Lebih Dari Egoku
15. Hari ke-8 (Part 2)

SCENE 40 INT, RUANGAN KERJA REGA, SIANG

Dari balik jendela kaca, hujan masih turun dengan deras. Rega menyerahkan secangkir minuman hangat untuk Kanza yang sedang duduk di sofa.

Kanza : "Makasih." Menerima secangkir minuman hangat dari Rega.

Rega : Tersenyum. "Sama-sama." Kemudian menyeruput minuman yang ada di tangannya sendiri. "Aku udah pesen makan daring buat makan siang kita. Di luar hujan, jadi kita enggak bisa makan di luar deh."

Kanza : Mengangguk maklum. "Iya... Enggak apa-apa kok."

Rega : "Em... Aku mau keluar bentar Yach, nanti aku balik lagi." Pamitnya sembari meletakkan minumannya di atas meja.

Kanza : "Oke...."

Rega pun terlihat berlalu keluar dari ruangannya.

Kanza yang merasa sedikit bosan beranjak berdiri dan berjalan menuju meja kerja Rega.

BCU MEJA KERJA REGA

Kanza tersenyum ketika menatapi foto Rega yang terpampang di atas meja. Kamera terus bergulir hingga ke sebuah foto yang membuat Kanza menaruh seluruh perhatiannya. Perlahan Kanza meraih foto tersebut. Foto Rega dan Fira yang tampak tersenyum bahagia.

Dari arah pintu, tampak Rega yang baru memasuki ruangannya kembali. Kanza buru-buru meletakkan kembali foto yang di pegangnya ke atas meja.

Rega : "Hei... Kamu pasti udah laper kan? Ini makanannya udah nyampe." Serunya antusias dan berjalan mendekat ke sofa. Kanza turut mendekat.

Kanza : "Wow... Steak lagi?" Turut antusias.

Rega : "Bukan... Ini masakan Padang, daging rendang." Terkekeh.

Kanza : "It's oke.... 'Aku' juga suka makanan itu."

Rega : Seketika menatap ke arah Kanza kaget.

Kanza : Balas menatap Rega bingung. Dan wajahnya tiba-tiba teringat akan sesuatu. "Maaf maksudnya tadi 'Saya'... Ya saya juga suka nasi Padang." Ralatnya kikuk.

Rega : Terkekeh memandangi Kanza. "Ya... Enggak apa-apa sih kalo kamu juga pake kata 'Aku' buat nyebut diri kamu sendiri. Daripada pake kata 'Saya', itu kesannya formal banget. Padahal kan kita udah deket."

Kanza : Tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepala pelan . "Oke... Oke, saya, eh... Maksudnya aku bakalan coba."

Rega : "Nah... Gitu dong!" Tersenyum senang.

CUT TO

SCENE 41 INT/EXT, KOST KANZA, MALAM

Rega mengantar Kanza pulang ke kost'annya. Mereka sekarang sudah ada di pelataran kost'an dan sedang berbincang saat sudah keluar dari mobil.

Kanza : "Makasih ya atas waktunya, udah di traktir makan siang, dan sekarang di anterin pulang juga." Tersenyum.

Rega : Balas tersenyum. "Iya... Sama-sama."

Ponsel Rega tiba-tiba berdering (SO) : Tling... Tling....

Pria itupun segera merogoh saku celananya.

Rega : "Halo... Fira...." Sahutnya ketika ia berhasil mendapati ponselnya dan mengangkat panggilan telephonnya. "Kamu posisinya dimana? Oke kamu diem disitu, aku segera kesana, tunggu ya? Jangan takut, aku pasti Dateng kok." Wajah Rega terlihat panik. Kemudian mematikan ponselnya.

Rega cont'd : Menatap Kanza dengan wajah bersalah. "Maaf, aku enggak bisa mampir, aku harus pergi." Kikuk.

Kanza : Mengangguk. "Iya... Enggak apa-apa kok, pergi aja." Tersenyum.

Rega : "Oke... Kalo gitu aku cabut." Ia bergegas ke mobilnya tanpa menoleh lagi ke arah Kanza.

Kanza hanya bisa menatapi mobil Rega yang mulai menghilang dari pandangannya. Ada sedikit raut kecewa di wajahnya.

FLASH BACK

Slide bayangan saat kanza menatapi foto Rega dan Fira di meja kerja Rega.

Kemudian bayangan beberapa menit yang lalu, Rega mengangkat telephon dan menyebut nama Fira. Wajah pria itu berubah panik.

Tiba-tiba membayang di kepala Kanza.

FLASH BACK CUT TO

Kanza menghembuskan nafas lelah, lalu melangkah masuk ke dalam kost'an.

Di ruang tivi Kanza kembali berpapasan dengan Putri. Mata mereka bertemu. Suasananya mendadak canggung.

Kanza : "Put...." Panggilnya ragu.

Dan sepertinya Putri tak mendengarnya, lalu buru-buru menghindar masuk ke dalam kamarnya. Dari wajahnya gadis itu masih terlihat marah pada Kanza.

Kanza berusaha maklum, lagi-lagi dia teringat nasehat Rega saat di kantor Rega tadi.

Rega (VO) : "Jangan maksa Putri buat nerima penjelasan kamu, biarin dia tenang dulu. Dan serahin aja semuanya sama waktu. Semua akan baik-baik aja."

Kanza pun menganggukkan kepalanya sendiri seolah setuju dengan kata-kata itu. Kemudian ia berjalan memasuki kamarnya sendiri.

CUT TO

SCENE 42 EXT, JALANAN, MALAM

Fira terlihat ketakutan di jalanan yang sepi itu, ban mobilnya entah kenapa tiba-tiba saja kempes.

Bunyi ketukan di kaca mobil (SO) : Tok... Tok... Tok....

Fira yang duduk di belakang kemudi merasa kaget dan tersentak. Ia menoleh ke samping, kepala Gio tiba-tiba sudah muncul di sana, di balik kaca mobil.

Fira yang tak menaruh curiga, segera menurunkan kaca mobilnya.

Fira : "Hai... Kamu muncul dari mana?"

Gio : Menunjuk ke arah mobilnya yang terparkir agak jauh dari mobil Fira, Fira mengikuti arah telunjuknya. "Kamu kayaknya lagi butuh bantuan ya?" Tanyanya kemudian dengan raut wajah senormal mungkin.

Fira : "Iya nih... Tiba-tiba aja ban mobilku kempes, tapi tadi aku udah hubungin seseorang buat jemput aku."

Gio : "Siapa?"

Fira : "Em ... Temen." Tersenyum.

FLASH BACK

Gio teringat saat ia mencoba membuntuti Fira, wanita itu sendiri yang telah mengempeskan ban mobilnya.

FLASH BACK CUT TO

Gio (VO) : "Kamu pikir aku enggak tahu rencana licik kamu. Kamu sebenarnya enggak rela kan kalo mantan kamu itu, si Rega, jatuh cinta sungguhan pada Kanza. Dan aku enggak bakalan biarin kamu nyakitin Kanza.

Gio : "Cuma ban kempes kan, sini biar ku bantu, atau kalo enggak numpang mobil aku aja. Daripada kelamaan nungguin temen kamu itu. Nanti mobil kamu biar di benerin orang bengkel aja gimana?" Tawarnya.

Fira : Menggeleng cepat. "Eh... Enggak perlu kok, makasih, aku nunggu temen aku aja."

Gio : Menatap Fira menyelidik. "Kamu kayaknya kedinginan tuh, gimana kalo aku kasih kamu sedikit kehangatan." Wajah Gio mulai berubah aneh.

Fira : Memasang sikap waspada. "Kamu apa-apaan? Jangan macem-macem ya?"

Gio : "Kamu kok suka pura-pur gitu sih, padahal kita pernah kan mesra-mesraan." Menatap Fira dengan tatapan tak biasa.

Gio (VO) : "Makanya jangan usik Kanza. Sekarang biar Rega lihat dan gimana reaksi dia."

Fira : "Kamu ngomong apa sih, ngaco deh. Kamu udah gila ya? Dasar syhco!" Mendengus kesal.

Di saat yang bersamaan, mobil Rega datang dan ia segera menghentikan mobilnya.

Gio tersenyum licik ke arah Fira. Tapi Gio salah strategi. Fira lebih pintar dari dugaannya.

Fira : "Rega tolong aku, cowok ini mau macem-macem sama aku." Teriaknya sembari melepaskan diri dari pelukan Gio.

Gio (VO) : Mendengus kesal. "Sialan."

Rega langsung datang menghambur ke arah Fira dan Gio. Dan tanpa basa-basi langsung melemparkan bogem mentah di pipi pria itu.

Gio : Berlagak tenang, dan segera menyeka darah di sudut bibirnya. "Lumayan." Serunya.

Rega : "Lo... lo...temennya Kanza kan?" Raut wajah terkejut saat menatap Gio. Fira juga turut terkejut. Pasalnya dia juga baruntahunkalo Gio dekat dengan Kanza. "Sebaiknya Lo jauhin Kanza, lo enggak pantes jadi temen Kanza." Lanjutnya kesal.

Gio : "Cih... Lo pikir lo siapa ngatur-ngatur gue. Lo pikir lo pantes gitu buat Kanza. Harusnya Lo yang jauhin Kanza. Kalo sampai gue lihat kalian berdua nyakitin Kanza. Kalian berdua berhadapan sama gue." Ancamnya. Fira terlihat ketakutan. Ia mengeratkan pegangan tangannya di lengan Rega.

Gio : "Inget itu baik-baik." Tegas Gio sekali lagi. Kemudian berlalu menuju mobilnya sendiri.

Rega : "Kamu enggak apa-apa kan?" Bertanya dengan nada khawatir.

Fira : Mengangguk. "Untung kamu dateng tepat waktu. Kalo enggak..." Fira tak bisa melanjutkan kalimatnya dan mulai terisak.

Rega : "It's oke, kamu tenang, aku disini." Menarik Fira dalam pelukannya.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar