85. EXT. KLINIK BUNDA MULYA — SORE
Establish bangunan klinik yang tak begitu besar. Keadaan di luar klinik tampak lengang. Dua satpam yang tengah berjaga di pintu depan menyapa sepasang remaja yang datang.
Cut to:
86. EXT./INT. AREA PARKIR KLINIK - DI DALAM MOBIL — SORE
Mario duduk menunggu seseorang di dalam mobil sambil menonton film di ponselnya.
Cut to:
87. INT. KLINIK BUNDA MULYA - RUANG OPERASI — SORE
Meghan sudah berbaring di meja operasi mengenakan pakaian operasi. Seorang dokter perempuan dan dua perawat (perempuan dan laki-laki) yang sudah mengenakan masker mendekat. Meghan menatap sekitar dengan wajah tegang. Aroma obat terasa begitu menyengat meski ruangan tampak sangat bersih. Di samping meja operasi terdapat meja kecil dengan berbagai peralatan untuk melakukan prosedur operasi.
Perawat perempuan membimbing Meghan untuk meletakkan kedua kakinya pada besi penyangga. Meghan tampak ragu, tetapi kemudian menurut. Sementara perawat laki-laki tampak menghindari tatapan Meghan.
Di sampingnya, dokter sudah menyiapkan sebuah suntikan untuk melakukan anastesi.
Dokter tersebut tampak tersenyum sinis di balik masker. Meghan menatap nanar pada ujung suntikan.
Suara Meghan tercekat di tenggorokan, ia menelan ludah dengan susah payah. Ia tercenung sesaat. Kemudian teringat ucapan Zemon.
Intercut to:
Cut back to:
Meghan tersentak ketika dokter kembali memanggil namanya.
Meghan semakin dilema, matanya tiba-tiba memanas.
Keringat dingin membasahi kening Meghan bersamaan dengan air mata yang mengalir dari ujung mata. Perawat laki-laki memperhatikan Meghan, lekat.
Meghan bersusah payah menelan ludahnya sendiri.
Meghan mengggeleng, kedua tangannya memeluk perutnya erat seolah takut kehilangan anaknya.
Setelah Meghan keluar dari ruang operasi, dokter dan perawat laki-laki yang ternyata Zemon itu membuka maskernya.
Sang dokter tersenyum sambil menepuk-nepuk pundak Zemon, kemudian berlalu dari ruang operasi.
88. EXT. AREA PARKIR KLINIK BUNDA MULYA — SORE
Mario menunggu di dalam mobil dengan raut wajah tegang. Tak berselang lama, Zemon lari dengan tergopoh-gopoh lalu masuk ke dalam mobil.
Zemon menelengkan kepala, menatap datar Mario.
Zemon menggelengkan kepala tak habis pikir.
Zemon menoyor kepala Mario. Kemudian, pandangannya beralih menatap Meghan yang baru keluar dari klinik mengenakan masker. Sesaat kemudian, mobil Meghan melaju ke jalan raya. Mario ikut memantau kepergian Meghan.
Cut to:
89. EXT. RUMAH MEWAH KELUARGA KAREEM — MALAM
Establish rumah orang tua Meghan dari depan. Tampak besar dan mewah.
Cut to:
90. INT. RUMAH MEGHAN - RUANG MAKAN KELUARGA — MALAM
Meghan terkejut melihat Zemon yang sudah duduk di meja makan bersama orang tua Meghan.
Utari yang melihat kedatangan putrinya langsung beranjak menyambutnya. Ia mendekati Meghan yang mematung di tempatnya.
Meghan menatap Zemon dengan tajam, tapi yang ditatap tampak tenang dan dengan santainya masih mengunyah makanan.
Utari membawa Meghan duduk di sampingnya. Ia masih menggenggam tangan Meghan dengan penuh kasih sayang.
Meghan melotot melihat Zemon yang tampak mengangguk-ngangguk.
Meghan terhenyak sejenak. Ia teringat ucapannya sendiri pada Nadia.
Intercut to:
Cut back to:
Cut to:
91. EXT. APARTEMEN HUTOMS — MALAM
Establish suasana malam dari atas apartemen. Tampak langit hitam tanpa bintang, hanya ada bulan setengah, sementara jalanan bergemerlap lampu.
Cut to:
92. INT. APARTEMEN MEGHAN – RUANG TAMU — MALAM
Meghan dan Zemon duduk di sofa buluk di roof top apartemen sambil menikmati udara malam.
Beat. CU (close up) wajah Meghan dan Zemon secara bergantian. Meghan memperhatikan mata Zemon. BCU (big close up) mata Zemon.
Keduanya kembali menatap bulan.
Beat.
Meghan tampak keheranan mendengar kalimat yang Zemon ucapkan. Ia menoleh menatap Zemon yang juga sedang menatapnya dalam.
Oh iya, besok pagi orang tua gue bakal ke sini. Sayang ikut jemput ya ke bandara.
Meghan memukul-mukul lengan Zemon kesal, tetapi yang dipukul justru tertawa hingga mata keduanya saling bertautan. Meghan segera mengalihkan pandangannya.
Cut to:
93. EXT. BANDARA SOEKARNO HATTA — SORE
Establish suasana bandara yang ramai.
Cut to:
94. EXT./INT. BANDARA – PINTU KELUAR PENUMPANG — SORE
Meghan dan Zemon duduk menunggu orangtua Zemon. FAIZA (43) dan ARMAN HUTOMO (45).
Zemon menggerakkan tangannya layaknya mulut yang sedang bicara.
Tak lama kemudian, yang ditunggu muncul. Zemon segera berdiri menyambut orang tuanya. Begitu melihat Meghan, Faiza tampak lebih bersemangat, ia bahkan memeluk Meghan erat-erat.
Meghan melirik Zemon dan Arman yang kompak mengedikan bahu.
Arman segera merangkul pundak istrinya mesra. Meghan dan Zemon berjalan di belakang sambil mendorong troli koper orang tuanya.
Cut to:
95. EXT./INT. DI DALAM MOBIL — SORE
Zemon duduk di bangku kemudi, Arman duduk di kursi penumpang. Sementara, Meghan duduk berdua dengan Faiza di kursi belakang.
Meghan merasa tak nyaman, tetapi berusaha menahan sikapnya. Ia mengangguk canggung.
Cut to: