunan bertingkat yang megah.


Cut to:


13. EXT. KORIDOR SEKOLAH BINA BANGSA — PAGI

Zemon sedang berjalan di koridor bersama MARIO FABRIAN (18). Suasana di sekolah sudah cukup ramai. Tampak beberapa murid perempuan menyapa Zemon dengan genit. Seorang murid perempuan bahkan memberikan sekotak cokelat untuk Zemon. Zemon menerimanya dan mengucapkan terima kasih. Si murid perempuan itu tampak tersipu lalu berlari kecil ke kelas yang disambut riuh teman-temannya.


Zemon dan Mario melanjutkan langkahnya menuju kelas yang ada di ujung koridor.


MARIO
Semalam lo kemana bro? Ngilang nggak pake pamit.


ZEMON
Balik. Bosen gue sama party-party nggak jelasnya si semir rambut.


MARIO
Anjir! Pedes banget mulut lo, abis sarapan apa sih! Perasaan … tadi lo baik banget sama si Linda.


ZEMON
Linda siapa?


MARIO
Yang tadi ngasih lo cokelat. Lo nggak baca name tag di dada kirinya? Gede kali itu bro! Hehehe…


Mario terkikik mesum sambil memperagakan bentuk bulat dengan tangannya. Zemon menghentikan langkahnya, berdiri menatap Mario dengan tajam.


MARIO (CONT’D)
Maksud gue, itu tulisan di name tag-nya gede, jadi jelas gitu bro. (Zemon menoyor Mario, Mario menyengir)


MARIO (CONT’D)
Bro, lo sebenarnya ada rasa nggak sih sama si semir rambut itu—eh maksud gue si Mira? (Zemon menggeleng tak acuh) Kayaknya si Mira terobsesi banget sama lo Mon. Tapi untunglah semalam lo balik, kalau nggak—


Mario segera menghentikan kalimatnya membuat Zemon penasaran.


ZEMON
Kenapa emangnya?


MARIO
Eng—


ZEMON
Nggomong nggak lo?!


MARIO
Iya, iya. Ini gue juga baru denger dari Dona, ituloh Dona yang ngejar-ngejar gue. Hehee…


Zemon menatap Mario datar. Tak berminat pada urusan asmara sang sahabat.


MARIO (CONT’D)
(mendekatkan wajahnya ke telinga Zemon) Jadi katanya tuh, Mira mau ngerjain lo pake … obat perangsang.


Cut to:


14. INT. RUANG KELAS — PAGI

NAJWA FADILLA (18) mendekati Zemon dan Mario yang baru sampai. Ia membawa sekotak brownies.


NAJWA
Pagi Mon…


MARIO
Cuma babang Jemon aja nih yang disapa?


NAJWA
(tersenyum kecil) Eh ada babang Mario.


MARIO
Dek Najwa bawa apaan tuh?


NAJWA
(ke Zemon) Mon, cobain brownis gue lagi ya, semalem gue nyobain resep baru. Kata bunda sih enak.


MARIO
(berdehem) Di sini ada orang lain loh.


Zemon menerima kotak brownies yang diulurkan Najwa.


ZEMON
Terima kasih Na. Nanti gue makan.


NAJWA
Apa nggak bisa sekarang aja?


Zemon mengangguk lalu membukanya dan mengambil sepotong.


ZEMON
Enak. (ke Mario yang manyun) Ini bikinnya pasti pake cinta Yo, manisnya pas, teksturnya lembut banget.


Najwa tersipu, lalu melirik pada Mario yang cemberut.


NAJWA
Hehee… (ke Mario) Lo jelek banget kalo manyun. (hidung Mario seketika kembang kempis)


MARIO
Kalau senyum (Mario tersenyum).


NAJWA
Mending lo jadi batu aja deh Yo!


Mario kesal, lalu menyambar sepotong brownis sambil bersungut-sungut.


ZEMON
Tega lo nyakitin babang Mario.


NAJWA
Abisan dia sering nyebelin. Eh iya, betewe, nanti kita jadi kan ke rumah singgahnya.


ZEMON
(melirik Mario) Tergantung driver gue.


MARIO
Sialan! Giliran yang susah-susah gue yang kena!


NAJWA
Besok-besok gue bikinin brownis spesial buat lo deh Yo.


MARIO
Pake cinta nggak bikinnya?


NAJWA
Yaaah… Cintanya udah abis buat babang Jemon tuh. Hahaha… (Mario manyun). Sumpah, lo jadi batu aja deh Yo, jelek banget kalo manyun gitu.


Cut to:


15. EXT. GEDUNG HUTOMS GROUP — PAGI

Establish gedung Hutoms Group, menampilkan keadaan gedung yang cukup ramai, orang berlalu lalang keluar masuk lobby.


Cut to:


16. EXT/INT. GEDUNG HUTOMS GROUP — PAGI

Meghan sampai di kantornya yang berada di lantai 18 gedung Hutoms Group dan langsung disambut LUNA YAMA (24), asisten pribadinya.


LUNA
Mbak Meghan, untuk meeting sama artis Maudy Amanda jadinya siang jam dua, tadi manajernya minta reschedule soalnya.


MEGHAN
Selama nggak ganggu schedule kita ya nggak papa. Terus buat meeting sama yayasan Putri Nusantara gimana? Sudah disiapin file presentasinya? Bu Nina Subagjo itu orang penting di dunia fashion loh. Jangan sampai ada kesalahan sekecil apapun.


LUNA
Sudah kok Mbak, tadi Fardan sudah mengecek ulang.


MEGHAN
Kok Fardan, kamu? (Luna menyengir) Ruangan untuk presentasinya?


LUNA
Saya percaya sama Fardan. (menyengir) Ruangannya sudah aman Mbak. Saya sendiri yang mengecek tadi.


MEGHAN
Ya sudah, saya ke pantry dulu.


LUNA
Mbak Meghan mau saya buatkan kopi?


MEGHAN
Kamu cek ulang presentasinya saja. Jangan sampai ada kesalahan!


Cut to:


17. INT. PANTRY — PAGI

Meghan disambut oleh ENGKUS (45) office boy di kantornya yang sedang mencuci gelas sambil menyenandungkan lagu berbahasa Sunda.


ENGKUS
Pagi Mbak Meghan… Tumben mukanya kusut? Kurang tidur ya, Mbak? Hehee…


MEGHAN
Iya nih, Mang. (meneleng-nelengkan kepala)


ENGKUS
Mbak Meghan mau saya buatkan kopi?


MEGHAN
Boleh deh Mang.


ENGKUS
Siap Mbak. Mau diantar ke ruangan mbak Meghan atau diminum di sini? (Meghan tak menjawab)


Meghan tertegun, melamunkan kejadian semalam bersama Zemon. Ia masih kesal karena kecerobohannya.


MEGHAN (V.O.)
Pasti semua ini gara-gara minuman laknat itu. Tck, seharusnya gue nggak minum minuman laknat itu.


ENGKUS
Mbak Meghan. Mangga kopinya sudah redi.


ENGKUS (CONT’D)
Mbak Meghan, Mbak… (mengeraskan suara)


MEGHAN
Iya Mang. Sudah jadi ya. Terima kasih ya. (mengambil kopi dari meja)


ENGKUS
Maap maap ini mah ya Mbak. Kucing tetangga saya kemarin teh ngelamun seharian. Terus paginya tau-tau—


MEGHAN
Mati? (menyeruput sedikit kopinya)


ENGKUS
Waduh, bukan atuh ... hamil.


Meghan langsung membelalakan mata dan menyemburkan kopinya.


ENGKUS
Panas Mbak?


MEGHAN
Hamil.


ENGKUS
Hah? Kopinya bikin hamil?


MEGHAN
Kucingnya panas, kopinya hamil. Eh, kopinya panas! Udah ah, saya mau lanjut kerja. Mang Engkus balik kerja sana!


Mang Engkus mematung dengan wajah bingung.


Cut to:


18. INT. RUANG MEETING — PAGI

Meghan sedang mempresentasikan produk make-up terbaru I-care miliknya.


MEGHAN
… Untuk produk outdoor i-care, kami telah menyiapkan foundation dengan inovasi terbaru yaitu skin respons technology yang membantu menyelaraskan kulit wajah agar tetap terlihat lembut dan halus. Produk cushion kami juga sudah menggunakan teknologi oil control powder sehingga mudah menyerap keringat berlebih dengan hasil semi-matte yang lebih tahan lama.


Nina Subagjo mengangguk-ngangguk, tampak puas dengan presentasi Meghan.


MEGHAN
Kami sudah menyiapkan beberapa model untuk mencoba produk kami. Selanjutkan akan dipresentasikan oleh asisten saya, Luna. (ke Luna) Silakah Luna.


Beberapa model dan make-up artist masuk ke ruangan meeting.


Cut to:


19. INT. BUTIK TIKA – RUANGAN PRIBADI — SIANG

EMeghan mendatangi butik milik sahabatnya, TIKA HUTOMO (26) untuk berkeluh kesah perihal hubungan asmaranya.


TIKA
Kan bener kata gue, Daus itu emang tukang selingkuh. Sekali selingkuh, bakal tetep selingkuh. Kata gue ya, lu udahan aja deh mumpung belum kawin. Bayangkan, kalo lu lagi hamil terus suami lu pergi sama cewek lain gimana? Atau bisa jadi perginya sama sesama cowo? Lagi marak loh.


MEGHAN
Kebanyakan baca tread twitter alter lo ya? Lagian gue kan emang udah pernah kawin sama Daus.


TIKA
Terus sekarang hubungan lu sama Daus gimana? Eh—lupa, lu mah mau diselingkuhin berapa kali juga tetep ujungnya balikan lagi.


Meghan mengambil toples camilan kue kering dari meja kerja Tika, memangkunya dan mengambil sebuah kue dan memasukan ke mulut.


TIKA (CONT’D)
Sampai kapan sih lu kayak gitu terus? Gue heran deh, apa yang menarik dari di penjahat kelamin kayak Daus itu? Bisa-bisanya lu bucin parah.


MEGHAN
Karena gue udah ngasih segalanya ke dia. Se-ga-la-nya!


TIKA
Maksud lu? Perawan lu? (Meghan mengangguk, Tika tersenyum getir)


MEGHAN
Lo mau tau siapa yang jadi selingkuhan Daus kali ini?


Intercut to:


20. INT. RUMAH SAKIT - RUANG RAWAT — SIANG

Terdengar suara mesin pendeteksi jantung yang berbunyi datar menandakan pasien sudah tak bernyawa. Nadia berdiri di samping brankar ibunya yang telah terbujur kaku sambil menangis.


Di sisi lain brankar, seorang dokter laki-laki mengintruksikan perawat untuk menutup wajah jenazah dengan kain putih.


Nadia menatap tak percaya pada sang dokter, tetapi dokter tersebut hanya menggelengkan kepala lesu.


Sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya.


INSERT: bukti transfer atas nama FIRDAUS PRAYOGA sebesar 100 juta rupiah.


Cut to back:


21. INT. BUTIK TIKA – RUANGAN PRIBADI — SIANG

Meghan telah menceritakan kronologis dirinya menangkap basah Daus yang tengah bermesraan dengan Nadia.


TIKA
Nadia yang dulu ngerebut Rey?


Meghan mengangguk ragu, kemudian menggeleng. Sementara pandangan Tika menerawang jauh.


Dissolve to:


22. INT. KAMAR HOTEL – FLASHBACK 2014 — PAGI

Tika terbangun di kamar hotel dengan tubuh tanpa busana. Di tepi ranjang, tampak seorang pria tengah memakai kaosnya. Pria itu menoleh lalu menanyakan keadaan Tika. Namun, Tika yang syok melihat noda darah di spreinya berteriak dan mengusir pria yang berusaha menjelaskan situasinya.


Cut to back:


23. INT. BUTIK TIKA – RUANGAN PRIBADI — SIANG

Tika memijit pelipisnya yang sedikit nyeri.


MEGHAN
Tik?


TIKA
Gue nggak papa. Gula darah gue kayaknya turun lagi deh.


MEGHAN
Mau gue temenin ke dokter?


TIKA
Nggak usah. Gue masih ada obat kok. Eh terus gimana tadi cerita lu. Lu udah bikin keputusan soal … hubungan lu sama si PK itu?


MEGHAN
(menunjukkan jari manisnya) Kali ini gue beneran udahan.


TIKA
Nggak mungkin! (menutup mulutnya kaget) Seorang Meghan yang bucinnya na’ujubilah putus?


Meghan tersenyum masam menatap jari manisnya yang kini tak bercincin.



Cut to:


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar