Married To A Berondong
6. 6. Ngidam?

76. INT. APARTEMEN - KAMAR MEGHAN — MALAM

Jam dinding menunjukkan pukul 11.20 malam. Meghan berdiri menyamping di depan cermin sambil memperhatikan perutnya yang masih rata. Matanya tak sengaja menatap kalung berliontin matahari yang tergantung di sudut cermin. Tiba-tiba ingatan tentang seseorang yang asing kembali muncul.

 

SUARA PRIA (O.S.)
Tau nggak, matahari itu simbol kehidupan. Tanda dimulainya hari dengan sejuta kajaiban, dan juga tanda berakhirnya hari itu sendiri. Bayangkan, berapa miliar keajaiban yang sudah matahari buat di kehidupan manusia? (beat)
Meskipun matahari pasti tenggelam setiap hari, tapi manusia nggak akan mati setiap hari dong. (beat)
Kalau hari ini kakak belum mendapatkan keajaiban dari matahari, mungkin … besok. Hehe… atau besoknya lagi … atau … (beat)
Yang pasti, selama matahari masih terbit, maka keajaiban di dunia akan selalu ada. (beat)
Hemmm … kalau masih nggak nemu keajaiban dari matahari? Berarti kakak yang harus jadi mataharinya. (beat) If you can't find the sunshine, be the sunshine!

 

Meghan kembali tersadar, ia beralih menatap bingkai foto dirinya dan Darren dengan wajah bingung.

 

Cut to:

 

77. INT. SEBUAH RUANGAN — MALAM

Daus dan Nadia duduk di sofa panjang, saling berdampingan. Mereka tampak sedang berbicara serius. Daus menatap perut Nadia. Beberapa saat kemudian, Nadia mengangguk. Wajah Daus datar tak tertebak.


Cut to:


78. INT. APARTEMEN MEGHAN – RUANG TAMU — MALAM

Meghan yang tak bisa tidur pun duduk di sofa sambil memperhatikan sebuah selebaran bertuliskan nama sebuah klinik kandungan. Wajahnya tampak tegang.


Cut to:


79. INT. APARTEMEN ZEMON – RUANG TAMU — MALAM

Miranda duduk di sofa ruang tamu Zemon, ia menekuk wajahnya. Sementara Zemon menahan amarah tapi berusaha bersabar.


MIRANDA
Maaf Mas, Mira sudah kelewatan. Tapi, minumannya nggak Mas minum kan? hehe…. (tertawa canggung)


ZEMON
Gara-gara lo— (mengepalkan tangan)


MIRANDA
(mata berkaca-kaca) Maaf … kan Mira sudah minta maaf. Lagian kan nggak terjadi apa-apa sama kita. Kan kan kan? Janji deh Mira nggak akan ngelakuin itu lagi. Lagian, sekarang Mira sudah punya pacar tau…. (beat) Jadi, Mira nggak akan ganggu Mas Zemon lagi. Sueeerrr! (mengacungkan dua jari)


ZEMON
Lo— (menghentikan ucapannya)


MIRANDA
Mau tau nggak, siapa pacar Mira? Namanya Bara, dia fotografer loh. Hehe….


ZEMON
Gue nggak peduli siapa pacar baru lo. Sekarang gue minta lo pergi!


MIRANDA
Iya, iya. Tapi Mas Zemon janji ya jangan ngadu ke mami Mira soal minuman itu.


ZEMON
Hm….


MIRANDA
Janji dulu. Janji kelingking. (mengulurkan kelingking sambil mengedipkan mata)


ZEMON
Iya-iya, kayak bocil aja lo. (mengaitkan kelingking)


Cut to:


80. EXT./INT. KORIDOR APARTEMEN — MALAM

Meghan berdiri di depan apartemen Zemon. Wajahnya diliputi keraguan. Ia memberanikan diri mengetuk pintu beberapa kali hingga seseorang membukakan pintu.


MIRANDA
Eh, tante Meghan ya? Kehilangan kunci apartemen lagi?


MEGHAN
(menahan kesal) Kamu, ngapain ya di sini?


MIRANDA
Lah tante ngapain ke sini?


ZEMON
(ke Miranda) Lo ngapain belum balik. Sudah, balik sana. Gue ada urusan sama kak Meghan.


MIRANDA
Oke. Mas Zemon jangan lupa obat malemnya diminum ya.


Zemon mendorong Miranda keluar dengan paksa. Miranda pun pergi dengan bersungut-sungut.


ZEMON
Kak Meghan, masuk yuk.


MEGHAN
Nggak, gue … gue balik aja ya. (salah tingkah)


Zemon mencekal tangan Meghan. Mereka saling bertatapan.


Cut to:


81. INT. APARTEMEN ZEMON - RUANG TAMU — MALAM

Zemon duduk di sofa panjang sementara Meghan duduk di sofa tunggal. Mereka saling berhadapan. Meghan memindai ruang tamu. Tampak foto Zemon sedang duduk di atas batu karang.


ZEMON
Itu di Jogja. Gunung Kidul punya banyak pantai bagus. Nggak kalah bagus dari Bali.


ZEMON (CONT’D)
Kapan-kapan gue ajak ke sana deh. Kebetulan papa punya cottage di sana. (Meghan tertegun)

Ah iya, jadi papa gue pebisnis, salah satu bisnisnya mengelola pantai di sana. Semacam private beach. (beat) Oh iya, kak Meghan tumben malem banget ke sini. Ada apa?


MEGHAN
Am gue … gue mau sandwich. (mengatupkan bibir lantaran salah bicara)


ZEMON
Oh. Oke, gue bikinin. Bentar ya. (bangkit dari sofa)


Cut to:


82. INT. APARTEMEN ZEMON – DAPUR — MALAM

Zemon mengangkat roti dari roaster. Di teflon tampak ikan tuna yang baru dipanaskan. Ia lalu mengoleskan margarin di atas roti, lalu meletakkan isian tuna dengan hati-hati. Ia menambahkan keju lapis, selada dan tomat sebelum menutupnya lagi dengan roti.


Di belakangnya, Meghan berjalan masuk ke dapur, lalu duduk menunggu di meja makan sambil memperhatikan kesibukan Zemon. Beberapa saat kemudian Zemon berbalik dan tersenyum melihat keberadaan Meghan. Ia kemudian meletakkan piring berisi sandwich di atas meja.


Meghan mengambilnya lalu menggigitnya.


ZEMON
Enak?


MEGHAN
(mengangguk) Ikan?


ZEMON
(mengangguk) Iya, kata mama, ikan tuna bagus buat ibu hamil.


Meghan seketika tersedak, sementara Zemon langsung memberinya segelas air putih.


ZEMON
Nggak nyangka kok cepet banget ngidamnya? Hehee….

Tapi nggak papa sih gue seneng kok, sering-sering aja. (Meghan berdehem)


ZEMON (CONT’D)
Kira-kira anak kita cewek atau cowok ya? Gue jadi gak sabar nunggunya. Hehe…. Tapi, gue nggak masalah sih mau cewek atau cowok. Yang penting dia sehat.

 

Meghan tak menanggapi. Ia menatap Zemon yang masih terus bicara. Zemon terdiam seketika sambil meringis salah tingkah.


ZEMON
Ijinin gue buat bertanggungjawab sama anak kita ya.

 

Cut to:

83. EXT. APARTEMEN HUTOMS — PAGI

Establish cuaca cerah dari atas apartemen. 


Cut to:


84. EXT./INT. APARTEMEN – DI DEPAN LIFT — PAGI

Meghan menunggu Zemon, tetapi ia tak kunjung datang. Tiba-tiba ia melihat Miranda yang tampak ceria menarik sebuah koper besar.


MIRANDA
Pagi tante, mau ngantor ya?


MEGHAN
(tercenung) Iya.


Meghan mengalihkan pandangan dari Miranda, menoleh ke belakang mencari-cari sesuatu.


MIRANDA
Mas Zemon sudah pergi pagi-pagi banget, nggak tau mau ke mana.


Meghan menatap Miranda penuh selidik.


MIRANDA (CONT’D)
Tante tuh sebenarnya ada hubungan apa sih sama Zemon?


SFX: ting

Pintu lift terbuka bersamaan dengan satu pesan Whatsapp masuk. Meghan membuka chat tersebut, wajahnya mendadak tegang.


MIRANDA
(menahan tombol pintu lift) Tante mau sekalian masuk nggak?


Gelengan Meghan membuat Miranda yang menunggu mendesis kesal dan pintu lift pun tertutup. Meghan lalu membuka aplikasi chat lagi dan mengetik sesuatu.


INSERT: tampilan chat jadwal operasi dari klinik BUNDA MULYA.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar