Married To A Berondong
7. 7. Kesepakatan

85. EXT. KLINIK BUNDA MULYA — SORE

Establish bangunan klinik yang tak begitu besar. Keadaan di luar klinik tampak lengang. Dua satpam yang tengah berjaga di pintu depan menyapa sepasang remaja yang datang.


Cut to:


86. EXT./INT. AREA PARKIR KLINIK - DI DALAM MOBIL — SORE

Mario duduk menunggu seseorang di dalam mobil sambil menonton film di ponselnya.


Cut to:


87. INT. KLINIK BUNDA MULYA - RUANG OPERASI — SORE

Meghan sudah berbaring di meja operasi mengenakan pakaian operasi. Seorang dokter perempuan dan dua perawat (perempuan dan laki-laki) yang sudah mengenakan masker mendekat. Meghan menatap sekitar dengan wajah tegang. Aroma obat terasa begitu menyengat meski ruangan tampak sangat bersih. Di samping meja operasi terdapat meja kecil dengan berbagai peralatan untuk melakukan prosedur operasi.


Perawat perempuan membimbing Meghan untuk meletakkan kedua kakinya pada besi penyangga. Meghan tampak ragu, tetapi kemudian menurut. Sementara perawat laki-laki tampak menghindari tatapan Meghan.


Di sampingnya, dokter sudah menyiapkan sebuah suntikan untuk melakukan anastesi.


DOKTER
(mengangkat suntikan) Apa bu Meghan sudah siap? (ketus)


Dokter tersebut tampak tersenyum sinis di balik masker. Meghan menatap nanar pada ujung suntikan.


MEGHAN
Dok—


DOKTER
Iya? Tenang saja, saya sudah berpengalaman melakukan pekerjaan ini selama lebih dari sepuluh tahun. Hanya membutuhkan waktu kurang dari lima menit dan semuanya beres. Semua pelanggan saya puas, bahkan ada yang datang untuk kesekian kalinya. Hehee…. (bangga)


Suara Meghan tercekat di tenggorokan, ia menelan ludah dengan susah payah. Ia tercenung sesaat. Kemudian teringat ucapan Zemon.


Intercut to:


ZEMON (O.S.)
Oke! Tapi kalau kak Meghan hamil anak gue, gue siap tanggungjawab. Gue nggak bakal lari dari tanggungjawab. Kak Meghan bisa pegang kata-kata gue.


ZEMON (O.S.)
Gue nggak akan lari dari tanggungjawab.


ZEMON (O.S.)
Ijinin gue buat bertanggungjawab sama anak kita ya.


ZEMON (O.S.)
Gue nggak akan lari dari tanggungjawab.


ZEMON (O.S.)
Gue nggak akan lari dari tanggungjawab.


Cut back to:


Meghan tersentak ketika dokter kembali memanggil namanya.


DOKTER
Bu Meghan …
Astaga, jadi gimana ini? Mau dilanjut atau tidak? (ketus dan tak acuh)


Meghan semakin dilema, matanya tiba-tiba memanas.


DOKTER (CONT’D)
Jadwal saya hari ini lumayan padat loh. Setelah kamu, saya masih punya pasien lain. Masih SMA sih, tapi sudah dua kali ini datang ke sini. (mengangguk-ngangguk bangga, beat)
Ya memang sih, menggugurkan kandungan sama saja membunuh. Dosanya nggak tanggung-tanggung malah. Tapi ini satu-satunya solusi buat yang belum siap punya anak, atau … nggak mengharapkan anak.


Keringat dingin membasahi kening Meghan bersamaan dengan air mata yang mengalir dari ujung mata. Perawat laki-laki memperhatikan Meghan, lekat.


DOKTER
Seperti yang sudah saya jelaskan. Prosedur yang saya gunakan ini termasuk yang sangat kilat dan efektif, tanpa resiko. Apalagi janinnya masih sangat muda jadi akan lebih cepat dan mudah untuk diaborsi.


Meghan bersusah payah menelan ludahnya sendiri.


DOKTER (CONT’D)
Prosedur laser bisa meleburkan janin dalam sepuluh detik dan—


MEGHAN
Dok, saya nggak jadi aborsi.


Meghan mengggeleng, kedua tangannya memeluk perutnya erat seolah takut kehilangan anaknya.

 

DOKTER
(tak acuh) Oh, ya sudah. (ke perawat perempuan) Antar dia ke ruang ganti.

 

Setelah Meghan keluar dari ruang operasi, dokter dan perawat laki-laki yang ternyata Zemon itu membuka maskernya.


ZEMON
Terima kasih Dok.

 

Sang dokter tersenyum sambil menepuk-nepuk pundak Zemon, kemudian berlalu dari ruang operasi.


88. EXT. AREA PARKIR KLINIK BUNDA MULYA — SORE

Mario menunggu di dalam mobil dengan raut wajah tegang. Tak berselang lama, Zemon lari dengan tergopoh-gopoh lalu masuk ke dalam mobil.


MARIO
Gimana?


ZEMON
Berhasil.


MARIO
Berhasil aborsi? (melotot)


Zemon menelengkan kepala, menatap datar Mario.


MARIO (CONT’D)
(menyengir) Syukurlah kak Meghan nggak jadi aborsi. Berarti lo bakal punya anak dong. Wah hebat!


Zemon menggelengkan kepala tak habis pikir.


MARIO (CONT’D)
Kayaknya lo perlu berterima kasih sama Miranda deh Mon. Hahaaa….
Gara-gara minuman yang dia bikin, lo bisa sedeket itu sama cinta pertama lo.


Zemon menoyor kepala Mario. Kemudian, pandangannya beralih menatap Meghan yang baru keluar dari klinik mengenakan masker. Sesaat kemudian, mobil Meghan melaju ke jalan raya. Mario ikut memantau kepergian Meghan.


MARIO
Kita ikuti nggak bos?


ZEMON
Nggak usah.


Cut to:

 

89. EXT. RUMAH MEWAH KELUARGA KAREEM — MALAM

Establish rumah orang tua Meghan dari depan. Tampak besar dan mewah.


Cut to:


90. INT. RUMAH MEGHAN - RUANG MAKAN KELUARGA — MALAM

Meghan terkejut melihat Zemon yang sudah duduk di meja makan bersama orang tua Meghan.


Utari yang melihat kedatangan putrinya langsung beranjak menyambutnya. Ia mendekati Meghan yang mematung di tempatnya.


UTARI
Kok baru pulang Sayang, Zemon sudah menunggu dari tadi loh. Yuk makan dulu.


MEGHAN
(ke Zemon) Ngapain lo di sini?


NADIEM
Meghan, duduk. Zemon sudah menceritakan semuanya. (nada santai tapi tegas)


Meghan menatap Zemon dengan tajam, tapi yang ditatap tampak tenang dan dengan santainya masih mengunyah makanan.


UTARI
Kami tidak akan menyalahkan kamu Nak, yang sudah terjadi ya sudah. Mau bagaimana lagi. Yang terpenting sekarang, kalian harus mempertanggungjawabkan perbuatan kalian.


MEGHAN
Tapi Mi, Meghan—


Utari membawa Meghan duduk di sampingnya. Ia masih menggenggam tangan Meghan dengan penuh kasih sayang.


NADIEM
Papi sudah memutuskan untuk menerima lamaran Zemon. (menatap Zemon, Zemon tersenyum lalu kembali menatap Meghan) Dan kalian akan segera menikah dalam waktu dekat.


Meghan melotot melihat Zemon yang tampak mengangguk-ngangguk.


MEGHAN
Tapi Pi, Papi nggak bisa mutusin gitu aja tanpa nanya ke Meghan dulu. Meghan nggak mau nikah sama dia!


NADIEM
Memangnya kamu mau anak kamu lahir tanpa ayah?!


Meghan terhenyak sejenak. Ia teringat ucapannya sendiri pada Nadia.


Intercut to:


MEGHAN (O.S.)
Tapi anak lo butuh sosok ayah, Nad.


Cut back to:


MEGHAN (V.O.)
Sial!


NADIEM
Mulai sekarang, nggak ada itu namanya aborsi-aborsian! Papi nggak mau kamu macem-macemin cucu Papi!


UTARI
Iya Sayang, kamu jangan nekad lagi ya. (mengelus rambut Meghan)


Cut to:


91. EXT. APARTEMEN HUTOMS — MALAM

Establish suasana malam dari atas apartemen. Tampak langit hitam tanpa bintang, hanya ada bulan setengah, sementara jalanan bergemerlap lampu.


Cut to:


92. INT. APARTEMEN MEGHAN – RUANG TAMU — MALAM

Meghan dan Zemon duduk di sofa buluk di roof top apartemen sambil menikmati udara malam.


MEGHAN
Gila! (mendongak)


ZEMON
Takdir.


MEGHAN
Kok lo tau gue mau aborsi?


ZEMON
Gue nemu selebaran di apart lo Kak. Eh atau gue udah bisa manggil lo Sayang? hehe….


MEGHAN
Ngimpi!


Beat. CU (close up) wajah Meghan dan Zemon secara bergantian. Meghan memperhatikan mata Zemon. BCU (big close up) mata Zemon.


Keduanya kembali menatap bulan.


MEGHAN
(memicing) Lo perawat laki-laki yang tadi itu kan?


ZEMON
Yap. (menoleh pada Meghan)


Beat.


ZEMOM (CONT’D)
Tau nggak? Gue lebih suka matahari sih. Matahari itu simbol kehidupan.


MEGHAN
Tanda dimulainya hari dengan sejuta kajaiban, dan juga tanda berakhirnya hari itu sendiri.


ZEMON
Bayangkan, berapa miliar keajaiban yang sudah matahari buat di kehidupan manusia? (tersenyum)

 

Meghan tampak keheranan mendengar kalimat yang Zemon ucapkan. Ia menoleh menatap Zemon yang juga sedang menatapnya dalam.

 

MEGHAN
Kok lo—


ZEMON
Kenapa? (menyengir jenaka)


Oh iya, besok pagi orang tua gue bakal ke sini. Sayang ikut jemput ya ke bandara.


MEGHAN
Nggak!


ZEMON
Gue tinggal telfon papi kamu aja sih.


MEGHAN
Iya iya! Jam berapa?


ZEMON
Jam tiga sore. Sayang—


MEGHAN
Jangan panggil gue sayang!


ZEMON
Galak amat ci sayangku…


Meghan memukul-mukul lengan Zemon kesal, tetapi yang dipukul justru tertawa hingga mata keduanya saling bertautan. Meghan segera mengalihkan pandangannya.


MEGHAN
Gue nggak mau pernikahan kita diketahui orang lain.


ZEMON
Maksudnya … nikah rahasia gitu?


MEGHAN
Hm.


ZEMON
(menekuk bibir) Oke.


MEGHAN
Setelah anak ini lahir, gue mau kita pisah.


Cut to:


93. EXT. BANDARA SOEKARNO HATTA — SORE

Establish suasana bandara yang ramai.


Cut to:


94. EXT./INT. BANDARA – PINTU KELUAR PENUMPANG — SORE

Meghan dan Zemon duduk menunggu orangtua Zemon. FAIZA (43) dan ARMAN HUTOMO (45).


ZEMON
Nanti jangan kaget ya, mama gue tuh lumayan banyak bicara.


Zemon menggerakkan tangannya layaknya mulut yang sedang bicara.


Tak lama kemudian, yang ditunggu muncul. Zemon segera berdiri menyambut orang tuanya. Begitu melihat Meghan, Faiza tampak lebih bersemangat, ia bahkan memeluk Meghan erat-erat.


FAIZA
Meghan ya? Cantik sekali kamu Sayang. Sudah lama nunggunya? Aduh maaf ya, tadi pesawatnya sempet delay. Papanya Zemon sih, disuruh pakai private jet malah (menepiskan tangan ke udara) ah sudahlah.


Meghan melirik Zemon dan Arman yang kompak mengedikan bahu.


ARMAN
Ya sudah yuk kita pulang dulu. Nanti lanjut kenalannya di rumah saja.


FAIZA
Iya, tapi Pa, Mama cuman—


Arman segera merangkul pundak istrinya mesra. Meghan dan Zemon berjalan di belakang sambil mendorong troli koper orang tuanya.


Cut to:


95. EXT./INT. DI DALAM MOBIL — SORE

Zemon duduk di bangku kemudi, Arman duduk di kursi penumpang. Sementara, Meghan duduk berdua dengan Faiza di kursi belakang.


FAIZA
Begitu Zemon bilang mau nikah, Mama langsung nelfon Tika buat nyiapin kebaya buat kamu. Apalagi waktu Zemon bilang bakal ngasih Mama cucu, Mama hepi banget. (Meghan tersenyum canggung)


MEGHAN (V.O.)
Anaknya MBA kok malah seneng?


FAIZA (CONT’D)
(excited) Ah iya, gimana kandungan kamu Sayang? Sudah cek ke dokter? Sehat kan cucu Mama? (mengelus perut Meghan)


Meghan merasa tak nyaman, tetapi berusaha menahan sikapnya. Ia mengangguk canggung.


ARMAN
Ma, jangan berlebihan begitu ah. Kasian Meghan. (ke Meghan) Maaf ya Nak, mamanya Zemon itu memang—


FAIZA
Apa? Hm?


ZEMON
Memang perhatian. (beat)
Tapi kadang berlebihan. Hahaa…. (Arman ikut tertawa)


MEGHAN
Nggak papa kok Om. (tersenyum ke Faiza)


FAIZA
Eh, panggilnya Papa dong Sayang, jangan om. Kan sebentar lagi kamu bakal jadi anak kami juga.


MEGHAN
I—iya Ma. (memaksakan tersenyum)


Cut to:


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar